Gambar menunjukkan tari berpasangan pola lantai yang dibentuk oleh penari adalah garis

Home » Kelas V » Pola Lantai Dalam Tari Kelompok

Bentuk sajian tari yang disajikan oleh lebih dari dua orang penari termasuk ke dalam jenis tari kelompok. Tari kelompok juga memiliki keunikan pada penggarapan komposisi pola lantai para penarinya. Setiap pola lantai yang membentuk penari secara simetris atau asimetris akan memberikan kesan berbeda. Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seoarang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Oleh karena itu dalam pembuatan pola lantai harus memperhatikan beberapa hal, antara lain bentuk pola lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari.  Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan. Berdasarkan jumlah penari sebuah tarian dapat dikelompokkan menjadi tari tunggal, tari berpasangan dan tari kelompok.

  1. Tari tunggal adalah kesenian dalam bentuk tarian yang diperagakan oleh satu orang penari. Dalam jenis tarian ini para penari biasanya berperan menggambarkan atau menyampaikan karakter seseorang atau makhluk hidup lain seperti binatang.
  2. Tari berpasangan adalah kesenian tari yang diperankan/ diperagakan oleh sepasang penari. Dengan kata lain tari berpasangan merupakan jenis tarian yang dimainkan oleh 2 orang penari. Sementara dari sisi gerakan tarian para penari biasanya bergerak untuk saling mengisi serta saling merespon antara gerakan penari yang satu dengan gerakan penari pasangannya.
  3. Tari kelompok adalah sebuah kesenian tari yang diperankan/ diperagakan oleh tiga penari atau lebih. Gerakan penari yang satu dengan yang lain biasanya terlihat saling mendukung, tak heran juka dalam pertunjukan tari kelompok ini kekompakan para pemain sangat berpengaruh guna mewujudkan kesuksesan nya di atas panggung.
Dalam tarian, terdapat dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan lengkung.  Bentuk pola garis lengkung dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai, di antaranya lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang. Bentuk pola garis lurus dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai, di antaranya horizontal, diagonal, garis lurus ke depan, zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima.  Ada beberapa macam pola lantai pada tari kelompok, antara lain :

1. Pola lantai vertikal 

Pola lantai vertikal (lurus): Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari klasik. Pola lantai ini menampilkan kesan sederhana tapi kuat. Pola lantai vertikal menunjukan hubungan dengan Tuhan sebagai pencipta.

Gambar menunjukkan tari berpasangan pola lantai yang dibentuk oleh penari adalah garis


2. Pola lantai horizontal Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping. Pola lantai horizontal yang menunjukkan hubungan antarmanusia.

Gambar menunjukkan tari berpasangan pola lantai yang dibentuk oleh penari adalah garis

3. Pola lantai diagonal Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Seperti pada pola lantai garis melengkung pola lantai ini juga memberikan lemah dan lembut.

Gambar menunjukkan tari berpasangan pola lantai yang dibentuk oleh penari adalah garis


4. Pola lantai garis melengkung  Pada pola lantai garis melengkung, penari membentuk garis lingkaran, pola lantai lengkung ular, dan pola lantai angka delapan. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari rakyat dan tari tradisi, memberi kesan lemah dan lembut. Beberapa pola lantai melengkung antara lain melingkar, lengkung ular dan angka delapan.

Gambar menunjukkan tari berpasangan pola lantai yang dibentuk oleh penari adalah garis

Menari juga merupakan kegiatan yang menggerakkan anggota tubuh. Dalam menari hendaknya menggunakan pola lantai supaya gerak yang diperagakan lebih indah

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 9:36 AM

Avisena Ashari Jumat, 11 Desember 2020 | 08:45 WIB

Gambar menunjukkan tari berpasangan pola lantai yang dibentuk oleh penari adalah garis

Tari Saman dari Aceh menggunakan pola lantai garis lurus horizontal. Ketahui Jenis Pola Lantai dan Contoh Pola Lantai dalam Tarian Daerah (Zulfafirlana, CC BY-SA 4.0 via Wikimedia Commons)

Bobo.id - Pola lantai adalah garis yang dilalui penari saat melakukan gerak tari.

Jadi, pola lantai merupakan garis di lantai yang dilalui oleh penari ketika ia berpindah-pindah posisi saat menari.

Jenis pola lantai ada dua macam. Apa kamu tahu apa macam-macam pola lantai?

Cari tahu macam-macam pola lantai dan contoh pola lantai dalam tarian daerah, yuk!

Macam-Macam Pola Lantai dalam Gerak Tari Daerah dan Contohnya dalam Tari Daerah

Pola lantai bisa disebut sebagai susunan gerak, perpindahan, dan pergeseran posisi penari dalam sebuah tarian.

Pola lantai bisa dibentuk secara tunggal seperti Tari Jaipong dari Jawa Barat, berpasangan seperti Tari Serampang Dua Belas dari Sumatera Utara, atau berkelompok seperti Tari Piring dari Sumatera Barat.

Dalam pola lantai, ada dua macam pola dasar, yaitu garis lurus dan garis lengkung.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Penari Soya-Soya Tidak Memakai Riasan Muka


Page 2


Page 3

Gambar menunjukkan tari berpasangan pola lantai yang dibentuk oleh penari adalah garis

Zulfafirlana, CC BY-SA 4.0 via Wikimedia Commons

Tari Saman dari Aceh menggunakan pola lantai garis lurus horizontal. Ketahui Jenis Pola Lantai dan Contoh Pola Lantai dalam Tarian Daerah

Bobo.id - Pola lantai adalah garis yang dilalui penari saat melakukan gerak tari.

Jadi, pola lantai merupakan garis di lantai yang dilalui oleh penari ketika ia berpindah-pindah posisi saat menari.

Jenis pola lantai ada dua macam. Apa kamu tahu apa macam-macam pola lantai?

Cari tahu macam-macam pola lantai dan contoh pola lantai dalam tarian daerah, yuk!

Macam-Macam Pola Lantai dalam Gerak Tari Daerah dan Contohnya dalam Tari Daerah

Pola lantai bisa disebut sebagai susunan gerak, perpindahan, dan pergeseran posisi penari dalam sebuah tarian.

Pola lantai bisa dibentuk secara tunggal seperti Tari Jaipong dari Jawa Barat, berpasangan seperti Tari Serampang Dua Belas dari Sumatera Utara, atau berkelompok seperti Tari Piring dari Sumatera Barat.

Dalam pola lantai, ada dua macam pola dasar, yaitu garis lurus dan garis lengkung.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Penari Soya-Soya Tidak Memakai Riasan Muka

Jakarta -

Pola lantai adalah garis atau arah langkah yang dilalui oleh para penari pada saat melakukan gerak tari. Selain itu, pola lantai juga bisa merupakan garis yang dibuat oleh formasi penari kelompok atau gambaran posisi penari dalam area pementasan.

Nah detikers, kalian pasti pernah menonton sebuah pertunjukan tari baik secara langsung maupun tidak? coba perhatikan bagaimana para penari melangkahkan kakinya, pasti langkah tersebut akan membentuk suatu pola-pola di lantai.

Pada beberapa tarian yang dilakukan perseorangan, berpasangan, maupun berkelompok, biasanya para penari membentuk posisi atau formasi tertentu. Bentuk posisi dan formasi tertentu pada tari itulah yang disebut dengan pola lantai.

Maria Dharmaningsih dalam Modul Seni Budaya Seni Tari, menuliskan bahwa jenis-jenis pola lantai dalam gerak tari terbagi menjadi dua, yaitu pola garis lurus dan garis lengkung.

Pola lantai garis lurus sering kita temui dalam pertunjukan tari tradisi di Indonesia. Pola garis lurus terdiri atas pola lantai horizontal (mendatar), vertikal (tegak), dan diagonal (menyudut).

Dari bentuk pola garis lurus dapat dikembangkan berbagai pola lantai, di antaranya horizontal, diagonal, garis lurus ke depan, zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima.

Pola lantai garis lurus memberikan kesan sederhana tapi kuat. Garis-garis mendatar akan memberikan kesan istirahat. Sedangkan garis yang tegak lurus dapat memberikan kesan keseimbangan dan ketenangan. Garis-garis lurus juga dimaknai sebagai sikap jujur.

Pola lantai garis lurus secara horizontal adalah pola yang menunjukkan hubungan antarmanusia. Contoh tarian tradisional yang menggunakan pola lantai garis lurus horizontal adalah tari Gantar dari Kalimantan Timur, dan tari Ratoh Jaroe dari Aceh.

Pola garis lurus ini dalam bentuk vertikal menyimbolkan hubungan dengan Sang pencipta. Contoh tarian tradisional yang menggunakan pola lantai garis lurus vertikal adalah tari Srimpi Pandelori dari Yogyakarta, dan tari Baris Cengkedan dari Bali.

Pengembangan pola lantai garis lurus dapat menjadi bentuk pola diagonal huruf V, zig-zag, segi tiga, segi empat, dan segi lima.

Tari Yapong dari Betawi adalah contoh tari pola lantai horizontal zig-zag. Satu penari menghadap ke depan, dua penari hadap kanan, dan dua penari hadap kiri.

Pola lantai garis lengkung memberi kesan lembut dan lemah yang manis. Bentuk pola lantai garis lengkung bisa dikembangkan jadi bentuk lingkaran, setengah lingkaran, angka delapan, lengkung seperti busur yang menghadap ke depan atau belakang, lengkung ular, spiral, dan huruf S.

Contoh tarian tradisional pola garis lengkung diantaranya tari Pendet dan tari Kecak dari Bali.

Pola lantai tari rakyat biasanya menggunakan campuran dari pola lantai garis lurus dan lengkung. Pola lantai garis lurus dan garis lengkung yang terdapat dalam tarian rakyat pada tari tradisional, biasanya berhubungan dengan hal magis atau keagamaan.

Fungsi Pola Lantai

Pola lantai telah menjadi suatu hal penting yang perlu diperhatikan, dalam penampilan seni tari tradisional maupun tarian kreasi baru.

Tidak hanya untuk menempatkan posisi dan formasi penari untuk memper indah tarian, tetapi pola lantai juga memiliki makna tersendiri, sesuai dengan tema dari penampilan tarinya.

Pola lantai memiliki beberapa fungsi, antara lain:

  1. Memperjelas dan menata gerakan-gerakan penari.
  2. Membantu memperkuat dan menonjolkan tokoh penari dalam peranan tertentu.
  3. Menghidupkan karakteristik gerak tari dari keseluruhan pertunjukan/pementasan.
  4. Membentuk suatu komposisi, untuk menyesuaikan dengan bentuk ruang pertunjukan tari, sehingga penyajian tari menjadi lebih indah, menarik dan dinamis.

Bentuk pola lantai karya tari disesuaikan dengan jumlah penari, tempat pertunjukan, dan gerak tari.

1. Kesesuaian Bentuk Pola Lantai dengan Jumlah Penari

Bentuk pola lantai sebaiknya disesuaikan dengan jumlah penarinya. Semakin banyak jumlah penari yang memperagakan karya tari maka semakin banyak pula kemungkinan untuk membentuk berbagai pola lantai.

Pada dasarnya ada dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Dari bentuk pola garis lurus dapat dikembangkan berbagai pola lantai, di antaranya horisontal, diagonal, garis lurus ke depan, zig-zag, segitiga, dan segi empat.

Sedangkan dari bentuk pola garis lengkung dapat dikembangkan berbagai pola lantai, di antaranya lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang.

2. Kesesuaian Bentuk Pola Lantai dengan Tempat

Pertunjukan Karya tari diciptakan untuk dipertunjukkan di depan orang lain. Untuk itu diperlukan ruangan atau tempat pertunjukan. Ruangan atau tempat pertunjukan yang digunakan mempengaruhi bentuk pola lantai.

Misalnya tempat pertunjukan berupa panggung berbentuk prosenium. Dengan panggung yang berbentuk prosenium, penonton hanya dapat melihat pertunjukan dari satu arah. Karena itu, pola lantai yang disajikan di panggung prosenium dibentuk sedemikian rupa supaya semua penari dapat terlihat dari arah depan.

Nah, sebaliknya, jika tempat pertunjukannya berupa lapangan. Dengan tempat pertunjukan yang berupa lapangan, penonton dapat melihat pertunjukan dari berbagai arah. Oleh karena itu, pola lantai yang disajikan lebih bebas bentuknya.

3. Kesesuaian Bentuk Pola Lantai dengan Gerak

Gerak tari beragam bentuknya. Setiap karya tari memiliki gerak yang berbeda. Bentuk pola lantai pun bisa berbeda mengikuti ragam gerak tarinya. Gerak melompat berputar tidak sesuai jika dilakukan dengan pola lantai garis lurus.

Begitu juga sebaliknya, gerak mengayunkan tangan tidak sesuai jika dilakukan dengan pola lantai lingkaran.

Simak Video "Tari Kecak Uluwatu Bali yang Sarat dengan Filosofi Mistis"



(pal/pal)