Di Taman lalu lintas dapat kita lihat miniatur

TAMAN Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution (TLLAISN) merupakan wahana permainan bagi anak-anak yang bertahan selama puluhan tahun. Wahana di sana tetap bertahan di tengah makin banyaknya pilihan wahana permainan untuk anak di Bandung saat ini. Di area ini, sudah puluhan generasi menikmati rindangnya pepohonan dan sejuknya udara sambil mempelajari aturan berlalu lintas. Meski beberapa jenis permainan dibarukan, esensi kunjungan ke taman ini tetap sama, yaitu mengenal tata tertib lalu lintas. Pengetahuan tentang tata tertib itu kemudian diterapkan oleh anak-anak sambil mengendarai alat-alat transportasi mini yang tersedia di taman ini. Selain belajar berkendara, anak-anak juga diajari cara menyeberang jalan dengan aman dan membaca rambu-rambu lalu lintas. Pada mulanya, kondisi lahan yang kini menjadi Taman Lalu Lintas cenderung gersang. Tahun 1898, lahan ini berupa tanah rawa yang ditumbuhi rumpun bambu. Rawa ini kemudian dikeringkan dan sempat digunakan untuk upacara dan olah raga anggota militer.

Sekitar tahun 1915-1918, orang-orang mulai menyadari bahwa cuaca di kota Bandung pada musim pancaroba sangat tidak ramah. Tanpa pepohonan pelindung, angin di lapangan ini berhembus sangat kencang, sedangkan pada musim kemarau udara sangat panas, karena itu disekeliling lapangan ditanami pohon kenari (Canarium commmune) dan pohon Sepatu Dewa (Spathodea campanulata). Secara bertahap, lahan ini terus ditanami hingga akhirnya menjadi taman tropis yang cukup representatif.

Tahun 1925 nama Insulindepark atau Taman Nusantara disematkan menjadi nama taman ini. Nama ini diberikan oleh pemerintah (gemeente) Bandung saat itu, karena taman ini ditetapkan sebagai pusat dari wilayah-wilayah kota Bandung yang memiliki jalan dengan nama-nama kepulauan di Nusantara, seperti Jawa, Sumatra, Riau, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Lombok, Sumbawa, serta nama-nama pulau lainnya. Setelah Indonesia merdeka, melalui ketetapan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Bandung tanggal 28 April 1950, nama Insulindepark diindonesiakan menjadi Taman Nusantara.

Kemudian pada 1954, Badan Keamanan Lalu Lintas (BKLL) berencana membangun Traffic Garden atau Taman Lalu Lintas di atas lahan Taman Nusantara. Pembangunan Taman Lalu Lintas dikerjakan selama dua tahun, dimulai pada 23 Maret 1956. Peresmian Taman Lalu Lintas pertama di Asia Tenggara ini dilakukan dua tahun kemudian, tepatnya tanggal 1 Maret 1958. Sebagai pengelola tetap dibentuklah Yayasan Taman Lalu Lintas Bandung pada tanggal 26 Juni 1960. Taman ini kemudian berganti nama menjadi Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani, untuk mengenang putri kecil Jenderal Bintang Lima (Purn) Abdul Haris Nasution. Kini anak-anak masih dapat menikmati berbagai permainan seperti sepeda mini, kereta api mini, ATV, flying fox, battery car, mandi bola, loncat bola juga kolam renang. Beberapa wahana yang disumbangkan pihak luar pada masa lalu pun masih terawat dengan baik, di antaranya miniatur lapangan terbang, kantor pos kecil yang disumbangkan Kantor Pos dan Telepon tahun 1961, dan tank baja jenis TL sumbangan Puskac Bandung pada 1968. (Dok PR)

aksara jawa ayo mlebu sekolah​

mau nanya 3 soal doang tapi jawabnya pake bahasa sunda1.Awi naon nu alus dijieun suling?2.Suling opat ditutupan kabeh liang nadana ngaluarkeun nada na … on?3.Mun ditengkep liang pangluhurna bakal ngaluarkeun nada naon?Sudah itu aja kalo kalian ngejawab pake bahasa indo ku report!!!!!,jawabnya juga harus bener soalnya nanti dikumpulin​

2. Apa yang Anda ketahui mengenai entrepreneur? Kaitkan jawaban Anda dengan teori

dasanamane candala yaiku ​

siapa initolong dijawabplease ​