Ada beberapa kekurangan dalam database SQL yang pernah saya temukan, seperti skema database yang kaku (fixed), susah membuat query untuk tabel dengan relasi yang kompleks, susah diperbesar sekalanya, dsb. Show
Database NoSQL (Not Only SQL) hadir untuk menutupi kekurangan-kekurangan tersebut. Selain itu, NoSQL sudah menjadi tuntutan teknologi yang harus dipelajari dalam pengembangan software modern masa kini. Contohnya, sekarang lagi populer yang namanya MEAN stack (MongoDB, ExpressJs, AngularJS, dan NodeJS). Pada artikel ini, kita akan belajar MongoDB yang merupakan salah satu database NoSQL paling populer. Apa itu MongoDB?MongoDB adalah salah satu jenis database NoSQL yang berbasis dokumen dengan fomat JSON. Pada database SQL, data disimpan dalam bentuk tabel. Sedangkan pada MongoDB data disimpan dalam bentuk dokumen dengan format JSON. Contoh data di MongoDB:
Untuk lebih jelasnya, mari kita langsung praktek… Instalasi MongoDB di LinuxJika kita ingin menggunakan MongoDB versi terbaru, maka kita harus men-download versi terakhir di website reseminya ( mongodb.com). Tapi, jika ingin menggunakan versi lama yang ada di repositori, kita bisa menginstalnya dengan perintah:
Setelah itu, untuk memastikan sudah terinstal dengan benar, coba ketik perintah 9 atau 0 untuk memeriksa versinya.Untuk keperluan belajar dasar, kita bisa pakai yang mana saja. Versi lama atau versi baru tidak masalah. Pada panduan ini, saya menggunakan versi yang lama. Cara Mengoperasikan MongoDBAda beberapa perintah yang disediakan MongoDB untuk mengoperasikannya, seperti perintah 1 (MongoDB Daemon) untuk membuat server dan 2 untuk masuk ke Shell MongoDB.Menghidupkan dan Mematikan Server MongoDBKita bisa menghidupkan dan mematikan server MongoDB dengan perintah 3 di Ubuntu dan keluarga Debian lainnya.Menyalakan server MongoDB:
Mematikan server MongoDB:
Menyalakan ulang server MongoDB:
Melihat status server MongoDB:
Gunakan tombol 4 untuk keluar dari status.Selain itu, kita juga bisa menggunakan perintah 1 dengan syarat harus ditentukan 6-nya.Contoh: Matikan dulu server yang sudah berjalan:
Setelah itu buat direktori baru untuk menyimpan dokumen database-nya.
Setelah itu jalankan servernya:
Jika muncul seperti ini, berarti server MongoDB sudah hidup dan siap menerima koneksi dari alamat 7 (localhost).Untuk mematikannya, tinggal tekan saja tombol 8+ 9.Untuk selanjutnya, kita akan menggunakan server yang berjalan secara background. Jadi silahkan nyalakan kembali servernya:
Mengakses Server MongoDBKalau tadi kita menggunakan perintah 1 untuk menyalakan server, maka untuk mengakses servernya, kita gunakan perintah 2.Perintah 2 adalah program client untuk membuka Shell MongoDB.Pastikan servernya hidup, dan cobalah untuk mengetik perintah: 0atau 1Jika server-nya berada di tempat lain dengan IP 3.Karena server-nya berada di localhost, jadi kita bisa langsung ketik 2 saja.Kalau muncul seperti ini, berarti kita berhasil masuk ke Shell atau server MongoDB: Secara default, database yang kita gunakan adalah 5.Untuk melihat database yang sedang aktif, gunakan perintah 6 pada Shell MongoDB.Sedangkan untuk melihat daftar database, gunakan perintah 7.Saat ini, di server hanya ada database 8 dan 9.Untuk keluar dari Shell MongoDB, tekan 8+ 9.Membuat Database dan Koleksi BaruMari kita buat Database baru bernama 2.Silahkan ketik perintah 3 untuk membuat dan menggunakan database 2.Database ini belum tersimpan, karena masih kosong. Selanjutnya, mari kita coba buat sebuah koleksi (collection). MongoDB menggunakan istilah koleksi untuk menggantikan tabel. Koleksi berisi kumpulan dokumen atau data dalam format JSON. Kalau di SQL kita menyebutnya dengan record/baris. Koleksi bisa dibuat dengan perintah: 2atau bisa juga otomatis dibuat ketika kita melakukan insert data. Insert DataInsert data dapat kita lakukan dengan perintah berikut: 3atau 4Keterangan:
Sebagai contoh, kita akan membuat koleksi bernama 7: 5Maka kita akan memiliki satu koleksi dan satu data di dalamnya. Coba tambahkan lagi data baru. 6Maka sekarang kita punya dua data dalam koleksi 7.Kita bisa melihatnya dengan fungsi 9.Contoh: 7Menampilkan DataUntuk menampilkan data yang sudah ditambahkan, kita bisa menggunakan method 0: 8Contoh: Kita juga bisa menambahkan fungsi 1 agar ditampilkan dengan rapi.Coba juga untuk menampilkan buku yang memiliki harga 2. 9Maka, buku yang hanya berharga 2 saja yang akan ditampilkan.Paham… Tapi apa itu 4 dan 5, kenapa selalu ada di setiap data?Atribut 6 bisa dibilang seperti Primary Key. Atribut ini akan otomatis dibuat oleh MongoDB disetiap pengisian data.Mengubah DataUntuk mengubah data, kita bisa menggunakan fungsi 7. 0Keterangan:
Sekarang, mari kita coba mengubah harga bukunya dari 2 menjadi 2. 1Maka hasilnya, semua buku yang berjudul 3 akan diturunkan harganya menjadi 2.Menghapus DataUntuk menghapus data, kita bisa menggunakan perintah 5. 2Sama seperti update data, penghapusan data juga memiliki 8 untuk menentukan data yang akan dihapus.Contoh: Kita akan menghapus buku yang berjudul 7, karena stoknya sudah habis 😄. 3Maka data buku yang berjudul 7 sudah tiada.Untuk menghapus semua data dalam koleksi, kita bisa kosongkan nilai query-nya. 4Menhapus Dabase dan KoleksiBila kita ingin menghapus database dan koleksi, kita bisa menggunakan method 9 dan 0.Menghapus koleksi: 5Menghapus database: 6Menggunakan Robo 3TRobo 3T (sebelumnya bernama Robomongo) adalah salah satu tools berbasis GUI untuk memanajemen database MongoDB. Tools ini opensource dengan lisensi GPL-3.0 dan tersedia untuk semua jenis sistem operasi. Instalasi dan Menggunakan Robo 3TPertama silahkan download Robo 3T di website resminya ( robomongo.org). Setelah itu, ekstrak dan coba jalankan file 1.Maka jendela EULA akan muncul, silahkan klik “I Agree” kemudian klik Finish. Maka jendela baru MongoDB Connection akan terbuka. Silahkan buat koneksi, klik Create. Silahkan isi nama koneksinya dengan apa saja yang kamu sukai, kemudian klik Test. Kalau muncul jendela seperti ini, berarti koneksi berhasil. Setelah itu, silahkan klik Save untuk menyimpan koneksi. Maka sekarang kita punya satu koneksi. Silahkan klik Connect untuk mulai membuka database MongoDB dari Robo 3T. Berhasil… Sekarang kita bisa mengelola database MongoDB tanpa harus menggunakan Shell di Terminal. Membuat Menu Robo 3TRobo 3T yang kita jalankan tadi adalah portable. Untuk mengintegrasikan dengan sistem, silahkan taruh direktori Robo 3T di dalam direktori 2, lalu buatkan shortcut pada menu.Gunakan perintah ini untuk memindahkannya: 7atau 8Lalu tambahkan menu launcher di Menu Editor. Maka sekarang, kita sudah punya menu Robo 3T yang bisa kita buka kapan saja. Apa Selanjutnya?Kita sudah mengetahui dasar-dasar MongoDB dan sudah mencoba dua cara dalam mengelola database MongoDB, yaitu menggunakan Shell di terminal dan Robo 3T. Menggunakan Robo 3T memang lebih mudah, tinggal klik-klik saja. Tapi pengetahuan tentang Shell juga tidak kalah pentingnya, karena akan banyak berguna dalam pemrograman. |