Dokter spesialis gangguan tidur di Surabaya

Ketika menjalani sleep test, pasien akan direkam dan diamati semalam penuh selama tidur. Yang direkam adalah gelombang otak, tegangan otot, gerakan bola mata, tegangan otot, suara dengkuran, posisi tidur, aliran udara nafas, pergerakan nafas, denyut jantung, kadar oksigen dalam darah, hingga gerakan kaki. Suster yang akan mengamati.

Pemeriksaan ini tidak bersifat infasif maupun menyakitkan, hanya ditempeli beberapa sensor yang terhubung dengan komputer, lalu tidur. Sleep study biasanya dilakukan di sleep laboratory atau sleep disorder clinic dengan menggunakan alat yang bernama polisomnografi (PSG).

Bagi Anda yang memiliki rekan diketahui mendengkur setiap tidur walau seharian tidak merasa lelah, atau ketika Anda mengalami gejala-gejala OSA seperti merasa lelah setiap bangun tidur, tidak segar, bangun tidur merasa capek, sakit kepala ketika bangun, mulut kering, siang hari merasakan kantuk terus-menerus, dan konsentrasi berkurang baiknya periksakan diri Anda ke dokter.

“Penanganan untuk insomnia perlu dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Namun, tidak perlu terlalu bingung saat ingin memulai pengobatan untuk insomnia. Sebagai langkah awal, kamu bisa mendatangi dokter umum atau dokter keluarga. Biasanya, dokter akan merekomendasikan perubahan gaya hidup dan kebiasaan tidur serta konsumsi obat tertentu (jika diperlukan).”


Halodoc, Jakarta – Memiliki tidur yang cukup dan berkualitas adalah kebutuhan setiap orang. Sayangnya, tidak semua orang bisa memilikinya. Pengidap insomnia misalnya, untuk bisa tidur lelap di malam hari tentunya sulit. Jika dibiarkan, insomnia bisa menjadi berkepanjangan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit serius.

Namun, jika ingin mengatasi insomnia, sebaiknya pergi ke dokter apa ya? Apakah ada dokter khusus yang bisa mengatasi masalah insomnia?

Pilihan Dokter untuk Tangani Insomnia

Sebenarnya, penanganan untuk insomnia perlu dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Namun, tidak perlu terlalu bingung saat ingin memulai pengobatan untuk insomnia. Sebagai langkah awal, kamu bisa mendatangi dokter umum atau dokter keluarga. Sebab, seperti alur perawatan di era BPJS, dokter umum bisa jadi dokter pertama yang didatangi untuk semua keluhan kesehatan yang dialami. Berikut adalah pilihan dokter yang bisa kamu datangi untuk menangani insomnia:

Baca juga: Tips Atasi Insomnia saat Menstruasi

1.Dokter Perawatan Primer

Dokter pertama yang bisa kamu temui saat ingin menjalani pengobatan untuk insomnia adalah dokter perawatan primer, seperti dokter umum atau dokter keluarga. Sebagai langkah awal, mereka bisa memberikan saran dan strategi perawatan sederhana untuk mengatasi insomnia.

Saran yang dimaksud bisa berupa perubahan gaya hidup dan kebiasaan tidur. Selain itu, dokter umum atau dokter keluarga juga bisa merekomendasikan pengobatan yang tepat untuk mengatasi masalah insomnia yang kamu miliki. 

Jika perawatan dengan dokter umum ternyata tidak berhasil, dokter umum akan merujuk kamu ke dokter spesialis. Umumnya, pengidap insomnia akan dirujuk ke dokter spesialis terkait jika diduga insomnia disebabkan oleh kondisi kesehatan lain yang lebih serius.

2. Dokter Spesialis Gangguan Tidur

Di Indonesia, belum banyak dokter yang khusus menangani gangguan tidur. Namun, di beberapa negara lain, seperti Amerika Serikat, ada asosiasi khusus perhimpunan dokter yang memiliki keahlian dalam mengatasi gangguan tidur. 

Perhimpunan dokter tersebut biasanya terdiri dari berbagai sub-spesialisasi di berbagai bidang. Termasuk dokter yang berkompetensi dalam menangani masalah gangguan tidur, seperti insomnia. Jika memungkinkan, kamu bisa mendatangi dokter spesialis gangguan tidur, agar bisa dibantu dalam mengelola kondisi yang dialami.

Baca juga: Susah Tidur? 6 Cara Mengatasi Insomnia Ini Patut Dicoba

3.Dokter Spesialis Saraf

Untuk mengatasi insomnia, kamu bisa mendatangi dokter spesialis saraf. Biasanya, dokter umum akan merujuk kamu ke dokter spesialis saraf jika menilai insomnia yang dialami berkaitan dengan gangguan sistem saraf.

Pada beberapa kondisi, ketidakseimbangan kimiawi di otak bisa menyebabkan berbagai gejala. Salah satunya adalah insomnia. Dokter spesialis saraf bisa mengatasi sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome), yang bisa menjadi salah satu penyebab umum insomnia.

Baca juga: Dari Tremor sampai Kedutan, Ini Ini 5 Gejala Penyakit Saraf

4.Dokter Spesialis Anak

Jika insomnia dialami oleh anak-anak, tentunya dokter yang perlu didatangi adalah dokter spesialis anak. Dokter spesialis anak dapat membantu mendiagnosis dan meresepkan pengobatan yang sesuai untuk anak-anak. 

Sama seperti dokter umum, dokter spesialis anak juga dapat memberi rujukan ke dokter spesialis yang lebih khusus. Jadi, segera bawa anak ke dokter spesialis anak jika terlihat tanda-tanda insomnia, ya!

5.Psikolog atau Psikiater

Bukan hanya menangani masalah kejiwaan, psikolog dan psikiater juga bisa jadi tujuan jika insomnia yang kamu alami berkaitan dengan masalah mental. Jadi, jangan ragu untuk mendatangi psikolog atau psikiater jika mengalami insomnia, yang disertai stres, cemas, atau gejala psikologis lainnya.

Untuk mengatasi insomnia, psikolog dan psikiater dapat menawarkan konseling dan terapi perilaku. Mereka juga bisa membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan mental yang menjadi penyebab insomnia.

Itulah beberapa dokter yang bisa membantu kamu mengatasi masalah insomnia. Kalau kamu mau buat janji ketemu dokter untuk mengatasi insomnia bisa dilakukan melalui aplikasi