Cara mengejan yang benar agar tidak terjadi robekan

Cara mengejan yang benar agar tidak terjadi robekan

Ipoel

8 Teknik Mengejan Yang Benar

Nakita.id - Cara mengejan saat melahirkan yang benar adalah sebuah ”ilmu” yang wajib dikuasai ibu hamil sebelum bersalin.

Teknik mengejan yang benar akan melancarkan persalinan. Sebaliknya, ketidaktepatan mengejan dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, seperti pecahnya pembuluh darah di mata yang dapat mengganggu kesempurnaan penglihatan.

Selain itu, kelahiran bayi akan dibantu dengan alat vakum atau forsep jika ibu sampai kehabisan tenaga lantaran mengejan yang salah.

Baca juga: 7 Kesalahan Mengejan yang Sering Dilakukan Saat Melahirkan

1. Lakukan setelah pembukaan lengkap

Mengejan baru boleh dilakukan setelah pembukaan lengkap, yakni pembukaan 10.

Saat itu, observasi yang dilakukan dokter akan menemukan, kepala bayi sudah turun sampai ke dasar panggul dan anus mulai ikut membuka.

Kenapa mengejan harus menunggu pembukaan lengkap? Hal ini untuk menghindari pembengkakan atau edema pada mulut rahim.

Meski tidak nyaman karena harus menanti kontraksi hingga pembukaan 10, namun ibu harus tetap bersabar. Tak perlu khawatir karena penundaan mengejan umumnya tak akan membahayakan, kecuali bila jantung janin mulai melemah.

2. Pilih posisi yang tepat

Posisi yang umum dipilih saat mengejan adalah berbaring, kemudian menekuk lutut, kedua kaki dibuka, peluk paha dengan melingkarkan tangan ke bawah paha sampai siku dan menarik paha ke arah dada.

Posisi ini memberikan keleluasaan pada ibu untuk mengejan. Posisi lain pun bisa digunakan, seperti berbaring miring ke sisi kiri atau kanan, atau jongkok, yang kesemuanya berdasarkan kasus per kasus supaya janin lebih mudah lahir.

3. Atur napas

Bernapas harus teratur, tidak boleh serabutan karena tidak bermanfaat signifikan atau bahkan mengganggu proses mengejan. Biasanya dokter/bidan akan memandu ibu mengatur napas supaya tenaga ibu terkumpul, juga ibu memiliki tenaga maksimal untuk mengejan.

Selain itu, mengatur napas yang baik pun dapat mengurangi rasa sakit. Supaya pengaturan napas berjalan mudah, sebaiknya ibu ikut kelas senam hamil karena di kelas itu ibu akan diajarkan cara mengatur napas saat bersalin.

Baca juga: Sudah Biasa, Tinja Keluar Saat Melahirkan

4. Ikuti komando

Biasanya dokter/bidan akan memberi komando kapan ibu harus menarik napas, menahan, dan mengeluarkannya sambil mengejan. Ikuti komando tersebut supaya proses persalinan berjalan teratur dan lebih mudah.

 5. Ikuti irama

Ibu harus mengikuti irama tubuh saat mengejan. Bila pembukaan sudah lengkap, ibu harus segera mengejan, mengatur napas, dan tidak boleh ditahan saat proses pengejanan berlangsung.

Ada ibu yang takut fesesnya keluar saat mengejan, sehingga ia menahan pengejanan dengan mengangkat pantat atau panggul. Hal ini dapat membuat robekan perineum (bagian antara vagina dan anus) lebih lebar sehingga memerlukan lebih banyak jahitan.

6. Tenaga harus efektif

Jangan buang-buang tenaga yang tak perlu, entah dengan mengeluh atau berteriak-teriak, karena akan menguras tenaga, mengingat ibu harus mengejan berkali-kali.

Teriak-teriak atau membuat keributan malah akan menyebabkan tenggorokan kering, batuk, dan serak. Ibu pun semakin panik dan tegang. Akibatnya, ibu tak jelas menangkap instruksi dokter.

Baca juga: Cara Mengejan yang Benar

7. Pandangan ke arah perut

Arahkan pandangan ke perut supaya ibu bisa lebih berkonsentrasi terhadap persalinan. Selain itu, ibu harus mengejan di perut bukan di leher.

8. Berhenti mengejan saat kepala bayi terlihat

Ketika kepala bayi mulai terlihat (crowning) sebaiknya hentikan mengejan. Biasanya ditandai dengan rasa panas di vagina yang meregang.

Tujuannya supaya vagina dan perineum meregang perlahan-lahan, juga untuk mengurangi robekan dan kelahiran yang terlalu cepat.

Dokter/bidan akan memberi arahan ketika pengejanan harus dihentikan atau dilanjutkan. Pada saat ini ibu sebaiknya mengatur napas dengan baik.

Cara mengejan yang benar agar tidak terjadi robekan

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video Pilihan

Semua ibu pastinya ingin melahirkan dengan lancar dan tanpa kendala. Nah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengejan agar proses keluarnya bayi dari jalan lahir berlangsung efektif. Simak infonya hingga selesai, yuk!

8 Tips agar Proses Mengejan Lancar

Menyelesaikan masa kehamilan dengan persalinan normal tentu menjadi impian semua calon ibu. Begitu pula yang dipilih oleh aktris Nikita Willy untuk kelahiran anak pertamanya bersama Indra Priawan, pada Jumat (8/4) di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, Amerika Serikat.

Proses persalinan Nikita yang diunggah kemarin (13/4) di media sosial Instagram, menuai rasa kagum dari banyak orang, karena Nikita terlihat tenang dan mengejan tanpa ada kesulitan. Bukan cuma Nikita, Mums pun tentunya bisa kok, melakukan hal tersebut. 

Hal mendasar yang perlu diketahui untuk memulai proses persalinan adalah Mums akan pindah ke posisi mengejan pilihan Mums dan mengikuti instruksi dari dokter atau bidan. Pada persalinan pertama, beberapa posisi mengejan yang umum dipilih adalah:

- Posisi telentang: berbaring telentang, kepala tempat tidur ditinggikan.

- Posisi litotomi: berbaring telentang dengan menekuk pinggul dan lutut, paha dibuka lebar, dan kaki ditopang dengan sanggurdi yang terangkat.

- Posisi lateral: berbaring miring.

Kemudian, Mums akan mendorong secara berkala, biasanya tiga kali pada setiap kontraksi, atau ketika Mums merasakan dorongan. Mums boleh beristirahat setiap melewati satu sesi mengejan jika merasa lelah.

Nah, beberapa tips yang bisa Mums aplikasikan agar dapat mengejan secara efektif antara lain:

1. Dorong seperti ketika buang air besar

Tubuh dan paha rileks, lalu dorong seolah-olah Mums ingin buang air besar. Berbicara tentang buang air besar, berikan semua konsentrasi dan fokus untuk mendorong. Mums tak perlu mengkhawatirkan apakah dorongan tersebut membuat Mums BAB di ranjang bersalin. Karena nyatanya, sangat normal kok, jika Mums BAB. Hal itu terjadi pada hampir sebagian ibu di proses persalinan pervaginam.

2. Tempelkan dagu ke dada

Dalam posisi berbaring telentang untuk mengejan, Mums akan bertumpu pada punggung. Jadi, pastikan Mums menempelkan dagu ke dada ketika mendorong. Ini akan sangat membantu memfokuskan dorongan ke tempat yang seharusnya.

Selain itu, arahkan pandangan melihat ke arah bawah pusar untuk memberikan Mums inspirasi ketika mengejan. Dengan cara ini, Mums pun akan selalu sadar bahwa Mums mengejan agar bisa segera mengeluarkan si Kecil dari jalan lahir. Hal ini nyatanya penting, lho. Karena pada praktik mengejan yang salah, calon ibu mendorong tanpa bisa mengerahkan kekuatan ke area mana. Inilah yang bisa membuat fase mengejan berlangsung tidak efektif.

3. Keluarkan semua energi yang Mums punya

Semakin efisien Mums mendorong dan semakin banyak energi yang dikerahkan, maka akan semakin cepat bayi dapat keluar dari jalan lahir. Inilah yang menjadi alasan utama mengapa Mums perlu menjaga stamina dengan berolahraga secara teratur selama masa kehamilan serta membekali diri dengan asupan makanan yang cukup dan seimbang sebagai sumber energi sebelum persalinan.

Baca juga: Mengenal 5 Metode Induksi Persalinan

4. Tetap fokus

Pertahankan kontrol dan hindari panik. Perlu Mums ketahui, mengejan tanpa fokus hanya akan memberi tekanan pada tubuh bagian atas (bukan ke area jalan lahir) dan membuat wajah Mums tegang.

5. Ubah posisi

Terkadang, jika dorongan tidak menggerakkan bayi ke jalan lahir, Mums akan dibantu oleh bidan dan dokter untuk mengubah posisi.

6. Percaya pada insting

Menjalani masa kehamilan kurang lebih 40 minggu membentuk insting keibuan yang mungkin Mums pun tak tahu dari mana datangnya. Nah, manfaatkan hal ini dalam proses mengejan. Lakukan apa yang datang secara alami serta ikuti dorongan yang Mums rasakan untuk melahirkan si Kecil.

Ambil beberapa napas dalam-dalam saat kontraksi sedang berlangsung, sehingga Mums dapat bersiap untuk mendorong. Saat kontraksi memuncak, tarik napas dalam-dalam, kemudian dorong dengan sekuat tenaga.

Tahan napas serta embuskan napas seperti yang diajarkan pada kelas kehamilan. Bidan dan perawat biasanya juga akan membantu membimbing Mums dengan menghitung 1 sampai 10 untuk mempermudah Mums mengejan.

Baca juga: 7 Tips Jitu untuk Melahirkan Normal

7. Beristirahat di antara kontraksi

Mums pastinya ingin agar proses melahirkan ini berlangsung cepat. Namun, tetap harus diingat, Mums tidak boleh memforsir diri sendiri hingga kehabisan energi. Mums seharusnya menghemat energi dan beristirahat untuk sesi mengejan berikutnya.

Mengejan adalah proses dua langkah maju, satu langkah mundur. Jadi, tak perlu frustrasi jika tadinya kepala bayi sudah terlihat, tetapi kemudian menghilang. Tenangkan pikiran Mums, manfaatkan waktu istirahat di sela-sela mengejan dengan baik, lalu kembali mengejan dengan lebih kuat.

8. Berhenti mendorong seperti yang diinstruksikan

Dokter dan bidan umumnya akan memberi arahan kapan Mums harus mulai mengejan dan kapan harus berhenti mendorong untuk beberapa kontraksi. Hal ini bertujuan agar Mums bisa mendapatkan kembali kekuatan atau menjaga kepala bayi agar tidak lahir terlalu cepat. Teruslah bernapas dengan metode meniup, yaitu menghirup udara melalui hidung dan mulut, lalu hembuskan udara melalui mulut seperti sedang meniup dalam ritme cepat.

Mengikuti arahan dari dokter dan bidan untuk mengejan juga akan menghindarkan terjadinya robekan perineum. Pasalnya, mendorong bayi keluar dengan lembut dan perlahan dapat memberikan waktu bagi jaringan tubuh untuk meregang dan memberi jalan bagi bayi.

Di samping tips di atas, hal lain yang dapat membantu diri Mums agar tetap tenang adalah melakukan afirmasi positif. Dengan begitu, setiap napas dan nyeri yang dirasakan akan Mums terima dengan pikiran terbuka sebagai bagian dari proses Mums untuk bertemu si Kecil. Semoga persalinan Mums mudah dan lancar, ya! (AS)

Baca juga: Makanan Peningkat Stamina untuk Menghadapi Persalinan Normal

Referensi

What to Expect. Pushing and Delivery

Mayo Clinic. Labor

American Pregnancy. Labor

Bagaimana cara mengejan agar tidak terjadi robekan?

Bagaimana cara mengejan yang benar agar tidak terjadi robekan?.
Mengetahui kapan waktu harus mengejan. ... .
Pilih posisi yang nyaman saat mengejan. ... .
3. Ikuti perintah aba-aba dari dokter untuk mengejan. ... .
Mulai lakukan cara mengejan yang benar saat melahirkan. ... .
Lakukan teknik pernapasan dengan benar. ... .
6. Jangan lupa ikuti tubuh sendiri..

Bagaimana cara melahirkan normal tanpa dijahit?

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar dapat melahirkan normal tanpa jahitan, yaitu:.
Tetap bergerak aktif selama hamil. ... .
Melakukan pijat perineum. ... .
Memilih posisi saat melahirkan. ... .
Memberikan kompres hangat pada perineum. ... .
Mengatur regangan otot jalan lahir..

Langkah Langkah mengejan?

Ambil napas dalam-dalam ketika kontraksi datang, lalu tahan. Kencangkan otot perut dan mulai mengejan sampai hitungan ke-10. Ambil napas cepat dan mengejan kembali sampai hitungan 10, lalu ulangi satu kali lagi. Usahakan untuk mengejan sebanyak tiga kali setiap kali kontraksi.

Berapa lama proses mengejan saat melahirkan?

Pusatkan perhatian pada tubuh untuk memberi sinyal seberapa kuat Anda harus mengejan. Bagi ibu yang pertama kali melahirkan normal, tahap mengejan mungkin bisa menghabiskan waktu satu sampai dua jam. Setelah mengejan sebaiknya istirahat sebentar, tarik napas dalam-dalam sekali lagi, dan embuskan perlahan.