Jelaskan apa yang dapat dilakukan keluarga untuk melaksanakan fungsi afektif nya

Keluarga, setiap manusi pasti mempunyai keluarga, banyak berbagai fungsi keluarga, diantaranya adalah Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008):

a) Fungsi AfektifFungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.b) Fungsi SosialisasiFungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasic) Fungsi ReproduksiFungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.d) Fungsi EkomomiFungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.e) Fungsi Perawatan Kesehatan

Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

Dan berbagai fungsi lainnya :1. Fungsi agama

Keluarga sebagai tatanan sosial terkecil dalam masyarakat memiliki fungsi sebagai tempat memperkenalkan dan mengajarkan kepercayaan akan keber-Tuhan-an. Keluarga berperan untuk........

Selengkapnya silakan download file lampiran

Kita mungkin pernah mendengar bahwa fungsi afeksi bagi keluarga itu merupakan sesuatu hal yang penting. Afeksi jika didefinisikan secara umum merupakan bentuk pengungkapan kasih sayang. Di dalam psikologi keluarga, afeksi menjadi salah satu unsur dimana keberlangsungan hidup seseorang bisa menjadi lebih bermakna dan berarti. Afeksi ini bisa dijumpai di hampir segala macam aspek. Apalagi jika kita sedang membicarakan keluarga, maka afeksi jelas bisa terlihat di sana. Penggambaran afeksi ini mungkin tidak hanya terbatas tentang bagaimana rasa kasih sayang yang ada antara orang tua kepada anak, namun juga antar anggota yang ada di dalamnya. (Baca juga: Manfaat psikologi dalam keluarga)

Mengapa afeksi itu penting bagi keluarga? Tujuannya jelas yaitu untuk menciptakan suasana keluarga yang lebih harmonis. Jika diuraikan dengan lebih rinci, berikut ini adalah beberapa macam fungsi dari afeksi ini. Kita bisa memahaminya supaya mengerti bagaimana pentingnya afeksi ini. Tanpa adanya afeksi, mungkin hubungan dalam keluarga akan terasa ada yang kurang.

  1. Membagi Rasa Kasih Sayang

Afeksi sebagaimana dilihat dari pengertiannya adalah sebuah rasa kasih sayang. Dengan adanya afeksi ini, rasa kasih sayang bisa dibagikan dan dirasakan di dalam keluarga. Kita bisa melihat bagaimana kasih sayang yang timbul dari orang tua kepada anak dan juga sebaliknya. Ini merupakan sebuah hal yang cukup penting.

  1. Mempererat Hubungan Keluarga

Dengan adanya afeksi, hubungan keluarga juga menjadi lebih erat. Pengamatan terhadap perilaku ini bisa dilihat dari bagaimana keluarga yang anggotanya saling terbuka satu sama lain bisa menjadi lebih erat lagi hubungannya. Afeksi juga menjadi sebuah cara tersendiri yang bisa menunjukkan bagaimana kasih sayang itu bisa dirasakan oleh orang lain yang juga ada di dalam keluarga.

Afeksi yang ada di dalam keluarga juga akan menciptakan kerukunan di dalam anggota keluarga tersebut. Bagaimana pun juga, sebuah keluarga tidak mungkin bisa menjadi rukun bila tidak ada sikap saling menyayangi di dalamnya. Penyebab keluarga tidak harmonis salah satunya karena tidak adanya kerukunan. Oleh karenanya, sikap rukun ini bisa diwujudkan melalui afeksi. Keluarga yang rukun tentu saja menjadi sebuah tujuan tersendiri bagi setiap orang.

  1. Menumbuhkan Sikap Saling Mengerti

Sikap saling mengerti merupakan sikap yang bisa tumbuh karena adanya afeksi. Afeksi membuat seseorang menjadi lebih sadar betapa berharganya anggota keluarga yang lain untuk dirinya. Perbedaan pendapat atau perselisihan pendapat yang ada di antara anggota keluarga tentu bisa lebih mudah diselesaikan jika sebelumnya sudah ada afeksi yang ada dalam keluarga tersebut.

Suasana yang nyaman, perasaan ingin kembali ke rumah dengan senang, itu semua adalah contoh dari fungsi afeksi bagi keluarga. Melalui afeksi ini, suasana lingkungan rumah akan menjadi lebih menyenangkan. Seseorang akan lebih memilih tinggal di rumah karena ada sumber kenyamanan yang ia dapatkan di sana. (Baca juga: Peran ibu dalam keluarga)

Nuansa aman dan nyaman, merupakan dua kombinasi dari afeksi yang ada di dalam keluarga. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa dengan adanya afeksi, sebuah keluarga bisa menjadi lebih merasa aman. Mereka saling percaya dan juga yakin satu sama lain bahwa sikap saling melindungi itu ada di antara mereka. (Baca juga: Peran ayah dalam keluarga)

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sikap saling percaya juga akan muncul dengan adanya afeksi ini. Penghianatan atau pun kebohongan yang mungkin saja timbul di tengah-tengah keluarga bisa menimbulkan konflik. Namun bila afeksi yang ada di keluarga termasuk berkembang dengan baik, hal tersebut bisa diselesaikan dengan baik pula biasanya.

  1. Menjadi Pribadi yang Bisa Diandalkan

Keterbukaan dan bagaimana mencari sumber kenyamanan bisa menjadikan seseorang menjadi pribadi yang bisa diandalkan. Kita bisa melihat bagaimana saat kita kesusahan, tentu saja keluarga bisa menjadi pilihan terbaik dalam membantu menyelesaikan permasalahan kita. Ini adalah bukti bahwa afeksi menjadikan anggota keluarga bisa saling mengandalkan satu sama lain. Peran keluarga dalam pendidikan anak juga menjadi wadah dalam menumbuhkan sikap ini.

Suasana harmonis adalah fungsi paling utama yang ada dari afeksi di dalam keluarga. Keluarga harmonis akan menunjukkan bagaimana sikap-sikap tertentu yang bisa menjadikan seseorang lebih nyaman berada di tengah-tengah keluarga. Ini merupakan salah satu goal set yang juga termasuk baik dalam keluarga.

Sikap saling menghargai sudah bisa dengan jelas kita pahami. Perselisihan pendapat yang seringkali muncul tidak akan dianggap sebagai sesuatu yang bisa merusak hubungan keluarga, jika di dalamnya terbentuk pola afeksi yang baik.

Selain sikap saling mengandalkan, anggota keluarga juga akan menumbuhkan sikap saling memiliki. Sikap ini juga termasuk penting karena bisa semakin menumbuhkan sikap untuk saling mengandalkan.

Dengan adanya sikap saling menghargai, saling percaya dan saling mengerti, maka toleransi akan terbentuk dengan baik pula. Umumnya antar anggota akan lebih toleran dibanding ketika mereka bertemu dengan orang asing.

  1. Membangun “Bounding” yang Baik

Pada akhirnya, afeksi akan memiliki fungsi dalam membangun bounding yang ada di dalam keluarga. Bounding bisa diartikan sebagai perasaan saling terhubung di dalam sebuah keluarga. Ini tentu saja menjadi sebuah hal yang pasti akan didapatkan sebuah keluarga bila afeksi di dalamnya cukup baik.

Jadi, bagaimana? Kira-kira apakah afeksi ini sudah ada di dalam keluarga Anda? Pastinya kita bisa mengamati bagaimana bentuk afeksi yang muncul tersebut. Semoga pengetahuan tentang fungsi afeksi bagi keluarga ini bermanfaat dan sampai jumpa di posting selanjutnya.

Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya. Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia Sehat karena menurut Friedman (1998), terdapat Lima fungsi keluarga, yaitu: 1. Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga. 2. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga. 3. Fungsi reproduksi (The Reproduction Function) adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga. 4. Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care Function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan. Sedangkan tugas-tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan adalah: a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarganya, b. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat, c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya,

e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas kesehatan.

Pendekatan keluarga yang dimaksud dalam pedoman umum ini merupakan pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut. 1. Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data Profil Kesehatan Keluarga dan peremajaan (updating) pangkalan datanya. 2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif. 3. Kunjungan keluarga untuk menidaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung.

4. Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk pengorganisasian/ pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas.

29 Juni 2019 | Dilihat 17064 Kali

Kemajuan bangsa rupanya dimulai dari unit paling kecil: pembangunan keluarga—lingkungan pertama yang dikenal anak sejak lahir. Dalam lingkungan tersebut, anak akan mempelajari berbagai hal yang akan dijadikan bekal untuk masa depannya kelak.

Berdasarkan UU Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, unit yang selama ini Anda sebut keluarga mencakup suami, istri, dan anak; suami-istri; ayah dan anaknya; ibu atau anaknya. Indonesia memperingati hal tersebut dengan Hari Keluarga Nasional atau Harganas yang jatuh setiap 29 Juni setiap tahunnya.

Momen meningkatkan kesejahteraan keluarga

Hari Keluarga Nasional kali pertama diperingati di Provinsi Lampung pada 1993 yang juga menjadi tuan rumah saat itu. Sementara pada 2017, Harganas yang digelar lagi di Lampung mengusung tema Dengan Harganas, Kita Bangun Karakter Bangsa Melalui Keluarga yang Berketahanan untuk pembangunan keluarga Indonesia. Selain itu, momen tersebut merupakan bentuk peningkatan kesadaran serta peran masyarakat akan pentingnya memiliki keluarga kecil yang bahagia nan sejahtera.

Untuk mewujudkannya, orang tua perlu membangun pola asuh yang tepat untuk membentuk karakter yang berkualitas di kemudian hari. Kemudian, menurut Friedman (1998), terdapat Lima fungsi keluarga, yaitu:

  1. Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
  2. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
  3. Fungsi reproduksi (The Reproduction Function) adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
  4. Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
  5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care Function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.

Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan. Sedangkan tugas-tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan adalah:

  1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarganya,
  2. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
  3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
  4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya,
  5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas kesehatan.

Pelaksanaan Pendekatan Keluarga Sehat

Yang dimaksud satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) sebagaimana dinyatakan dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu rumah tangga terdapat kakek dan atau nenek atau individu lain, maka rumah tangga tersebut dianggap terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda atau indikator. Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
  2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
  3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
  4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
  5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
  6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
  7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
  8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
  9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
  10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
  11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
  12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Jika diterapkan secara maksimal, pembangunan keluarga menyeluruh secara tak langsung mendorong Indonesia menjadi salah satu negara maju nan sejahtera di dunia. Semakin banyak keluarga yang mencapai status Keluarga Sehat, maka akan semakin dekat tercapainya Indonesia Sehat.

Kita mungkin pernah mendengar bahwa fungsi afeksi bagi keluarga itu merupakan sesuatu hal yang penting. Afeksi jika didefinisikan secara umum merupakan bentuk pengungkapan kasih sayang. Di dalam psikologi keluarga, afeksi menjadi salah satu unsur dimana keberlangsungan hidup seseorang bisa menjadi lebih bermakna dan berarti. Afeksi ini bisa dijumpai di hampir segala macam aspek. Apalagi jika kita sedang membicarakan keluarga, maka afeksi jelas bisa terlihat di sana. Penggambaran afeksi ini mungkin tidak hanya terbatas tentang bagaimana rasa kasih sayang yang ada antara orang tua kepada anak, namun juga antar anggota yang ada di dalamnya. (Baca juga: Manfaat psikologi dalam keluarga)

Mengapa afeksi itu penting bagi keluarga? Tujuannya jelas yaitu untuk menciptakan suasana keluarga yang lebih harmonis. Jika diuraikan dengan lebih rinci, berikut ini adalah beberapa macam fungsi dari afeksi ini. Kita bisa memahaminya supaya mengerti bagaimana pentingnya afeksi ini. Tanpa adanya afeksi, mungkin hubungan dalam keluarga akan terasa ada yang kurang.

  1. Membagi Rasa Kasih Sayang

Afeksi sebagaimana dilihat dari pengertiannya adalah sebuah rasa kasih sayang. Dengan adanya afeksi ini, rasa kasih sayang bisa dibagikan dan dirasakan di dalam keluarga. Kita bisa melihat bagaimana kasih sayang yang timbul dari orang tua kepada anak dan juga sebaliknya. Ini merupakan sebuah hal yang cukup penting.

  1. Mempererat Hubungan Keluarga

Dengan adanya afeksi, hubungan keluarga juga menjadi lebih erat. Pengamatan terhadap perilaku ini bisa dilihat dari bagaimana keluarga yang anggotanya saling terbuka satu sama lain bisa menjadi lebih erat lagi hubungannya. Afeksi juga menjadi sebuah cara tersendiri yang bisa menunjukkan bagaimana kasih sayang itu bisa dirasakan oleh orang lain yang juga ada di dalam keluarga.

Afeksi yang ada di dalam keluarga juga akan menciptakan kerukunan di dalam anggota keluarga tersebut. Bagaimana pun juga, sebuah keluarga tidak mungkin bisa menjadi rukun bila tidak ada sikap saling menyayangi di dalamnya. Penyebab keluarga tidak harmonis salah satunya karena tidak adanya kerukunan. Oleh karenanya, sikap rukun ini bisa diwujudkan melalui afeksi. Keluarga yang rukun tentu saja menjadi sebuah tujuan tersendiri bagi setiap orang.

  1. Menumbuhkan Sikap Saling Mengerti

Sikap saling mengerti merupakan sikap yang bisa tumbuh karena adanya afeksi. Afeksi membuat seseorang menjadi lebih sadar betapa berharganya anggota keluarga yang lain untuk dirinya. Perbedaan pendapat atau perselisihan pendapat yang ada di antara anggota keluarga tentu bisa lebih mudah diselesaikan jika sebelumnya sudah ada afeksi yang ada dalam keluarga tersebut.

Suasana yang nyaman, perasaan ingin kembali ke rumah dengan senang, itu semua adalah contoh dari fungsi afeksi bagi keluarga. Melalui afeksi ini, suasana lingkungan rumah akan menjadi lebih menyenangkan. Seseorang akan lebih memilih tinggal di rumah karena ada sumber kenyamanan yang ia dapatkan di sana. (Baca juga: Peran ibu dalam keluarga)

Nuansa aman dan nyaman, merupakan dua kombinasi dari afeksi yang ada di dalam keluarga. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa dengan adanya afeksi, sebuah keluarga bisa menjadi lebih merasa aman. Mereka saling percaya dan juga yakin satu sama lain bahwa sikap saling melindungi itu ada di antara mereka. (Baca juga: Peran ayah dalam keluarga)

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sikap saling percaya juga akan muncul dengan adanya afeksi ini. Penghianatan atau pun kebohongan yang mungkin saja timbul di tengah-tengah keluarga bisa menimbulkan konflik. Namun bila afeksi yang ada di keluarga termasuk berkembang dengan baik, hal tersebut bisa diselesaikan dengan baik pula biasanya.

  1. Menjadi Pribadi yang Bisa Diandalkan

Keterbukaan dan bagaimana mencari sumber kenyamanan bisa menjadikan seseorang menjadi pribadi yang bisa diandalkan. Kita bisa melihat bagaimana saat kita kesusahan, tentu saja keluarga bisa menjadi pilihan terbaik dalam membantu menyelesaikan permasalahan kita. Ini adalah bukti bahwa afeksi menjadikan anggota keluarga bisa saling mengandalkan satu sama lain. Peran keluarga dalam pendidikan anak juga menjadi wadah dalam menumbuhkan sikap ini.

Suasana harmonis adalah fungsi paling utama yang ada dari afeksi di dalam keluarga. Keluarga harmonis akan menunjukkan bagaimana sikap-sikap tertentu yang bisa menjadikan seseorang lebih nyaman berada di tengah-tengah keluarga. Ini merupakan salah satu goal set yang juga termasuk baik dalam keluarga.

Sikap saling menghargai sudah bisa dengan jelas kita pahami. Perselisihan pendapat yang seringkali muncul tidak akan dianggap sebagai sesuatu yang bisa merusak hubungan keluarga, jika di dalamnya terbentuk pola afeksi yang baik.

Selain sikap saling mengandalkan, anggota keluarga juga akan menumbuhkan sikap saling memiliki. Sikap ini juga termasuk penting karena bisa semakin menumbuhkan sikap untuk saling mengandalkan.

Dengan adanya sikap saling menghargai, saling percaya dan saling mengerti, maka toleransi akan terbentuk dengan baik pula. Umumnya antar anggota akan lebih toleran dibanding ketika mereka bertemu dengan orang asing.

  1. Membangun “Bounding” yang Baik

Pada akhirnya, afeksi akan memiliki fungsi dalam membangun bounding yang ada di dalam keluarga. Bounding bisa diartikan sebagai perasaan saling terhubung di dalam sebuah keluarga. Ini tentu saja menjadi sebuah hal yang pasti akan didapatkan sebuah keluarga bila afeksi di dalamnya cukup baik.

Jadi, bagaimana? Kira-kira apakah afeksi ini sudah ada di dalam keluarga Anda? Pastinya kita bisa mengamati bagaimana bentuk afeksi yang muncul tersebut. Semoga pengetahuan tentang fungsi afeksi bagi keluarga ini bermanfaat dan sampai jumpa di posting selanjutnya.

Video yang berhubungan