Show
Penyebab batuk pada bayi bisa bermacam-macam. Ada yang tidak berbahaya, ada pula yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, orang tua perlu mengetahui apa saja penyebab batuk pada bayi dan mengenali batuk seperti apa yang berbahaya, agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Pada dasarnya, batuk merupakan reaksi alami tubuh yang berguna untuk menjaga saluran pernapasan tetap bersih. Kondisi ini umumnya dapat sembuh sendiri setelah kotoran, kuman, atau virus di saluran pernapasan telah keluar dari saluran napas. Namun, jika batuk tak kunjung sembuh, hal ini mungkin mengindikasikan adanya gangguan kesehatan tertentu. Kenali Jenis dan Penyebab Batuk pada BayiBatuk pada bayi biasanya juga diikuti dengan gejala-gejala lain, seperti demam, hidung tersumbat, radang tenggorokan, dan tidak nafsu makan. Sebagaimana pada orang dewasa, batuk pada bayi dapat terbagi dalam dua jenis, yaitu: Batuk keringBatuk kering pada bayi umumnya dipicu oleh infeksi virus penyebab pilek atau flu. Bahkan, ada riset yang menunjukkan bahwa bayi rentan terkena flu dan bisa mengalami pilek hingga sekitar 7 kali dalam 1 tahun pertama kehidupannya. Bayi rentan mengalami batuk kering akibat flu karena daya tahan tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna sehingga mudah terserang infeksi. Selain karena flu, batuk kering pada bayi juga bisa menjadi pertanda dari kondisi kesehatan tertentu, seperti alergi, batuk rejan, croup, atau asma. Batuk juga terkadang bisa menandakan gejala COVID-19 pada bayi, tapi penularan penyakit ini pada bayi relatif jarang terjadi. Batuk berdahakBatuk berdahak pada bayi dapat menjadi tanda bahwa ia mengalami iritasi atau infeksi pada saluran pernapasannya. Anda bisa mengetahui penyebabnya dengan melihat warna dahak tersebut. Sebagai contoh, batuk berdahak putih atau bening biasanya disebabkan oleh infeksi virus, seperti flu, ISPA, atau bronkiolitis, serta iritasi saluran pernapasan akibat alergi atau paparan asap rokok. Sementara itu, dahak berwarna kuning atau kehijauan umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, misalnya pada penyakit sinusitis, pneumonia, atau bronkitis. Batuk berdahak yang berwarna merah atau kemerahan merupakan kondisi yang patut diwaspadai. Hal ini menandakan bahwa terdapat perdarahan di saluran napas, paru-paru, atau lambung bayi. Cara Sederhana Meredakan Batuk pada BayiKini, makin banyak ragam obat batuk dan flu yang dijual bebas. Namun, mengingat adanya risiko efek samping, bayi hingga anak berusia di bawah 6 tahun tidak disarankan untuk diberi obat batuk atau flu tanpa resep dokter. Ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan batuk pada bayi, yaitu:
Tanda-Tanda Bahaya Saat Bayi BatukMeski batuk dikenal sebagai reaksi alami tubuh, ada beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai selama bayi mengalami batuk, di antaranya:
Selain itu, ada pula kondisi batuk yang berbahaya dan mudah menyebar, yaitu batuk rejan dan difteri. Perlu Anda ketahui, anak berusia di bawah 5 tahun, termasuk bayi, memiliki risiko tinggi untuk terkena difteri. Untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit yang dapat menyebabkan batuk pada bayi dan anak-anak, lengkapilah imunisasi Si Kecil sesuai jadwal. Apabila batuk pada Si Kecil diiringi beberapa gejala maupun tanda bahaya seperti di atas, segera periksakan kondisinya ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Terakhir diperbarui: 16 Maret 2021
Selain itu, gejala lain yang muncul bisa berupa demam dan hidung meler. Adapun bayi di bawah usia 6 bulan lebih mungkin mengalami komplikasi dari pertusis, seperti pneumonia dan ensefalopati. Pemberian vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus) dapat membantu mengurangi risiko penularannya pada bayi. 4. BronkiolitisBronkiolitis adalah infeksi paru-paru yang umum terjadi pada anak-anak dan bayi di bawah usia 12 bulan. Umumnya, kondisi ini terjadi karena infeksi virus dan sering kali memuncak saat cuaca dingin. Gejala bronkiolitis mirip dengan flu biasa, seperti hidung meler dan demam ringan. Namun, lambat laun, bayi menjadi batuk, mengi, dan kesulitan bernapas. Adapun gejala ini sering terjadi selama beberapa hari atau bahkan minggu. Sebagian besar kasus bronkiolitis pada bayi pun umumnya bersifat ringan. Namun, jika infeksi semakin parah, bronkiolitis dapat mengancam keselamatan jiwa si kecil. 5. PneumoniaBanyak infeksi pada paru-paru yang dimulai dengan gejala seperti flu. Selain bronkiolitis, pneumonia juga bisa menjadi penyebabnya. Pneumonia merupakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Kondisi ini menyebabkan paru-paru memproduksi dahak berlebih, sehingga memicu batuk pada si kecil. Selain itu, pneumonia pada anak bayi juga sering disertai dengan demam tinggi, meriang, sulit bernapas, nyeri dada (terutama saat batuk), dan kelelahan yang tak biasa. Untuk mengatasinya, dokter mungkin akan memberikan antibiotik untuk bayi Anda. 6. AsmaBayi yang mengidap asma juga umumnya mengalami batuk saat gejalanya muncul. Selain batuk, gejala asma yang muncul pada bayi bisa berupa sesak napas, mengi, mudah lelah, bayi menjadi rewel, hingga muncul warna biru pada kulit dan kuku bayi. Batuk pada bayi ini dapat berlangsung di siang hari. Namun, biasanya gejala akan memburuk pada malam hari atau saat suhu di sekitar berubah dingin. Adapun asma itu sendiri terjadi ketika saluran udara menyempit akibat peradangan. Sementara itu, beberapa faktor dapat memicu kekambuhan gejala asma pada anak, seperti asap, bau yang menyengat, bulu, serbuk sari, atau tungau debu. Bagaimana cara mengatasi batuk pada bayi?Mengatasi batuk pada bayi tidak bisa dilakukan sembarangan. Melansir laman Baby Center, pemberian obat batuk over-the-counter (OTC) atau yang dibeli bebas di apotek tidak dianjurkan untuk bayi. Bahkan American Academy of Pediatrics menyebut, Anda bisa mengobati batuk pada si kecil secara alami dan tanpa obat-obatan. Bagaimana caranya? Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu meredakan batuk pada bayi Anda. 1. Meningkatkan cairan tubuhCairan tambahan dapat membantu meringankan batuk pada si kecil. Anda bisa memberinya air putih atau jus. Namun, pada bayi di bawah usia 6 bulan, pemberian ASI ekstra sangat dianjurkan, karena ASI dipercaya dapat meningkatkan imunitas bayi. 2. Berikan maduBila si kecil sudah berusia 1 tahun, Anda bisa memberikannya satu sendok teh madu sebelum tidur. Madu dapat melapisi tenggorokan anak, sehingga rasa sakit akibat batuk bisa berkurang. Namun, jangan berikan madu untuk bayi karena bisa memicu botulisme yang mengancam jiwa. 3. Menaikkan kepala bayiUntuk membantu meredakan batuk, naikkan sedikit kepala bayi Anda saat tertidur, seperti menggunakan bantal yang tidak terlalu tebal atau handuk yang sudah dilipat. Namun, sebaiknya lakukan cara ini jika bayi Anda sudah berusia lebih dari 1 tahun. 4. Pilih makanan yang meringankan batukJika bayi Anda sudah berusia 6 bulan ke atas, Anda bisa memberinya makanan yang dapat membantu meringankan batuk. Misalnya, sup ayam hangat atau buah-buahan yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan kekebalan tubuh. 5. Istirahat yang cukupPastikan bayi Anda mendapat istirahat yang cukup. Coba menidurkan bayi Anda pada posisi yang ia suka. Bila ia mudah tertidur di gendongan Anda, sebaiknya Anda tidak membaringkannya hingga ia tertidur. Jika ia mudah tidur di ranjangnya, Anda bisa baringkan di ranjangnya. 6. Menggunakan humidifierAnda juga bisa menggunakan humidifier untuk membantu melembapkan udara. Adapun hal ini bisa membantu mengurangi pembengkakan pada saluran napas bayi Anda. Selain humidifier, Anda juga bisa menggunakan uap dari air panas yang ditaruh di dalam baskom. Bila cara di atas tak cukup untuk meredakan batuk, Anda bisa memberikan paracetamol atau ibuprofen untuk anak Anda, terutama jika ia demam. Namun, pastikan bayi Anda sudah berusia di atas 6 bulan, atau sebaiknya konsultasikan pada dokter anak Anda. Haruskah saya membawanya ke dokter?Anda sebaiknya pergi ke dokter jika bayi Anda berusia di bawah 4 bulan dan mengalami batuk. Selain itu, Anda juga harus mengunjungi dokter jika si kecil mengalami kondisi berikut saat batuk.
Jika ada gejala yang mengkhawatirkan terkait batuk pada bayi, segera konsultasikan lebih lanjut ke dokter. |