Contoh laporan keuangan pembangunan masjid excel

Pinterest

Today

Watch

Explore

When autocomplete results are available use up and down arrows to review and enter to select. Touch device users, explore by touch or with swipe gestures.

Explore

Design

Contoh laporan keuangan pembangunan masjid excel

Save

From

google.co.id

Jurnal

fauzia salsabila

More information

Image result for pembukuan bendahara pembangunan masjid

Find this Pin and more on mine by fauzia salsabila.

Jurnal

Masjid

Allah

Bullet Journal

Template

Printables

Result

Image

Quick

More information

Image result for pembukuan bendahara pembangunan masjid

Find this Pin and more on mine by fauzia salsabila.

More like this

1 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEUANGAN MASJID SESUAI DENGAN PSAK 45 PADA MASJID RAYA ALMUNAWWARAH MENGGUNAKAN APLIKASI KOMPUTER MICROSOFT EXCEEL OLEH KHAIRUL SHALEH PUTERA KADRI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program studi D III Akuntansi KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI PADANG JURUSAN AKUNTANSI 2017

2 HALAMAN PENGESAHAN Saya menyatakan bahwa Tugas Akhir berjudul Penyusunan Laporan Keuangan Masjid Sesuai Dengan PSAK 45 Pada Masjid Raya Almunawwarah Menggunakan Exceel For Accounting telah melalui proses bimbingan yang layak, dan menurut pendapat saya telah memenuhi syarat untuk diajukan guna mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md). Pembimbing I Hidayatul Ihsan, SE.Ak.,M.Sc.,Phd.Acc Nip Saya menyatakan bahwa Tugas Akhir yang berjudul Penyusunan Laporan Keuangan Masjid Sesuai Dengan PSAK 45 Pada Masjid Raya Almunawwarah Menggunakan Exceel For Accounting telah ditulis menurut standar penulisan karya ilmiah dan menurut pendapat saya telah memenuhi syarat untuk diajukan guna mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md). Pembimbing II Zahara, SE., M.Ak.,Ak Nip Tugas Akhir ini diajukan kepada Jurusan Akuntansi dan telah memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (AMd). Ketua Jurusan Sukartini, SE., M.Kom., Ak Nip

3 BERITA ACARA SIDANG Tugas Akhir yang berjudul Penyusunan Laporan Keuangan Masjid Sesuai Dengan PSAK 45 Pada Masjid Raya Almunawwarah Menggunakan Microsoft Exceel telah dipertanggungjawabkan / disidangkan di depan tim penguji dan dinyatakan LULUS pada hari Senin tanggal 02 Oktober Ketua Tim penguji Sekretaris Gustati, SE.,M.Si.,Ak Hidayatul Ihsan, SE.Ak.,M.Sc.,Phd.Acc NIP NIP Anggota Anggota Elfitri Santi, SE.,M.Kom.Ak Firman Surya, SE,M.Si, Ak NIP NIP

4 Nomor Alumni KHAIRUL SHALEH PUTERA KADRI BIODATA a). Tempat / Tanggal Lahir : Padang, 24 September 1996 b). Nama Orang Tua : Kadri dan Netti Mutiara c). Program Studi : DIII Akuntansi d). Jurusan : Akuntansi e). No.BP : f). Tanggal Lulus : 02 Oktober 2017 g). Predikat Lulus : Sangat Memuaskan h). IPK : 3,71 i). Lama Studi : 3 Tahun 0 Bulan j). Alamat Orang Tua : Komplek Griya Permata II Tabiang Banda Gadang Gunung Pangilun Penyusunan Laporan Keuangan Akuntansi Masjid Sesuai Dengan PSAK 45 Pada Masjid Raya Almunawwarah Menggunakan Microsoft Exceel Tugas Akhir Oleh : Khairul Shaleh Putera Kadri Pembimbing 1. Hidayatul Ihsan, S.E.Ak.,M.Sc.,Phd.Acc 2. Zahara, S.E.,M.Ak.,Ak ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menyusun laporan keuangan masjid. Masjid dikategorikan sebagai entitas nirlaba yang kegiatan operasionalnya bukanlah mencari laba. Secara umum masjid hanya mencatat uang masuk dan uang keluar saja, padahal sudah ada standar yang mengatur pencatatan untuk entitas nirlaba yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 45 (PSAK 45) revisi Dengan adanya PSAK 45 diharapkan entitas masjid dapat menyusun laporan keuangan sesuai standar yang berlaku. Tujuannya agar para stakeholder dapat melihat kondisi aset, liabilitas, maupun aset neto yang dimiliki oleh masjid. Informasi tersebut dapat dilihat pada Laporan Aktivitas, Laporan Posisi Keuangan, serta Laporan Arus Kas. Oleh karena itu, penulis memilih Masjid Raya Almunawwarah sebagai objek penelitian. Masjid ini dipilih karena belum menyiapkan laporan keuangannya sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Data penelitian ini diperoleh dari melalui wawancara dan observasi. Dengan bantuan Microsoft Exceel diharapkan dapat mempermudah akuntan dalam menyusun laporan keuangan masjid. Dengan adanya laporan keuangan tersebut diharapkan semakin meningkatnya transparansi dan akuntabilitas keuangan Masjid Raya Almunawwarah Kata Kunci: PSAK 45 Untuk Masjid Tugas akhir ini telah dipertahankan di depan tim penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal 02 Oktober Abstrak telah disetujui oleh Penguji: Tanda Tangan Nama Terang Gustati, S.E.,M.Si.Ak Hidayatul Ihsan, SE.Ak.,M.Sc,Phd.Acc Elfitri Santi, SE.,M.Kom.,Ak Firman Surya, S.E.,M.Si.,Ak Mengetahui : Ketua Jurusan Sukartini, SE., M.Kom., Ak Nip Tanda Tangan Alumni telah mendaftar Petugas Nomor Alumni : Nama Tanda Tangan

5

6 POLITEKNIK NEGERI PADANG PERNYATAAN TENTANG HAK CIPTA DAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR 2017 Khairul Shaleh Putera Kadri. Hak cipta pada penulis. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN MASJID SESUAI PSAK 45 PADA MASJID RAYA ALMUNAWWARAH MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEEL Tidak diperkenankan untuk memproduksi sebagian atau seluruh isi Tugas Akhir ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta. Penggunaan Tugas Akhir ini diatur sebagai berikut : 1. Pengutipan oleh penulis lain dalam tulisannya harus mencantumkan Tugas Akhir ini sebagai sumber referensi. 2. Perpustakaan Politeknik Negeri Padang dan Ruang referensi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang mempunyai hak untuk menyimpan salinan Tugas Akhir ini baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy. 3. Jika diperlukan, Perpustakaan Politeknik Negeri Padang dan Ruang referensi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang mempunyai hak untuk memperbanyak Tugas Akhir ini demi kepentingan akademis. Padang, Oktober 2017 Dinyatakan oleh Khairul Shaleh Putera Kadri NIM :

7 KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Taufik, dan HidayahNya, sehingga perancangan Tugas Akhir ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Salawat serta salam juga penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam perancangan laporan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, bantuan serta saran yang penulis terima, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak, antara lain : 1. Kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan moril dan materil yang senantiasa mengiringi langkah hidupku dengan untaian doa, terima kasih kepada Ayah dan Ibu yang telah memberikan support tiada hentinya, dan buat semua temanteman yang telah memberikan dukungan kepadaku. 2. Bapak Hidayatul Ihsan SE.Ak.,M.Sc.,Ph.D.Acc dan Ibu Zahara SE.,MAk.Ak sebagai dosen pembimbing yang telah menyediakan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan Tugas Akhir penulis. 3. Ibu Sukartini, SE.AK.,M.Kom selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang. 4. Bapak Rangga Putra Ananto SE.,Msi.Ak selaku pembina Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJAK) yang telah membina penulis sewaktu menjadi ketua HMJAK periode 2016/ Bapak dan Ibu dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang yang telah memberikan pendidikan dalam menyelesaikan studi. i

8 Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan karunianya kepada semua pihak yang telah banyak menyediakan waktunya dan membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Harapan penulis adalah adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca semua agar dapat dijadikan referensi di masa yang akan datang. Penulis juga mohon maaf apabila terjadi kesalahan penulisan pada laporan ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Padang, 24 September 2017 Penulis ii

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN BERITA ACARA SIDANG ABSTRAK HALAMAN DEDIKASI PERNYATAAN HAK CIPTA KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR TABEL vii DAFTAR LAMPIRAN viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG TUJUAN PENELITIAN RUMUSAN MASALAH KONTRIBUSI PENELITIAN Untuk Entitas Masjid Untuk Ilmu Pengetahuan Untuk Penulis METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data SISTEMATIKA PENULISAN... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TEORI AKUNTANSI ENTITAS NIRLABA Defenisi Akuntansi Konsep Dasar Untuk PSAK 45 Revisi Akun Perkiraan Pada Entitas Nirlaba Istilah Yang Digunakan Dalam PSAK iii

10 2.1.5 Laporan Keuangan Entitas Nirlaba RUANG LINGKUP PENELITIAN Pengertian Masjid dan Fungsi Masjid Pertanggungjawaban (Akuntabilitas) Laporan Keuangan Masjid Microsoft Excel Pengertian Microsoft Excel Fungsifungsi yang digunakan dalam Excel fo Accounting BAB III GAMBARAN UMUM ENTITAS 3.1 SEJARAH MASJID RAYA ALMUNAWWARAH PERKEMBANGAN MASJID RAYA ALMUNAWWARAH KEPENGURUSAN MASJID RAYA ALMUNAWWARAH FUNGSI FUNGSI PENGURUS MASJID RAYA ALMUNAWWARAH BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERANCANGAN LAPORAN KEUANGAN MASJID RAYA ALMUNAWWARAH Membuat Daftar Perkiraan Membuat Neraca Saldo Merancang Jurnal Merancang Jurnal Penyesuaian Merancang Buku Besar Merancang Neraca Lajur Merancang Laporan Posisi Keuangan Merancang Laporan Arus Kas Merancang Jurnal Penutup Tansaksi Bulan Februari Transaksi Bulan Maret Transaksi Bulan April Transaksi Bulan Mei Transaksi Bulan Juni PERANCANGAN LAPORAN KEUANGAN MASJID RAYA ALMUNAWWARAH MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL Format Daftar Perkiraan Format Neraca Saldo iv

11 4.2.3 Format Jurnal Kas Format Jurnal Umum Format Jurnal Penyesuaian Format Jurnal Bank Format Kartu Bank Format Buku Besar Format Neraca Lajur Format Laporan Aktivitas Format Laporan Posisi Keuangan Format Laporan Arus Kas Format Jurnal Penutup Format Neraca Saldo Setelah Pentupan...96 BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN SARAN Daftar Referensi Lampiran v

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Daftar Perkiraan Gambar 4.2 Neraca Saldo Gambar 4.3 Jurnal Kas Gambar 4.4 Jurnal Umum Gambar 4.5 Jurnal Penyesuaian Gambar 4.6 Jurnal Bank Gambar 4.7 Kartu Bank Gambar 4.8 Buku Besar Gambar 4.9 Neraca Lajur...86 Gambar 4.10 Laporan Aktivitas Gambar 4.11 Laporan Posisi Keuangan Gambar 4.12 Laporan Arus Kas Gambar 4.13 Jurnal Penutup...96 Gambar 4.14 Neraca Saldo Setelah Penutupan...98 vi

13 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perkiraan yang digunakan dalam entitas nirlaba Tabel 2.2 Contoh laporan keuangan entitas nirlaba Tabel 2.3 Contoh laporan aktivitas bentuk tunggal sesuai PSAK Tabel 2.4 Contoh laporan arus kas sesuai PSAK Tabel 4.1 Perkiraan akun penyusunan laporan keuangan Masjid Tabel 4.2 Neraca Saldo Awal Masjid Tabel 4.3 Daftar Aset Tetap Masjid Tabel 4.4 Neraca Lajur Masjid Tabel 4.5 Laporan Aktivitas Masjjid Tabel 4.6 Laporan Posisi Keuangan Tabel 4.7 Laporan Arus Kas Tabel 4.8 Jurnal Penutup Tabel 4.9 Neraca Saldo Per 31 Januari vii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Bukti Transaksi Bulan Januari 2017 Lampiran 2 Jurnal Kas Masjid Bulan Januari 2017 Lampiran 3 Jurnal Kas Anak Yatim Bulan Januari 2017 Lampiran 4 Jurnal Kas Bantuan Sosial Bulan Januari 2017 Lampiran 5. Jurnal Kas Zakat Mall Bulan Januari 2017 Lampiran 6 Jurnal Kas MDTA Bulan Januari 2017 Lampiran 7 Jurnal Bank Bulan Januari 2017 Lampiran 8 Kartu Bank Bulan Januari 2017 Lampiran 9 Daftar Perlengkapan Masjid Bulan Januari 2017 Lampiran 10 Daftar Perlengkapan MDTA Bulan Januari 2017 Lampiran 11 Buku Besar Bulan Januari 2017 Lampiran 12 Bukti Transaksi Bulan Februari 2017 Lampiran 13. Jurnal Kas Masjid Bulan Februari 2017 Lampiran 14 Jurnal Kas Anak Yatim Bulan Februari 2017 Lampiran 15 Jurnal Kas Bantuan Sosial Bulan Februari 2017 Lampiran 16 Jurnal Kas Zakat Mall Bulan Februari 2017 Lampiran 17 Jurnal Kas MDTA Bulan Februari 2017 Lampiran 18 Jurnal Bank Bulan Februari 2017 Lampiran 19 Jurnal Penyesuaian Bulan Februari 2017 Lampiran 20 Kartu Bank Bulan Februari 2017 Lampiran 21 Buku Besar Bulan Februari 2017 Lampiran 22 Neraca Lajur Bulan Februari 2017 Lampiran 23 Laporan Aktivitas Bulan Februari 2017 Lampiran 24 Laporan Posisi Keuangan Bulan Februari 2017 Lampiran 25 Laporan Arus Kas Bulan Februari 2017 Lampiran 26 Jurnal Penutup Bulan Februari 2017 Lampiran 27 Neraca Saldo Akhir Bulan Februari 2017 Lampiran 28 Bukti Transaksi Bulan Maret 2017 viii

15 Lampiran 29 Jurnal Kas Masjid Bulan Maret 2017 Lampiran 30 Jurnal Kas Anak Yatim Bulan Maret 2017 Lampiran 31 Jurnal Kas Bantuan Sosial Bulan Maret 2017 Lampiran 32 Jurnal Kas Zakat Mall Bulan Maret 2017 Lampiran 33 Junal Kas MDTA Bulan Maret 2017 Lampiran 34 Jurnal Penyesuaian Bulan Maret 2017 Lampiran 35 Jurnal Bank Bulan Maret 2017 Lampiran 36 Kartu Bank Bulan Maret 2017 Lampiran 37 Buku Besar Bulan Maret 2017 Lampiran 38 Neraca Lajur Bulan Maret 2017 Lampiran 39 Laporan Aktivitas Bulan Maret 2017 Lampiran 40 Laporan Posisi Keuangan Bulan Maret 2017 Lampiran 41 Laporan Arus Kas Bulan Maret 2017 Lampiran 42 Jurnal Penutup Bulan Maret 2017 Lampiran 43 Neraca Saldo Akhir Bulan Maret 2017 Lampiran 44 Bukti Transaksi Bulan April 2017 Lampiran 45 Jurnal Kas Masjid Bulan April 2017 Lampiran 46 Jurnal Kas Anak Yatim Bulan April 2017 Lampiran 47 Jurnal Kas Bantuan Sosial Bulan April 2017 Lampiran 48 Jurnal Kas Zakat Mall Bulan Bulan April 2017 Lampiran 49 Jurnal Kas MDTA Bulan April 2017 Lampiran 50 Jurnal Penyesuaian Bulan April 2017 Lampiran 51 Jurnal Bank Bulan April 2017 Lampiran 52 Kartu Bank Bulan April 2017 Lampiran 53 Buku Besar Bulan April 2017 Lampiran 54 Neraca Lajur Bulan April 2017 Lampiran 55 Laporan Aktivitas Bulan April 2017 Lampiran 56 Laporan Posisi Keuangan Bulan April 2017 Lampiran 57 Laporan Arus Kas Bulan April 2017 ix

16 Lampiran 58 Jurnal Penutup Bulan April 2017 Lampiran 59 Neraca Saldo Akhir Bulan April 2017 Lampiran 60 Bukti Transaksi Bulan Mei 2017 Lamipiran 61 Jurnal Kas Masjid Bulan Mei 2017 Lampiran 62 Jurnal Kas Anak Yatim Bulan Mei 2017 Lampiran 63 Jurnal Kas Bantuan Sosial Bulan Mei 2017 Lampiran 64 Jurnal Kas Zakat Mall Bulan Mei 2017 Lampiran 65 Jurnal Kas MDTA Bulan Mei 2017 Lampiran 66 Jurnal Penyesuaian Bulan Mei 2017 Lampiran 67 Jurnal Bank Bulan Mei 2017 Lampiran 68 Kartu Bank Bulan Mei 2017 Lampiran 69 Buku Besar Bulan Mei 2017 Lampiran 70 Neraca Lajur Bulan Mei 2017 Lampiran 71 Laporan Aktivitas Bulan Mei 2017 Lampiran 72 Laporan Posisi Keuangan Bulan Mei 2017 Lampiran 73 Laporan Arus Kas Bulan Mei 2017 Lampiran 74 Jurnal Penutup Bulan Mei 2017 Lampiran 75 Neraca Saldo Akhir Bulan Mei 2017 Lampiran 76 Bukti Transaksi Bulan Juni 2017 Lampiran 77 Jurnal Kas Masjid Bulan Juni 2017 Lampiran 78 Jurnal Kas Anak Yatim Bulan Juni 2017 Lampiran 79 Jurnal Kas Bantuan Sosial Bulan Juni 2017 Lampiran 80 Jurnal Kas Zakat Mall Bulan Juni 2017 Lampiran 81 Lampiran 82 Lampiran 83 Lampiran 84 Jurnal Kas Pembangunan Jurnal Kas MDTA Jurnal Umum Jurnal Penyesuaian Lampiran 85 Jurnal Bank Bulan Juni 2017 Lampiran 86 Kartu Bank Bulan Juni 2017 x

17 Lampiran 87 Buku Besar Bulan Juni 2017 Lampiran 88 Neraca Lajur Bulan Juni 2017 Lampiran 89 Laporan Aktivitas Bulan Juni 2017 Lampiran 90 Laporan Posisi Keuangan Bulan Juni 2017 Lampiran 91 Laporan Arus Kas Bulan Juni 2017 Lampiran 92 Jurnal Penutup Bulan Juni 2017 Lampiran 93 Neraca Saldo Akhir Bulan Juni 2017 xi

18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada zaman yang semakin maju seperti saat ini ilmu akuntansi dibutuhkan untuk mengelola suatu entitas baik berbasis laba maupun nirlaba. Salah satu manfaat ilmu akuntansi adalah membantu manajemen dalam menyiapkan laporan keuangan. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan dalam suatu periode yang menggambarkan kinerja sebuah entitas. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja perusahaan dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Namun, sebagian besar pelaku usaha ekonomi banyak yang tidak menghiraukan tujuan dari laporan keuangan, dengan alasan menyusun laporan keuangan memakan biaya, tenaga, dan waktu. Padahal dengan laporan keuangan mereka dapat menyusun strategi bisnis mereka kedepannya, sehingga tujuan yang mereka harapkan dapat tercapai. Laporan keuangan tidak hanya dibuat oleh entitas yang bertujuan mencari keuntungan saja, seperti perusahaaan jasa, dagang, dan manufaktur, tetapi juga diperlukan oleh entiptas nirlaba yang kegiataan operasionalnya bukan untuk mencari laba. Selain itu entitas dituntut untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah berlaku, dengan kemajuan teknologi entitas dapat menyusun laporan keuangan yang seluruh kegiatannya dapat dilakukan menggunakan program komputer. Pencatatan laporan keuangan menggunakan komputer dapat dijadikan alternatif, dibandingkan dengan pencatatan manual yang memakan banyak waktu dan tenaga. 1

19 Ada begitu banyak entitas (nirlaba) di Indonesia yang sebagian besar pelaporan keuangannya belum sesuai dengan standar yang berlaku, contohnya adalah Masjid. Pada umumnya Masjid hanya mencatat uang masuk dan uang keluar saja. Selain itu Masjid juga tidak mencatat aset lain selain kas yang ada pada masjid tersebut, sehingga sulit untuk mengetahui posisi keuangan masjid yang sebenarnya, padahal sudah ada standar sendiri yang mengatur penyusunan laporan keuangan nirlaba seperti Masjid yaitu PSAK 45. Selain itu, pada umumnya pencatatan yang dilakukan oleh pengurus Masjid masih menggunakan pencatatan manual, yang memakan waktu dan tenaga, ditambah dengan adanya risiko catatan tersebut dapat hilang, berantakan, dan tidak rapi dalam penyusunannya. Masjid tidak hanya merupakan tempat ibadah bagi umat Muslim, Masjid juga digunakan sebagai sarana dalam mendidik anakanak dan remaja agar dapat mendalami ilmu agama, melakukan perayaan hari besar umat Muslim, ceramah agama, dan banyak kegaitan lainnya. Dengan banyaknya kegiatan tersebut pastinya Masjid membutuhkan dana yang besar dalam melakukan kegaitannya. Sebagian besar sumber dana Masjid berasal dari sumbangan donatur atau jemaah masjid. Dana tersebut bisa berupa sumbangan donatur tetap, infak/sedekah yang diberikan oleh jemaah Masjid. Dana yang terkumpul tersebut dimasukkan kedalam kas Masjid yang dikelola oleh pengurus Masjid. Oleh karena itu sangat dibutuhkan kejelasan dan transparansi dalam pengelolaan aset Masjid. Pengurus Masjid diharapkan dapat mengelola aset Masjid dengan sebaikbaiknya dan dapat mempertanggungjawabkan kepada jemaah Masjid dan kepada donatur, agar donatur dan jemaah puas karena apa yang mereka sumbangkan tidak siasia dan semakin menambah keinginan donatur dan jemaah untuk menyisihkan pendapatan mereka agar disumbangkan ke Masjid sebagai bekal di akhirat mereka kelak. Namun pada saat sekarang 2

20 ini, pengelolaan keuangan Masjid dirasa masih banyak kelemahan, seperti tidak dilakukannya pencatatan aset non kas yang dimiliki Masjid sehingga ini membuat sulitnya mengetahui posisi keuangan Masjid yang sebenarnya. Selain itu dana yang masuk tercampur aduk dalam satu rekening, sehingga besar kemungkinan dana tersebut tidak tepat sasaran dalam pendistribusiaannya. Berawal dari masalah tersebut, penulis ingin membuat suatu rancangan laporan keuangan untuk masjid dengan menggunakan program komputer, dengan mengambil studi kasus Masjid Raya Siteba Almunawwarah agar pengelolaan keuangan di Masjid menjadi lebih baik, dan pelaporan keuangannya sesuai denga standar akuntansi yang terlah berlaku. Penulis menjadikan Masjid Raya Siteba Almunawwarah sebagai obyek penelitian karena Masjid Raya Siteba Almunawwarah merupakan salah satu masjid terbesar di daerah Siteba dan sekitarnya. Masjid Raya Siteba Almunawwarah berlokasi di Jl.Payakumbuh Raya Perumnas Siteba, Kelurahan Surau Gadang. Dengan pencatatan keuangan yang memenuhi standar akuntansi yang berlaku yang dilakukan dengan program komputer dapat meningkatkan peran dari pengurus Masjid. Penulis membahas permasalah tersebut dan menjadikannya sebagai tugas akhir dengan judul Perancangan Laporan Keuangan Masjid Sesuai dengan PSAK 45 menggunakan Exceel For Accounting (EFA) pada Masjid Raya Siteba Almunawwarah. 3

21 1.2 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk merancang laporan keuangan masjid yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, agar menjadi transparan dan akuntabilitas supaya nantinya bisa membentuk laporan keuangan yang lebih komplek untuk Masjid. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan bisa memudahkan pengurus untuk menyusun laporan keuangan Masjid menggunakan program komputer, sehingga pelaporan dapat dilakukan dengan rinci. 1.3 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengemukakan rumusan masalah sebagi berikut : 1. Bagaimana pencatatan aset dan liabilitas yang selama ini dilakukan Masjid Almunawwarah? 2. Bagaimana laporan keuangan Masjid yang baik sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia? 1.4 KONTRIBUSI PENELITIAN Berikut manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan tugas akhir ini : 1. Untuk Entitas Masjid a. Dapat mengembangkan laporan keuangan Masjid sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia b. Membantu pengurus Masjid agar bisa menyusun laporan keuangan dengan baik dengan menggunakan program komputer dan memudahkan pengguna laporan keuangan dalam memahaminya 4

22 c. Meningkatkan kepercayaan donatur dan jemaah Masjid untuk dapat mempercayai dana yang diberikan kepada Masjid dengan adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap laporan keuangan. 2. Untuk Ilmu Pengetahuan Dapat menambah ilmu dan referensi bagi para pembaca, dengan adanya penelitian perancangan laporan keuangan Masjid ini, pembaca dapat mengetahui bentuk dari laporan keuangan Masjid yang baik dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. 3. Untuk Penulis Dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam bidang akuntansi, serta menambah pengalaman penulis dalam menyelesaikan masalah keuangan dengan menggunakan data keuangan asli yang harus dipertanggungjawabkan 1.5 METODE PENELITIAN Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis melakukan metode dalam mengumpulkannya, diantaranya adalah : 1. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab langsung kepada narasumber tentunya dibantu dengan instrumen penelitian, metode ini cukup efektif dalam pelaksanannya, karena langsung berhadapan dengan narasumber 5

23 yang akan membantu dalam menyelesaikan suatu kasus. Pada metode ini penulis melakukan wawancara dengan pengurus Masjid Raya Siteba Almunawwarah b. Observasi Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati langsung kegiatan yang ada dalam Masjid yang ingin diteliti, dan melihat langsung laporan keuangan Masjid. 2. Metode Analisis Data Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan menganalisis teori dan aplikasi yang ditemui di lapangan, kemudian menyusunnya kedalam bentuk angka supaya menjadi sebuah laporan keuangan masjid yang baik dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Untuk mempermudah kegiatan penulis dalam menulis tugas akhir, maka penulis membagi atas : BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, rumusan masalah, kontribusi penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan teori mengenai kasus yang akan di bahas, yaitu teori tentang definisi akuntansi, pentingnya akuntansi, konsep dasar Pernyataan Standar 6

24 Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 terbaru, bagan perkiraan, contoh transaksi dan penjurnalan, laporan keuangan entitas nirlaba, definisi dan fungsi Masjid, penyajian laporan keuangan menggunakan program komputer. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisikan profil Masjid yang dijadikan objek, mulai dari awal berdirinya Masjid, perkembangan Masjid, struktur organisasi Masjid saat ini, kegiatan operasional Masjid sehari hari, hingga metode penyajian laporan keuangan Masjid saat ini. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang bentuk penyusunan laporan keuangan Masjid yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia untutk entitas Masjid menggunakan program komputer BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan, pada bab ini juga terdapat saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan. 7

25 8

26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TEORI AKUNTANSI ENTITAS NIRLABA Definisi Akuntansi Definisi akuntansi menurut Accounting Principal Board (APB) adalah kegiatan jasa yang berfungsi menyediakan informasi yang kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan American Association Accounting (AAA) menyebutkan bahwa akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Sementara menurut Warren dkk (2005:10) akuntansi didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihakpihak yang berkepentingan mengenai aktivitas dan kondisi perusahaan yang berguna dalam pengambilan keputusan. Maka akuntansi secara umum merupakan fungsifungsi manajemen. Dalam fungsi perencanaan, informasi akuntansi sangat berguna terutama sebagai penyedia data historis yang menjadi dasar penyusunan anggaran atau perencanaan. Dalam fungsi pengawasan, akuntansi memiliki fungsi yang sangat strategis, sebagai alat pembanding dengan perencanaan untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi, dengan demikian manajemen dapat melakukan usahausaha koreksi dan perbaikan lebih awal. 8

27 2.1.2 Konsep PSAK 45 Revisi 2017 Karakteristik entitas niraba berbeda dengan entitas bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara entitas nirlaba memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan operasinya. Entitas nirlaba memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembbali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang telah diberikan. Akibat dari karakteristik tersebut, timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam entitas bisnis contohnya penerimaan sumbangan. Meskipun tidak memiliki kepemilikan, entitas nirlaba mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atau jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya pengukuran jumlah dan kepastian arus kas menjadi ukuran kinerja penting bagi pengguna laporan keuangan, seperti kreditur dan pemasok dana lainnya. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba. Dengan adanya pedoman pelaporan, diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memilii relevansi, dan memiliki dayan banding yang tinggi. Entitas nirlaba dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu entitas nirlaba pemerintahan dan entitas nirlaba non pemerintahan. Masjid yang sering kita jumpai digolongkan kedalam entitas nirlaba non pemerintahan, sehingga standar akuntansinya mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 45 (PSAK 45) revisi PSAK 45 revisi 2017 ini berlaku bagi laporan keuangan untuk entitas berikut: 9

28 i. Sumber daya entitas berasal dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. ii. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan untuk mendapatkan laba. iii. Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis Akun Perkiraan Pada Entitas Nirlaba Berdasarkan PSAK 45 Akun perkiraan adalah suatu daftar perkiraan atau akunakun yang tersedia untuk digunakan dalam pencatatan transaksi keuangan entitas. Bagan perkiraan ini terdiri dari lima kelompok besar dalam laporan keuangan, yaitu aset (nomor akun satu), liabilitas (nomor akun dua), aset neto (nomor akun tiga), pendapatan (nomor akun empat), beban (nomor akun lima). Berikut contoh pemberian nomor akun beserta posisi akun saat bertambah dan berkurang. 10

29 Tabel 2.1 Daftar perkiraan yang digunakan entitas nirlaba No Akun Nama Akun Bertambah Berkurang 1000 ASET DEBIT KREDIT 1100 ASET LANCAR 1101 Kas di tangan DEBIT KREDIT 1102 Kas di Bank DEBIT KREDIT 1103 Piutang DEBIT KREDIT 1104 Investasi DEBIT KREDIT 1105 Perlengkapan DEBIT KREDIT seterusnya DEBIT KREDIT 1200 ASET TIDAK LANCAR 1201 Peralatan DEBIT KREDIT 1202 Akum. Depresiasi Peralatan KREDIT DEBIT 1203 Bangunan DEBIT KREDIT 1204 Akum. Depresiasi Bangunan KREDIT DEBIT 1205 Tanah DEBIT KREDIT seterusnya DEBIT KREDIT 2000 LIABILITAS KREDIT DEBIT 2100 LIABILITAS JANGKA PENDEK 2101 Utang Jangka Pendek KREDIT DEBIT 2102 Utang Lainlain KREDIT DEBIT seterusnya KREDIT DEBIT 2200 LIABILITAS JANGKA PANJANG 2201 Utang Jangka Panjang KREDIT DEBIT seterusnya KREDIT DEBIT 3000 ASET NETO KREDIT DEBIT 3001 Aset Neto Tidak Terikat KREDIT DEBIT 3002 Aset Neto Terikat Temporer KREDIT DEBIT 3003 Aset Neto Terikat Permanen KREDIT DEBIT 4000 PENDAPATAN KREDIT DEBIT 4001 Pendapatan Iuran KREDIT DEBIT 4002 Pendapatan Sumbangan KREDIT DEBIT seterusnya KREDIT DEBIT 5000 BEBAN DEBIT KREDIT 5001 Beban Operasional DEBIT KREDIT 5002 Beban Depresiasi DEBIT KREDIT 5003 Beban Perlengkapan DEBIT KREDIT seterusnya DEBIT KREDIT Jika terdapat akun lain maka entitas dapat menambahkan sesuai dengan jenis kelompok akunnya. 11

30 2.1.4 IstilahIstilah Yang Digunakan Dalam PSAK 45 Ada beberapa istilah yang digunakan dalam PSAK 45 diantaranya adalah : 1. Pembatasan Permanen Yaitu pembatasan penggunaan sumber daya yang diterapkan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi entitas nirlaba diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomik lain yang berasal dari sumber daya tersebut. 2. Pembatasan Temporer Yaitu pembatasan penggunaan sumber daya oleh pemberi daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu. 3. Sumber Daya Terikat Yaitu sumber daya yang penggunaannya dibatasi unruk tujuan tertentu oleh pemberu sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen ataupun temporer. 4. Sumber Daya Tidak Terikat Yaitu sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. 12

31 2.1.5 LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA SESUAI PSAK 45 Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. Pihak pengguna laporan keuangan memiliki kepentingan bersama dalam rangka : 1. Menilai jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut. 2. Menilai cara manager melaksanakan tanggung jawab dan aspek lain dai kinerjanya Secara rinci tujuan laporan keuangan, termasu catatan atas laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi mengenai : 1. Jumlah dan sifat aset, liabilitasm dan aset neto entitas nirlaba 2. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah nilai dan sifat aset neto 3. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan antar keduanya 4. Cara entitas nirlaba mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lain yang berpengaruh terhadap likuiditasnya. 5. Usaha jasa entitas nirlaba. 13

32 A. Laporan Posisi Keuangan Sesuai PSAK 45 Tujuan laporan posisi keuangan dalam entitas nirlaba adalah untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, dan aset neto serta informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan, dan informasi dalam laporan keuangan lain dapat membantu pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. Laporan keuangan entitas nirlaba mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto. Laporan keuangan entitas nirlaba dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Aset Pada umumnya entitas nirlaba menyajikan dan mengumpulkan aset dalam suatu kelompok yang homogen. Diantranya adalah : (a) Kas dan setara kas (b) Piutan pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa lain (c) Persediaan (d) Sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar dimuka (e) Instrumen keuangan dan investasi jangka panjan (f) Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lain yang digunakan untuk menghasilkan barang jasa 2. Liabilitas Liabilitas merupakan klaim dari pihak ketiga atas aset entitas. Liabilitas disusun berdasarkan urutan jatuh tempo dari liabilitas/kewajiban tersebut. 14

33 Kewajiban yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun digolongkan kewajiban lancar, sedangkan kewajiban yang akan jatuh tempo lebih dari 1 tahun digolongkan kepada kewajiban jangka panjang. Contoh urutan dan penyajian liabilita/kewajiban adalah : (a) Utang (b) Pendapatan Diterima Dimuka (c) Utang Lainnya (d) Utang Jangka Panjang 3. Aset Neto Dalam laporan keuangan komersial,aset neto dikenal sebagai modal. Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masingmasingmasing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. Aset neto dibagi atas : (a) Aset neto Terikat Permanen adalah aset neto yang terikat untuk selamanya, seperti tanah yang diberikan untuk tujuan tertentu. Tanah itu diberikan untuk dirawat bukan untuk dijual. Pencatatan untuk aset tersebut dikelompokkan dalam aset neto yang penggunannya dibatasi secara permanen. Pembatasan permanen tersebut biasanya bersal dari hibah atau waqaf dalam artian untuk diwaqafkan selamanya dan warisan yang menjadi dana abadi (b) Aset neto terikat temporer adalah aset neto yang terikat selama periode tertentu. Pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa 15

34 aktivitas operasi tertentu, investasi untuk jangka waktu tertentu dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto terikat temporer. (c) Aset neto tidak terikat adalah aset neto yang tidak ada batasan terhadap aset tersebut, misalnya sumbangan yang diberikan oleh si donatur, dimana donatur tidak secara jelas mencantumkan jangka waktu dari donasinya tadi (hanya untuk memberikan donasi untuk entitas tersebut) sehingga entitas dapat mempergunakannya untuk kebutuhan entitas. Tabel 2.2 Contoh Laporan Keuangan Sesuai PSAK 45 B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. ENTITAS NIRLABA Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 20X2 dan 20X1 20X2 20X1 ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang bunga Persediaan dan biaya dibayar dimuka Piutang lainlain Investasi jangka pendek Aset Tidak Lancar Properti investasi Aset tetap Investasi jangka panjang Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas jangka Pendek Utang dagang Pendapatan yang dapat dikembalikan Utang lainlain Utang wesel Liabilitas Jangka Panjang Kewajiban tahunan Utang jangka panjang Jumlah Liabilitas Aset Neto Tidak terikat Terikat temporer Terikat permanen Jumlah Liabilitas dan Aset neto

35 B. Laporan Aktivitas Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset neto, hubungan antar transaksi dan peristiwa lain dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain untuk mengevaluasi kinerja dalam suatu periode. Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode. Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban entitas. Pendapatan entitas nirlaba berasal dari sumbangan dan donasi, donasi tersebut bisa menjadi penambah aset neto terikat permanen, aset neto terikat temporer, dan juga aset neto tidak terikat. Laporan aktivitas juga menyajikan suatu transaksi yang berada diluar pengendalian entitas nirlaba, seperti penjualan aset yang tidak digunakan lagi. PSAK 45 mengenal 3 bentuk laporan keuangan aktivitas yaitu : (a) Laporan aktivitas bentuk tunggal (b) Laporan aktivitas sesuai informasi klasifikasi aset neto (c) Laporan aktivitas yang fokus pada aset tidak terikat. 17

36 Tabel 2.3 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk Tunggal ENTITAS NIRLABA LAPORAN AKTIVITAS Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2 Perubahan aset neto tidak terikat Pendapatan Sumbangan Jasa layanan Aset neto yang berakhir batasannya Pemenuhan program ASC Berakhirnya pembatasan waktu Jumlah pendapatan Beban Beban program A Beban program B 200 Jumlah beban Kenaikan aset neto tidak terikat Perubahan aset terikat temporer Sumbangan Aset neto yang berakhir batasannya (36.850) Kenaikan aset neto terikat temporer (2.820) Perubahan aset terikat permanen Sumbangan Kenaikan aset neto terikat permanen KENAIKAN ASET NETO ASET NETO AWAL TAHUN ASET NETO AKHIR TAHUN C. Laporan Arus Kas Tujuan laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 : Laporan Arus Kas atau SAK ETAP bab 7 dengan tambahan berikut ini : (a) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali yang penggunaannya dibatasi dalam jangka panjang (b) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi (c) Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas, misalnya sumbangan berupa bangunan atau aset investasi. 18

37 Tabel 3.3 Contoh Laporan Arus Kas Sesuai PSAK 45 ENTITAS NIRLABA Laporan Arus Kas Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2 AKTIVITAS OPERASI Kas dari pendapatan jasa Kas dari pemberi sumber daya Kas dari piutang lainlain Kas yang dibayarkan ke suplier (36.988) Bunga yang dibayarkan (2.750) Kas neto dari aktivitas operasi (76) AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari investasi Pembelian peralatan (3.750) Kas neto dari aktivitas investasi (125) AKTIVITAS PENDANAAN Investasi dalam endowment 114 Pembayaran utang wesel (876) Kas neto dari aktivitas pendanaan (762) Kenaikan/penurunan dalam kas setara kas (963) Kas setara kas awal tahun Kas setara kas akhir tahun RUANG LINGKUP PENELITIAN Pengertian Masjid dan Fungsi Masjid Masjid merupakan tempat ibadah umat muslim. Masjid artinya tempat sujud. Di Indonesia sebutan lain Masjid adalah surau, musholla, atau langgar. Pada waktu nabi Muhammad S.A.W hijrah dari Mekah ke Madinah ditemani sahabat beliau Abu Bakar Sidiq, Rasulullah S.A.W melewati daerah Quba, disana beliau mendirikan Masjid pertama sejak masa kenabiannya, yaitu Masjid Quba (QS. At Taubah, 9:108). Fungsi utama Masjid adalah sebagai sarana dalam kegiatan keagamaan, seperti shalat lima waktu berjamaah, shalat jumat dan ceramah agama. Namun seiring berjalan waktu, fungsi Masjid sudah bertambah seperti sebagai wadah dalam kegiatan masyarakat, sebagai sarana pendidikan untuk anakanak dan 19

38 remaja, untuk mempelajari kegiatan keagamaan untuk bekal hidup mereka kelak. Tentunya masih banyak lagi fungsi Masjid bagi kehidupan umat Muslim Pertanggungjawaban (Akuntabilitas) Keuangan Masjid Secara umum sumber keuangan Masjid berasal dari sumbangan masyarakat dalam bentuk infaq, sedekah, dan juga sumbangan dari donatur tetap. Secara umum sumbangan inilah yang membuat Masjid dapat menjalankan kegiatan operasionalnya, dan sumbangan masuk kedalam harta (aset) Masjid. Aset Masjid dikelola oleh pengurus Masjid yang tujuannya untuk kemakmuran Masjid. Untuk itu diperlukan laporan keuangan agar dapat menjaga kepercayaan donatur dan penyumbangm sebagai bentuk pertanggungjawaban yang diberikan oleh pengurus Masjid. Namun sebagian besar Masjid masih melakukan pelaporan keuangan hanya dengan membuat laporan kas saja, yang nantinya akan dilaporkan setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan tergantung dari pengurus Masjid masingmasing. Walaupun secara garis besar transaksi keuangan Masjid banyak berhubungan dengan kas, seperti biaya gaji gharim, honor khatib jumat, honor guru mengaji, dan biayabiaya operasional Masjid lainnya. Namun perkembangan keuangan Masjid setiap tahun sangat jarang mengalami penurunan, bahkan keuangan Masjid bertambah setiap tahunnya, untuk menghindari tuduhan yang tidak diinginkan, sudah seharusnya pengurus Masjid membuat laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang sudah diatur. Laporan keuangan Masjid yang dibuat dengan standar yang sudah diatur, akan membuat transparansi dan akuntabilitas Masjid dapat terjaga, sehingga akan 20

39 membuat penyumbang dan donatur semakin ingin menyumbangkan sebagian pendapatan mereka. Laporan keuangan Masjid sudah diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan nomor 45 (PSAK 45), yang secara umum isinya adalah pelaporan keuangan entitas nirlaba, karena kegiatan operasional Masjid tidak bertujuan mencari laba, maka Masjid termasuk entitas nirlaba, dan pelaporan keuangannya dapat disusun berdasarkan PSAK MICROSOFT OFFICE EXCELL Pengertian Microsoft Office Exceel Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang menarik. Microsoft Excel dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari Microsoft Office, suatu suite programme (gabungan beberapa program namun berfungsi sebagai satu kesatuan program/saling terkoneksi satu sama lain). Perangkat lunak (software) type spreadsheet mulai dikenal ketika diperkenalkannya software VisiCalc pada suatu pameran komputer di Amerika tahun Saat itu VisiCalc masih diperuntukkan untuk komputer berbasiskan Sistem Operasi UNIX. Program ini kemudian dibeli oleh perusahaan Lotus. Akhirnya Lotus membuat software spreadsheet sendiri yang dibuat berdasarkan pengembangan dari VisiCalc yang diberi nama Lotus 123. Lotus 123 menjadi standard software spreadsheet untuk beberapa waktu lamanya sebelum kemudian 21

40 Microsoft mempopulerkan produknya dengan basis Windows (Microsoft Excel 4.0 for Windows) FungsiFungsi yang digunakan dalam Exceel For Accounting Berdasarkan buku Exceel For Accounting (Sukartini dkk:2014) fungsifungsi yang digunakan dalam Exceel for Accounting adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Sum Adalah fungsi yang digunakan untuk menjumlahkan nilainilai yang terdapat pada beberapa sel dalam suatu range tertentu. Rumus fungsi SUM sebagai berikut : =SUM(Range) 2. Fungsi IF Adalah sebuah fungsi logika yang digunakan untuk menentukan suatu keputusan berdasarkan suatu kondisi tertentu. Fungsi ini akan menghasilkan suatu nilai atau jawaban jika sesuai dengan kriteria yang disyaratkan. Rumus fungsi IF sebagai berikut : =IF(kodisi; kemungkinan 1; kemungkinan 2) 3. Fungsi SUMIF Adalah fungsi yang digunakan untuk menjumlahkan nilai yang terdapat pada bebrapa sel dalam suatu range tertentu dengan kriteria tertentu yang dihubungkan dengan range kriterianya. Rumus fungsi SUMIF sebagai berikut : =SUMIF(Range,Kriteria,Sum_range) 22

41 4. Fungsi VLOOKUP Adalah fungsi yang digunakan untuk mencari data yang cocok sesuai dengan kolom paling kiri atau paling awal dari suatu range atau database, yang selanjutnya akan menampilkan isi field dari kolom yang akan kita sebutkan. Rumus dari fungsi VLOOKUP sebagai berikut : =VLOOKUP(Field_kunci;Tabel array;nomor kolom;tingkat ketepatan). 5. Fungsi SUBTOTAL Adalah fungsi yang akan menghasilkan nilai subtotal dalam sebuah daftar atau database. Fungsi ini secara otomatis akan terbentuk apabila bekerja dalam suatu daftar atau database dengan menggunakan menu Data>Subtotal. Rumus fungsi SUBTOTAL sebagai berikut : =SUBTOTAL(Function_number;Ref). 23

42 24

43 BAB III GAMBARAN UMUM ENTITAS 3.1 SEJARAH MASJID RAYA SITEBA ALMUNAWWARAH Masjid Raya Siteba Almunawwarah berlokasi di Jalan Payakumbuh Raya, Perumnas Siteba, Kelurahan Surau Gadang, dan didirikan pada tahun Sebelum berdirinya Masjid lokasi tersebut merupakan tempat berkumpulnya para pemuda untuk melakukan kegiatan keagamaan, tempat musyawarah, dan kegiatankegiatan yang bermanfaat yang dilakukan oleh pemuda sekitar. Seiring berjalannya waktu, pemuda sekitar berinisiatif untuk membangun sebuah Masjid sebagai wadah kegiatan keagamaan warga sekitar, karena pada saat itu daerah setempat belum ada Masjid yang dekat sebagai tempat beribadah warga sekitar. Dana awal pembangunan Masjid berasal dari sumbangan warga sekitar, dan sadakah jariyah warga yang ingin menyumbangkan sebagian harta mereka untuk pembangunan Masjid. Selain itu, dikumpulkan infak dan sedekah dari warga sekitar untuk menambah dana pembangunan Masjid. Dalam kurun waktu , pembangunan Masjid cukup berkembang secara signifikan, meskipun pembangunannya belum rampung 100% masjid tersebut sudah digunakan sebagai tempat ibadah oleh warga sekitar. Ini juga merupakan strategi pengurus pada waktu itu untuk mengumpulkan infak dan sedekah untuk menambah dana pembangunan Masjid. 24

44 3.2 PERKEMBANGAN MASJID RAYA SITEBA ALMUNAWWARAH Pada tahun 1990 Masjid Raya Siteba Almunawwarah dibangun hanya satu lantai. Akan tetapi, karena dengan masukan dari beberapa jamaah masjid kepada pengurus waktu itu, maka masjid kemudian dikembangkan menjadi dua lantai. Tujuannya adalah untuk memberi kesan keindahan dan kemegahan pada Masjid, karena pada tahun tersebut tidak terlalu banyak masjid yang besar dan megah. Pada saat itu pengurus belum terlalu mengindahkan saran dari jemaah karena begitu banyak dana yang diperlukan untuk membangun masjid dengan dua lantai. Namun dengan bertambahnya donatur dan jumlah dana cukup memadai, akhirnya pada tahun 1999 dibuatlah bangunan Masjid menjadi dua lantai, dan pembangunannya langsung dilaksanakan di tahun tersebut. Pada tahun 2003 bangunan Masjid dua lantai pun diresmikan, dan pada saat itu Masjid Raya Siteba Almunawwarah menjadi satusatunya Masjid bangunan dua lantai yang cukup megah di daerah Siteba dan sekitarnya. Dengan dana yang cukup memadai pada saat itu, ditahun 2003 Masjid Almunawwarah juga mendirikan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) untuk wadah bagi anakanak sekolah dasar untuk menimba ilmu agama, belajar mengaji, dan lainlain. Dengan adanya dua lantai, maka anakanak MDA bisa belajar dilantai dua, sehingga kebisingan tidak akan mengganggu jamaah yang tengah mendirikan shalat. Musibah gempa tanggal 30 September 2009 yang melanda kota Padang berdampak buruk bagi Masjid Almunawwarah. Begitu banyak kerusakan, sehingga beberapa bagian bangunan Masjid dirobohkan dan dibangun kembali. Konstruksi masjid pun berubah menjadi lebih mewah dari sebelumnya. Dikarenakan oleh dana yang terbatas, renovasi Masjid baru bisa selesai 100% pada Juni Sejak diresmikan, Masjid Almunawwarah banyak melakukan kegiatan ceramah agama dalam skala besar, seperti mengundang ulama 25

45 asli Sumatera Barat yang belajar di Arab Saudi untuk mengisi ceramah agama pada acara 1 Muharram, dan berbagai kegiatan agama lainnya. 3.3 KEPENGURUSAN MASJID RAYA SITEBA ALMUNAWWARAH Struktur Kepengurusan Masjid Raya Siteba Almunawwarah telah didukung dengan SK Pengurus Yayasan No.01/YAMW/SK/2017 Tanggal 3 Januari 2017 yang dimana strukturnya adalah sebagai berikut : I. PENANGGUNG JAWAB Ketua Umum Sekretaris Wakil Sekretaris Bendahara : H. Masoed Abidin : Nasrul Anwar : Ir. H. Irwadi K : Drs. Ali Akbar Sidik II. SEKSISEKSI Seksi Bidang Pembangunan : H. Afrizal Syamsudin Lubis Ir. Amirudin MR Zalhanif Seksi Dana : Syamsuar. R.BA H. Ir. Nazarudin Hajibril, A.Md Hj. Gustia Rahman 26

46 Hj. Masriana Nurbaini Seksi Dakwah : Drs. Rusydan Ahmad Irvan Setiawan, S.Ag Drs. Taufik Mahsyur Warsito, S.Ag Seksi Sosial : Syahriwal, Shi Aksara Syafrida Alimin Rosmanidar H. St. Alif Seksi Pendidikan : Adwirman, SH Drs. H. Faisal Hasrat Nelly Dra. Hermes Mukhtar Cut Rostia Saleh Seksi Pemuda : Nurul Qalbi Moh. Zaki Mubarak MEI Ramdani 27

47 Seksi Rumah Tangga/Perlengkapan : Syofwan Chandra S. Rumanta Hj. Asrinawati Mahyuddin Ferawati 3.4 FUNGSIFUNGSI PENGURUS MASJID 1. Ketua Umum 1.1 Memimpin dan mengendalikan kegiatan rapat pengurus 1.2 Mengoordinir, memotivasi, mengevaluasi, dan mengarahkan seluruh kegiatan seksiseksi. 1.3 Pengambilan keputusan atas permasalahan yang terjadi saat pelaksanaan tugas yang dijalankan pengurus. 1.4 Menyelenggarakan dan memimpin musyawarah kerja untuk membahas program kerja. 1.5 Mempertanggungjawabkan kepengurusan organisasi kepada jema ah. 2. Sekretaris dan Wakil Sekretaris 2.1 Mewakili ketua jika berhalangan hadir dalam rapat. 2.2 Mengatur pertemuan rutin pengurus. 2.3 Melaksanakan dan mengontrol seluruh kegiatan administratif (membuat surat undangan, membuat daftar hadir pertemuan dan lainlain). 28

48 2.4 Bersama ketua dan bendahara membuat program kerja masingmasing seksi. 3. Bendahara 3.1 Mengatur pengelolaan keuangan Masjid. 3.2 Mengendalikan anggaran pengeluaran Masjid. 3.3 Menjaga harta kekayaan Masjid Raya Siteba Almunawwarah baik berbentuk uang maupun inventaris dan lain lain. 3.4 Menerima, menyimpan, dan membukukan keuangan Masjid Raya Siteba Almunawwarah 3.5 Membuat laporan keuangan Masjid 3.6 Melaporkan laporan keuangan Masjid kepada jemaah 4. Seksi Pembangunan 4.1 Merencanakan, mendesign dan mengontrol pelaksanaan pembangunan infrastruktur Masjid. 4.2 Mengusulkan program perbaikan infrastruktur Masjid dengan tujuan agar jemaah nyaman dalam beribadah. 5. Seksi Dana 5.1 Melakukan penggalangan dana melalui kotak infak, anak yatim, dan infak Ramadhan dan lainlain. 5.2 Membantu seksi pembangunan jika adanya kekurangan dana dalam kegiatan pembangunan Masjid. 29

49 5.3 Membantu bidang pembangunan dalam mencarikan donatur untuk pembangunan Masjid. 6. Seksi Dakwah 6.1 Menyelenggarakan kegiatan pengajian dan ceramah agama 6.2 Mengelola kegiatan Majelis Taklim 6.3 Memberikan arahan kegiatan dakwah kepada anggota Majelis Taklim 7. Seksi Sosial 7.1 Melakukan kegiatan pengumpulan dana untuk korban bencana. 7.2 Membagikan daging hasil pemotongan hewan qurban kepada warga yang berhak menerima. 7.3 Melaporkan kegiatan sosial kepada ketua umum. 8. Seksi Pendidikan 8.1 Merencanakan, melaksanakan, dan mengontrol kegiatan pembinaan keagamaan untuk jemaah Masjid dan generasi muda Masjid. 8.2 Mengatur kegiatan Taman Pendidikan Alquran (TPA) untuk kegiatan belajar keagamaan bagi anakanak di lingkungan sekitar. 8.3 Mencoba membuat program baru dalam kegiataan keagamaan khususnya untuk remaja Masjid yang ada di lingkungan sekitar. 30

50 9. Seksi Pemuda 9.1 Merangkul remaja di lingkungan Masjid Almunawwarah agar bersama sama meramaikan Masjid. 9.2 Membantu seksi pendidikan melaksanakan kegiatan keagamaan. 9.3 Menjadi mentor bagi anakanak dilingkungan Masjid Almunawwarah dalam kegiatan Pesantren Ramadhan. 9.4 Melakukan diskusi agama agar mempererat tali persaudaraan yang nantinya akan menjadi generasi penerus Masjid. 10. Seksi Rumah Tangga dan Perlengkapan 10.1 Memastikan kebersihan seluruh lingkungan Masjid Almunawwarah Membantu seksiseksi yang ada dalam kegiatan Masjid Almunawwarah Melakukan adzan shalat subuh dan isya untuk kegiatan shalat berjamaah. 31

51 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERANCANGAN LAPORAN KEUANGAN MASJID RAYA ALMUNAWWARAH Pada Bab ini akan membahas tentang perancangan laporan keuangan Masjid Raya Almunawwarah sesuai dengan PSAK 45 menggunakan Microsoft Exceell. Berikut proses yang dilakukan selama pembahasan : Membuat Daftar Perkiraan Sebelum menyusun laporan keuangan membuat daftar perkiraan adalah salah satu langkah awal, cara pembuatannya juga telah ditentukan oleh standar yang berlaku. Dalam daftar perkiraan terdapat nomor akun, nama akun, saldo normal dan kelompok perkiraanya. Nomor akun berfungsi untuk mengelompokan setiap akun sesuai dengan angka awal perkiraanya. Nama akun adalah sebuah nama yang digunakan oleh penulis untuk memudahkan dalam kegiatan penjurnalan dan membaca laporan keuangan. Saldo normal adalah posisi akun (debit kredit) disaat akun tersebut mengalami kenaikan atau penurunan nilai. Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan PSAK 45 penulis menambahkan dua item lagi mengenai bentuk akun yang akan digunakan. Pertama, pengelompokkan Laporan Aktivitas dan Laporan Posisi Keuangan. Tujuannya adalah agar penulis dapat dengan mudah menentukan mana yang termasuk Laporan Aktivitas dan Laporan Posisi Keuangan. Dalam kasus ini penulis juga menambahkan item pendukung dari Laporan Aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan operasi entitas yaitu pendapatan 32

52 dan beban. Penulis membagi pendapatan dan beban dalam 3 hal yaitu pendapatan/beban tidak terikat, pendapatan/beban terikat temporer, pendapatan/beban terikat permanen. Tabel 4.1 Perkiraan akun penyusunan Laporan Keuangan Masjid NO. PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN PERKIRAAN D/K LPK/LA Jenis 1000 Aset D LPK 1100 Aset Lancar D LPK 1110 Kas tidak terikat D LPK 1111 Kas Masjid D LPK 1120 Kas Terikat Temporer D LPK 1121 Kas Anak Yatim D LPK 1122 Kas Bantuan Sosial D LPK 1123 Kas Zakat Mall D LPK 1124 Kas Pendidikan/MDTA D LPK 1125 Kas Bank D LPK 1130 Aset Tidak Terikat D LPK 1131 Perlengkapan Masjid D LPK 1132 AlQuran dan Terjemahan D LPK 1133 Aset Terikat D LPK 1135 Perlengkapan Pendidikan/MDTA D LPK 1200 Aset Tetap D LPK 1211 Peralatan D LPK 1212 Akm. Peny. Peralatan D LPK 1311 Tanah D LPK 1312 Bangunan Masjid D LPK 1313 Mobil Ambulans D LPK 1314 Akm. Peny. Mobil Ambulans D LPK 1315 Akm. Peny. Bangunan D LPK 2000 KEWAJIBAN K LPK 2210 Utang Entitas K LPK 2211 Penyaluran Infak Anak Yatim K LPK 3000 ASET NETO K LPK 3110 Aset Neto Tidak Terikat K LPK 3111 Aset Neto Terikat Temporer K LPK 3112 Aset Neto Terikat Permanen K LPK 4000 PENDAPATAN K LA TT 4100 Pendapatan Tidak Terikat K LA TT 4101 Pendapatan Infak K LA TT 4102 Pendapatan Nisbah Bank K LA TT 4200 Pendapatan Terikat Temporer K LA T.Temp Pendapatan Infak Bantuan Sosial K LA T.Temp Pendapatan Infak Pendidikan/MDTA K LA T.Temp Pendapatan Zakat Mall K LA T.Temp BEBAN D LA TT 6101 Beban Honor Petugas Keamanan D LA TT 6103 Beban Honor Khatib/Penceramah D LA TT 6104 Beban Listrik, Air & Telepon D LA TT 6105 Beban Honor Gharim D LA TT 6106 Beban Penyusutan Peralatan D LA TP 6107 Beban Perlengkapan Masjid D LA TT 6108 Beban Penyusutan Kendaraan D LA TP 6109 Beban Honor Guru MDTA D LA T.Temp Beban Penyusutan Bangunan D LA TP 6113 Beban Perlengkapan MDTA D LA T.Temp Beban Lain lain D LA TT 6120 Beban Reparasi D LA TT 6121 Beban Santunan Sosial D LA T.Temp Beban Pajak Laba Bank D LA T.Temp Beban Petugas Kebersihan D LA TT 6124 Beban Transport D LA TT 6125 Beban Tukang D LA TT 6126 Beban Honor Imam Shalat Fardhu D LA TT 6127 Beban Laundry D LA TT 33

53 Keterangan : D/K LPK/LPA TA/TT/T.Temp MDTA /Kredit : Laporan Posisi Keuangan/Laporan Aktivitas : Tidak Terikat, Terikat Temporer, Terikat Permanen : Madrasah Diniyah Awaliyah Membuat Neraca Saldo Neraca saldo berisi akunakun yang memiliki nilai nominal yang dipindahkan dari buku besar. Namun, dilangkah awal penyusunan laporan keuangan perlu dibuat neraca saldo untuk mengetahui posisi akun saat memulai pembukuan. Dalam kasus penulis yang menyusun laporan keuangan masjid, pengurus masjid hanya mencatat uang masuk dan uang keluar saja, namun didalam neraca saldo aset dan liabilitas dicatat, baik dalam bentuk nominal maupun barang. Berikut perancangan neraca saldo untuk masjid : 34

54 Tabel 4.2 Neraca Saldo awal Masjid NO. PERKIRA NAMA PERKIRAAN Saldo 1000 Aset 1100 Aset Lancar 1110 Kas tidak terikat 1111 Kas Masjid Rp Kas Terikat Temporer 1121 Kas Anak Yatim Rp 1122 Kas Bantuan Sosial Rp Kas Zakat Mall Rp Kas Pendidikan/MDTA Rp Bank Rp Aset Tidak Terikat 1131 Perlengkapan Masjid Rp AlQuran dan Terjemahan Rp Aset Terikat 1135 Perlengkapan Pendidikan/MDTA Rp Aset Tetap 1211 Peralatan Rp Akm. Peny. Peralatan Rp ( ) 1311 Tanah Rp Bangunan Masjid Rp Mobil Ambulans Rp Akm. Peny. Mobil Ambulans Rp ( ) 1315 Akm. Peny. Bangunan Rp ( ) 2000 KEWAJIBAN 2210 Utang Entitas Rp Penyaluran Infak Anak Yatim 3000 ASET NETO 3110 Aset Neto Tidak Terikat Rp Aset Neto Terikat Temporer Rp Aset Neto Terikat Permanen Rp PENDAPATAN 4100 Pendapatan Tidak Terikat 4101 Pendapatan Infak 4102 Pendapatan Nisbah Bank 4200 Pendapatan Terikat Temporer 4202 Pendapatan Infak Bantuan Sosial 4203 Pendapatan Infak Pendidikan/MDTA 4204 Pendapatan Zakat Mall 6000 BEBAN 6101 Beban Honor Petugas Keamanan 6103 Beban Honor Khatib/Penceramah 6104 Beban Listrik, Air & Telepon 6105 Beban Honor Gharim 6106 Beban Penyusutan Peralatan 6107 Beban Perlengkapan Masjid 6108 Beban Penyusutan Kendaraan 6109 Beban Honor Guru MDTA 6112 Beban Penyusutan Bangunan 6113 Beban Perlengkapan MDTA 6199 Beban Lain lain 6120 Beban Reparasi 6121 Beban Santunan Sosial 6122 Beban Pajak Laba Bank 6123 Beban Petugas Kebersihan 6124 Beban Transport 6125 Beban Tukang 6126 Beban Honor Imam Shalat Fardhu 6127 Beban Laundry 35

55 4.1.3 Merancang Jurnal Langkah selanjutnya memasukan transaksi keuangan yang terjadi ke dalam jurnal. Berikut contoh transaksi yang terjadi pada masjid beserta penjelasan, dan jurnal yang digunakan di masjid pada bulan Januari 2017 : 1. Tanggal 6 Januari 2017 diterima infak Jumat sebesar Rp terdiri atas : Infak Masjid : Rp Infak Anak Yatim : Rp Infak Bantuan Sosial : Rp Penjelasan : Dalam pencatatannya penulis membagi jenis pendapatan menjadi dua macam, yaitu pendapatan tidak terikat, dan pendapatan terikat temporer. Pendapatan tidak terikat adalah pendapatan yang penggunaannya bebas dilakukan tidak terikat oleh apapun, dan pendapatan terikat temporer adalah pendapatan yang penggunaannya hanya untuk keperluan pendapatan itu saja. Kas yang jenisnya tidak terikat adalah Kas Masjid. Jadi Kas Bantuan Sosial hanya dapat digunakan untuk kegiatan bantuan sosial saja. Namun, Kas Anak Yatim bukanlah jenis pendapatan bagi Masjid karena berdasarkan wawancara dari pengurus Kas Anak Yatim dihimpun setiap Jumat dan disalurkan tiap bulan, tetapi jika itu berasal dari sumbangan donatur, Kas Anak Yatim tidak akan disalurkan dulu dan akan disalurkan kembali tergantung dari kebijakan pengurus. Jurnal : 06/01/2017 Infak Jumat Kas Masjid 1111 Rp Kas Anak Yatim 1121 Rp Kas Bantuan Sosial 1122 Rp Pendapatan Infak Masjid 4101 Rp Penyaluran Infak Anak Yatim 2211 Rp Pendapatan Infak Bantuan Sosial 4202 Rp

56 2. Tanggal 2 Januari 2017 membayar Honor Guru Pengajian Tafsir bagi Jemaah, dan bayar uang lelah petugas keamaan shalat jumat bulan desember. Penjelasan : Pada tanggal tersebut Masjid membayar honor guru tafsir untuk kegiatan pengajian Masjid, dan membayar uang petugas shalat jumat yang bertugas mengawasi kegiatan shalat jumat untuk efektifitas shalat Jumat untuk meminimalisir kegaduhan dan hal yang tak terduga lainnya. Pada transaksi ini Masjid menggunakan kas tidak terikat Jurnal : 02/01/2017 Beban Honor Guru Tafsir 6103 Rp Beban Petugas Keamanan 6101 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 8 Januari ditarik uang Rp dari Bank untuk keperluan Masjid Penjelasan : Dalam transaksi Masjid, pengurus mempunyai sebuah rekening bank yang tujuannya untuk mempermudah kegiatan operasional pengurus dan agar internal control kas Masjid menjadi lebih bagus. Dalam transaksi ini terjadi penarikan uang kas Masjid, yang dimana terjadinya akan mempengaruhi 2 jurnal dalam pelaporannya, yaitu jurnal kas Masjid dan jurnal buku bank. Dimana kedua jurnal tersebut akan mempengaruhi satu sama lain nantinya. Jurnal : 08/01/2017 Kas Masjid 1111 Rp Bank 1125 Rp

57 4. Tanggal 13 Januari 2017 diterima Infak Kotak Amal Shalat Fardhu Subuh, Zuhur, Maghrib Rp Penjelasan : Pada transaksi tersebut Masjid menerima pendapatan dari kegiatan shalat fardu yang dilaksanakan setiap hari. Infak kotak amal shalat fardhu ini dikumpulkan setiap hari dan dicatat ke pembukuan satu kali seminggu agar tidak merepotkan dan meminimalisir kesalahan perhitungan. Transaksi tersebut masuk ke dalam Kas Masjid. Jurnal : 13/01/2017 Kas Masjid 1111 Rp Pendapatan Infak Masjid 4101 Rp Tanggal 13 Januari 2017 membayar santunan sosial untuk melihat Rosmanidar yang dirawat karena masalah tulang. Penjelasan : Transaksi tersebut menggunakan kas bantuan sosial untuk melakukan kegiatannya, karena kas yang digunakan sesuai dengan jenis biaya yang ada. Biaya yang dikeluarkan merupakan jenis biaya terikat temporer dan jenis kas yang digunakan juga harus kas terikat temporer. Untuk transaksi ini kas bantuan sosial yang digunakan, karena berhubungan dengan kegiatan sosial di lingkungan masjid. Jurnal : 13/01/2017 Beban Kegiatan Sosial 6121 Rp Kas Bantuan Sosial 1122 Rp Tanggal 15 Januari 2017 diterima infak dari Majelis Taklim Sumatera Barat Rp

58 Penjelasan : Transaksi ini menunjukan jika masjid menerima pemasukan, yang dimana pihak yang memberikan uang tidak membatasi penggunaan dana tersebut, jadi pengurus masjid bebas menggunakan dana tersebut untuk kegiatan operasional masjid. Jurnal : 15/01/ /01/2017 Kas Masjid 1111 Rp Pendapatan Infak Masjid 4101 Rp Tanggal 28 Januari dibeli keperluan pembersihan tempat berwudhu Rp Penjelasan : Transaksi ini menjelaskan adanya pengeluaran masjid untuk membeli peralatan, peralatan masjid juga dibagi menjadi dua, yaitu peralatan tidak terikat dan peralatan terikat permanen. Peralatan tidak terikat adalah peralatan yang penggunaannya tidak dibatasi oleh apapun, sedangkan peralatan terikat permanen penggunaannya hanya untuk kegiatan tertentu. Klasifikasinya cukup mirip dengan klasifikasi kas yang ada didalam masjid. Dan kas yang digunakan adalah kas masjid, karena penggunaanya tidak dibatasi apapun selain untuk kegiatan operasional Masjid. Jurnal : Peralatan Terikat Permanen 1316 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 31 Januari bayar subsidi honor guru MDTA Masjid Raya Almunawwarah Rp Penjelasan : Transaksi diatas adanya pengeluaran dari Kas MDTA, biaya ini tidak bisa dikeluarkan menggunakan Kas Masjid, harus menggunakan Kas MDTA. Karena 39

59 biaya ini hanya terjadi di pengeluaran MDTA, jadi kas yang digunakan juga kas yang khusus mengatur tentang MDTA yaitu Kas MDTA. Jenis biaya ini merupakan biaya terikat temporer. Jurnal : 31/01/2017 Honor Guru MDTA 6109 Rp Kas MDTA 1124 Rp Tanggal 31 Januari membayar biaya komunikasi pengurus dan honor petugas gharim masingmasing Rp dan Rp Penjelasan : Transaksi tersebut menggunakan Kas Masjid, karena jenis biaya yang dikeluarkan adalah biaya tidak terikat yang langsung berhubungan dengan aktivitas Masjid. Jurnal : 31/01/2017 Biaya Komunikasi Rapat Pengurus 6199 Rp Honor Gharim 6105 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 31 Januari diserahkan dana infak anak yatim yang dihimpun selama bulan Januari Rp Penjelasan : Transaksi diatas menggunakan Kas Anak Yatim, karena dana anak yatim yang sudah di himpun selama satu bulan menjadi kewajiban bagi masjid untuk menyalurkannnya. Ini juga termasuk jenis kas terikat temporer karena penggunaannya hanya untuk tujuan tertentu dan hanya berhubungan pada satu Kas Anak Yatim saja. Jurnal : 40

60 31/01/2017 Penyaluran infak anak yatim 2211 Rp Kas Anak Yatim 1121 Rp Di atas merupakan contoh transaksi yang terjadi pada entitas nirlaba seperti Masjid dilengkapi penjelasan beserta jurnalnya. Pengaplikasian pada entitas Masjid akan disajikan dalam (lembaran lampiran). Masjid Raya Almunawwarah selama ini belum mencatat laporan keuangannya sesuai dengan standar yang berlaku umum, hanya melakukan pencatatan berdasarkan uang masuk dan uang keluar saja. Oleh karena itu penulis mengolah pencatatan laporan keuangan masjid sesuai dengan standar akuntansi seperti, Jurnal Kas Masjid (lampiran 2), Jurnal Kas Anak Yatim (lampiran 3) Jurnal Kas Bantuan Sosial (lampiran 4), Jurnal Kas Zakat Mall (lampiran 5), Jurnal Kas MDTA (lampiran 6). Jurnal Bank (lampiran 7). Kartu Bank (lampiran 8) Merancang Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian merupakan jurnal yang dibuat diakhir periode laporan keuangan untuk menunjukan saldo entitas yang sebenarnya pada akhir periode dengan cara melakukan penyesuaian. Secara umum, tidak banyak entitas nirlaba yang melakukan jurnal penyesuaian diakhir periode, karena menurut mereka ini tidak akan memberikan keuntungan (profit) bagi mereka. Tetapi karena sudah adanya standar yang sudah berlaku, entitas nirlaba wajib mencatat jurnal penyesuaian untuk memperlihatkan kondisi entitas yang sebenarnya di laporan keuangan. Berikut perhitungan jurnal penyesuain dan pencatatannya ke jurnal penyesuaian pada Masjid Raya Almunawwarah. 1. Perhitungan Aset Tetap, umumnya perhitungan aset tetap untuk melakukan penyesuaian cenderung sama untuk tiaptiap entitas. Ini juga berlaku untuk 41

61 menghitung penyesuaian pada bangunan. Ada beberapa cara untuk mengitung penyusutan aset tetap, namun metode yang paling sering digunakan adalah metode garis lurus. Berikut cara perhitungannya : Tabel 4.3 Daftar Peralatan Masjid Raya Almunawwarah Akm. Penysutan Nilai Sisa Per 1 Akm. Peny 1 Akm. Per No. Nama Barang Unit Asal Aset TP HP Peny. / tahun Akm. Peny Jan 2017 sampai 1 Jan 2017 Januari 2017 Januari 2017 Bulan 1 Brangkas 1 buah Masjid 2014 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Meja triplek 3 bh Masjid 2012 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Kotak infak besi, 70 x 35 x 60 3 bh Masjid 2014 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Kotak Infak kayu Masjid 1 bh Masjid 2014 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Kotak infak kayu TPA/TPSA 1 bh Masjid 2014 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jam dinding digital 1 bh Masjid 2013 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Kipas Angin gantung 8 bh Masjid 2013 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Tikar Turki ( 4,5 x 4.5 m ) 1 lbr Masjid 2014 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Pembatas lakilaki/perempuan 5 bh Masjid 2012 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Meja Dispenser 1 buah Masjid 2016 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Dispenser 1 buah Masjid 2016 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rice Cooker 1 buah Masjid 2016 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Lemari mukenah & sarung 1 unit Masjid 2012 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp TV 29 Inc 2 unit Masjid 2014 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rakrak AlQuran 1 bh Masjid 2011 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Lemari Besi 3 unit Masjid 2012 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp CCTV 4 unit Masjid 2013 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Kotak Kunci 1 buah Masjid 2014 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Genset 4000 watt 1 unit Masjid 2014 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Mimbar Khatib 1 unit Masjid 2011 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp TOA/Pengeras Suara 1 unit Masjid 2011 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Kursi tamu 1 set Masjid 2013 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Kursi Kerja 4 bh Masjid 2013 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Mik + tiang ( Sound ) bawah 3 bh Masjid 2011 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Computer 2 unit Masjid 2013 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Printer 1 unit Masjid 2015 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Tempat Tidur 1 unit Masjid 2012 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Bak Penampungan Air 4 unit Masjid 2014 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp TOTAL Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Sumber:Profil Masjid Raya Almunawwarah Keterangan : TP = Tahun Perolehan HP = Harga Perolehan 42

62 Semua Peralatan sebelum tanggal perolehan bulan Januari 2017, diasumsikan diterima di awal tahun. Metode Penyusutan Garis Lurus Depresiasi per Tahun = Harga Perolehan Residu Umur Ekonomis Dari data diatas kita dapat menghitung nilai penyusutan peralatan per 31 Januari 2017 dengan memakai metode garis lurus. Jadi kita juga dapat menghitung penyusutan bangunan, berikut perhitungan penyusutan peralatan tidak terikat, peralatan terikat permanen, dan penyusutan bangunan beserta kendaraan : 43

63 Akumuluasi Penyusutan ASET TETAP (UE 16 thn) Depresiasi Per Tahun = Rp Rp 16 = Rp Depresiasi Per Bulan = Rp Rp 12 = Rp ASET TETAP (UE 8 thn) Depresiasi Per Tahun = Rp Rp 8 = Rp Depresiasi Per Bulan = Rp Rp 12 = Rp

64 Bangunan Depresiasi Per Tahun = Rp Rp = Rp Depresiasi Per Bulan = Rp Rp 12 = Rp Mobil Ambulans Depresiasi Per Tahun = Rp Rp = Rp Depresiasi Per Bulan = Rp Rp 12 = Rp Setelah menghitung biaya penyusutannya, langkah selanjutnya adalah membuat jurnal penyesuainnya. Berikut jurnalnya : Tabel 4.4 Gambar Jurnal Umum/Penyesuaian Tanggal Uraian Perkiraan Debit Kredit Perk Debit Jumlah Perk Kredit Jumlah 31/01/2017 Penyusutan Peralatan Tidak Terikat Beban Penyusutan Peralatan 6106 Rp Akm. Peny. Peralatan 1212 Rp /01/2017 Penyusutan Bangunan Beban Penyusutan Bangunan 6112 Rp Akm. Peny. Bangunan 1315 Rp /01/2017 Penyusutan Mobil Ambulans Beban Penyusutan Kendaraan 6108 Rp Akm. Peny. Mobil Ambulans 1314 Rp /01/2017 Perlengkapan Masjid tersisa Rp Beban Perlengkapan Masjid 6107 Rp Perlengkapan Masjid 1131 Rp /01/2017 Perlengkapan MDTA tersisa Rp Beban Perlengkapan MDTA 6113 Rp Perlengkapan Pendidikan/MDTA 1135 Rp TOTAL Rp Rp

65 Selanjutnya penyesuaian untuk perlengkapan masjid terdapat pada (lampiran 9) dan penyesuaian untuk perlengkapan MDTA terdapat pada (lampiran 10) Merancang Buku Besar Buku Besar adalah buku yang berisi daftar akun beserta jurnal yang telah dibuat, dan buku besar juga berisi saldo akhir dari masingmasing akun. Tiaptiap akun yang telah ada dibuku besar menjadi acuan untuk membuat laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku umum. Buku Besar bulan Januari 2017 terdapat pada (lampiran 11) Merancang Neraca Lajur Setelah memposting jurnal ke buku besar, langkah selanjutnya adalah memindahkan saldo masingmasing akun ke neraca lajur. Neraca lajur sebenarnya bukanlah komponen utama dalam membuat laporan keuangan, neraca lajur hanya bersifat optional. Maksudnya adalah jika tidak dibuat neraca lajur laporan keuangan juga bisa dibuat berdasarkan nilai dari buku besar. Namun tujuan neraca lajur adalah untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan, agar meminimalisir kesalahan dalam pembuatan laporan keuangan. Sehingga laporan keuangan dapat dibuat secara teliti dan akurat. Berikut bentuk dari neraca lajur bulan Januari 2017 : 46

66 Tabel 4.4 Neraca Lajur Masjid Raya Almunawwarah No. Perk Perkiraan Neraca Saldo Perkiraan Laporan Aktivitas Laporan Posisi Keuangan D/K Debit Kredit LPK/LA Debit Kredit Debit Kredit 1000 Aset D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1100 Aset Lancar D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1110 Kas tidak terikat D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1111 Kas Masjid D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1120 Kas Terikat Temporer D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1121 Kas Anak Yatim D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1122 Kas Bantuan Sosial D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1123 Kas Zakat Mall D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1124 Kas Pendidikan/MDTA D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1125 Kas Bank D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1130 Aset Tidak Terikat D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1131 Perlengkapan Masjid D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1132 AlQuran dan Terjemahan D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1133 Aset Terikat D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1135 Perlengkapan Pendidikan/MDTA D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1200 Aset Tetap D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1211 Peralatan D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1212 Akm. Peny. Peralatan D Rp ( ) Rp LPK Rp Rp Rp ( ) Rp 1311 Tanah D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1312 Bangunan Masjid D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1313 Mobil Ambulans D Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 1314 Akm. Peny. Mobil Ambulans D Rp ( ) Rp LPK Rp Rp Rp ( ) Rp 1315 Akm. Peny. Bangunan D Rp ( ) Rp LPK Rp Rp Rp ( ) Rp 2000 KEWAJIBAN K Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 2210 Utang Entitas K Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 2211 Penyaluran Infak Anak Yatim K Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 3000 ASET NETO K Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp 3110 Aset Neto Tidak Terikat K Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp Aset Neto Terikat Temporer K Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp Aset Neto Terikat Permanen K Rp Rp LPK Rp Rp Rp Rp PENDAPATAN K Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 4100 Pendapatan Tidak Terikat K Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 4101 Pendapatan Infak K Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 4102 Pendapatan Nisbah Bank K Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 4200 Pendapatan Terikat Temporer K Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 4202 Pendapatan Infak Bantuan Sosial K Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 4203 Pendapatan Infak Pendidikan/MDTK Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 4204 Pendapatan Zakat Mall K Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6000 BEBAN D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6101 Beban Honor Petugas Keamanan D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6103 Beban Honor Khatib/Penceramah D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6104 Beban Listrik, Air & Telepon D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6105 Beban Honor Gharim D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6106 Beban Penyusutan Peralatan D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6107 Beban Perlengkapan Masjid D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6108 Beban Penyusutan Kendaraan D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6109 Beban Honor Guru MDTA D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6112 Beban Penyusutan Bangunan D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6113 Beban Perlengkapan MDTA D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6199 Beban Lain lain D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6120 Beban Reparasi D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6121 Beban Santunan Sosial D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6122 Beban Pajak Laba Bank D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6123 Beban Petugas Kebersihan D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6124 Beban Transport D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6125 Beban Tukang D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6126 Beban Honor Imam Shalat Fardhu D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp 6127 Beban Laundry D Rp Rp LA Rp Rp Rp Rp Keseimbangan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Selisih Rp Rp Rp Keseimbangan Rp Rp Rp Rp

67 Jika dalam laporan keuangan entitas bisnis, dalam neraca lajur sudah dapat dilihat laba/ruginya suatu entitas. Begitu juga dalam entitas nirlaba dapat dilihat jika Masjid laba/rugi. Tetapi pada dasarnya entitas nirlaba tidak melihat laba/ruginya, karena dari namanya adalah entitas nirlaba jadi artinya entitas nirlaba tujuannya bukanlah untuk mencari laba. Namun, itu bisa jadi acuan bagi entitas nirlaba untuk melihat kinerja mereka, apaapa saja yang harus dibenahi dan apaapa saja yang harus ditingkatkan. Walaupun laba/rugi bukan menjadi patokan, setidaknya dengan melihat kolom Laporan Aktivitas dalam neraca lajur dapat membuat entitas nirlaba berbenah untuk meningkatkan kinerja mereka. Selanjutnya penulis akan merancang bentuk laporan keuangan aktivitas pada entitas nirlaba. Laporan Aktivitas menggambarkan kegiatan operasional entitas nirlaba, didalamnya menggambarkan aktivitas penerimaan dan pengeluaran dana entitas selama periode berjalan. Konsepnya mirip dengan Laporan Laba/Rugi dalam entitas bisnis. Laporan Aktivitas terdiri dari pendapatan dan beban, selisih kedua akun tersebut akan mempengaruhi Aset Neto entitas. Jika pendapatan lebih besar dari pada beban maka akan menambah Aset Neto entitas, begitu juga sebaliknya. Berikut bentuk Laporan Aktivitas Masjid : 48

68 Tabel 4.5 Laporan Aktivitas Masjid Raya Almunawwarah NO. Kode JENIS PENDAPATAN/ BEBAN NAMA PERKIRAAN PERKIRAAN Akun Tidak Terikat Terikat Temporer Terikat Permanen Jumlah PENDAPATAN Pendapatan Tidak Terikat TT Rp Rp Rp Rp 4101 Pendapatan Infak TT Rp Rp Rp Rp Pendapatan Nisbah Bank TT Rp Rp Rp Rp Pendapatan Terikat Temporer T.Temp. Rp Rp Rp Rp 4202 Pendapatan Infak Bantuan Sosial T.Temp. Rp Rp Rp Rp Pendapatan Infak Pendidikan/MDTA T.Temp. Rp Rp Rp Rp Pendapatan Zakat Mall T.Temp. Rp Rp Rp Rp Total Pendapatan Rp Rp Rp Rp BEBAN Beban Honor Petugas Keamanan TT Rp Rp Rp Rp Beban Honor Khatib/Penceramah TT Rp Rp Rp Rp Beban Listrik, Air & Telepon TT Rp Rp Rp Rp Beban Honor Gharim TT Rp Rp Rp Rp Beban Penyusutan Peralatan TP Rp Rp Rp Rp Beban Perlengkapan Masjid TT Rp Rp Rp Rp Beban Penyusutan Kendaraan TP Rp Rp Rp Rp Beban Honor Guru MDTA T.Temp. Rp Rp Rp Rp Beban Penyusutan Bangunan TP Rp Rp Rp Rp Beban Perlengkapan MDTA T.Temp. Rp Rp Rp Rp Beban Lain lain TT Rp Rp Rp Rp Beban Reparasi TT Rp Rp Rp Rp Beban Santunan Sosial T.Temp. Rp Rp Rp Rp Beban Pajak Laba Bank T.Temp. Rp Rp Rp Rp Beban Petugas Kebersihan TT Rp Rp Rp Rp Beban Transport TT Rp Rp Rp Rp Beban Tukang TT Rp Rp Rp Rp Beban Honor Imam Shalat Fardhu TT Rp Rp Rp Rp Beban Laundry TT Rp Rp Rp Rp Total Beban Rp Rp Rp Rp Perubahan Aset Neto Rp Rp ( ) Rp ( ) Rp ( ) Aset Neto Awal Tahun Rp Rp Rp Rp Aset Neto Akhir Tahun Rp Rp Rp Rp Pada Laporan Aktivitas dapat dilihat pada kolom Perubahan Aset Neto merupakan penambahan (pengurangan) aset neto pada akhir periode. Namun pada bulan Januari 2017 aset neto Masjid Raya Almunawwarah secara keseluruhan mengalami penurunan, dapat dilihat pada kolom akhir Aset Neto Akhir Tahun. Pada awal Januari 2017 total aset neto adalah Rp namun pada akhir tahun total aset neto mengalami penurunan sebesar Rp

69 4.1.7 Merancang Laporan Posisi Keuangan Laporan posisi keuangan masjid, menggambarkan aset(harta), liabilitas(utang) dan aset neto(modal) Masjid. Konsepnya juga hampir sama dengan penyusunan laporan posisi keuangan entitas bisnis. Dalam laporan posisi keuangan kita dapat melihat saldo akhir dari kas masjid dan dapat melihat total nilai aset dari masjid, dan juga dapat melihat liabilitas yang harus di penuhi oleh masjid. Untuk saldo akhir aset neto, nilai nya diambil dari laporan aktivitas yang mana telah mengalami kenaikan (penurunan). Berikut laporan posisi keuangan Masjid Raya Almunawwarah Tabel 4.6 Laporan Posisi Keuangan Masjid Raya Almunawwarah MASJID RAYA ALMUNAWWARAH LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 JANUARI 2017 NO. NAMA PERKIRAAN NO. NAMA PERKIRAAN 1000 Aset 2000 KEWAJIBAN 1100 Aset Lancar 2210 Utang Entitas Rp 1110 Kas tidak terikat 2211 Penyaluran Infak Anak Yatim Rp 1111 Kas Masjid Rp Rp Rp ASET NETO 1120 Kas Terikat Temporer 3110 Aset Neto Tidak Terikat Rp Kas Anak Yatim Rp 3111 Aset Neto Terikat Temporer Rp Kas Bantuan Sosial Rp Aset Neto Terikat Permanen Rp Kas Zakat Mall Rp Rp Kas Pendidikan/MDTA Rp Kas Bank Rp Rp Aset Tidak Terikat Perlengkapan Masjid Rp AlQuran dan Terjemahan Rp Rp Aset Terikat Rp 1135 Perlengkapan Pendidikan/MDTA Rp Rp Aset Tetap Peralatan Rp Akm. Peny. Peralatan Rp ( ) Rp Tanah Rp Bangunan Masjid Rp Mobil Ambulans Rp Akm. Peny. Mobil Ambulans Rp ( ) 1315 Akm. Peny. Bangunan Rp ( ) Rp Total Rp Total Rp

70 4.1.8 Merancang Laporan Arus Kas Tujuan dibuatnya Laporan Arus Kas adalah untuk melihat saldo kas akhir suatu entitas, dan melihat arus kas (cash flow) pemasukan dan pengeluaran. Laporan arus kas hanya menunjukan kas masuk dan kas keluar saja, jika tidak sama dengan saldo kas yang ada dalam laporan posisi keuangan, kemungkinan terjadi salah catat. Berikut laporan arus kas Masjid Raya Almunawwarah bulan Januari 2017 : Tabel 4.7 Laporan Arus Kas Masjid Raya Almunawwarah NO. PERKIRAAN NAMA PERKIRAAN SALDO Aktivitas Operasi 4000 PENDAPATAN Rp 4101 Pendapatan Infak Rp Pendapatan Infak Bantuan Sosial Rp Pendapatan Infak Pendidikan/MDTA Rp Pendapatan Nisbah Bank Rp BEBAN Rp 6101 Beban Honor Petugas Keamanan Rp ( ) 6103 Beban Honor Khatib/Penceramah Rp ( ) 6104 Beban Listrik, Air & Telepon Rp ( ) 6105 Beban Honor Gharim Rp ( ) 6109 Beban Honor Guru MDTA Rp ( ) 6199 Beban Lain lain Rp ( ) 6120 Beban Reparasi Rp ( ) 6121 Beban Santunan Sosial Rp ( ) 6122 Beban Pajak Laba Bank Rp (6.407) 6123 Beban Petugas Kebersihan Rp ( ) 6124 Beban Transport Rp ( ) 6125 Beban Tukang Rp ( ) 6126 Beban Honor Imam Shalat Fardhu Rp ( ) 6127 Beban Laundry Rp (56.000) Pembelian Perlengkapan Masjid Rp ( ) Kas Neto yang diterima (digunakan) untuk Aktivitas Operasi Rp Aktivitas Investasi Pembelian Aset (Peralatan) Tetap Rp ( ) Renovasi Masjid dan menambah nilai Bangunan Rp ( ) Kas Neto yang diterima (digunakan) untuk Aktivitas Investasi Rp ( ) Aktivitas Pendanaan Kas Neto yang diterima (digunakan) untuk Aktivitas Pendanaan Rp Pembayaran Penggantian Biaya 5 lembar seng bekas Rp (50.000) Kenaikan (Penurunan) Neto pada Kas Rp ( ) Kas Awal per 1 Januari 2017 Rp Kas Akhir per 31 Januari 2017 Rp

71 Pada laporan arus kas diketahui bahwa saldo awal Kas per 1 Januari 2017 adalah Rp dan saldo akhir kas per 31 Januari 2017 adalah Rp Artinya ada penurunan saldo kas sebesar Rp Merancang Junal Penutup Jurnal penutup bertujuan untuk menutup akunakun nominal pada entitas. Yang termasuk akun nominal adalah pendapatan dan beban. Jadi pendapatan yang bersaldo normal kredit ditutup kedalam aset neto masingmasing akun, dan dipindahkan nominalnya ke saldo debit. Sedangkan beban yang bersaldo normal debit dipindahkan nominalnya ke saldo kredit. Fungsinya agar akunakun nominal tersebut tidak muncul lagi dibulan berikutnya. Oleh karena itu ditutuplah kedalam akun aset neto masingmasing akun. Berikut Jurnal Penutup Masjid Raya Almunawwarah Tabel 4.8 Jurnal Penutup Masjid Raya Almunawwarah Tanggal Keterangan Uraian Perk Debit Debit Jumlah Perk Kredit Kredit Jumlah 31/01/2017 Pendapatan dan Pendapatan Infak 4101 Rp Beban untuk Aset Pendapatan Nisbah Bank 4102 Rp Neto Tidak Terikat Aset Neto Tidak Terikat 3110 Rp Beban Honor Petugas Keamanan 6101 Rp Beban Honor Khatib/Penceramah 6103 Rp Beban Listrik, Air & Telepon 6104 Rp Beban Honor Gharim 6105 Rp Beban Perlengkapan Masjid 6107 Rp Beban Lain lain 6199 Rp Beban Reparasi 6120 Rp Beban Pajak Laba Bank 6122 Rp Beban Petugas Kebersihan 6123 Rp Beban Transport 6124 Rp Beban Tukang 6125 Rp Beban Honor Imam Shalat Fardhu 6126 Rp Beban Laundry 6127 Rp /01/2017 Pendapatan dan Beban untuk Aset Neto Terikat Temporer Pendapatan Infak Bantuan Sosial 4202 Rp Pendapatan Infak Pendidikan/MDTA 4203 Rp Aset Neto Terikat Temporer 3111 Rp ( ) Beban Honor Guru MDTA 6109 Rp Beban Perlengkapan MDTA 6113 Rp Beban Santunan Sosial 6121 Rp /01/2017 Pendapatan dan Aset Neto Terikat Permanen 3112 Rp Beban Untuk Aset Beban Penyusutan Bangunan 6112 Rp Neto Terikat Beban Penyusutan Kendaraan 6108 Rp Permanen Beban Penyusutan Peralatan 6106 Rp Rp Rp

72 Setelah akun pendapatan dan beban ditutup, selanjutnya barulah bisa dibuat neraca saldo akhir dari Masjid Raya Almunawwarah. Dengan ini laporan keuangan Masjid Raya Almunawwarah dapat disajikan dan dilaporakan oleh pengurus masjid. Berikut neraca saldo untuk periode berikutnya : Tabel 4.9 Neraca Saldo per 31 Januari 2017 No. Perk Perkiraan Neraca Saldo D/K Debit Kredit 1000 Aset D Rp Rp 1100 Aset Lancar D Rp Rp 1110 Kas tidak terikat D Rp Rp 1111 Kas Masjid D Rp Rp 1120 Kas Terikat Temporer D Rp Rp 1121 Kas Anak Yatim D Rp Rp 1122 Kas Bantuan Sosial D Rp Rp 1123 Kas Zakat Mall D Rp Rp 1124 Kas Pendidikan/MDTA D Rp Rp 1125 Kas Bank D Rp Rp 1130 Aset Tidak Terikat D Rp Rp 1131 Perlengkapan Masjid D Rp Rp 1132 AlQuran dan Terjemahan D Rp Rp 1133 Aset Terikat D Rp Rp 1135 Perlengkapan Pendidikan/MDTA D Rp Rp 1200 Aset Tetap D Rp Rp 1211 Peralatan D Rp Rp 1212 Akm. Peny. Peralatan D Rp ( ) Rp 1311 Tanah D Rp Rp 1312 Bangunan Masjid D Rp Rp 1313 Mobil Ambulans D Rp Rp 1314 Akm. Peny. Mobil Ambulans D Rp ( ) Rp 1315 Akm. Peny. Bangunan D Rp ( ) Rp 2000 KEWAJIBAN K Rp Rp 2210 Utang Entitas K Rp Rp 2211 Penyaluran Infak Anak Yatim K Rp Rp 3000 ASET NETO K Rp Rp 3110 Aset Neto Tidak Terikat K Rp Rp Aset Neto Terikat Temporer K Rp Rp Aset Neto Terikat Permanen K Rp Rp Total Rp Rp

73 Transaksi Bulan Februari Neraca awal bulan Februari yang dipakai adalah neraca saldo akhir bulan Januari, cara menyusun laporan keuangan hampir sama dengan bulan lalu. Berikut penjelasan transaksi bulan Februari sebagai berikut : 1. Tanggal 1 Februari 2017 ditransfer uang Kas Masjid ke Bank Rp Penjelasan : Transaksi ini menggambarkan adanya setoran uang ke Bank yang menjadi tempat penyimpanan uang kas Masjid. Dalam hal ini pencatatan dilakukan di dua jurnal, yaitu jurnal Kas Masjid dan jurnal Bank. Nantinya akan menambah saldo Kas Masjid di Bank dan mengurangi saldo kas Masjid di tangan. Jurnal : 01/02/2017 Bank 1125 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 3 Februari 2017 diterima infak Jumat Rp , Infak Shalat Subuh, Zuhur Maghrib selama 1 minggu Rp , dan diterima infak tunai dari jemaah untuk beli TOA Masjid Rp dan dibeli TOA Masjid Rp sebanyak 2 buah Penjelasan : Transaksi ini semuanya berhubungan dengan Kas Masjid, karena uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan semuanya berhubungan dengan aktivitas Masjid. Kas Masjid digolongkan kepada jenis Kas Tidak Terikat karena penggunaannya tidak dibatasi oleh apapun. Jurnal : 54

74 03/02/2017 Kas Masjid 1111 Rp Peralatan 1211 Rp Pendapatan Infak 4101 Rp Kas Masjid Rp Tanggal 8 Februari dibayar upah tukang beserta beras tukang sebanyak 30 kg total uang yang dikeluarkan adalah Rp Penjelasan : Transaksi ini menggunakan Kas Masjid karena kegiatannya berurusan dengan pembangunan Masjid, oleh karena itu digunakanlah Kas Masjid karena Kas Masjid adalah jenis kas yang tidak terikat. Jurnal : 08/02/2017 Beban Tukang 6125 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 11 Februari 2017 dibayar santunan sosial takziah atas meninggalnya Moris Penjelasan : Transaksi ini menggunakan Kas Bantuan Sosial, karena kegiatannya berhubungan dengan kegiatan sosial, tidak bisa menggunakan Kas Masjid karena Kas Masjid pengeluarannya harus sesuai dengan kegiatan Masjid. Oleh karena itu Kas Bantuan Sosial digolongkan sebagai Kas Terikat Temporer karena penerimaan dan pengeluaran uangnya hanya untuk yang berhubungan dengan kegiatan sosial. Jurnal : 11/02/2017 Beban Bantuan Sosial 6121 Rp Kas Bantuan Sosial 1122 Rp

75 5. Tanggal 28 Februari dibayar subsidi Honor Guru MDTA Rp Penjelasan : Transaksi ini menggunakan Kas MDTA karena pengeluarannya berhubungan dengan kegiatan MDTA, jadi kas yang digunakan adalah Kas MDTA. Tidak bisa digunakan jenis kas lain karena Kas MDTA merupakan jenis Kas Terikat Temporer, yang penggunaannya khusus untuk kas tersebut. Jurnal : 28/02/2017 Beban Honor Guru MDTA 6109 Rp Kas MDTA 1124 Rp Tanggal 28 Februari diserahkan dana Infak Anak Yatim yang dihimpun Rp Penjelasan : Transaksi ini berhubungan dengan dengan Kas Anak Yatim karena uang yang dikeluarkan berasal dari Kas Anak Yatim. Bagi Masjid uang yang dihimpun untuk anak yatim merupakan hutang yang nantinya akan disalurkan, Kas Anak Yatim termasuk kedalam jenis Kas Terikat Temporer karena kegiatannya berhubungan dengan Anak Yatim saja. Jurnal : 28/02/2017 Penyaluran Infak Anak Yatim Rp Kas Anak Yatim 1121 Rp

76 Setelah transaksi (lampiran 12) diterima, penyusunan dimulai dari : 1. Mencatat ke jurnal kas Masjid (lampiran 13), jurnal kas Anak Yatim (lampiran 14), jurnal kas Bantuan Sosial (lampiran 15), jurnal kas Zakat Mall (lampiran 16), jurnal kas MDTA (lampiran 17) jurnal bank (lampiran 18) jurnal penyesuaian (lampiran 19) dan Kartu Bank (lampiran 20) 2. Buku Besar Bulan Februari 2017 (lampiran 21) 3. Neraca Lajur bulan Februari 2017 (lampiran 22) 4. Laporan Aktivitas Untuk Periode yang Berakhir pada 28 Februari 2017 (lampiran 23) 5. Laporan Posisi Keuangan Per 28 Februari 2017 (lampiran 24) 6. Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir pada 28 Februari 2017 (lampiran 25) 7. Jurnal Penutup (lampiran 26) 8. Neraca Saldo Per 28 Februari 2017 (lampiran 27) Transaksi Bulan Maret Neraca awal bulan Maret yang dipakai adalah neraca saldo akhir bulan Februari, cara menyusun laporan keuangan hampir sama dengan bulan lalu. Berikut berberapa penjelasan transaksi yang terjadi di bulan Maret 2017 : 1. Tanggal 2 Maret 2017 dibeli 3 zak semen untuk renovasi Masjid Rp Penjelasan : Pada transaksi diatas adanya pembelian bahan bangunan yang nantinya akan menambah nilai bangunan, saat melakukan jurnal penulis mendebitkan akun bangunan dan mengkreditkan akun Kas Masjid. Alasan penulis menjurnal seperti 57

77 itu karena nilai bangunan nanti akan bertambah dan menggunakan Kas Masjid karena kegiatan renovasi ini berhubungan dengan kegiatan Masjid. Jurnal : 02/03/2017 Bangunan Masjid 1312 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 9 Maret 2013 diterima bagi hasil laba bank Rp dan dikenakan pajak bagi hasil Rp Penjelasan : Transaksi ini merupakan pendapatan yang bukan dari kegiatan operasional Masjid. Tetapi ini terjadi karena adanya bagi hasil dari Bank karena Masjid sudah mau menyimpan uang mereka ke Bank yang bersangkutan. Dalam entitas konvensional transaksi ini disebut pendapatan bunga. Namun sistem Bank Syariah tidak mengakui bunga hanya mengakui bagi hasil atau nisbah. Jurnal : 09/03/2017 Bank 1125 Rp Beban Pajak Laba Bank 6122 Rp Pendapatan Nisbah Bank 4102 Rp Bank 1125 Rp Diterima pinjaman pihak ketiga keperluan pembelian bahan bangunan Rp Penjelasan : Pada transaksi ini masjid meminjam uang pihak ketiga untuk kegiatan renovasi, dimana pinjaman ini bagian dari utang masjid. Jenis uang yang masuk lewat hutang ini ada;lah Kas Masjid karena berhubungan dengan kegiatan Masjid. 58

78 Jurnal : 17/03/2017 Kas Masjid 1111 Rp Hutang 2210 Rp Tanggal 19 Maret 2017dibeli baterai alkalin keperluan mic Rp Penjelasan : Transaksi ini menggunakan Kas Masjid, karena berhubungan dengan kegiatan masjid yang merupakan jenis Kas Tidak Terikat. Jurnal : 19/03/2017 Perlengkapan Masjid 1131 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 31 Maret 2017 dibayar biaya kebersihan Tahsin Quran Rp Penjelasan : Transaksi ini menggunakan Kas Masjid karena pengeluarannya berhubungan dengan Masjid. Transaksi ini termasuk transaksi yang tidak sering terjadi, oleh karena itu penulis mengelompokan transaksi ini kepada biaya lainlain. Jurnal : 31/03/2017 Beban Lainain 6199 Rp Kas Masjid 1111 Rp

79 6. Tanggal 31 Maret 2017 dibayar uang sekolah 5 murid MDTA kurang mampu Rp Penjelasan : Transaksi ini menggunakan Kas Bantuan Sosial karena kegiatannya berhubungan dengan kegiatan sosial, untuk jenis Kas Terikat penggunaannya hanya harus berhubungan dengan jenis dari kas tersebut. Jurnal : 31/03/2017 Beban Bantuan Sosial 6121 Rp Kas Bantuan Sosial 1122 Rp Setelah transaksi (lampiran 28) diterima, penyusunan dimulai dari : 1. Mencatat ke jurnal kas Masjid (lampiran 29), jurnal kas Anak Yatim (lampiran 30), jurnal kas Bantuan Sosial (lampiran 31), jurnal kas Zakat Mall (lampiran 32), jurnal kas MDTA (lampiran 33), jurnal penyesuaian (lampiran 34) jurnal bank (lampiran 35) dan kartu bank (lampiran 36) 2. Buku Besar Bulan Maret 2017 (lampiran 37) 3. Neraca Lajur bulan Maret 2017 (lampiran 38) 4. Laporan Aktivitas Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Maret 2017 (lampiran 39) 5. Laporan Posisi Keuangan Per 31 Maret 2017 (lampiran 40) 6. Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Maret 2017 (lampiran 41) 7. Jurnal Penutup (lampiran 42) 8. Neraca Saldo Per 31 Maret 2017 (lampiran 43) 60

80 Transaksi Bulan April Neraca awal bulan April yang dipakai adalah neraca saldo akhir bulan Maret, cara menyusun laporan keuangan hampir sama dengan bulan lalu. Berikut beberapa penjelasan transaksi yang terjadi di bulan April 2017 : 1. Tanggal 2 April 2017 dibayar uang lelah petugas keamanan shalat Jumat Penjelasan : Transaksi diatas berhubungan dengan Masjid, oleh karena itu jenis kas yang dikeluarkan adalah Kas Masjid. Karena transaksi ini berhubungan dengan operasional Masjid. Jurnal : 02/04/2017 Beban Petugas Keamanan 6101 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 12 April 2017 dibayar honor Imam Shalat Fardhu Penjelasan : Transaksi ini berhubungan dengan pengeluaran Masjid, karena ini berkaitan dengan shalat fardhu. Oleh karena itu kas yang digunakan adalah Kas Masjid. Jurnal : 12/04/2017 Beban Honor Imam Shalat Fardhu 6126 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 28 April 2017 dibeli gorden untuk ruang sekretariat Masjid. Penjelasan : Pembelian aset tetap ini digunakan untuk Masjid, jadi jenis kas yang digunakan adalah kas Masjid. Karena aset tetap ini akan menambah dari aset Masjid. 61

81 Jurnal : 28/04/2017 Peralatan 1211 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 30 April 2017 dibayar honor Khatib Jumat, Penceramah Subuh, Wirid Mingguan, dan Pengajian Alquran Penjelasan : Transaksi ini menggunakan Kas Masjid, karena kegiatan yang dijalankan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Masjid. Jurnal : 30/04/2017 Beban Honor Khatib/Penceramah 6103 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 30 April Diserahkan dana Infak Anak Yatim sebesar Rp Penjelasan : Transaksi ini berhubungan dengan Kas Anak Yatim, Kas Anak Yatim yang akan disalurkan akan mengurangi saldo kas Anak Yatim yang ada. Sebelum disalurkan Kas Anak Yatim akan menjadi hutang bagi masjid, setelah disalurkan hutang penyaluran itu akan habis. Jurnal : 30/04/2017 Penyaluran Infak Anak Yatim 2211 Rp Kas Anak Yatim 1121 Rp

82 Setelah transaksi (lampiran 44) diterima, penyusunan dimulai dari : 1. Mencatat ke jurnal kas Masjid (lampiran 45), jurnal kas Anak Yatim (lampiran 46), jurnal kas Bantuan Sosial (lampiran 47), jurnal kas Zakat Mall (lampiran 48), jurnal kas MDTA (lampiran 49) dan jurnal penyesuaian (lampiran 50), jurnal bank (lampiran 51) dan Kartu Bank (lampiran 52) 2. Buku Besar Bulan April 2017 (lampiran 53) 3. Neraca Lajur bulan April 2017 (lampiran 54) 4. Laporan Aktivitas Untuk Periode yang Berakhir pada 30 April 2017 (lampiran 55) 5. Laporan Posisi Keuangan Per 30 April 2017 (lampiran 56) 6. Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir pada 30 April 2017 (lampiran 57) 7. Jurnal Penutup (lampiran 58) 8. Neraca Saldo Per 30 April 2017 (lampiran 59) Transaksi Bulan Mei Neraca awal bulan Mei yang dipakai adalah neraca saldo akhir bulan April, cara menyusun laporan keuangan hampir sama dengan bulan lalu. Berikut contoh penjelasan transaksi yang terjadi di bulan Mei 2017 : 1. Tanggal 2 Mei 2017 dibeli ATK untuk keperluan Masjid Rp Penjelasan : Transaksi ini berhubungan dengan pengeluaran pada Kas Masjid dan aka menambah nilai perlengkapan Masjid. Oleh karena itu jenis kas yang digunakan adalah Kas Masjid. Jurnal : 63

83 02/05/2017 Perlengkapan Masjid 1131 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 16 Mei 2017 dibayar tagihan listrik Rp Penjelasan : Transaksi ini merupakan bagian pengeluaran dari Kas Masjid, karena semua listrik dari kegiatan operasional masjid akan dibayarkan tagihannya dengan Kas Masjid yang merupakan jenis kas tidak terikat. Jurnal : 16/05/2017 Biaya LAT 6104 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 25 Mei 2017 dibayar biaya cetak imsakiyah Ramadhan tahun 1438 H Penjelasan : Transaksi ini digunakan untuk membayarkan biaya imsakiyah Ramadhan. Transaksi ini menggunakan Kas Masjid, karena transaksi ini tidak sering terjadi maka penulis mengelompokkannya pada biaya lainlain. Jurnal : 25/05/2017 Beban LainLain 6199 Rp Kas Masjid 1111 Rp Bayar subsidi Honor Guru MDTA Rp Penjelasan : 64

84 Transaksi ini menggunakan jenis Kas MDTA, karena pengeluaraanya berhubungan dengan jenis kas tersebut. Jurnal : 31/05/2017 Beban Honor Guru MDTA 6109 Rp Kas MDTA 1124 Rp Diserahkan dana Anak Yatim yang dihimpun selama bulan Mei 2017 Penjelasan : Transaksi ini berhubungan dengan Kas Anak Yatim, Kas Anak Yatim yang akan disalurkan akan mengurangi saldo kas Anak Yatim yang ada. Sebelum disalurkan Kas Anak Yatim akan menjadi hutang bagi masjid, setelah disalurkan hutang penyaluran itu akan habis. Jurnal : 31/05/2017 Penyaluran Infak Anak Yatim 2211 Rp Kas Anak Yatim 1121 Rp Setelah transaksi (lampiran 60) diterima, penyusunan dimulai dari : 1. Mencatat ke jurnal kas Masjid (lampiran 61), jurnal kas Anak Yatim (lampiran 62), jurnal kas Bantuan Sosial (lampiran 63), jurnal kas Zakat Mall (lampiran 64), jurnal kas MDTA (lampiran 65) dan jurnal penyesuaian (lampiran 66), jurnal bank (lampiran 67) dan kartu bank (lampiran 68) 2. Buku Besar Bulan Mei 2017 (lampiran 69) 3. Neraca Lajur bulan Mei 2017 (lampiran 70) 4. Laporan Aktivitas Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Mei 2017 (lampiran 71) 5. Laporan Posisi Keuangan Per 31 Mei 2017 (lampiran 72) 65

85 6. Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Mei 2017 (lampiran 73) 7. Jurnal Penutup (lampiran 74) 8. Neraca Saldo Per 31 Mei 2017 (lampiran 75) Transaksi Bulan Juni Neraca awal bulan Juni yang dipakai adalah neraca saldo akhir bulan Mei, cara menyusun laporan keuangan hampir sama dengan bulan lalu. Berikut contoh transaksi yang terjadi di bulan Juni 2017 : 1. Tanggal 05 Juni 2016 dibayar upah tukang renovasi Masjid Almunawwarah Rp Penjelasan : Transaksi ini menggunakan Kas Masjid karena pengeluarannya untuk kegiatan operasional Masjid dalam rangka kegiatan renovasi Masjid. Jurnal : 05/06/2017 Beban Tukang 6125 Rp Kas Masjid 1111 Rp Tanggal 15 Juni 2017 diterima infak Bulan Ramadhan untuk Masjid sebesar Rp Penjelasan : Transaksi ini menjelaskan adanya pemasukan untuk Kas Masjid di bulan Ramadhan, berarti pencatatannya dilakukan di Kas Masjid. Tetapi jika pemasukan ditujukan untuk Kas Bansos, Anak Yatim dan kas yang lain, maka pencatatannya dilakukan sesuai dengan pemasukan jenis kas yang ada. 66

86 Jurnal : 15/06/2017 Kas Masjid 1111 Rp Pendapatan Infak 4101 Rp Tanggal 24 Juni 2017 Diterima Infak Idul Fitri untuk Anak Yatim Rp Penjelasan : Transaksi ini menjelaskan adanya pemasukan untuk Kas Anak Yatim di bulan Ramadhan, berarti pencatatannya dilakukan di Kas Anak Yatim. Jurnal : 24/06/2017 Kas Anak Yatim 1121 Rp Penyaluran Infak Anak Yatim 2211 Rp Tanggal 30 Juni 2017 dibayar honor guru MDTA Rp Penjelasan : Transaksi ini menjelaskan adanya pengeluaran di Kas MDTA untuk pembayaran gaji guru MDTA. Transaksi ini hanya terjadi di Kas MDTA. Jurnal : 30/06/2017 Beban Honor MDTA 6109 Rp Kas MDTA 1124 Rp Tanggal 30 Juni 2017 disetor dana Kas Anak Yatim yang telah dihimpun selama bulan Juni Penjelasan : Transaksi ini berhubungan dengan Kas Anak Yatim, Kas Anak Yatim yang akan disalurkan akan mengurangi saldo kas Anak Yatim yang ada. Sebelum disalurkan 67

87 Kas Anak Yatim akan menjadi hutang bagi masjid, setelah disalurkan hutang penyaluran itu akan habis. Jurnal : 30/06/2017 Penyaluran Infak Anak Yatim 2211 Rp Kas Anak Yatim 1121 Rp Tanggal 30 Juni disetor uang ke Bank Rp untuk Kas Pembangunan dan Rp untuk Kas MDTA Penjelasan : Transaksi tersebut menjelaskan adanya setoran ke Bank untuk Kas Pembangunan dan Kas MDTA yang nantinya akan dicatat pada jurnal Bank Jurnal : 30/06/2017 Kas MDTA 1124 Rp Kas Pembangunan 1126 Rp Bank 1125 Rp Setelah transaksi (lampiran 76) diterima, penyusunan dimulai dari : 1. Mencatat ke jurnal kas Masjid (lampiran 77), jurnal kas Anak Yatim (lampiran 78), jurnal kas Bantuan Sosial (lampiran 79), jurnal kas Zakat Mall (lampiran 80), jurnal kas pembangunan (lampiran 81) jurnal kas MDTA (lampiran 82) dan jurnal umum (lampiran 83), jurnal penyesuaian (lampiran 84), jurnal bank (lampiran 85), kartu bank (lampiran 86) 2. Buku Besar Bulan Juni 2017 (lampiran 87) 3. Neraca Lajur bulan Juni 2017 (lampiran 88) 4. Laporan Aktivitas Untuk Periode yang Berakhir pada 30 Juni 2017 (lampiran 89) 5. Laporan Posisi Keuangan Per 30 Juni 2017 (lampiran 90) 6. Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir pada 30 Juni 2017 (lampiran 91) 7. Jurnal Penutup (lampiran 92) 8. Neraca Saldo Per 30 Juni 2017 (lampiran 93) 68

88 69

89 4.2 PERANCANGAN LAPORAN KEUANGAN MASJID RAYA ALMUNAWWARAH MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT EXCELL Setelah perancangan laporan keuangan pada entitas Masjid selesai, langkah selanjutnya adalah merancang laporan keuangan entitas Masjid menggunakan program komputer yaitu Microsoft Excell. Ada beberapa format yang akan dibuat dalam tiap sheet di program Microsoft Excell, berikut format serta penjelasan untuk masing masing format yang akan dibuat. 1. Format Daftar Perkiraan. 2. Format Neraca Saldo. 3. Format Jurnal Kas 4. Format Jurnal Umum. 5. Format Jurnal Penyesuaian. 6. Format Jurnal Bank. 7. Format Kartu Bank. 8. Format Buku Besar. 9. Format Nearaca Lajur. 10. Format Laporan Aktivitas. 11. Format Laporan Posisi Keuangan. 12. Format Laporan Arus Kas. 13. Format Jurnal Penutup. 14. Format Neraca Saldo Akhir. 69

90 4.2.1 Format Daftar Perkiraan Berikut langkah langkah pembuatan format daftar perkiraan : 1. Buat daftar perkiraan pada sheet Ganti nama sheet 1 dengan nama Perkiraan 3. Buat nomor akun dan nama akun sesuai dengan urutan yang telah ditentukan untuk setiap jenis akun. 4. Buat Jenis akun, apakah bersaldo normal di debit (d) atau bersaldo normal di kredit (k). 5. Tentukan jenis akun tersebut apakah nantinya masuk ke Laporan Aktivitas (LA) atau Laporan Posisi Keuangan (LPK). 6. Untuk akun yang masuk ke Laporan Aktivitas, nantinya akan dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu Tidak Terikat (TT), Terikat Temporer (T. Temp.), Tidak Terikat (TT). Tujuannya untuk mengelompokan jenis pendapatan dan beban. 7. Berilah nama/ identitas pada range format Daftar Perkiraan tersebut dengan cara berikut : 1. Blok range A6:E66 pada format Daftar Perkiraan 2. Letakkan kursor pada field nama sel (formula bar) dan beri nama Perkiraan 3. Tekan Enter. 8. Buat nama range untuk nomor perkiraan dengan cara : 1. Blok range A6:A66 pada format Daftar Perkiraan 2. Letakkan kursor pada field nama sel (formula bar) dan beri nama nomorperkiraan 3. Tekan enter. 70

91 9. Buat nama range untuk nama perkiraan dengan cara : 1. Blok range B6:B66 pada format Daftar Perkiraan 2. Letakkan kursor pada field nama sel (formula bar) dan beri nama namaperkiraan 3. Tekan enter. Hasilnya adalah sebagai berikut : Gambar 4.1 Daftar Perkiraan Format Neraca Saldo Berikut langkah langkah pembuatan format Neraca Saldo : 1. Buat format Neraca Saldo seperti dibawah ini pada sheet 2 dengan mengcopy data yang ada pada sheet Perkiraan. 2. Ganti nama sheet 2 dengan nama NS 3. Blok range A7:C67 pada sheet NS 1. Letakkan kursor pada field nama sel (formula bar) dan beri nama neracasaldo 71

92 2. Pada tab Per, ketikkan tanggal neraca saldo dibuat dengan format tanggal (ddmmmyyy). Ex : 01 Januari Pada kolom saldo, ketikan saldo awal dari neraca dimasingmasing perkiraan. Hasilnya sebagai berikut : Gambar 4.2 Neraca Saldo Pembuatan Format Jurnal Kas Langkah pembuatan formatnya adalah : 1. Buat Format Jurnal Kas seperti dibawah ini pada sheet 3 : 2. Ganti nama sheet 3 dengan nama K.Masjid 3. Pada baris 3 untuk membuat periode bulan transaksi, buat rumus berikut: =IF(NS!C4= ; UPPER( BULAN : &TEXT(NS!C4; mmmm yyy )& )) 4. Keterangan : Pada sheet NS, pada tab Per sudah diketik tanggal neraca saldo, Ex : 1 Januari 2017 Maka pada baris 3 sheet NS akan keluar kalimat : BULAN JANUARI 72

93 5. Buatlah rumus fungsi pada sel berikut : Rumus pada kolom saldo (sel G8) Sel G8=IF(OR(E8<> ;F8<> )G7+E8F8;0) Artinya : Jika sel E8 atau sel F8 tidak sama dengan kosong, maka hitunglah sel I7+G8H8, jika tidak maka tulislah 0. Kemudian copy rumus kebawah. 6. Buatlah rumus pada baris jumlah di kolom Kas Debit (sel E49) Sel E49=SUBTOTAL(9;E8:E48) 7. Kemudian copy rumus kesamping untuk kolom jumlah yang ada di kredit 8. Buatlah filter dengan memblok range dari A7:G48, kemudian klik menu Data > Filter > Auto Filter atau untuk office 2007, klik menu Data > Filter 9. Buat tombol pada kolom Perkiraan DB untuk memilih nomor perkiraan yang diinginkan dengan cara berikut : 1. Klik menu Data > Data Validation 2. Klik tab Setting 3. Pada baris Source, ketik =nomorperkiraan, sesuai dengan nama range untuk nama perkiraan yang sudah dibuat sebelumnya 4. Klik OK. 5. Buat juga tombol pada Perk KR, caranya sama seperti Perk DB 6. Lakukan hal yang sama untuk Kas Anak Yatim, Kas Bantuan Sosial, Kas Zakat Mall dan Kas MDTA, 73

94 Berikut hasil akhir Jurnal Kas Masjid : Gambar 4.3 Jurnal Kas Format Jurnal Umum Berikut langkah langkah pembuatan format jurnal umum : 1. Buat format Jurnal Umum pada sheet 8 2. Ganti nama sheet 8 dengan nama JU 3. Pada baris 3 untuk membuat periode bulan transaksi, buat rumus dengan cara : =IF(NS!C4="";"";UPPER("BULAN;"&TEXT(NS!C4;"mmmm yyy")&"")) Keterangan : Pada sheet NS, pada tab Per sudah diketik tanggal neraca saldo, Ex : 1 Januari 2017 maka pada baris 3 sheet NS akan keluar kalimat : BULAN Januari Buatlah rumus pada baris Jumlah di kolom Jumlah yang ada di Debit dengan cara: =SUBTOTOTAL(function number;range) =SUBTOTAL(9;E7:E124) 5. Kemudian copy rumus kesamping untuk kolom Jumlah yang ada di Kredit 74

95 6. Buatlah filter dengan memblok range dari A7:G124, kemudian klik menu (Data > Filter > Auto Filter atau untuk office 2007, klik menu Data > Filter) 7. Buatlah tombol pada kolom Uraian untuk memilih nama perkiraan yang diinginkan dengan cara sebagai berikut : 1. Klik menu Data > Data Validation 2. Klik tab setting 3. Pada baris Source, ketik =namaperkiraan, sesuai dengan nama range untuk nama perkiraan yang sudah dibuat. 4. Klik OK. 8. Buatlah tombol pada kolom Perk DB untuk memilih nomor perkiraan yang diinginkan dengan cara : 1. Klik menu Data > Data Validation 2. Klik tab setting 3. Pada baris Allow, pilih List 4. Pada baris Source, ketik =nomorperkiraan, sesuai dengan nama range untuk nomor perkiraan yang sudah dibuat sebelumnya 5. Klik OK 9. Buat juga tombol pada Perk KR, caranya sama seperti Perk DB. Hasilnya sebagai berikut : Gambar 4.4 Jurnal Umum 75

96 4.2.5 Format Jurnal Penyesuaian Berikut langkah langkah pembuatan format jurnal umum : 1. Buat format Jurnal Umum pada sheet 9 2. Ganti nama sheet 9 dengan nama JP 3. Pada baris 3 untuk membuat periode bulan transaksi, buat rumus dengan cara: =IF(NS!C4="";"";UPPER("BULAN;"&TEXT(NS!C4;"mmmm yyy")&"")) Keterangan : Pada sheet NS, pada tab Per sudah diketik tanggal neraca saldo, Ex : 1 Juni 2014 maka pada baris 3 sheet NS akan keluar kalimat : BULAN Juni Buatlah rumus pada baris Jumlah di kolom Jumlah yang ada di Debit dengan cara: =SUBTOTOTAL(function number;range) =SUBTOTAL(9;E7:E124) 5. Kemudian copy rumus kesamping untuk kolom Jumlah yang ada di Kredit 6. Buatlah filter dengan memblok range dari A7:G124, kemudian klik menu (Data > Filter > Auto Filter atau untuk office 2007, klik menu Data > Filter) 7. Buatlah tombol pada kolom Uraian untuk memilih nama perkiraan yang diinginkan dengan cara sebagai berikut : 1. Klik menu Data > Data Validation 2. Klik tab setting 3. Pada baris Source, ketik =namaperkiraan, sesuai dengan nama range untuk nama perkiraan yang sudah dibuat. 4. Klik OK. 8. Buatlah tombol pada kolom Perk DB untuk memilih nomor perkiraan yang 76

97 diinginkan dengan cara : 1. Klik menu Data > Data Validation 2. Klik tab setting 3. Pada baris Allow, pilih List 4. Pada baris Source, ketik =nomorperkiraan, sesuai dengan nama range untuk nomor perkiraan yang sudah dibuat sebelumnya : 5. Klik OK 9. Buat juga tombol pada Perk KR, caranya sama seperti Perk DB. Hasilnya sebagai berikut : Gambar 4.5 Jurnal Penyesuaian 77

98 4.2.6 Format Jurnal Bank Berikut langkahlangkah pembuatan format Jurnal Bank 1. Buat Format Jurnal Kas seperti dibawah ini pada sheet 10 : 2. Ganti nama sheet 10 dengan nama Bank 3. Pada baris 3 untuk membuat periode bulan transaksi, buat rumus berikut: =IF(NS!C4= ; UPPER( BULAN : &TEXT(NS!C4; mmmm yyy )& )) 4. Keterangan : Pada sheet NS, pada tab Per sudah diketik tanggal neraca saldo, Ex : 1 Januari 2017 Maka pada baris 3 sheet NS akan keluar kalimat : BULAN JANUARI 5. Buatlah rumus fungsi pada sel berikut : Rumus pada kolom saldo (sel G8) Sel G8=IF(OR(E8<> ;F8<> )G7+E8F8;0) Artinya : Jika sel E8 atau sel F8 tidak sama dengan kosong, maka hitunglah sel I7+G8H8, jika tidak maka tulislah 0. Kemudian copy rumus kebawah. 6. Buatlah rumus pada baris jumlah di kolom Kas Debit (sel E49) Sel E49=SUBTOTAL(9;E8:E48) 7. Kemudian copy rumus kesamping untuk kolom jumlah yang ada di kredit 8. Buatlah filter dengan memblok range dari A7:G48, kemudian klik menu Data > Filter > Auto Filter atau untuk office 2007, klik menu Data > Filter 9. Buat tombol pada kolom Perkiraan DB untuk memilih nomor perkiraan yang diinginkan dengan cara berikut : 7. Klik menu Data > Data Validation 8. Klik tab Setting 78

99 9. Pada baris Source, ketik =nomorperkiraan, sesuai dengan nama range untuk nama perkiraan yang sudah dibuat sebelumnya 10. Klik OK. 11. Buat juga tombol pada Perk KR, caranya sama seperti Perk DB Gambar 4.6 Format Jurnal Bank Format Kartu Bank Berikut langkah langkah pembuatan format Kartu Bank : 1. Buatlah format Kartu Bank pada sheet Ganti nama sheet 11 Jadi S.Bank 3. Pada baris 3 untuk membuat periode bulan transaksi, buat rumus berikut: =IF(NS!C4= ; UPPER( BULAN : &TEXT(NS!C4; mmmm yyy )& )) 4. Keterangan : Pada sheet NS, pada tab Per sudah diketik tanggal neraca saldo, Ex : 1 Januari 2017 Maka pada baris 3 sheet NS akan keluar kalimat : BULAN JANUARI 5. Buatlah rumus pada sel D8 sebagai berikut : 79

100 C8+SUMIF(K.Masjid!$B$9:$B$52;S.Bank!B8;K.Masjid!$G$9:$G$52)+ SUMIF(K.A.Yatim!$B$9:$B$14;S.Bank!B8;K.A.Yatim!$G$9:$G$14)+S UMIF(K.Bansos!$B$9:$B$19;S.Bank!B8;K.Bansos!$G$9:$G$19)+SUM IF(K.MDTA!$B$9:$B$11;S.Bank!B8;K.MDTA!$G$9:$G$11)+SUMIF( Bank!$B$8:$B$17;S.Bank!B8;Bank!$G$9:$G$17) SUMIF(K.Masjid!$B$9:$B$52;S.Bank!B8;K.Masjid!$F$9:$F$52) SUMIF(K.A.Yatim!$B$9:$B$14;S.Bank!B8;K.A.Yatim!$F$9:$F$14) SUMIF(K.Bansos!$B$9:$B$19;S.Bank!B8;K.Bansos!$F$9:$F$19) SUMIF(K.MDTA!$B$9:$B$11;S.Bank!B8;K.MDTA!$F$9:$F$11) SUMIF(Bank!$B$9:$B$17;S.Bank!B8;Bank!$F$9:$F$17) 6. Kemudian sorot rumus ke bawah Gambar 4.7 Format Kartu Bank Format Buku Besar Berikut langkah langkah pembuatan format Buku Besar: 1. Buatlah format Buku Besar seperti dibawah ini pada sheet Ganti nama sheet 10 menjadi BB 3. Buatlah tombol pada baris No. Perkiraan untuk memilih nomor perkiraan yang diinginkan, caranya sama dengan pembuatan tombol pada Perk DB pada sheet JU 80

101 4. Buatlah rumus fungsi pada sel berikut : 1. Pada baris (sel D5) : =VLOOKUP(D5;Perkiraan;2;FALSE) Artinya : Carilah data pada range Perkiraan (range yang telah diberi nama) pada bagian kolom 2 range Perkiraan tersebut dengan patokan isi sel D5 sama dengan isi sel kolom awal range Perkiraan dengan tepat. 2. Pada baris (sel D7) : =IF(VLOOKUP(D5;Perkiraan;3;FALSE)="D";"Debit";"Kredit") Artinya : Jika pencarian data range Perkiraan (range yang telah diberi nama) pada bagian kolom nomor 3 range Perkiraan tersebut dengan patokan isi sel D5 sama dengan isi sel kolom awal range Perkiraan tersebut dengan tepat menghabiskan data D, maka tulislah Debit, jika tidak tulislah Kredit. 3. Pada kolom Debit (sel E9) dengan sumber jurnal adalah JU : =SUMIF(JU!$D$7:$D$50;D5;JU!$E$7:$E$50) Artinya : Jumlahkan sel range E7:E50 pada sheet JU dengan kriteria isi sel D5 yang terdapat pada range D7:D172 sheet JU. 4. Pada kolom Kredit (sel F9) dengan sumber jurnal adalah JU : =SUMIF(JU!$F$7:$F$50;D5;JU!$G$7:$G$50) Artinya : Jumlahkan sel range G7:G50 pada sheet JU dengan kriteria isi sel D5 yang terdapat pada range F7:F50 sheet JU. 5. Pada kolom Debit (sel E10) dengan sumber jurnal adalah JP : =SUMIF(JP!$D$7:$D$56;D5;JP!$E$7:$E$56) Artinya : Jumlahkan sel range E7:E56 pada sheet JP dengan kriteria isi sel D5 yang terdapat pada range D7:D56 sheet JP. 81

102 6. Pada kolom Kredit (sel F10) dengan sumber jurnal adalah JP : =SUMIF(JP!$F$7:$F$56;D5;JP!$G$7:$G$56) Artinya : Jumlahkan sel range G7:G56 pada sheet JP dengan kriteria isi sel D5 yang terdapat pada range F7:F56 sheet JP. 7. Rumus Saldo Awal pada baris Jumlah (D16) : =VLOOKUP(D5;neracasaldo;3;FALSE) Artinya : Carilah data pada range neracasaldo (range yang telah diberi nama pada sheet NS) pada bagian kolom 3 range neracasaldo tersebut dengan patokan isi sel D5 sama dengan isi sel kolom awal range neracasaldo dengan tepat. 8. Rumus Jumlah pada kolom Debit (E16) : =SUM(E9:E11) Artinya : jumlahkan nilai yang berada pada kolom Debit 9. Rumus Jumlah pada kolom Kredit (F16) : =SUM(F9:F11) Artinya : Jumlahkan nilai yang berada pada kolom Kredit. 10. Rumus untuk Saldo Akhir (G13) : =IF(D7="Debit";D16+E16F16;IF(D8="Kredit";D16E16+F6;0)) Artinya : Jika isi sel D7 sama dengan Debit maka hitunglah sel D16+E16+F16, kemudian jika isi sel D8 sama dengan Kredit maka hitunglah sel D16E16+F16, jika tidak maka tulislah Buatlah rumus Link pada sel A16 = D5, untuk membantu pencarian sel atau data saldo akhir (sel G16) sehingga dengan menggunakan rumus fungsi Vlookup, sel G16 yang berisi saldo akhir BB akan dapat dicari dengan menggunakan patokan isi sel A16. Hasilnya sebagai berikut : 82

103 Gambar 4.8 Buku Besar 6. Kemudian perbanyaklah format perkiraan BB tersebut sesuai dengan jumlah daftar perkiraan, dengan cara : 1. Blok range A5:G16 2. Copylah range tersebut dengan menekan Ctrl+C 3. Kemudian letakkan kursor pada sel A19 yang akan dicopy 4. Tekan Enter, begitu seterusnya. 5. Setelah BB diperbanyak, kemudian isikan perkiraan Bbtersebut sesuai dengan daftar perkiraan Format Neraca Lajur Berikut langkah langkah pembuatan format Neraca Lajur : 1. Buatlah format Neraca Lajur pada sheet Ganti nama sheet 11 menjadi NL 83

104 3. Pada baris 3 untuk membuat periode bulan transaksi, buat rumus berikut ini : =IF(NS!C4="";"";UPPER("BULAN:"&TEXT(NS!C4;"mmmm yyy")&"")) Artinya : pada sheet NS, pada tab Per sudah diketik tanggal neraca saldo, Ex : 01 Januari Maka pada baris 3 sheet NL akan keluar kalimat Bulan Januari Buatlah rumus berikut : 1. Rumus sel B7 : =VLOOKUP(A7;Perkiraan;2;FALSE) Artinya : Carilah data pada range Perkiraan (range yang telah diberi nama) pada bagian kolom nomor 2 range Perkiraan tersebut dengan patokan isi sel A7 sama dengan isi sel kolom awal range Perkiraan tersebut dengan tepat 2. Rumus sel C7 : =VLOOKUP(A7;Perkiraan;3;FALSE) Artinya : Carilah data pada range Perkiraan (range yang telah diberi nama) pada bagian kolom nomor 3 range Perkiraan tersebut dengan patokan isi sel A7 sama dengan isi sel kolom awal range Perkiraan tersebut dengan tepat 3. Rumus sel D7 : =IF(C7="D";SUMIF(BB!$A$5:$A$890;A7;BB!$G$5:$G$890);0) Artinya : Jika isi sel C7 berisi D maka jumlahkan sel range G5:G890 pada sheet BB buku besar dengan kriteria isi sel A7 yang terdapat pada range A5:A890 sheet BB, jika tidak maka tulislah 0 4. Rumus sel E7 : =IF(C7="K";SUMIF(BB!$A$5:$A$890;A7;BB!$G$5:$G$890);0) 84

105 Artinya : Jika isi sel C7 berisi K maka jumlahkan sel range G5:G890 pada sheet BB buku besar dengan kriteria isi sel A7 yang terdapat pada range A5:A890 sheet BB, jika tidak maka 0 5. Rumus sel F7 : =VLOOKUP(A7;Perkiraan;4;FALSE) Artinya : Carilah data pada range Perkiraan (range yang telah diberi nama) pada bagian kolom nomor 4 range Perkiraan tersebut dengan patokan isi sel A7 sama dengan isi sel kolom awal range Perkiraan tersebut dengan tepat 6. Rumus sel G7 : =IF($F7="LR";D7;0) Artinya : Jika isi sel F7 sama dengan LR maka tulisah sama dengan isi sel D7, jika tidak maka 0 7. Rumus sel H7 : =IF($F7="LR";E7;0) Artinya : Jika isi sel F7 sama dengan LR maka tulisah sama dengan isi sel E7, jika tidak maka 0 8. Rumus sel I7 : =IF($F7="NR";D7;0) Artinya : Jika isi sel F7 sama dengan NR maka tulisah sama dengan isi sel D7, jika tidak maka 0 9. Rumus sel J7 : =IF($F7="NR";E7;0) Artinya : Jika isi sel F7 sama dengan NR maka tulisah sama dengan isi sel E7, jika tidak maka 0 85

106 5. Kemudian copylah rumus fungsi sel tersebut ke sel berikut dibawahnya 6. Setelah format Neraca Lajur selesai dibuat, kemudian isikan nomor perkiraan pada klom No. Perkiraan. Hasilnya Sebagai Beikut : Gambar 4.9 Neraca Lajur Format Laporan Aktivitas Berikut langkah langkah pembuatan format Laporan Aktivitas : 1. Buatlah format Laporan Aktivitas pada sheet Ganti nama sheet 12 menjadi LA 3. Pada baris 3 untuk membuat periode bulan transaksi, buat rumus berikut ini: =IF(NS!C3="";"";UPPER("Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 "&TEXT(NS!C3;"MMMMMMM YYYY")&"")) Artinya : pada sheet NS, pada tab Per sudah diketik tanggal neraca saldo, Ex : 01 Januari Maka pada baris 3 sheet LA akan keluar kalimat Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Januari

107 4. Buatlah rumus berikut : 1. Rumus sel B8 : =VLOOKUP(A8;Perkiraan;2;FALSE) Artinya : Carilah data pada range Perkiraan (range yang telah diberi nama) pada bagian kolom nomor 2 range Perkiraan tersebut dengan patokan isi sel A8 sama dengan isi sel kolom awal range Perkiraan tersebut dengan tepat 2. Rumus sel C8 : =VLOOKUP(A8;perkiraan;3;FALSE) Artinya : Carilah data pada range Perkiraan pada bagian kolom nomor 3 range Perkiraan tersebut dengan patokan isi sel A8 sama dengan isi sel kolom awal range Perkiraan tersebut. 3. Rumus sel D8 : =IF(C8="TT";SUMIF(NL!$A$7:$A$424;A8;NL!$D$7:$D$424)+S UMIF(NL!$A$7:$A$424;A8;NL!$E$7:$E$424);0) Artinya : Jika sel C8 bertanda TT maka Jumlahkan sel range D7:D424 pada sheet Neraca Lajur dengan kriteria isi sel A8 yang terdapat pada range A7:A424 pada sheet NL, kemudian ditambah penjumlahan range E7:E424 pada sheet NL dengan kriteria isi sel A8 yang terdapat pada range A7:A424 sheet NL. Jika tidak termasuk kriteria maka sama dengan nol. 4. Rumus sel E8 : =IF(C8="T.Temp.";SUMIF(NL!$A$7:$A$424;A8;NL!$D$7:$D$42 4)+SUMIF(NL!$A$7:$A$424;A8;NL!$E$7:$E$424);0) 87

108 Artinya : Jika sel C8 bertanda T.Temp. maka Jumlahkan sel range D7:D424 pada sheet Neraca Lajur dengan kriteria isi sel A8 yang terdapat pada range A7:A424 pada sheet NL, kemudian ditambah penjumlahan range E7:E424 pada sheet NL dengan kriteria isi sel A8 yang terdapat pada range A7:A424 sheet NL. Jika tidak termasuk kriteria maka sama dengan nol. 5. Rumus sel F8 : =IF(C8="TP";SUMIF(NL!$A$7:$A$424;A8;NL!$D$7:$D$424)+S UMIF(NL!$A$7:$A$424;A8;NL!$E$7:$E$424);0) Artinya : Jika sel C78 bertanda TT maka Jumlahkan sel range D7:D424 pada sheet Neraca Lajur dengan kriteria isi sel A8 yang terdapat pada range A7:A424 pada sheet NL, kemudian ditambah penjumlahan range E7:E424 pada sheet NL dengan kriteria isi sel A8 yang terdapat pada range A7:A424 sheet NL. Jika tidak termasuk kriteria maka sama dengan nol. 6. Rumus sel G8 : =SUM(D8:F8) Artinya : Jumlahkan nominal yang ada pada range D8:F8. Copy rumus hingga ke G16 7. Rumus sel D38 : =SUM(D19:D37) Artinya : Jumlahkan nominal yang ada pada range D19:D37. Copy rumus hingga ke G38 8. Rumus sel D39 : =D16D38 88

109 Artinya : Total Penpadatan dikurangi Total Beban. Copy rumus hingga ke G39 9. Rumus sel D40 : =NS!C36 Artinya : range D40 merupakan saldo awal aset neto. Copy rumus hingga ke G Rumus sel D41 : =SUM(D39:D40) Artinya : Total range D38:39 merupakan hasil penambahan (pengurangan) total aset neto akhir. Copy rumus hingga ke G41. Hasilnya sebagai berikut : Gambar 4.10 Laporan Aktivitas 89

110 Format Laporan Posisi Keuangan Berikut langkah langkah pembuatan format Laporan Posisi Keuangan : 1. Buatlah format Laporan Posisi Keuangan pada sheet Ganti nama sheet 13 menjadi LPK 3. Pada baris 3 untuk membuat periode bulan transaksi, buat rumus berikut ini: =IF(NS!C4="";"";UPPER("BULAN:"&TEXT(NS!C4;"mmmm yyy")&"")) Artinya : pada sheet NS, pada tab Per sudah diketik tanggal neraca saldo, Ex : 01 Januari Maka pada baris 3 sheet LA akan keluar kalimat Bulan Januari Buatlah rumus berikut : 1. Rumus sel B6 : =VLOOKUP(A6;Perkiraan;2;FALSE) Artinya : Carilah datadata range Perkiraan (range yag teah diberi nama) pada bagian kolom nomor 2 range Perkiraan tersebut dengan patokan isi sel A6 sama dengan isi sel kolom awal range Perkiraan tersebut dengan tepat. 2. Rumus sel C6: =SUMIF(NL!$A$7:$A$56;$A6;NL!$D$7:$D$56)+SUMIF(NL!$A$7:$ A$56;$A6;NL!$E$7:$E$56) Artinya : Jumlahkan sel range D7:D56 pada sheet Neraca Lajur dengan kriteria isi sel A6 yang terdapat pada range A7:D56 pada sheet NL, kemudian ditambah penjumlahan range E7:E56 pada sheet NL dengan kriteria isi sel A6 yang terdapat pada range A7:A56 sheet NL. 3. Rumus sel E6 : =VLOOKUP(D6;Perkiraan;2;FALSE) 90

111 Artinya : Carilah datadata range Perkiraan (range yag teah diberi nama) pada bagian kolom nomor 2 range Perkiraan tersebut dengan patokan isi sel A6 sama dengan isi sel kolom awal range Perkiraan tersebut dengan tepat. 4. Rumus sel F6 : =SUMIF(NL!$A$7:$A$56;$D6;NL!$D$7:$D$56)+SUMIF(NL!$A$7:$ A$56;$D6;NL!$E$7:$E$56) Artinya : Jumlahkan sel range D7:D56 pada sheet Neraca Lajur dengan kriteria isi sel D6 yang terdapat pada range A7:D56 pada sheet NL, kemudian ditambah penjumlahan range E7:E56 pada sheet NL dengan kriteria isi sel D6 yang terdapat pada range A7:A56 sheet NL. Hasilnya sebagai berikut : Gambar 4.11 Laporan Posisi Keuangan 91

112 Format Laporan Arus Kas Berikut langkah langkah pembuatan format Laporan Arus Kas : 1. Buatlah format Laporan Arus Kas pada sheet Ganti nama sheet 9 menjadi LAK 3. Pada baris 3 untuk membuat periode bulan transaksi, buat rumus berikut ini: =IF(NS!C3="";"";UPPER("Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 "&TEXT(NS!C3;"MMMMMMM YYYY")&"")) Artinya : pada sheet NS, pada tab Per sudah diketik tanggal neraca saldo, Ex : 01 Januari Maka pada baris 3 sheet LA akan keluar kalimat Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Januari Buatlah rumus berikut : 1. Rumus sel B8 : =VLOOKUP(A8;Perkiraan;2;FALSE) Artinya : Carilah datadata range Perkiraan (range yag teah diberi nama) pada bagian kolom nomor 2 range Perkiraan tersebut dengan patokan isi sel A8 sama dengan isi sel kolom awal range Perkiraan tersebut dengan tepat. 2. Rumus sel C8: =SUMIF(NL!$A$7:$A$56;$A8;NL!$D$7:$D$56)+SUMIF(NL!$A$7 :$A$56;$A8;NL!$E$7:$E$56) Artinya : Jumlahkan sel range D7:D56 pada sheet Neraca Lajur dengan kriteria isi sel A8 yang terdapat pada range A7:D56 pada sheet NL, kemudian ditambah penjumlahan range E7:E56 pada sheet NL dengan kriteria isi sel A8 yang terdapat pada range A7:A56 sheet NL. 92

113 3. Jumlahkan Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan rumus (SUM). 4. Kenaikan (penurunan) kas akan menambah (mengurangi) kas awal bulan Februari Kas akhir pada Laporan Arus Kas akan seimbang dengan total kas yang ada di Laporan Posisi Keuangan, gunakan rumus (SUM) untuk penjumlahan. Hasilnya sebagai berikut : Gambar 4.12 Laporan Arus Kas Format Jurnal Penutup Berikut langkah langkah pembuatan format Jurnal Penutup : 1. Buatlah format Jurnal Penutup pada sheet Ganti nama sheet 15 menjadi CloseJ 3. Pada baris 3 untuk membuat periode bulan transaksi, buat rumus berikut ini: =IF(NS!C3="";"";UPPER("Bulan"&TEXT(NS!C3;"MMMMMMMYYYY ")&"")) 93

114 Artinya : pada sheet NS, pada tab Per sudah diketik tanggal neraca saldo, Ex : 01 Januari Maka pada baris 3 sheet CS akan keluar kalimat Untuk Bulan Januari Buatlah rumus berikut : 1. Rumus sel B8 : =VLOOKUP(A8;Perkiraan;2;FALSE) Artinya : Carilah datadata range Perkiraan (range yag teah diberi nama) pada bagian kolom nomor 2 range Perkiraan tersebut dengan patokan isi sel A8 sama dengan isi sel kolom awal range Perkiraan tersebut dengan tepat. 2. Buatlah tombol pada kolom Uraian untuk memilih nama perkiraan yang diinginkan dengan cara sebagai berikut : Klik menu Data > Data Validation > Klik tab setting > Pada baris Source, ketik =namaperkiraan, sesuai dengan nama range untuk nama perkiraan yang sudah dibuat > Klik OK. 3. Buatlah tombol pada kolom Perk DB untuk memilih nomor perkiraan yang diinginkan dengan cara : Klik menu Data > Data Validation > Klik tab setting > Pada baris Allow, pilih List > Pada baris Source, ketik =nomorperkiraan, sesuai dengan nama range untuk nomor perkiraan yang sudah dibuat sebelumnya > Klik OK 4. Rumus sel E8 : =SUMIF(NL!$A$7:$A$130;D8;NL!$D$7:$D$130)+SUMIF(NL!$ A$7:$A$130;D8;NL!$E$7:$E$130) Artinya : Jumlahkan sel range D7:D56 pada sheet Neraca Lajur dengan kriteria isi sel D8 yang terdapat pada range A7:D56 pada 94

115 sheet NL, kemudian ditambah penjumlahan range E7:E56 pada sheet NL dengan kriteria isi sel D8 yang terdapat pada range A7:A56 sheet NL. 5. Rumus sel G8 : =SUMIF(NL!$A$7:$A$130;G8;NL!$D$7:$D$130)+SUMIF(NL!$ A$7:$A$130;G8;NL!$E$7:$E$130) Artinya : Jumlahkan sel range D7:D56 pada sheet Neraca Lajur dengan kriteria isi sel F8 yang terdapat pada range A7:D56 pada sheet NL, kemudian ditambah penjumlahan range E7:E56 pada sheet NL dengan kriteria isi sel F8 yang terdapat pada range A7:A56 sheet NL. 6. Selisih pendapatan dan beban akan menambah Aset Neto jika pendapatan lebih banyak dari beban, begitupun sebaliknya. Rumusnya sebagai berikut : =LA!$D$36 Artinya : Ambil data yang berada dalam sheet LA, ambil pada kolom D36, hilangkan negatifnya dengan memberi tanda minus () pada awal rumus jika bersaldo negatif pada Laporan Aktivitas. Hasilnya sebagai berikut : 95

116 Gambar 4.13 Jurnal Penutup Format Neraca Saldo Setelah Penutupan Berikut langkah langkah pembuatan format neraca saldo setelah penutupan : 1. Buatlah format pada sheet Ganti nama sheet 11 menjadi NS Akhir 3. Pada baris 3 untuk membuat periode bulan transaksi, buat rumus berikut ini: =IF(NS!C3="";"";UPPER("Per 31"&TEXT(NS!C3;"MMMYYYY")&"")) Artinya : pada sheet NS, pada tab Per sudah diketik tanggal neraca saldo, Ex : 01 Januari Maka pada baris 3 sheet CS akan keluar kalimat Per 31 Januari Buatlah rumus berikut : 1. Rumus sel B7 : =VLOOKUP(A7;Perkiraan;2;FALSE) Artinya : Carilah datadata range Perkiraan (range yag teah diberi nama) pada bagian kolom nomor 2 range Perkiraan tersebut dengan 96

117 patokan isi sel B7 sama dengan isi sel kolom awal range Perkiraan tersebut dengan tepat. 2. Rumus sel C7 : =VLOOKUP(A7;perkiraan;3;FALSE) Artinya : Carilah datadata range Perkiraan (range yag teah diberi nama) pada bagian kolom nomor 3 range Perkiraan tersebut dengan patokan isi sel C7 sama dengan isi sel kolom awal range Perkiraan tersebut dengan tepat. 3. Rumus sel D7 : =IF(D7="D";SUMIF(BB!$A$5:$A$890;A7;BB!$G$5:$G$890);0) Artinya : Jika isi sel D7 berisi D maka jumlahkan sel range G5:G890 pada sheet BB buku besar dengan kriteria isi sel A7 yang terdapat pada range A5:A890 sheet BB, jika tidak maka tulislah 0 4. Rumus sel E7 : =IF(E7="K";SUMIF(BB!$A$5:$A$890;A7;BB!$G$5:$G$890);0) Artinya : Jika isi sel E7 berisi K maka jumlahkan sel range G5:890 pada sheet BB buku besar dengan kriteria isi sel A7 yang terdapat pada range A5:A890 sheet BB, jika tidak maka tulislah 0 5. Khusus Untuk Aset Neto, ada penambahan rumus yaitu penambahan atau pengurangan yang terjadi akibat aktivitas entitas. Nominal yang diambil dari selisih jurnal penutup masing masing jenis aset neto. Rumus untuk aset neto pada NSAKHIR menjadi : =IF(C32="K";SUMIF(BB!$A$5:$A$890;A36;BB!$G$5:$G$890);0 )+SUMIF(CS!$F$8:$F$37;A36;CS!$G$8:$G$37)+SUMIF(CS!$D$ 8:$D$37;A36;CS!$E$8:$E$37) 97

118 6. Untuk akun pendapatan dan beban, rumus yang digunakan sama dengan kolom E7, namun untuk menutup akun maka harus dikurangi dengan rumus pada saat membuat jurnal penutupan, maka rumusnya akan menjadi : 6.1 Untuk pendapatan: =IF(C39="K";SUMIF(BB!$A$5:$A$890;A39;BB!$G$5:$G$890);0 )SUMIF(CS!$D$8:$D$37;A39;CS!$E$8:$E$37) 6.2 Untuk Beban : =IF(C45="D";SUMIF(BB!$A$5:$A$890;A45;BB!$G$5:$G$890);0 )SUMIF(CS!$F$8:$F$37;A45;CS!$G$8:$G$37) Gambar 4.14 Neraca Saldo Setelah Penutupan 98

119 BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Dari hasil penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Dalam melaporkan Laporan Keuangan entitas nirlaba harus melaporkan keadaan Aset dan Liabilitas entitas, bukan hanya pencatatan uang masuk dan uang keluar saja. 2. Diharapkan pencatatan Laporan Keuangan entitas nirlaba seperti Masjid pencatatannya sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Standar yang mengatur untuk entitas nirlaba adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 45). 3. Untuk mempermudah kerja pengurus dalam mencatat laporan keuangan Masjid, penulis juga merancang pencatatan laporan keuangan Masjid menggunakan aplikasi komputer, penulis menggunakan Microsoft Excel untuk pencatatan laporan keuangan. 4. Aplikasi komputer yang digunakan telah dirancang menggunakan rumus, sehingga pengurus Masjid hanya mencatat jurnal, maka akan langsung link ke laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. 5. Dengan adanya penelitian ini diharapkan Masjid Raya Almunawwarah dapat mencatat pelaporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku. Dan diharapkan penelitian ini berguna bagi pengurus Masjid. 99

120 5.2 SARAN Adapun saran yang sebaiknya dilakukan untuk entitas nirlaba berdasarkan kasus diatas sebagai berikut : 1. Entitas nirlaba sebaiknya menerapkan PSAK 45 revisi tahun 2017 untuk mencatat laporan keuangan entitas. 2. Perancangan laporan keuangan ini diharapkan agar semua entitas nirlaba khususnya Masjid bisa memiliki laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK 45 revisi tahun 2017 agar bisa terlihat posisi keuangan Masjid yang sebenarnya. 3. Penulis telah merancang pencatatan laporan keuangan entitas nirlaba menggunakan aplikasi komputer dengan harapan dapat mempermudah pengurus dalam pencatatan laporan keuangan, aplikasi yang digunakan masih terbilang umum, yakni Microsoft Excel. 100

121 101

122 DAFTAR REFERENSI Asia, Fulcra Karakteristik Tata Kelola Keuangan Organisasi Nirlaba. 21 Juli Ikatan Akuntan Indonesia Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Januari 2017 (PSAK 45). Jakarta. Ilmu, Seputar Pengertian Akuntansi Menurut Accounting Principle Board. 20 Juli Ilmu, Seputar Pengertian Akuntansi Menurut American Accounting Association. 20 Juli Ilmu, Seputar Pengertian Akuntansi Menurut Warren dkk (2005:10). 20 Juli Simajuntak, Anzhar Akuntanbilitas dan Pengelolaan Keuangan di Masjid. 22 Juli Paper Penelitian. Serang. Sukartini, dkk Komputer Akuntansi I (Excel For Accounting Aplikasi Untuk Perusahaan Kecil). Padang: Politeknik Negeri Padang. Widodo, Agus Akuntansi Organisasi Nirlaba. 21 Juli / Wikipedia Pengertian Masjid. 21 Juli Wikipedia Pengertian Microsoft Excel. 5 Maret

123 LAMPIRAN 99

124 LAPORAN KEUANGAN MASJID RAYA ALMUNAWWARAH PERKIRAAN NERACA SALDO KAS MASJID AKTIVITAS KAS ANAK YATIM LAPORAN KEUANGAN POSISI KEUANGAN KAS BANSOS KAS ZAKAT MALL BUKU BESAR NERACA LAJUR ARUS KAS KAS MDTA JURNAL UMUM JURNAL PENYESUAIAN