Contoh 5 kalimat perintah dalam bahasa Jawa

Contoh 5 kalimat perintah dalam bahasa Jawa

Ukara pakon disebut kalimat perintah dalam bahasa Indonesia. (Pexels)

adjar.id – Apakah Adjarian pernah membuat ukara pakon?

Dalam bahasa Indonesia, ukara pakon disebut juga dengan kalimat perintah.

Kalimat perintah berfungsi untuk meminta atau menyuruh orang lain melakukan sesuatu sesuai yang kita kehendaki.

Sama seperti dalam bahasa Indonesia, ukara pakon juga dicirikan dengan penggunaan tanda seru (!) yang terletak di akhir kalimat.

Nah, materi ukara pakon ini termasuk materi dasar dan penting saat belajar bahasa Jawa, khususnya bagi pemula.

Dalam mata pelajaran bahasa Jawa pun materi satu ini juga tidak pernah terlewat untuk dibahas.

Tidak jarang juga bapak atau ibu guru meminta kita untuk membuat sejumlah contoh ukara pakon.

Di bawah ini ada13 contohukara pakon yang bisa Adjarian gunakan sebagaireferensi saat menulisukara pakonsendiri.

Simak, yuk!

13 Contoh Ukara Pakon atau Kalimat Perintah dalam Bahasa Jawa

1. Ibu ndawuh, “Le, tulung tukokno beras limang kilo!”.

(Ibu menyuruh, “Nak, tolong belikan beras lima kilo!”)

2. Bapak ngendikan, “Sa, yen dolan aja wengi-wengi! Akeh uwong ora bener”.

(Bapak berkata, “Sa, kalau main jangan malam-malam! Banyak orang tidak benar”.)

3. Pak Guru ndawuh, “Bo, PR matematika digarap kanthi bener, ya!”.

(Ibu guru menyuruh, Bo, PR matematika dikerjakan dengan benar, ya!”.)

4. Nana ngomong, “Aja rame-rame ning njero perpustakaan!

(Nana berkata, “Jangan ramai-ramai di dalam perpustakaan!)

5. Simbah ngendikan, “Rin, aja lungguh ning nduwur bantal!

(Nenek berkata, “Rin, jangan duduk di atas bantal!)

6. Paklik ndawuh, “Tulung tutupen jendela kuwi amarga wis bengi!

(Om menyuruh, “Tolong tutup jendela itu karena sudah malam!)

7. Aja lali kumbahen klmabimu!

(Jangan lupa cuci bajumu!)

8. Tulung bukaken pintu iku!

(Tolong bukakan pintu itu!)

9. Tukokna beras in warunge Bu Susi!

(Belikan beras di warung Bu Susi!)

10. Gawakna pisang saklirang!

(Bawakan pisang satu sisir!)

11. Aja tangi kawanen!

(Jangan bangun terlalu siang!)

12. Ilangono regetan kui!

(Hilangkan kotoran itu!)

13. Mampiro kene!

(Mampir ke sini!)

Nah, Adjarian, demikianlah 13 contoh ukara pakon atau kalimat perintah dalam bahasa Jawa.

2 menit

Ada banyak contoh kalimat perintah yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja? Ulasan lengkapnya akan dijelaskan di sini. Simak, ya!

Secara umum, kalimat perintah adalah sebuah kalimat yang digunakan untuk menyuruh atau meminta orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki.

Kalimat perintah juga dikenal dengan kalimat imperatif.

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering menggunakan atau mendengar kalimat perintah, bukan?

Biasanya, jenis kalimat ini dipakai dalam bahasa lisan atau tulisan.

Bagi sebagian orang, kalimat perintah identik dengan ucapan bernada keras atau kasar.

Akan tetapi, kalimat perintah sebenarnya dapat diucap dengan kemasan lembut dan santun.

Sementara dalam bentuk tulisan, kalimat perintah biasanya akan menggunakan tanda baca tertentu di akhir kalimat, seperti tanda seru.

Supaya lebih jelas, pada ulasan di bawah, kami akan mengurai ciri-ciri dan contoh kalimat perintah.

Ciri-ciri dan contoh berikut, kami rangkum dari berbagai sumber. Simaklah sampai tuntas, ya!

Ciri-Ciri Kalimat Perintah

Sebelum mengetahui kalimat perintah, ada baiknya kamu memahami ciri-ciri kalimat perintah.

Tujuannya agar kamu mampu membuat atau membedakan kalimat perintah dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan dan lisan.

Ciri-ciri kalimat perintah tersebut, yakni:

  • Menggunakan tanda baca seru (!) di akhir kalimat dalam bahasa tulis;
  • Biasanya memakai partikel ‘lah’ atau ‘kan’;
  • Mempunyai intonasi naik atau tinggi, terutama kalimat perintah untuk ungkapan larangan;
  • Isi kalimat umumnya menggunakan kata permohonan, seperti: ayo, silakan, mari, mohon, dan lain-lain.

40 Contoh Kalimat Perintah

Contoh 5 kalimat perintah dalam bahasa Jawa

desainggris.com

Bagaimana, apakah kamu sudah memahami ciri-ciri kalimat perintah?

Jika sudah, mari kita membahas beberapa contoh kalimat perintah yang jamak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dalam bentuk tulisan dan lisan.

Ini dia contoh kelimat perintah tersebut!

1. Jagalah kebersihan!

2. Hati-hati di jalan!

3. Buanglah sampah pada tempatnya!

4. Ayolah kita bermain bola!

5. Silakan pergi sekarang!

6. Mari kita kerjakan salat.

7. Tolonglah jangan mudah marah!

8. Janganlah pernah berbohong!

9. Tolong ambilkan gelas itu!

10. Mandilah, badanmu bau sekali!

11. Tolong bawakan dokumen penting itu di sekolah!

12. Segera bersihkan kamar tidur!

13. Mohon untuk tidak berisik, ruangan sedang dipakai untuk ujian.

14. Isilah titik-titik di bawah ini!

15. Lihatlah beberapa contoh kalimat perintah di bawah!

16. Bangunlah saat subuh untuk mengerjakan salat wajib!

17. Rangkailah kalimat dengan baik, agar lawan bicaramu dapat mengerti.

18. Minumlah obat dari dokter!

19. Sudah malam, pulanglah ke rumah sekarang juga!

20. Tangkaplah penjahat itu, dia sangat meresahkan!

21. Tolong maafkanlah segala perbuatanku.

22. Tolonglah bantu saya untuk menyelesaikan permasalahan ini.

23. Jagalah bicaramu, perhatikan dengan siapa kamu berbicara!

24. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

25. Dirikanlah salat 5 waktu!

26. Larilah untuk menghindari kejaran binatang buas!

27. Tolong jangan berisik!

28. Silakan masuk!

29. Ayo, kita pergi menonton film ke bioskop.

30. Mohon untuk tidak berisik di dalam kelas!

31. Mari bersabar dengan segala musibah.

32. Tolong segera selesaikan tugas Bahasa Indonesia!

33. Bersikap sopanlah kepada orang tua!

34. Buatlah keluarga dan teman-temanmu bangga!

35. Buatlah mimpi setinggi langat!

36. Ayo, jangan pernah menyerah!

37. Rapikanlah pakaianmu sebelum berangkat ke sekolah!

38. Jangan jajan sembarangan, nanti sakit perut!

39. Belajarlah yang rajin agar mendapat nilai yang bagus!

40. Bertemanlah dengan teman kelasmu!

***

Itulah penjelasan dan contoh kalimat perintah.

Bagaimana, cukup mudah untuk membuatnya, bukan?

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Baca ulasan menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Mutiara Pancoran Mas bisa jadi opsi untuk memiliki hunian bergaya modern di daerah Depok.

Informasi lebih lengkap silakan lihat di www.99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek sekarang juga!

UKARA PAKON

(KALIMAT PERINTAH ATAU IMPERATIF)

Oleh : Dhidhik Setiabudi

I. Definisi Ukara Pakon

  1. Ukara pakon atau kalimat perintah adalah kalimat yang isinya memerlukan responsi berupa tindakan atau perbuatan. (Endang Nurhayati, 2006 : 131)
  2. Ukara pakon atau imperatif adalah kalimat yang modus verbalnya (kata) menyatakan perintah, ajakan atau larangan. (Wedhawati, 2006 : 445)
  3. Ukara pakon atau imperatif yaiku ukara kang surasane awujud pakon utawa perintah marang wong liya supaya nindakake sawijining bab utawa sawijining pakaryan kaya kang dikarepake sing kongkon. (Mooryati Sudibyo, 2001 : 181)
  4. Ukara pakon suraosipun awujud paken utawi perintah katujukaken dhateng tiyang sanes supados nindhakaken satunggaling bab utawi pakaryan cocok kaliyan menapa ingkang dipunprentahaken. (Sutrisna Wibawa, 2004 : 14)

Contoh kalimat perintah (ukara pakon)

  1. Sardi, tukua lawuh dhisik!
  2. Njupukana cidhuk!
  3. Tase jupuken!
  4. Kancamu gawakna pelem!
  5. Kowe lungaa!
  6. Adusa dhisik!
  7. Mlebu!

II. Ciri-Ciri dan Jenis-Jenis Ukara Pakon

1. Menggunakan partikel -a, -en, -ana, dan -na.

Contoh :

a. Lungaa seka kene!

b. Gawanen tas kuwi!

c. Rewangana adhimu!

d. Delokna garapan mbakyumu kae!

Verba imperatif dinyatakan oleh kata lungaa ‘ambilah’ yang berbentuk L- + -a, dalam kalimat b dinyatakan oleh kata rewangana ‘bantulah’ yang berbentuk L- + -ana, kalimat c dinyatakan oleh kata delokna ‘lihatlah’ yang berbentuk L- + -na.

2. Ada yang bersusun inversi

Kalimat yang predikatnya

Contoh 5 kalimat perintah dalam bahasa Jawa
berada didepan subjek (S).

Contoh :

a. Jupukna buku kuwi!

W J

b. Gawenen layang!

W J

c. Wacanen buku kuwi!

W J

3. Menggunakan tanda seru (!) bila dipergunakan dalam bahasa tulis.

Contoh :

a. Ayo mlebu!

b. Balia kowe!

c. Pilihana kertas kae, Na!

d. Kancamu gawakna rambutan!

e. Aja pisan-pisan teka rene!

4. Jika dilisankan memiliki intonasi:

a) Mendatar kemudian berakhir dengan nada naik.

Contoh :

a. Mangga / | cathetani/pun | panjenengan pirsa/ ni

b. Minggir/a

c. Nabuha bo/nang

b) Menurun diakhir tuturan.

Contoh :

a. Panjeneng/an | kula aturi ndherekaken Pak Sastra

b. Tabuh-tabuh gamelan ku/wi | jupuk/ana

5. Pelaku tindakan tidak selalu terungkap.

Contoh :

a. Tulung buku iki gawanen mrono!

b. Wacanen layang kabar kae!

c. Gawanen kabeh yen isih kurang!

d. Ndang panganen!

Dalam dua kalimat diatas, kita tidak mengetahui siapa yang dikenai pekerjaan tersebut.

Yaitu kalimat yang isinya hanya perintah biasa.

Contoh :

a. Awas sing ngati-ati!

b. Wis enggal digarap!

c. Ndang panganen!

d. Jogan kae sapunen!

Yaitu kalimat yang isinya mengajak pendengar untuk bersama-sama melakukan suatu tindakan.

Contoh :

a. Kula kinten, langkung sae tindak rumiyin!

b. Ayo enggal diresiki bebarengan barang-barang iki!

c. Mangga ta dipun srantos sawetawis!

d. Cobi kula aturi maos sekedhap!

e. Saenipun kula aturi nggatosaken pangandikan menika!

Yaitu kalimat yang memerintahkan orang yang diajak bicara, tidak boleh melakukan perbuatan yang diinginkan pembicara.

Contoh :

a. Aja mangan ing ngarep lawang!

b. Aja rame-rame simbah lagi sare!

c. Kowe ora kena dolan yen durung sinau!

d. Yen pinuju ngisi bensin, mesine aja diuripake!

e. Bocah sekolah ore pareng ngrokok!

Yaitu kalimat yang isinya memerintah pendengar untuk melaksanakan tindakan namun secara halus, seolah-olah meminta tetapi sebetulnya memerintah yang tidak kentara. Tetapi jika dipandang dari maksud penyampaian gagasan ada kemungkinan kalimat tersebut masuk kalimat berita dan perintah.

Contoh :

a. Mbok kowe kuwi mengko dolan menyang omahku!

b. Dul, tulung jupukna buku kuwi!

c. Dhik, tulung jendelane ditutup bae!

d. Adhimu kae mbok diwarahi nulis aksara Jawa!

Yaitu kalimat perintah yang isinya menyindir seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan.

Contoh :

a. Antemen yen pancen kowe wani!

b. Yen nyata kowe kendel, Aryaka kae kongkonen turu ing kuburan!

c. Maraa mrene yen nyata-nyata dhugdheg!

d. Cabuten tulisan kuwi yen kepengin dikamplengi uwong!

e. Gage balangen yen arep njaluk benjut sirahmu!

III. Kesimpulan

Ukara Pakon utau kalimat perintah adalah kalimat yang menyatakan perintah, ajakan, atau larangan kepada orang lain untuk melakukan suatu hal yang diinginkan oleh yang memerintah. Ukara Pakon memiliki ciri-ciri (1) menggunakan partikel -a, -en, -ana, dan -na, (2) ada yang bersusun inversi, (3) menggunakan tanda seru, (4) jika dilisankan memiliki intonasi mendatar kemudian berakhir dengan nada naik dan menurun diakhir tuturan, dan (5) pelaku tindakan tidak selalu terungkap. Dan Ukara Pakon memiliki jenis-jenis (1) ukara pakon lumrah, (2) ukara pakon pangajak, (3) ukara pakon pamenging, (4) ukara pakon paminta, dan (5) ukara pakon panantang.