Cara mengobati cacar air pada anak secara tradisional

Halodoc, Jakarta - Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Umumnya, anak-anak terkena cacar air sebelum usianya 10 tahun. Namun, sistem kekebalan tubuh membuat protein yang disebut antibodi selama infeksi. Antibodi ini yang melawan virus dan kemudian memberikan perlindungan seumur hidup. Itulah mengapa cacar air jarang terjadi lebih dari satu kali dalam seumur hidup. 

Gejala cacar air muncul dalam 10 hingga 21 hari setelah anak tertular virus. Biasanya seseorang akan sembuh dalam waktu sekitar 2 minggu. Cacar air pada anak-anak bersifat ringan. Namun, dalam kasus yang parah, lepuh bisa menyebar ke hidung, mulut, dan area alat kelamin. Inilah yang membuat rasa tidak nyaman.

Baca juga: Cacar Air Penyakit Sekali Seumur Hidup, Benarkah?

Langkah-langkah Perawatan Anak yang Mengalami Cacar Air

Saat gejala cacar air mulai tampak dan Si Kecil mengeluhkan kesehatannya, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc atau buat jadwal kunjungan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Dokter akan memberikan resep obat yang tepat.

Selama perawatan dengan obat, ayah dan ibu perlu merawat Si Kecil di rumah dengan menjalani langkah berikut ini: 

  • Jaga Anak agar Tetap di Rumah

Cacar air bersifat menular, sehingga pertahankan Si Kecil di rumah atau batasi paparannya kepada orang lain sampai semua lepuh cacar air membentuk keropeng dan tidak ada lepuh baru yang berkembang. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar satu minggu sampai lepuh menjadi keropeng. 

  • Berendam dengan Oatmeal Koloid

Jika dokter mengizinkan, bantu anak untuk berendam dengan oatmeal koloid. Cara ini bisa meredakan sebagian gatal. Pastikan untuk menggunakan air hangat, bukan air panas. 

Setelah mandi, oleskan salep topikal, seperti losion kalamin, petroleum jelly, atau losion antigatal tanpa pewangi. Hindari memberikan antibiotik topikal yang dijual bebas, karena bisa menyebabkan reaksi alergi. 

Cacar air biasanya datang disertai demam. Gunakan obat non-aspirin, seperti asetaminofen atau ibuprofen. Hindari memberikan aspirin pada anak dengan cacar air, karena dikhawatirkan bisa menimbulkan sindrom Reye, yaitu penyakit parah yang memengaruhi hati dan otak serta bisa menyebabkan kematian. 

Baca juga: Orang Dewasa Diberikan Vaksin Cacar, Seberapa Penting?

  • Pastikan Kuku Jari Anak Tetap Pendek

Cara ini akan mencegah infeksi kulit akibat menggaruk lepuh. Untuk anak kecil, kenakan kaus kaki atau sarung tangan untuk mencegah goresan. Untuk membatasi jaringan parut, pastikan Si Kecil tidak mengorek cacar airnya. 

  • Kenakan Pakaian yang Nyaman

Pastikan pakaian yang dikenakan Si Kecil nyaman agar ia tidak kedinginan atau kepanasan. Gunakan pakaian dengan kain yang halus dan dingin seperti katun. 

Pentingnya Memberikan Vaksin Cacar Air pada Anak

Untungnya, risiko penularan cacar air pada anak bisa ditekan dengan pemberian vaksin cacar air atau vaksin varicella. Vaksin cacar air terbuat dari virus varicella zoster yang sudah dilemahkan.

Setelah disuntikkan ke dalam tubuh, virus varicella zoster yang dilemahkan tersebut akan merangsang sistem kekebalan tubuh anak untuk membentuk antibodi yang bisa melawan virus tersebut.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin cacar air sebanyak satu kali saat anak berusia 1-13 tahun. Namun, vaksin ini lebih efektif diberikan sebelum anak memasuki usia sekolah dasar, yaitu di bawah usia 5 tahun. 

Baca juga: Ketahui 5 Fakta Mengenai Cacar Air

Jika vaksin cacar air baru diberikan ketika anak berusia lebih dari 13 tahun, maka pemberiannya harus dilakukan sebanyak 2 kali. Dosis pemberian vaksin cacar air yang ke-2 akan diberikan dalam waktu 1 bulan setelah dosis pemberian vaksin cacar air yang pertama. 

Perlu diketahui, vaksin cacar air sudah terbukti efektif menekan risiko anak tertular penyakit cacar air. Walaupun begitu, vaksin ini belum bisa 100 persen mencegah penyakit cacar air.

Hanya saja, jika sudah divaksin cacar air, risiko untuk terkena penyakit ini masih jauh lebih rendah dibanding anak yang tidak mendapatkan vaksin cacar air sama sekali. 



Cara mengobati cacar air pada anak secara tradisional

Referensi:
American Academy of Dermatology Association. Diakses pada 2021. HOW TO CARE FOR CHILDREN WITH CHICKENPOX
Patient. Diakses pada 2021. Chickenpox in Children

Cara mengobati cacar air pada anak secara tradisional

Cara mengobati cacar air pada anak secara tradisional
Lihat Foto

Shutterstock/Vitalis83

Ilustrasi cacar air, ciri-ciri cacar air, gejala cacar air, penyebab cacar air, cara mengobati cacar air.

KOMPAS.com - Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membantu mengobati cacar air agar penyakit lekas sembuh.

Seperti diketahui, cacar air adalah infeksi kulit yang sangat menular. Penyebab penyakit ini karena virus varicella-zoster.

Saat terkena cacar air, tanpa sadar terkadang penderita menggaruk bagian kulit yang ruam kemerahan dan bintik-bintik berisi cairan.

Baca juga: 5 Beda Cacar Air dan Flu Singapura yang Sekilas Gejalanya Mirip

Perawatan yang tidak tepat ini dapat membuat penyakit semakin menyebar. Tidak menutup kemungkinan, penderita cacar air menularkan penyakit pada orang sekitarnya.

Berikut beberapa tips untuk merawat penyakit cacar air yang tepat berikut komplikasi penyakit ini.

Cara mengobati cacar air dengan obat dan secara alami

Ada beberapa cara meredakan penyakit cacar air yang biasanya dianjurkan dokter. Rekomendasi ini disesuaikan dengan kondisi tubuh penderita dan gejala penyakit, di antaranya:

  • Dilansir dari Mayo Clinic, untuk penderita yang tidak memiliki masalah kesehatan lain, dokter biasanya hanya meresepkan obat untuk mengurangi gejala gatal-gatal di kulit. Jenis obat yang diberikan umumnya antihistamin
  • Jika penderita berisiko mengalami komplikasi karena memiliki penyakit kronis, ibu hamil, atau pemilik daya tahan tubuh lemah lainnya; dokter biasanya menganjurkan penderita mengonsumsi obat antivirus seperti acyclovir
  • Di beberapa kasus, dokter terkadang juga merekomendasikan penderita untuk disuntik vaksin cacar air selang tiga sampai lima hari setelah terpapar virus. Dengan begitu, penyakit tidak berkembang semakin parah
  • Apabila ada tanda-tanda komplikasi, dokter terkadang meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi infeksi kulit dan pneumonia akibat komplikasi cacar air. Sedangkan komplikasi peradangan otak, biasanya diobati dengan antivirus
  • Untuk meringankan gejala penyakit dan mencegah cacar air menular, hindari menggaruk bagian kulit yang gatal. Menggaruk cacar air bisa menyebabkan munculnya jaringan parut, memperlambat penyembuhan, dan meningkatkan risiko luka terinfeksi. Jaga kuku tetap pendek agar tidak melukai kulit. Jika tak sengaja menggaruk, segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  • Jika gatal cacar air tak tertahankan, coba mandi dengan air dingin yang sudah diberi campuran sedikit soda kue atau oatmeal yang sudah dihaluskan
  • Cara mengobati cacar air secara alami juga bisa mengoleskan losion kalamin di bagian kulit yang ruam dan lepuh
  • Selama proses penyembuhan, upayakan untuk minum banyak cairan agar tidak dehidrasi sekaligus meredakan gejala demam

Baca juga: 9 Ciri-ciri Cacar Air yang Perlu Diwaspadai

Perhatian, jangan sembarangan memberikan obat cacar air untuk bayi dan anak-anak. Pastikan Anda berkonsultasi ke dokter sebelum mengobati cacar air buah hati.

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pemberian aspirin untuk mengobati cacar air pada anak bisa meningkatkan risiko sindrom reye. Penyakit ini bisa menyerang hati, otak, sampai berdampak fatal.

Selain itu, anak-anak juga tidak boleh sembarangan diberi obat ibuprofen karena bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri di kulit yang terkena cacar air. Dampak komplikasi ini juga bisa mematikan.

Biasanya, penyakit cacar air sembuh setelah 10 sampai 14 hari diobati dengan perawatan yang tepat.

Baca juga: Kenali Penyebab Cacar Air dan Cara Penularannya