Sejak tahun 1996 penyakit jantung koroner adalah penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, penyakit jantung koroner juga merupakan penyebab kematian nomor satu di Amerika. Show Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang disebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh arteri koroner atau menyempit karena endapan lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses penumpukan itu disebut aterosklerosis, dan bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri koroner. Arteri koroner adalah pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai makanan bagi sel-sel jantung. Kurangnya pasokan darah karena penyempitan arteri koroner mengakibatkan nyeri dada yang disebut angina, yang biasanya terjadi saat beraktivitas fisik atau mengalami stress. Bila darah tidak mengalir sama sekali karena arteri koroner tersumbat, penderita dapat mengalami serangan jantung yang mematikan. Serangan jantung tersebut dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika Anda sedang beristirahat. Penyakit jantung koroner juga dapat menyebabkan daya pompa jantung melemah sehingga darah tidak beredar sempurna ke seluruh tubuh [gagal jantung]. Penderita gagal jantung akan sulit bernafas karena paru-parunya dipenuhi cairan, merasa sangat lelah, dan bengkak-bengkak di kaki dan persendian. Faktor Risiko 1. Kadar Kolesterol Tinggi. Penyebab penyakit jantung koroner adalah endapan lemak pada dinding arteri koroner, yang terdiri dari kolesterol dan zat buangan lainnya. Untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner, Anda harus menjaga kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang secara alamiah dihasilkan tubuh dan bermanfaat bagi pembentukan dinding sel dan hormon. Dua pertiga kolesterol diproduksi oleh hati [liver], sepertiga lainnya diperoleh langsung dari makanan. Kolesterol diedarkan dalam darah melalui molekul yang disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein [LDL], and high-density lipoprotein [HDL]. LDL mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. HDL berfungsi sebaliknya, mengangkut kelebihan kolesterol ke hati untuk diolah dan dibuang keluar. LDL yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan kolesterol pada dinding arteri sehingga disebut "kolesterol jahat". Kadar LDL yang optimal adalah 100- 129 mg/dL. Kelebihan LDL menyebabkan HDL "kewalahan" membuang kolesterol yang berlebih. Total kolesterol yang dianjurkan [HDL + LDL] adalah di bawah 200 mg/dL [border line = 240]. 2. Tekanan Darah Tinggi/Hipertensi. Tekanan darah tinggi menambah kerja jantung sehingga dinding jantung menebal/kaku dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Ada dua pengukuran tekanan darah. Tekanan sistolik adalah tekanan darah yang memancar dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan diastolik adalah tekanan darah yang kembali mengisi jantung. Secara umum orang dikatakan menderita hipertensi bila tekanan darah sistolik/diastoliknya di atas 140/90 mmHg. 3. Trombosis. Trombosis adalah gumpalan darah pada arteri atau vena. Bila trombosis terjadi pada pembuluh arteri koroner, maka Anda berisiko terkena penyakit jantung koroner. Trombosis biasanya berada pada dinding pembuluh yang menebal karena aterosklerosis. Merokok meningkatkan risiko trombosis hingga beberapa kali lipat. 4. Kegemukan. Kegemukan [obesitas] meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes. Orang yang kegemukan juga cenderung memiliki kadar HDL rendah/LDL tinggi. 5. Diabetes mellitus. Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, terlebih bila kadar gula darah tidak dikontrol dengan baik. Dua pertiga penderita diabetes meninggal karena penyakit jantung dan gangguan kardiovaskuler lainnya. 6. Penuaan. Risiko penyakit jantung koroner meningkat seiring usia. Semakin tua, semakin menurun efektivitas organ-organ tubuh, termasuk sistem kardiovaskulernya. Lebih dari 80 persen penderita jantung koroner berusia di atas 60 tahun. Laki-laki cenderung lebih cepat terkena dibandingkan perempuan, yang risikonya baru meningkat drastis setelah menopause. 7. Keturunan. Risiko Anda lebih tinggi bila orang tua Anda juga terkena penyakit jantung koroner, terlebih bila mulai mengidap di usia kurang dari 60 tahun. Cara Mengurangi Risiko Meskipun tidak dapat melawan penuaan dan mempengaruhi garis keturunan, Anda dapat melakukan hal berikut untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner:
10 anggapan salah tentang penyakit jantung
Sumber: //penyakitjantungkoroner.org/jantung-koroner/ //majalahkesehatan.com/penyakit-jantung-koroner/ //id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantung Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions [MCQ] Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >> Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :
Jawaban terbaik adalah D. aterosklerosis. Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Gangguan pada pembuluh nadi yang mengeras yang diakibatkan endapan lemak disebut ....❞ Adalah D. aterosklerosis. Apa itu cp.dhafi.link??Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung. Atherosclerosis atau aterosklerosis adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak di dinding pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penyebab umum penyakit jantung koroner [atherosclerosis heart disease]. Arteri adalah pembuluh darah pembawa oksigen serta nutrisi dari dan ke jantung, juga ke seluruh organ lain. Tersumbatnya arteri akibat penumpukan plak kolesterol akan menghambat aliran darah ke organ-organ tubuh. Pada awalnya, aterosklerosis tidak menimbulkan gejala apa pun. Gejala baru muncul ketika aliran darah ke organ atau jaringan tubuh terhambat. Proses penumpukan plak sampai gejala aterosklerosis timbul bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun. Penyebab AterosklerosisPenyebab pasti aterosklerosis belum diketahui, tetapi penyakit ini dimulai ketika terjadi kerusakan atau cedera di lapisan dalam arteri. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh: Saat lapisan dalam arteri rusak, lemak serta zat lain menjadi mudah menempel dan menggumpal di sana. Seiring berjalannya waktu, gumpalan atau plak ini terus menumpuk dan mengeras sehingga pembuluh darah arteri menyempit dan kaku. Penyempitan pembuluh darah akan menghambat suplai oksigen serta nutrisi ke organ-organ tubuh. Hal ini membuat fungsi organ tersebut menurun, bahkan terhenti, tergantung seberapa parah penyempitan yang terjadi. Perkembangan aterosklerosis hingga menimbulkan gejala sangat lambat, bahkan bisa sampai puluhan tahun. Namun, kondisi di bawah ini dapat membuat seseorang lebih berisiko atau lebih cepat mengalami aterosklerosis:
Gejala dan Komplikasi Aterosklerosisterosklerosis awalnya tidak menimbulkan gejala, sampai pembuluh darah arteri sudah sangat menyempit bahkan tertutup Akibatnya, pembuluh arteri tidak lagi dapat menyalurkan darah dalam jumlah cukup ke organ-organ tubuh. Karena gejalanya baru muncul setelah bertahun-tahun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita aterosklerosis sampai muncul komplikasi. Komplikasi yang muncul bisa beragam, tergantung lokasi terjadinya aterosklerosis, antara lain: Aterosklerosis di jantungAterosklerosis di jantung bisa menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Kedua gangguan tersebut memiliki sejumlah gejala yang serupa, yaitu:
Aterosklerosis di tungkaiAterosklerosis di kaki atau lengan bisa menyebabkan penyakit arteri perifer. Gangguan ini ditandai dengan gejala berikut:
Aterosklerosis di otakBila terjadi pada pembuluh darah di otak, aterosklerosis bisa menyebabkan stroke, yang ditandai dengan gejala berupa:
Aterosklerosis di ginjalPenumpukan plak pada pembuluh arteri di ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal. Gangguan ini bisa dikenali dari sejumlah gejala, seperti:
Kapan harus ke dokterSegera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang telah disebutkan di atas. Anda juga perlu segera ke IGD bila mengalami gejala serangan jantung atau stroke. Kedua kondisi tersebut harus segera ditangani, karena bisa berakibat fatal bila menunggu lama. Jika Anda menderita diabetes atau hipertensi, lakukan kontrol rutin ke dokter untuk memantau kondisi penyakitnya dan mencegah kemungkinan komplikasi aterosklerosis. Bila Anda perokok, berusahalah untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Merokok tidak hanya bisa menyebabkan aterosklerosis, tetapi juga penyakit lain. Jika berhenti merokok dirasa sangat sulit, pergilah ke dokter untuk mengikuti program berhenti merokok. Diagnosis AterosklerosisDokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan mengecek denyut nadi, detak jantung, dan tekanan darah pasien. Dokter juga akan memeriksa kemungkinan pasien memiliki luka yang lambat atau tidak kunjung sembuh. Jika pasien diduga mengalami aterosklerosis, dokter akan melakukan sejumlah tes penunjang untuk memastikannya, seperti:
Pengobatan AterosklerosisPenangan aterosklerosis dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu perubahan gaya hidup, obat-obatan, serta prosedur medis. Perubahan gaya hidup sehari-hari merupakan hal utama yang perlu dilakukan. Pasien dianjurkan untuk lebih sering berolahraga guna meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol. Selain menyarankan perubahan gaya hidup, dokter juga dapat memberi obat-obatan untuk mencegah arterosklerosis bertambah buruk. Obat-obatan ini dapat berupa:
Pada kasus aterosklerosis yang parah, dokter mungkin akan menyarankan penanganan dengan:
Pencegahan AterosklerosisAterosklerosis dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Cara yang bisa dilakukan antara lain:
Terakhir diperbarui: 5 April 2022 Video yang berhubungan |