Berikut ini yang tidak termasuk hambatan perdagangan internasional adalah ….

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 telah memicu hadirnya standar baru perdagangan yang makin ketat. Fenomena yang diperkirakan akan terus berlanjut ini turut menekan produk ekspor Indonesia.

Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Natan Kambuno mengatakan faktor keamanan dan kesehatan menjadi pendorong munculnya standar perdagangan yang makin ketat selama pandemi. Tetapi, standar yang lebih ketat dibandingkan dengan standar internasional justru menjadi hambatan teknis.

"Melalui persyaratan sertifikasi, produk ekspor unggulan Indonesia harus bisa menunjukkan telah memenuhi standar yang dipersyaratkan. Kerap kali sertifikasi ini menjadi hambatan karena standar yang diterapkan oleh negara tujuan ekspor lebih ketat dari standar internasional. Akibatnya persyaratan sertifikasi muncul sebagai hambatan teknis perdagangan, terutama saat sertifikasi menjadi syarat keberterimaan produk kita di negara tujuan ekspor," kata Natan, Kamis (23/9/2021).

Baca Juga : Perpres Neraca Komoditas Rampung, Ini Isinya

Dia memaparkan sejumlah syarat sertifikasi yang justru menjadi hambatan bagi ekspor, di antaranya adalah sertifikasi ecolabel Uni Eropa yang diterapkan Kementerian Keuangan Siprus dan The Green Procurement Guide oleh Pemerintah Kota Metropolitan Tokyo.

Terdapat pula syarat sertifikasi low Indirect Land Usage Conversion-Risk (ILUC) atau level risiko alih fungsi lahan pada produk biofuel yang masuk Uni Eropa dan pengetatan impor produk perikanan akibat kontaminasi virus Covid-19 di China.

"Persyaratan sertifikasi yang sejatinya diterapkan untuk memastikan kesehatan dan keamanan maupun keberlanjutan, lama-kelamaan berubah menjadi hambatan teknis perdagangan yang menghambat produk ekspor Indonesia di negara mitra dagang," tambahnya.

Agar syarat sertifikasi dan pemenuhan standar tidak menjadi hambatan, Natan menjelaskan pemetaan perubahan standar perdagangan perlu dilakukan agar produk Indonesia bisa terus menembus pasar ekspor. Indonesia juga bisa memanfaatkan kerja sama perdagangan dengan negara mitra untuk mengurai tantangan ini.

"Melalui kerja sama ini dapat disepakati mutual recognition arrangement antarpihak atau negara yang tergabung dalam kerja sama sehingga diharapkan standar Indonesia dapat diakui dan tidak perlu ada uji kelayakan tambahan," kata dia.

Natan juga mengemukakan Indonesia sejatinya telah memiliki kemampuan untuk memenuhi standar-standar internasional, jika ditinjau dari ketersediaan standar nasional Indonesia (SNI) dan lembaga penilaian kesesuaian dari produk-produk prioritas ekspor.

"Kita perlu optimistis menghadapi tata kehidupan baru yang mensyaratkan banyak sertifikasi dalam proses perdagangan terutama pascapandemi," katanya.

Data Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memperlihatkan kebijakan nontarif atau non-tariff measures (NTM) menjadi salah satu instrumen perdagangan yang paling banyak diterapkan oleh negara anggota. Per 30 Juni 2021, total 19.983 kebijakan sanitary and phytosanitary (SPS) telah diinisiasi atau diterapkan.

Selain itu, total technical barriers to trade (TBT) yang telah diterapkan atau diinisiasi oleh seluruh anggota WTO mencapai 28.822 kebijakan. 

Notifikasi yang dihimpun WTO juga memperlihatkan adanya kenaikan penerapan TBT selama kurun 2019 dan 2020. Pada 2019, total kebijakan TBT yang diterapkan berjumlah 142 kebijakan. Sementara pada 2020 berjumlah 160 kebijakan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :


Jakarta, CNN Indonesia --

Perdagangan internasional tak selalu berjalan mulus. Ada beberapa faktor yang menjadi hambatan perdagangan internasional yang perlu diketahui.

Secara pengertian, perdagangan internasional merupakan kegiatan jual beli yang dilakukan oleh dua negara, atau dalam ekonomi dikenal dengan istilah international trade.

Transaksi bisnis ini melibatkan banyak pihak, mulai individu, pemerintah, dan perusahaan. Bentuk perdagangan internasional pada umumnya berupa ekspor dan impor.


Dengan begitu, perdagangan internasional merupakan salah satu cara bagi negara meningkatkan perekonomian. Pasalnya, setiap negara mempunyai ketergantungan komoditas tertentu yang didapatkan dari negara lain.

Namun, ada beberapa faktor yang bisa menjadi kendala bagi berlangsungnya perdagangan internasional. Saat terhambat, tak hanya merugikan ekonomi negara, tapi juga masyarakat yang bekerja di sektor terkait.

Faktor Penghambat Perdagangan Internasional

Berikut ini yang tidak termasuk hambatan perdagangan internasional adalah ….
Ilustrasi. Ada beberapa faktor penghambat perdagangan internasional yang perlu diketahui. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Perdagangan internasional sudah terjadi sejak lama dalam kegiatan perdagangan. Mengutip berbagai sumber, sejumlah faktor berikut bisa menghambat berlangsungnya perdagangan.

1. Kebijakan ekonomi dan politik internasional

Kebijakan ekonomi dan politik internasional menjadi salah satu hambatan perdagangan internasional.

Secara umum, setiap negara pasti melindungi komoditas produknya agar tidak didominasi oleh produk luar atau negara lain. Tidak jarang negara memberlakukan kebijakan pembatasan impor atau memberlakukan tarif impor.

Pemberlakuan tarif impor secara tidak langsung akan menghambat para pengusaha yang berbisnis barang impor untuk dijual di dalam negeri. Sementara di sisi lain, tarif impor menguntungkan pelaku usaha kecil di dalam negeri karena harga barang lebih murah dari barang impor (politic dumping).

2. Perbedaan nilai mata uang

Setiap negara memiliki mata uang berbeda dengan nilai yang berbeda pula. Sering kali negara pengekspor hanya ingin produknya dibayar menggunakan mata uang negaranya.

Misalnya, Indonesia mengekspor produk kelapa dan turunannya ke Belanda, maka Indonesia hanya ingin produknya dibayar dalam rupiah.

Dalam hal ini, umumnya kedua negara menggunakan mata uang asing lain yang biasa digunakan sebagai pembayaran internasional seperti dolar atau euro.

3. Ada konflik besar di suatu negara

Berikut ini yang tidak termasuk hambatan perdagangan internasional adalah ….
Ilustrasi. Konflik dalam negeri menjadi salah satu faktor penghambat perdagangan internasional. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Dalam hal ini, konflik merujuk pada situasi politik dalam negeri seperti kerusuhan etnis, peperangan, kudeta, dan sebagainya. Risiko keamanan yang tidak terjamin berpengaruh terhadap proses transaksi jual beli.

4. Birokrasi yang bertele-tele

Setiap kegiatan ekspor dan impor harus melalui birokrasi pemerintahan.

Semakin pelik sistem birokrasi, maka semakin lama waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor. Sebagai imbasnya, kepercayaan penjual dan pembeli akan menurun hingga menghambat aktivitas perdagangan.

5. Rendahnya kualitas SDM

Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kualitas produksi.

Jika suatu negara kaya akan hasil alam namun tidak memiliki SDM yang memadai untuk mengolahnya, maka produk yang dihasilkan juga akan bernilai rendah. Hal itu tentu akan berdampak pada nilai jual hingga sulit bersaing dengan produk serupa yang diproduksi negara lain.

6. Organisasi ekonomi pada regional tertentu

Hambatan perdagangan internasional lainnya disebabkan karena perdagangan dikhususkan atau terbatas bagi negara anggota anggota organisasi.

Dengan begitu, negara luar yang memiliki kualitas produk bagus tidak bisa menjual produknya ke negara anggota tersebut, begitu pula sebaliknya.

Itu-lah sejumlah hambatan perdagangan internasional. Setiap faktor tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

(imb/asr)

[Gambas:Video CNN]

KOMPAS.com - Perdagangan internasional adalah perdagangan antarnegara. Biasanya dilakukan melalui ekspor dan impor.

Dalam perdagangan internasional, hambatan sangat mungkin terjadi. Hambatan tersebut dapat menggagalkan proses perdagangan yang melibatkan sejumlah negara.

Menurut Eddie Rinaldy, dkk dalam buku Perdagangan Internasional: Konsep dan Aplikasi (2018), pada umumnya, hambatan perdagangan muncul dari kebijakan suatu negara terkait perdagangan internasional.

Sering kali hambatan tersebut diterapkan untuk melindungi produksi dalam negeri atau menjaga stabilitas perekonomian negara.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), hambatan perdagangan internasional adalah:

Perbedaan mata uang

Biasanya negara pengekspor akan meminta pembayaran menggunakan mata uang negaranya.

Baca juga: Alat dan Cara Pembayaran dalam Perdagangan Internasional 

Jika nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi, negara pengimpor harus menambah pengeluarannya.

Oleh sebab itu, demi kelancaran perdagangan antarnegara, sangat perlu menetapkan mata uang internasional yang dapat diterima semua negara.

Pembentukan kebijakan perdagangan oleh pemerintah

Tiap negara memiliki kebijakan ekonominya masing-masing. Terkadang beberapa kebijakan tersebut dapat menghambat perdagangan internasional.

Contohnya pembatasan jumlah impor. Negara yang membatasi impor, akan membuat negara pengekspor kehilangan peluangnya untuk memperoleh keuangan.

Selain itu, tingginya biaya pajak impor atau ekspor, serta rumitnya proses pembuatan surat perizinan juga bisa menjadi hambatan perdagangan internasional.

Kebijakan yang hanya menguntungkan anggota organisasi

Dalam menjalin hubungan internasional, sebuah negara tentunya pernah atau sedang menjadi bagian dari suatu organisasi perdagangan, baik regional maupun internasional.

Baca juga: Manfaat Perdagangan Internasional serta Dampak Positif dan Negatifnya

Pada satu sisi, kehadiran organisasi ini memberi keuntungan. Namun, pada sisi lainnya juga bisa menjadi penghambat proses perdagangan internasional.

Misalnya negara anggota organisasi perdagangan internasional memiliki beberapa keistimewaan, seperti tidak perlu membayar pajak atau lainnya. Sementara negara bukan anggota, diharuskan membayar pajak.

Adanya konflik atau peperangan

Kondisi keamanan suatu negara sangat memengaruhi proses perdagangan internasional.

Tentunya ketika sebuah negara sedang mengalami konflik atau peperangan, negara lain akan takut untuk melakukan perdagangan. Akibatnya, negara tersebut akan beralih ke negara yang dianggap lebih aman.

Penentuan tarif

Dikutip dari buku Kebijakan Perdagangan Internasional (Aplikasinya di Indonesia) (2014) karya Rina Oktaviani dkk, tarif menjadi salah satu bentuk hambatan perdagangan internasional yang paling penting secara historis.

Tarif adalah pengenaan pajak atau cukai atas suatu komoditas yang diperdagangkan lintas batas teritorial.

Baca juga: Definisi dan Teori Perdagangan Internasional Menurut Para Ahli

Ada dua jenis tarif, yaitu:

Tarif impor

Adalah pajak yang dikenakan untuk tiap komoditas yang diimpor dari negara lain.

Adalah pajak atas suatu komoditas yang diekspor.

Pembatasan kuantitatif dan kualitatif

Pembatasan kuantitatif berfokus pada upaya mengurangi arus masuk produk asing ke dalam negeri. Caranya dengan membatasi jumlah barang yang masuk.

Sementara pembatasan kualitatif adalah upaya membatasi arus barang dari luar negeri secara kualitatif dengan menetapkan aturan tertentu.

Sebagai salah satu bentuk hambatan perdagangan internasional, pembatasan kuantitatif dan kualitatif sama-sama membatasi serta mengurangi produk atau arus barang dari luar negeri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.