Di bawah ini yang bukan merupakan unsur fisik puisi

Unsur fisik dan batin puisi. Ibarat pepatah, 1001 cara menuju Roma. Pun demikian ketika kita ingin mengungkapkan suasana hati. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya melalui tulisan. Lewat puisi, misalnya, kita bukan saja bisa mengungkapkan perasaan tetapi juga bercerita.

Puisi sendiri  merupakan bentuk karya sastra yang memiliki aturan irama, rima, dan penyusun bait serta baris dengan pemilihan kata yang cermat. Artinya, kata-kata yang digunakan dalam karya sastra ini akan sedikit berbeda dari kata yang kita gunakan sehari-hari. Lebih padat, lebih singkat, dan diberi irama dengan bunyi padu dan pemilihan kata kias.

Salah satu jenis puisi yang banyak beredar di masyarakat Indonesia adalah puisi rakyat, seperti pantun, syair, dan gurindam, yang oleh Waluyo disebut terdiri dari dua macam unsur, yakni unsur fisik dan unsur batin. Apa ini?

Unsur fisik merupakan unsur pembangun puisi yang nampak dalam bentuk susunan kata, sementara unsur batin puisi adalah unsur pembangun yang tidak tampak langsung dalam susunan kata. Keduanya dibagi lagi menjadi beberapa bagian, seperti berikut:

(Baca juga: Pengertian dan Unsur-Unsur Puisi)

Unsur fisik puisi dibagi menjadi 7, meliputi tipografi, gaya bahasa, diksi, citraan, rima, larik, dan baik.

Tipografi merupakan perwajahan puisi yang mencakup segala yang dapat dilihat dengan mata ketika membaca puisi, seperti pengaturan te[i halaman dan baris serta penulisan huruf, kata dan tanda baca.

Gaya bahasa adalah pemanfaatan bahasa dalam puisi secara konotatif sehingga puisi tersebut kaya akan makna.

Diksi adalah pemilihan kata dalam sebuah puisi. Dimana setiap kata dalam puisi mewakili suatu makna. Pemilihan kata biasanya dilakukan penyair dengan mempertimbangkan rima, nada dan estetikanya.

Citraan atau imaji adalah susunan kata yang dapat memberikan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, penciuman, perasa dan pendengaran sehingga memberi sensasi tersendiri bagi pembaca. Kata-kata yang digunakan biasanya dikemas dalam bentuk kiasan.

Rima atau sajak adalah persamaan bunyi di awal, tengah atau akhir baris puisi.

Larik adalah baris yang membangun puisi. Ini juga merupakan nama lain dari baris.

Bait adalah alinea atau kelompok kalimat dalam puisi.

Sementara itu, unsur batin puisi meliputi tema, rasa, nada dan amanat. Dimana tema merupakan makna atau pokok permasalahan yang digambarkan dalam sebuah puisi; rasa adalah sikap dan perasaan penyair terkait dengan tema atau pokok permasalahan; nada adalah struktur puisi yang menggambarkan sikap penyair sesuai tujuan puisi; sedagkan amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penyair dalam puisinya.

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions [MCQ] Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

tolonginnn bantu jawabb:'[ bentar lagi dikumpilin kakkk:[[​

apa yang terjadi jika TV, radio, lampu,lampu gantung menyala terus menerus? ​

1. Tuliskan pendapatmu mengenai unsur-unsur pada iklan tersebut?Jawab:.........Tolong dijawab ya 1 jam lagi dikumpul pliss​

A. Tuliskan ciri surat pribadi dari segi:1. Segi Isi2. Segi Bentuk3. Segi BahasaB. Tuliskan ciri surat dinas dari segi:1. Segi Isi2. Segi Bentuk3. Seg … i BahasaTerimakasih banyak​

Contoh pidato singkat tentang produk dalam negeri

no. 3-5 ,bantu jawab yaaaaa​

tolong kakakakkakakakaka

Susun kata I-T-E-M-S-A-O

kak bantu jawab pliss..​

II. Susun kruna-kruna betén ene dadiang lengkara ané patut!1. Kasub - Wayan Adi - ngigel - dueg - ulianPasaut:. 2. Cerik - uli - suba - dueg - ngigel- … iaPasaut:3. Magenepan - topeng - ngigelang - ia - bisaPasaut:4. Topeng - mawarna - prabu - putih - HarsawijayaPasaut:5. Dueg - sakancan - nartang - ta - lelampahanPasaut:​.

Beranda Pendidikan berikut yang bukan unsur fisik pembangun sebuah puisi adalah Jawaban Soal Terbaru 2022

Berikut ini yang bukan merupakan unsur-unsur fisik dalam sebuah puisi adalah ….

A. diksi

B. imaji

C. tipografi

D. kata konkret

E. suasana

Jawaban

Puisi adalah karya sastra yang gaya bahasanya terikat oleh rima, irama, dan penyusunan larik dan bait. Puisi biasanya berisi ungkapan perasaan penulis mengenai emosi, pengalaman, pemikiran, maupun kesan dengan bahasa yang menarik sehingga enak untuk dibaca.

Unsur fisik puisi adalah:

  • Diksi, yaitu pemilihan kata yang digunakan penyair.
  • Imaji, yaitu susunan kata yang dapat menimbulkan imaji bagi pembaca.
  • Kata konkret, yaitu penggunaan kata-kata yang bermakna denotasi.
  • Gaya bahasa, yaitu pemakaian ragam bahasa untuk memperoleh efek yang semakin hidup.
  • Rima, yaitu pengulangan bunyi pada puisi.
  • Tipografi, yaitu tataran bentuk puisi, misalnya tataran larik, kalimat, frasa dan kata agar membentuk suatu pola.

Berdasarkan penjelasan di atas, yang bukan merupakan unsur-unsur fisik dalam sebuah puisi adalah suasana.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan E.

Itulah tadi jawaban dari berikut yang bukan unsur fisik pembangun sebuah puisi adalah, semoga membantu.

Kemudian, Pak Guru sangat menyarankan siswa sekalian untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Selain membawa dampak positif, masuknya wisatawan asing juga membawa dampak negatif,yaitu? dengan penjelasan jawaban dan pembahasan yang lengkap.

Nantikan Jawaban Yang Lainnya,

Jawaban ini telah diperbaharui pada tanggal 2022-04-20 06:15:25

Video yang berhubungan

Di bawah ini yang bukan merupakan unsur fisik puisi

Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang yang dibangun dengan menggunakan irama dan sajak yang menimbulkan efek tertentu. 

Puisi seringkali juga mengandung kata kiasan yang disampaikan secara implisit. 

Secara etimologis puisi berasal dari bahasa Yunani poites artinya membentuk, membuat, dan membangun. 

Dalam bahasa Latin poeta artinya menimbulkan, membangun, menyebabkan, dan menyair.

Puisi dibangun berasal dari dua unsur yaitu unsur fisik dan unsur batin puisi. 

Unsur fisik adalah unsur yang membangun puisi dari luar. Unsur ini terdiri dari diksi, pengimajinasian, kata konkret, bahasa figuratif, versifikasi, dan tata wajah (Waluyo, 1987:106 -130)

1. Diksi (pilihan kata)

 
Kata yang dipilih dalam puisi harus mempertimbangkan makna, bunyi, dan hubungan dengan kata lainya baik bait dan barisnya. 

Kata dalam puisi ada yang bersifat konotatif dan denotatif. Pemilihan kata dalam puisi biasanya menekankan keindahan. 

Kata yang bersifat konotatif dan berlambang dapat menimbulkan multi tafsir karena dapat memiliki lebih dari satu makna. Bahasa puisi cenderung padat, jadi pilihan kata sangat diperlukan.

2. Pengimajinasian

 
Pengimajinasian (imagery) merupakan kata atau rangkaian kata yang menimbulkan daya imajinasi kepada pendengar. 

Pengimajinasian atau imaji melibatkan unsur indrawi seperti penglihatan, suara, dan peraba. Unsur imaji dapat menimbulkan imajinasi seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat apa yang risaukan oleh penyair. 

Pengimajinasian dibagi menjadi tiga yaitu animasi audif (mendengar suara) yakni dengan kata - kata yang seolah - olah penikmat puisi mendesar, misal dalam "rintihan ibu pertiwi".

Imajinasi visual (melihat benda - benda) yakni seolah - olah penikmat puisi melihat kejadian "gemercik air hujan".

Imajinasi taktil (meraba dan menyentuh) yakni seolah - olah menyentuh / meraba misal "hembusan angin".

3. Kata konkret

 
Kata konkret merupakan perwujudan dari kata - kata yang jelas, mudah dipahami, dan konkret. 

Melalui kata yang konkret puisi dapat dibayangkan dengan mudah oleh pendengar atau pembaca.

Seolah-olah pendengar puisi melihat, mendengar, dan merasakan apa yang digambarkan peristiwa dan keadaan yang digambarkan oleh penyair.

4. Majas (Bahasa Figuratif)

 
Puisi sangat lekat dengan majas. Banyak perumpamaan yang ditampilkan melalui kata atau ungkapanya. 

Majas juga menimbulkan banyak makna sehingga puisi menjadi prismatif. 

Majas dalam puisi juga digunakan untuk membandingkan benda atau kata dan mengiaskan sesuatu dengan hal lain. 

Selain itu, majas juga mampu menyampaikan maksud penyair lebih efekif. Majas yang umumnya digunakan yaitu metafora, simile, anafora, dan paradoks. 5. Versifikasi (Rima, Ritma, dan Metrum)

Rima merupakan pengulangan bunyi yang digunakan untuk memunculkan pengulangan bunyi pada keseluruhan baris dan bait.

Rima pada puisi lama disebut sajak (persamaan bunyi) yakni dengan pengulangan pada setiap baris. 

Ritma merupakan pengulangan pada frasa puisi yang juga disebut irama. Ritma diartikan pula sebagai naik turunya suara secara teratur. Metrum merupakan pengulangan tekanan kata.

6. Tata wajah (Tipografi)

 
Puisi tersusun membentuk bait, bukan paragraf. Puisi disusun secara berlarik-larik untuk menciptakan makna. 

Penerapan tipografi akan memperkuat penyajian puisi. Puisi tidak harus memenuhi aturan kepenulisan. 

Melalui tipografi ini, maka dapat dibedakan antara puisi dengan karya sastra lain seperti prosa dan scrip drama. 

Oleh sebab itu penggunaan huruf kapital dan tanda baca (titik, koma, titik titik titik, dan lain sebagainya) mempengaruhi makna puisi.

Selain unsur fisik, masih ada unsur batin seperti tema, perasaan penyair (feeling), nada atau sikap penyair terhadap pembaca (tone), amanat (intention). 

Jenis tema puisi sudah kita bahas pada artikel sebelumnya yakni mengenal jenis tema puisi. Pembahasan unsur batin puisi akan dibahas pada artikel selanjutnya.

Sumber: Waluyo, H. J. (1987). Teori dan apresiasi puisi. Jakarta: Erlangga.