Berikut merupakan hal yang tidak perlu diperhatikan dalam menilai suatu karya seni adalah

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setiap individu di dunia memiliki ketertarikannya masing-masing. Ada yang tertarik pada olah vokal, akting, olahraga, dan masih banyak yang lainnya. Ketertarikan terhadap sesuatu itu membuat mereka merasa terkagum jika melihat orang telah ahli dalam ketertarikannya itu. Salah satu bukti ialah anak yang baru belajar main basket. Dia akan mencari hal baru untuk dipelajari agar ilmunya meningkat. Tak sengaja dia menemukan pemain top basket dalam situs yang dia cari. “Bagaikan bumi dan langit,” itulah ungkapan pertama yang dia dapat setelah melihat video National Basketball Association [NBA].

Kemudian dia akan merasa kagum dan menjadikannya sebagai ‘patokan’ atau pemotivasi dalam mengembangkan permainan basketnya. Anak-anak muda zaman sekarang telah memilih sesuatu yang buruk dalam hidupnya, antara lain rokok, narkoba, ganja, dan lain-lainnya. Akan tetapi, kita sebagai manusia sosial sebaiknya memberitahukan bahwa hal itu bahaya bagi kesehatan mereka. Kesadaran itu disebut juga dengan menghargai orang lain. Jika orang itu masih tetap melakukannya meski telah diberitahu, kita harus tetap menghargai keputusannya. Itu merupakan konsep menghargai dalam hidup sosial, tetapi beda halnya jika menghargai dalam konteks seni dan budaya. Itulah yang disebut apresiasi.

 Apresiasi sendiri berartikan menghargai atau menilai terhadap seni dan budaya. Dimana ada karya seni disitu pasti ada pengapresiasian karya seni mulai dari pengunjung, anak-anak hingga orang dewasa. Penghayatan dalam mengapresiasi seni budaya ialah objektif, tanpa adanya faktor prasangka. Menilai suatu karya itu sangat sulit dikarenakan setiap individu harus sering melihat suatu karya seni agar mereka mengerti arti estetika dan artistiknya. “Makin banyak melihat makin banyak mengetahui,” ungkapan itu juga berpengaruh pada pengapresiasian karya seni. Contoh dalam kehidupan nyata ialah disaat adanya pameran karya seni manusia. Puluhan ribu orang akan mengunjungi tempat itu. Menghargai karya seni pun akan tak terelakan.

Apresiator tak hanya sekedar menilai karya seni saja, melainkan melakukan penghayatan dan menggunakan logika dalam menentukan nilai suatu karya seni melalui cukup banyak proses, antara lain pengamatan, pemahaman, tanggapan, penilaian, dan penghayatan. Dalam hal ini tak hanya menggunakan satu indra saja, mata, melainkan menggunakan seluruh kepribadian sang apresiator yaitu mulai dari kejiwaan, pengetahuan, pengalaman, perasaan, dan keinginan. Oleh karena itu, inilah yang membuat apresiasi cukup sulit untuk dilakukan bagi orang yang belum mengetahuinya.

Ada pun unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam mengapresiasi karya seni. Mereka adalah gaya, komposisi, teknik, tema. Unsur-unsur ini sangat penting bagi para seniman, apalagi pada unsur tema. Hal ini dikarenakan tergantung keinginan masyarakat atau hal yang heboh di masyarakat seperti dalam bidang sosial yaitu gotong-royong, kerja bakti, dan sebagainya. Namun, semua unsur itu saling berkaitan dan penting bagi seniman untuk diapresiasi oleh orang lain. Pengimplementasian konsep apresiasi tak hanya pada karya seni berupa lukisan, tetapi juga berupa sesuatu yang hidup. Contohnya yaitu penampilan teater dan drama orang lain.

Itu merupakan hal yang patut untuk diapresiasi karena mereka telah melakukan kerja keras dalam usahanya. Sebaliknya, jika mereka tidak mengapresiasi suatu karya, maka mereka akan men-judgedan melabeli orang tersebut bahwa dia tidak bisa menghargai karya sastra dan seni orang lain. Fungsi tak lain apresiasi ialah untuk meningkatkan dan memupuk kecintaan karya bangsa sendiri dan kecintaan terhadap sesama manusia serta sebagai penikmatan, penilaian, empati, dan hiburan. Dalam mengapresiasi suatu budaya bangsa, manfaatnya cukup besar yaitu mempertahankan budaya bangsa dan mengenal lebih baik karya bangsa sendiri sehingga diperolehlah tujuan akhir apresiasi karya seni. Tujuannya ialah untuk mengembangkan kreasi, mengembangkan estetis, dan mengembangkan serta penyempurnaan hidup.

Oleh sebab itu, apresiasi karya seni harus dilakukan oleh seluruh golongan masyarakat mulai dari pemula hingga sesama seniman. Hal ini membuat ketahanan karya bangsa sendiri. Dan tak lupa pengimplementasian apresiasi tak hanya pada karya seni, tetapi kepada kehidupan masyarakat juga.

Jawaban:

Ada pun unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam mengapresiasi karya seni. Mereka adalah gaya, komposisi, teknik, tema. Unsur-unsur ini sangat penting bagi para seniman, apalagi pada unsur tema.

Penjelasan:

semoga membantu:D

antonkusdianto56 antonkusdianto56

Jawaban:

Ada pun unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam mengapresiasi karya seni. Mereka adalah gaya, komposisi, teknik, tema. Unsur-unsur ini sangat penting bagi para seniman, apalagi pada unsur tema.

Penjelasan:

maaf kalo salah.

semoga bermanfaat.

Jelaskan pengertian pusat perhatian atau point of view dalam seni rupa

Tulislah not angka dan lirik yang bernada tinggi dari lagu Tanah Airkutolong besok di tumpuk ​

apakah dampak yang di hasilkan dari keseimbangan hak dan kewajiban​

Sebutkan warna-warna yang digunakan untuk menggambar rumah ?

menentukan pola lantai sebuah tarian bali​

haha itu apa boleh jawab​

Bu rini ingin mengurangi ketegangan hingga akir kalimat jawaban pada suatu bagian dalam lagunya sebutkan jenis pengemnangan motif lagu apa yang tepat … untuk di gunalan bu rini dan jelaskan rinciannya

Ikon apakah yang paling banyak digunakan untuk menggambar rumah ?

26. Unsur pokok dalam seni rupa kecuali: a. Titik. b. Garis. c. Bidang. d. Bentuk. e. Irama.​

1.Jelaskan manfaat prespektif pada lukisan naturalis​

Musik ansabel merupakan perpaduan beberapa alat music yang membentuk suatu orchestra,atau yang biasa disebut bermain secara?

agar menarik konsumen,wadah kemasan harus....a. seadanyab. mahalc. terlihat indahd. berwarna mencolok​

grid dalam menyusun objek gambar​

jelasakn fungsi poster secara umum ?​

Pemain pantomime dituntut untuk mampu menghadirkan benda- benda ……. menjadi terlihat didalam imajinasi penonto

Pencipta sebuah karya musik dikenql sebagqi seorang

Plastik, beling, baja, merupakan contoh limbah......

Pimpinan penyelenggaraan pameran yang bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan pameran.

Poster disebut sebuah karya seni karna memuat komposisi…….

Apa yg terjadi jika sebuah keindahan tidak memiliki makna jasmani dan rohani

Seni kriya dapat disebut dengan seni kerajinan yang merupakan bentuk seni rupa terapan. Seni kriya merupakan bagian dari seni rupa yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan fisik [seni pakai] dan psikologis [seni hias/keindahan rasa]. Seni kriya dikerjakan dengan keterampilan atau kecekatan tangan. Pada umumnya seni kriya dibuat cenderung sebagai barang produksi atau seni industri.

Apresiasi Karya Seni Rupa

Apresiasi adalah sikap kepekaan dalam mengenal dalam menghargai, mengagumi, dan menilai sebuah karya seni. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Apresiasi aktif yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuah karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.

  1. Nilai Bentuk
    Berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi atau disebut juga nilai intrinsik. Misalnya, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang.
  2. Nilai Isi
    Nilai isi disebut pula nilai ekstrinsik dan sifatnya nonfisik karena berada di balik wujud karya. Seorang pengamat setelah mengamati nilai-nilai fisik akan menangkap isi atau pesan perupa yang terdapat pada karya, misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan, tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.

Apresiasi Karya Seni Rupa meliputi:

  1. Pendekatan mimetik
    Sebuah karya dinilai kaitannya dengan kenyataan yang ada di alam.
  2. Pendekatan Ekspresif
    Menilai ungkapan atau ekspresi perupa yang diwujudkan dalam karya.
  3. Pendekatan Struktural
    Dilakukan dengan menilai kesatuan utuh karya dengan strukturnya.
  4. Pendekatan Semiotik
    Dilakukan dengan menilai kandungan berbagai tanda yang ingin disampaikan seorang perupa kepada penikmatnya.

Aspek-Aspek Dalam Pembuatan Karya Seni

Membuat karya seni kriya, perlu mempertimbangkan beberapa aspek berikut ini.

  1. Aspek fungsi
    Sebuah karya seni harus mengandung unsur keindahan atau kenunikan juga perlu memiliki fungsi atau kegunaan. Fungsi atau kegunaan benda merupakan aspek penting yang perlu dipertimbangkan.
  2. Aspek bahan
    Jika telah dirumuskan fungsi atau kegunaan benda yang akan dibuat, selanjutnya memilih bahan yang akan digunakan untuk membuat sebuah karya seni. Mungkin bahan haru dibeli, tetapi juga bias menggunakan bahan yang tersedia banyak di sekitar kita, seperti tanah liat, kayu, batu atau bambu dan lain-lain.
  3. Aspek bentuk
    Jika bahan telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah merancang bentuk karya seni yang akan kita buat, apakah bentuknya geometris seperti kotak dan silindris atau bentuk nongeometris seperti flora dan fauna. Penerapan bentuk perlu mempertimbangkan aspek fungsi karya seni atau benda yang akan kita dibuat.
  4. Aspek keindahan atau estetika
    Sebuah karya seni kriya umumnya merupakan karya yang unik karena pembuatannya hanya mengandalkan kerajinan tangan dan tidak memakai mesin. Pembuatannya yang satu demi satu melahirkan kreativitas idea tau gagasan yang sangat beragam. Keindahan sebuah karya seni kriya perlu menjadi pertimbangan sehingga karya yang akan kita buat terlihat indah dan menarik. Oleh karena bentuk yang indah dan menarik inilah yang diharapkan dapat membuat banyak orang menyenangi dan ingin memakai karya atau benda yang kita buat. Sebagai daya tarik, kita dapat member hiasan atau ornamen secukupnya pada bagian-bagian tertentu. Pemilihan warna disesuaikan dengan bentuk dan fungsi benda. Demikian pula, komposisi warna perlu diolah sehingga tercapai komposisi warna yang harmonis.
  5. Aspek keamanan
    Benda atau karya yang akan kita buat perlu dipikirkan juga dari aspek keamanannya. Artinya benda yang kita buat aman untuk dipakai dan tidak mengancam jiwa atau keselamatan orang yang memakainya.
  6. Aspek kenyamanan
    Selain aman, juga nyaman dipakai, artinya pemakai merasa nyaman ketika menggunakan benda atau karya yang kita buat. Sebagai contoh, membuat topi disesuaikan dengan ukuran kepala dan ketika diapakai pemakai merasa nyaman dan tidak merasa lelah karena ringan ketika dipakai. Aspek kenyamanan terkait erat dengan perancangan bentuk.

BACA:  Pelestarian Kebudayaan Daerah di Indonesia

Menilai Karya Seni Rupa Terapan

Menilai suatu karya seni kriya, kita harus memahami proses apresiasi seni rupa secara utuh. Proses tersebut adalah pengamatan, penghayatan terhadap karya, dan pengalaman berkarya seni sehingga dapat menumbuhkan rasa kagum, sikap empati, dan simpati yang akhirnya mempunyai kemampuan menikmati, menilai, dan manghargai karya seni.

Setiap karya seni rupa mempunyai nilai seni yang berbeda satu sama yang lainnya. Nilai suatu karya sangat ditentukan oleh kemampuan perupa karya seni itu sendiri yang meliputi:

  1. Konsepsi atau gagasan;
  2. Kreativitas dalam penciptaan karya;
  3. Teknik pengerjaan yang menghasilkan corak tersendiri, namun tetap memperhitungkan sifat-sifat
    media/bahan;
  4. Keunikan dalam pengaturan komposisi dan bentuk sehingga menghasilkan karya yang tampak unik [beda dengan yang lain].

Kualitas suatu karya selain tergantung dari perupanya juga ditentukan oleh kualitas dan sifat dari media/bahan yang digunakan. Misalnya sebuah topeng yang dikerjakan dengan bahan kayu pule akan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan menggunakan kayu meranti.

Suatu karya seni yang tergolong ke dalam seni rupa tentu dalam pengerjaannya memperhitungkan kaidah-kaidah seni rupa, maka dalam menilai atau memilih suatu karya seni rupa yang baik dan berkualitas diperlukan apresiasi seni rupa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkarya seni rupa dan apresiasinya adalah sebagai berikut:

  1. Prinsip seni
  2. Fungsi seni
  3. Komposisi atau unsur seni

Merancang Seni Kriya memang harus memperhatikan beberapa hal yang harus dipenuhi, dalam hal ini pemenuhan terhadap pembuatan seni kriya. Jangan asal dibuat, sebab tanpa memperhatikan beberapa hal berikut ini maka seni kriya tidak akan bisa menjadi karya yang patut diandalkan.

BACA:  Pengertian dan Ciri Lembaga Sosial

Pecinta seni Budaya yang pastinya sebelum merancang sebuah karya seni kriya, kita harus membekali diri dengan keterampilan yang baik. Karena pada umumnya seni kriya itu dikerjakan dengan menggunakan tangan. Jika tidak terampil maka karya kita tentu tidak maksimal.

Jadi bisa dipastikan bahwa hasil seni kriya tergantung dengan keterampilan tangan pembuatnya. Jika hasilnya bagus maka karya Seni Kriya kita akan diakui dan laku dipasaran. Namun Jika karya kita hanya untuk mengasah kemampuan berkarya seni saja, tentunya kepuasan batin akan kita raih.

Inilah beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam merancang dan membuat seni kriya:

  1. Kegunaan 
    Faktor ini memiliki posisi paling utama, misalnya tas, harus ada talinya, jika tidak maka tas tidak berfungsi. Sebuah Kendi bisa dikatakan berfungsi apabila ada tangkai pegangannya. Tanpa tangkai pegangan maka kendi tidak dapat difungsikan. Dan Lain sebagainya.
  2. Kenyamanan 
    Posisi utama memang kegunaan, namun disusul posisi yang kedua, karya seni kriya harus berguna tapi juga harus dapat dirasakan se nyaman mungkin. Jangan asal bisa dimanfaatkan namun tidak nyaman, maka biasanya karya seperti ini tidak begitu laku di pasaran.
  3. Bahan dan Teknik 
    Bahan yang harus kita gunakan tentunya harus berkualitas. Terkadang cukup memanfaatkan barang barang bekas untuk membuatnya, namun jika mampu mengemas dengan baik maka akan menjadi karya yang sangat disukai pecinta seni. Teknik pembuatan juga harus diperhatikan. Jika kita mengerjakannya dengan teknik yang benar maka akan menjadi bagus karya kita. Teknik akan disesuaikan dengan bahan, maka teknik akan bergantung dengan bahan yang digunakan.
  4. Nilai Seni 
    Nilai seni menjadi aksesoris penting yang patut ditambahkan. Sebab dengan memperhatikan seni maka tampilan nya menjadi sangat indah dan bisa sesuai dengan selera pasar atau selera pembeli. Kita tahu pembeli adalah raja, Jika kita tidak melayani raja dengan kualitas yang kita miliki maka mereka akan kecewa.

Melanjutkan tulisan Contoh Soal UTS Seni Budaya Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 bagian pertama [soal nomor 1-10], bagian kedua soal dimulai dari nomor 11-25. 11. Berikut ini yang merupakan alat musik dari Nusa Tenggara Timur adalah…. a. keso-keso b. arumba c. sasando d. tanjidor e. gamelan Jawaban: c 12. Musik tradisional yang mengiringi pementasan randai adalah…. a. talempong b. ubrug c. gamelan d. didong e. sasando gong Jawaban: a 13. Berikut ini yang tidak termasuk unsur seni adalah…. a. garis b. bidang c. warna d. titik e. selera Jawaban: e 14. Kota Jepara dikenal sebagai pusat penghasil kerajinan…. a. batik b. kuningan c. gerabah d. ukir e. tenun Jawaban: d 15. Penyelenggaraan pergelaran musik juga dapat dilakukan di tempat-tempat seperti berikut, kecuali…. a. lapangan b. alun-alun c. stadion d. gedung e. kantor pemerintah Jawaban: e 16. Musik gamelan mengiringi pentas teater…. a. wayang wong b. wayang kulit c. wayang golek d. ketoprak e. a, b, c, dan d benar Jawaban: e 17. Merah, kuning, dan biru, merupakan warna…. a. primer b. sekunder c. tersier d. netral e. kombinasi Jawaban: a 18. Berikut ini merupakan bentuk dari kegiatan apresiasi, kecuali…. a. menilai b. menghargai c. memberi tanggapan d. proporsi e. aksentuasi Jawaban: d 19. Prinsip harmoni merupakan prinsip…. a. kesatuan b. keseimbangan c. irama d. proporsi e. aksentuasi Jawaban: e 20. Musik tradisional yang alat musiknya sebagian besar ditabuh atau perkusi yaitu…. a. angklung b. gamelan c. tanjidor d. tarling e. sasando gong Jawaban: b 21. Instrumen musik dalam bentuk ansambel gendang dari Sumatra Utara adalah…. a. talempong b. samrah c. gordang Sembilan d. sampek e. calung Jawaban: c 22. Talempong merupakan alat musik tradisional dari daerah…. a. Sumatra Barat b. Sumatra Utara c. Jawa Barat d. Papua Barat e. Kalimantan Barat Jawaban: b 23. Berikut ini yang tidak harus diperhatikan dalam menciptakan karya seni rupa terapan…. a. kenyamanan b. keluwesan c. keamanan d. kegunaan e. kemewahan Jawaban: a

Baca juga:

- 45 Contoh Soal UAS Seni Budaya Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawabannya - 45 contoh soal PAT/UAS/PAS SBK kelas 11 semester genap K13

- 45 Contoh soal PTS SBK kelas xi semester genap kurtilas edisi revisi 24. Gambang kromong selain mengiringi tarian, juga teater…. a. topeng banjet b. lenong c. ubrug d. wayang golek e. wayang wong Jawaban: b 25. Berikut ini beberapa fungsi dari pameran, kecuali…. a. sebagai sarana apresiasi b. sebagai sarana reuni c. sebagai sarana komunikasi d. sebagai sarana edukasi e. sebagai sarana rekreasi Jawaban: b

Lanjut ke soal nomor 26-40 => Contoh Soal UTS Seni Budaya Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013 ~ Part-3