Embrio mendapat makanan dan oksigen tikus

Embrio di dalam rahim mendapatkan makanan dan oksigen melalui plasenta. Nutrisi dan oksigen yang terkandung dalam aliran darah ibu akan mengalir ke plasenta kemudian nutrisi dan oksigen akan mengalir ke vena pada tali pusat menuju embrio untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan embrio. Di sisi lain, sisa metabolisme serta karbondioksida dari embrio akan dialirkan ke alantois meuju plasenta untuk dikeluarkan bersama dengan sisa metabolisme ibu.

Janin dalam rahim ibu memperoleh makanan dari dalam tubuh sang Ibu. Plasenta merupakan perantara antara janin dan ibu untuk memperoleh kebutuhan nutrisinya.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Janin dalam rahim ibu memperoleh makanan dari tubuh sang ibu

Selama sembilan bulan dalam kandungan, bayi bisa tumbuh dengan baik jika mendapatkan nutrisi yang cukup. Oleh karena itu, mungkin timbul pertanyaan janin dalam rahim ibu memperoleh makanan dari mana? Apakah nutrisi untuk janin berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu? Berikut penjelasan selengkapnya.

Janin dalam rahim ibu memperoleh makanan dari plasenta

Embrio mendapatkan makanan dari plasenta. Benda ini merupakan penghubung kehidupan antara ibu dan janin yang memberikan nutrisi. Semua kebutuhan bayi untuk tumbuh dan berkembang disuplai ibu melalui plasenta. Apa yang dikonsumsi ibu bisa ditransfer kepada janin melalui plasenta. Nutrisi ini kemudian akan mengalir dan diserap oleh tubuh janin.Beberapa minuman dan makanan yang dikonsumsi seperti alkohol, kafein, hingga makanan pedas pun juga bisa terserap dan bisa memengaruhi sang janin. Tak heran, jika ibu hamil diharapkan tidak mengonsumsi atau menguranginya.

Sejak kapan janin dalam rahim ibu memperoleh makanan dari plasenta?

Kapankah mulainya embrio mendapatkan makanan dari plasenta? Secara umum, plasenta terbentuk sejak proses kehamilan dari sel telur yang sudah dibuahi menempel di dinding rahim. Sejak saat itulah bayi mulai mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya dari plasenta ibu.Pada awal pembuahan, sel telur melakukan perjalanan dari ovarium menuju tuba falopi. Di sana, sel telur bertemu dengan spermatozoid untuk kemudian membentuk janin. Telur yang telah dibuahi disebut dengan zigot dan akan menyelesaikan banyak pembelahan sel di saluran falopi.Zigot kemudian mencapai rahim dan meneruskan pembelahan sel. Zigot lalu menjadi blastokista dan memulai terbentuknya plasenta serta janin.Agar kehamilan berkembang optimal, plasenta kemudian menghasilkan hormon hCG. Hormon inilah yang kemudian menjadi tolok ukur seseorang hamil atau tidak.Meski bisa saja perempuan sebenarnya sudah hamil, tapi hCG-nya tak terdeteksi akibat blastokista yang belum menempel ke dinding rahim.

Peran plasenta bagi pertumbuhan dan perkembangan janin

Bagaimana cara janin mendapatkan makanan? Bayi dalam kandungan mendapatkan makanan dari ibunya dengan mengirimkan sari nutrisi melalui plasenta yang selanjutnya akan masuk ke dalam tubuh janin.Tapi ini bukan satu-satunya peran plasenta atau ari-ari dalam mendukung perkembangan janin. Jauh lebih kompleks, plasenta benar-benar menjadi andalan bayi untuk tumbuh dan berkembang saat masih dalam rahim.Peran tersebut terangkum dalam sistem peredaran darah yang terjadi antara ibu dan janin. Secara ringkas, sistem distribusi aliran darah ibu dan janin tersebut terjadi melalui siklus di bawah ini:
  • Pertama-tama, darah ibu yang kaya akan nutrisi dan oksigen menuju janin dari plasenta melewati tali pusar ke tubuh bayi.
  • Darah tersebut lalu mengalir ke vena umbilikalis menuju hati janin.
  • Dari hati, darah kemudian mengalir menuju lubang pada sekat antar jantung janin yang biasa disebut duktus venosus.
  • Selain mengalir ke hati, sebagian besar darah kaya oksigen akan mengalir ke vena kava inferior.
  • Dari vena kava inferior, darah akan mengalir menuju atrium kanan jantung sang janin.
  • Sebagian besar dari darah juga akan mengalir ke atrium kiri melalui pirau yang disebut foramen ovale.
  • Dari atrium kiri, darah lalu dipompa ke bagian pertama arteri besar bernama aorta ascendens.
  • Kemudian, darah kaya oksigen tersebut dikirim ke otak, otot jantung, dan tubuh bagian bawah Si Kecil.
  • Dari tubuh, darah akan kembali menuju jantung dengan kandungan karbon dioksida dan produk limbah.
  • Darah kaya karbon dioksida tersebut akan dikirim menuju paru-paru untuk diberi oksigen.
  • Dari paru-paru, darah akan kembali ke plasenta sebagai tempat untuk melepaskan karbon dioksida dan produk limbah menuju aliran darah sang ibu.
  • Siklus tersebut kemudian akan kembali ke tahap awal dan begitu seterusnya hingga buah hati hadir ke dunia.
Fungsi vital plasenta lainnya adalah melindungi bayi dari penyakit. Ketika sel darah dan nutrisi masuk, virus dan bakteri ditolak menuju keluar rahim. Ini juga memungkinkan tubuh untuk tidak menganggap bayi sebagai benda asing ketika hadir dalam tubuh.Berbagai hormon juga diproduksi dalam plasenta. Hormon yang diproduksi tersebut adalah human placental lactogen (HPL), relaxin, oksitosin, progesteron, dan estrogen.

Baca Juga

Kebutuhan Kalori Ibu Hamil, Bagaimana Cara Memenuhinya?Nikmati Manisnya Manfaat Ubi Jalar untuk Ibu HamilTahapan Masa Nifas, Kapan Fase yang Paling Menantang?

Bisakah plasenta mengalami ketidaknormalan?

Karena fungsi plasenta begitu penting untuk janin, ibu haruslah berhati-hati dalam menjaganya, untuk mencegah kelainan plasenta. Letak plasenta seharusnya berada di samping atau bagian atas rahim.Dengan posisi tersebut, janin dalam rahim ibu memperoleh makanan dari ibu dengan baik. Namun demikian, ada beberapa kasus di mana letak plasenta berada di posisi tidak seharusnya.Bahkan dalam kehamilan yang sehat, komplikasi plasenta tetap bisa terjadi. Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh salah satu faktor berikut:
  • Kelainan genetika
  • Umur sang ibu
  • Tekanan darah tinggi
  • Pernah hamil beberapa kali
  • Pernah menjalani persalinan caesar
  • Penggunaan zat tertentu
  • Memiliki masalah plasenta pada kehamilan sebelumnya
  • Perut mengalami cedera
Bukan saja dalam kehamilan, plasenta pun bisa menjadi masalah ketika persalinan. Salah satunya adalah plasenta tertinggal dalam rahim.Sebagai akibatnya, setelah bayi lahir, sang ibu harus melahirkan plasenta. Kondisi ini biasa disebut dengan persalinan tahap ketiga.Janin dalam rahim ibu memperoleh asupan makanan dari tubuh ibu melalui plasenta yang memiliki sistem kompleks. Agar berjalan sempurna, kehamilan sebaiknya diawasi secara berkala melalui pemeriksaan dokter. Dengan ini, kemungkinan munculnya masalah akan terdeteksi, termasuk gangguan pada plasenta.Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang janin dalam rahim ibu memperoleh makanan dari mana, serta problem kehamilan lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

menjaga kehamilannutrisi ibu hamilperkembangan janin

Healthline. https://www.healthline.com/health/pregnancy/when-does-the-placenta-form
Diakses pada 12 Desember 2020
What to Expect. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/placenta
Diakses pada 12 Desember 2020
University of Rochester Medical Center. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P02362#
Diakses pada 12 Desember 2020

Fetal alcohol syndrome adalah salah satu dampak buruk akibat ibu hamil minum alkohol. Dampak mengonsumsi alkohol bagi janin di antaranya adalah gangguan fisik hingga masalah perilaku.

15 Mei 2019|Larastining Retno Wulandari

Gerakan senam hamil bermanfaat untuk meningkatkan kelenturan maupun kekuatan tubuh. Olahraga yang bisa dilakukan di rumah ini juga membantu mempermudah persalinan.

15 Jan 2020|Annisa Amalia Ikhsania

Salah satu manfaat kedondong untuk ibu hamil dapat membantu perkembangan janin di dalam kandungan. Namun, jangan memakan terlalu banyak karena ada beberapa efek samping.

04 Okt 2021|Yanita Nur Indah Sari

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana

Dijawab Oleh dr. Sylvia V

Dijawab Oleh dr. Sri Wulantini