Di negara manakah tenis meja pertama kali di kenal

Di negara manakah tenis meja pertama kali di kenal


Tenis meja, atau ping pong, adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Di Republik Rakyat Tiongkok, nama resmi olahraga ini ialah "bola ping pong" (Tionghoa: 乒乓球; Pinyin: pīngpāng qiú). Permainan ini menggunakan raket yang terbuat dari papan kayu yang dilapisi karet yang biasa disebut bet, sebuah bola pingpong dan lapangan permainan yang berbentuk meja. Induk Olahraga tenis meja di Indonesia adalah PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia)[1] dan di dunia adalah ITTF (International Table Tennis Federation) yang anggotanya mencapai 140 negara dan PTMSI tercatat sebagai Anggota ITTF sejak tahun 1961.

Baca Juga: Teknik - Teknik Dasar Dalam Permainan Bola Basket Beserta Penjelasannya

Penemu Tenis Meja

Permainan tenis meja atau yang dikenal dengan ping-pong yang berasal dari inggris, pada tahun 1880-an. Permainan tenis meja dikala itu hanya dapat dimainkan oleh orang-orang bangsawan ingris saja, baru pada awal abad ke-20, tenis meja atau ping-pong mulai berkembang pesat ke benua eropa. Dan di Indonesia sendiri permainan tenis meja baru dikenal pada tahun 1930. Terakhir tenis meja ditemukan oleh EC. Goode

Tenis meja dibuat di Inggris sekitar abad ke-19, di mana dimainkan oleh orang kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan malam. Tenis meja mempunyai beberapa nama, salah satunya "whiff whaff", dan disarankan bahwa permainannya pertama kali dikembangkan oleh tentara Inggris di India atau Afrika Selatan, di mana mereka membawanya kembali ke Inggris. Sebaris buku disusun ditengah meja sebagai net, di mana dua bukunya berfungsi untuk memukul bola golf. Nama "ping-pong" digunakan hampir semua negara sebelum perusahaan Inggris J. Jaques & Son Ltd menjadikannya merek dagang pada tahun 1901. Nama "ping-pong" kemudian lebih digunakan untuk permainan yang dimainkan peralatan Jaques, dengan perusahaan lain menyebutnya tenis meja. Situasi yang sama terjadi juga di Amerika Serikat, di mana Jaques menjual hak nama "ping-pong" kepada Parker Brothers. Parker Brothers lalu menjadikannya merek dagang tahun 1920-an, membuat organisasi lainnya mengubah nama menjadi "tenis meja" dibanding menggunakan nama yang lebih umum, namun dengan merek dagang.Inovasi besar berikutnya dilakukan oleh James W.Gibb, pencinta tenis meja, yang menemukan bola seluloid dalam perjalanan menuju AS tahun 1901 dan menurutnya cocok untuk permainan. Ini diikuti E.C. Goode yang, pada tahun yang sama, menciptakan versi modern dari raket dengan memasang selembar karet yang diberi bintik, ke kayu yang sudah diasah. Tenis meja mulai terkenal pada tahun 1901 disebabkan turnamen yang dibuat, buku yang menuliskan tentang tenis meja, dan kejuaraan dunia tidak resmi pada tahun 1902. Pada awal 1900an, permainan ini dilarang di Russia karena penguasa pada masa itu percaya bahwa memainkan tenis meja memiliki efek yang buruk pada penglihatan pemainTahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di Inggris, dan diikuti Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) pada tahun 1926. London menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia resmi pertama tahun 1926. Tahun 1933, Asosiasi Tenis Meja Amerika Serikat, sekarang disebut, Tenis Meja Amerika, dibentuk.Tahun 1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star Over China bahwa pihak Komunis di Perang Saudara China mempunyai "hasrat untuk Tenis Meja asal Inggris" yang menurutnya "ganjil".

Tahun 1950an, raket yang menggunakan lembaran karet digabung dengan lapaisan spons di dasarnya mengubah permainan secara dramatis, meningkatkan kecepatan dan perputaran bola. Ini diperkenalkan perusahaan alat olahraga Inggris S.W. Hancock Ltd. Penggunaan lem cepat dapat meningkatkan kecepatan dan perputaran lebih jauh, yang menghasilkan perubahan peralatan untuk "menurunkan kecepatan permainannya". Tenis meja diperkenalkan sebagai cabang Olimpiade pada tahun 1988.

Permainan tenis meja mulai dikenal di Indonesia tahun 1930. Saat itu, olahraga ini hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagai permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu dari pribumi saja yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum Perang Dunia II terjadi, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan organisasi yang disingkat PPPSI atau Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia.Kemudian, pada tahun 1958 dalam kongres di Surakarta, PPPSI berganti nama menjadi PTMSI atau Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.Pada tahun 1960, PTMSI menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA atau Table Tennis Federation of Asia.Perkembangan tenis meja di Indonesia sanggup dikatakan cukup pesat. Hal ini sanggup dilihat dari makin banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang didirikan, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang telah dipertandingkan, contohnya dalam arena: PON, PORDA, POMDA, POSENI pada tingkat SD, SLTP, dan SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggaran oleh instansi pemerintah atau swasta dan lan-lain.

Pada tahun 1961, Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF atau International Table Tenis Federation. Sejak ketika itu Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan resmi.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan itu, hal lain yang perlu diingat dalam perkembangan pertenismejaan di Indonesia yaitu berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diselenggarakan setiap 3 bulan sekali dan Silaturna yang kegiatannya dimulai semenjak tahun 1986, yang diselenggarakan setiap 6 bulan sekali.

Baca Juga: Ukuran Lapangan Bola Basket Lengkap Gambar Beserta Keterangannya

 Penelusuran yang terkait dengan Sejarah Tenis Meja

Ilmuips.my.id dibuat dengan semangat menghadapi revolusi industri 4.0. Kemudahan mengakses informasi menjadi pedang bermata dua yang memberikan dampak positif sekaligus negatif. Banyaknya informasi yang ada di Internet membuat kita sulit untuk mencari referensi terpercaya.Padahal hampir semua orang, termasuk para Pelajar dan Pendidik mencari informasi atau bahan pembelajaran dan pendidikan di Internet.Menyikapi fenomena tersebut, Ilmuips hadir menjawab kebutuhan diatas. Ilmuips.my.id menghadirkan bahan dan sumber belajar berdasarkan referensi.

Blog yang beralamatkan di Ilmuips.my.id dan bernama “Ilmuips” ini berisikan artikel-artikel mengenai ilmu pengetahuan tertuama mengenai pengertian, definisi atau arti mengenai apapun. Yang tentunya memiliki tujuan untuk menambah wawasan atau ilmu pengetahuan sahabat atau teman-teman khususnya para pelajar atau mahasiswa. Dan blog ini juga sekaligus sebagai tempat saya untuk menyimpan beberbagai macam materi pelajaran sekolah yang tentunya sudah saya pelajari sebelumnya. Untuk menghubungi saya bisa melalui halaman kontak.

Permainan bola ping pong atau sering disebut juga dengan olahraga tenis meja merupakan salah satu jenis permainan yang menggunakan meja sebagai tempat atau media memantulkan bola. Bola yang digunakan tersebut harus melewati net lawan yang berada di bagian tengah lapangan.

Beberapa ahli juga berpendapat jika pengertian dari olahraga tenis meja ini adalah permainan bola tangkis yang dimainkan di atas sebuah meja serta memiliki 2 hingga 4 orang pemain. Adapun alat yang digunakan dalam permainan ini adalah kayu yang memiliki lapisan karet serta sebuah bola yang memiliki ukuran sebesar buah jeruk nipis.

Sejarah Tenis Meja di Dunia

Awal mula munculnya olahraga tenis meja ini lebih dikenal dengan sebutan whiff whaff. Sekitar abad ke 19 masehi, bangsa Inggris tercatat sebagai negara yang mempopulerkan olahraga tenis meja ini untuk pertama kalinya. Saat itu, para bangsawan atau orang-orang kalangan atas di Inggris sering memainkan olahraga ini seusai melakukan makan malam. Mereka juga melakukan olahraga tenis meja ini di dalam ruangan.

Dalam perkembangannya, para tentara Inggris yang saat itu sedang berada di India juga sering memainkan olahraga tenis meja ini. Seiring berjalannya waktu, para tentara ini pun membawa pulang permainan ini ke Inggris. Untuk memainkan olahraga tenis meja, para pemain menggunakan beberapa buku yang disusun rapi di atas meja dan berfungsi sebagai net atau jarring di tengah meja. Sementara dua buku lainnya digunakan sebagai pemukul bola tenis meja.

Sekitar tahun 1901, konsep dari permainan tenis meja ini pun mulai berubah. Saat itu seseorang yang bernama E. C Goode mulai membuat permainan tenis meja yang lebih modern di mana beliau menambahkan selembar karet yang berbintik-bintik pada kayu yang telah diasah. Di tahun yang sama, beberapa turnamen olahraga tenis meja pun dibuat sehingga masyarakat pun semakin mengenal dan menyukai permainan ini.

Dibalik kepopuleran olahraga tenis meja, ternyata beberapa penguasa di Rusia juga sempat melarang kehadiran olahraga tenis meja. Mereka menganggap jika permainan tenis meja dapat memberikan efek samping terhadap penglihatan para pemainnya.

Meskipun pernah mengalami pro dan kontra, perkembangan olahraga tenis meja semakin berkembang di dunia. Perkembangan tenis meja yang semakin popular di dunia ini ditandai dengan lahirnya sebuah organisasi yang menaungi tenis meja.

Tepatnya pada tanggal 15 Januari 1926, Dr. George Lehmen yang berasal dari Jerman mencetuskan sebuah organisasi tenis meja dunia yang dikenal dengan nama Internationa Table Tenis Federation (ITTF). Presiden pertama dari organisasi tenis meja tingkat dunia ini dipimpin oleh seseorang yang berkewarganegaraan Inggris yaitu Hown Ivor Montagu.

Ketika pertama kali dibentuk, ITTF memiliki 8 negara yang ikut serta berpartisipasi sebagai anggota. Kedelapan negara tersebut adalah Inggris, Polandia, Swedia, Jerman, Prancis, India, Jepang, dan juga Cekoslovakia.

Kejuaraan tenis meja Eropa diklaim sebagai kejuaraan dunia pertama dalam dunia tenis meja. Setelah kejuaraan dunia ini digelar maka semakin ramai pula negara-negara yang ikut berpartisipasi pada pertandingan yang diadakan selanjutnya. Sejak tahun 1926, kejuaraan tenis meja tetap rutin diadakan.

Namun, karena terjadinya perang dingin sekitar tahun 1938, kejuaraan tenis meja terpaksa dihentikan. Di tahun 1946, ketika perang dunia telah usai, kompetisi tenis meja ini kembali digelar dan dipusatkan di negara Prancis. Masa naik turun dari olahraga tenis meja ini tidak menjadikan olahraga ini kehilangan peminatnya. Hingga hari ini, pertandingan tenis meja masih tetap digelar bahkan telah masuk menjadi bagian dari olimpiade dunia.

Sejarah Tenis Meja di Indonesia

Istilah ping pong sebenarnya lebih popular di kalangan masyarakat Tionghoa. Namun, seiring berjalannya waktu istilah tersebut telah berubah menjadi nama tenis meja bagi masyarakat Indonesia. Menurut sumber sejarah, olahraga tenis meja masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930.

Ketika itu, olahraga ini hanya dimainkan di sekitar balai-balai pertemuan orang-orang Belanda yang menjadikan tenis meja sebagai hiburan semata. Orang-orang yang memainkan olahraga ini juga dibatasi, karena saat itu, hanya orang-orang kelas atas serta keluarga bangsawan Belanda saja yang diperbolehkan untuk memainkan tenis meja.

Seiring perkembangan zaman, tenis meja sudah mulai dimainkan oleh berbagai lapisan masyarakat di tanah air. Pada tahun 1939, banyak tokoh yang menggeluti dunia tenis meja berinisiatif untuk mendirikan organisasi tenis meja di Indonesia.

Pada akhirnya, dibentuklah organisasi yang disebut dengan Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI). Kemudian, di tahun 1958, dalam sebuah kongres di Surakarta, persatuan ping pong ini pun berganti nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).

Di tahun 1960, PTMSI kemudian bergabung menjadi anggota federasi tenis meja tingkat Asia. Beberapa kejuaraan pun telah digelar oleh federasi ini dan menjadikan Indonesia sebagai salah peserta dalam kejuaraan tenis meja tersebut.

Setelah PTMSI terbentuk, dunia tenis meja di tanah air semakin meningkat. Hal ini terbukti dengan banyaknya organisasi-organisasi tenis meja lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia, baik itu di kampus-kampus hingga di sekolah-sekolah.

Sejarah Tenis Meja dan Perkembangannya