Jelaskan yang dimaksud seni grafis dengan cetak tinggi

searchpengertian.com | Apa yang di maksud dengan cetak tinggi? Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian cetak tinggi dalam ragam seni grafis. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian cetak tinggi dalam ragam seni grafis. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian cetak tinggi dalam ragam seni grafis.


Jelaskan yang dimaksud seni grafis dengan cetak tinggi

Cetak tinggi adalah ragam karya seni grafis yang proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan yang dicukil sehingga permukaan menjadi tinggi dan rendah (relief). Bagian yang tinggi ini dilumuri tinta cetak dengan alat rol karet. Setelah itu, hasilnya di cetak pada lembaran kertas sehingga membentuk gambar sesuai dengan cetakannya.

Berikut ini adalah beberapa ragam seni grafis dalam pembelajaran seni budaya kelas 9. Adapun ragam seni grafis tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Cetak Tinggi, proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan dicukil sehingga permukaan menjadi tinggi dan rendah (relief).
  2. Cetak Saring (Screen Printing), dibuat dengan cetakan dari bahan screen yang dilapisi bahan peka cahaya, ditutup, ditutup film, dan disinari (sablon).
  3. Cetak Dalam (Intaglio Print), proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan pelat alumunium yang ditoreh dengan alat tajam sehingga membentuk goresan yang dalam.
  4. Cetak Cahaya (Fotografi), proses pembuatannya melalui pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar.

Di bawah ini adalah bahan, alat, dan teknik cetak tinggi dalam seni grafis. Adapun langkah-langkah yang bisa kalian lakukan adalah sebagai berikut.

  • Bahan alami: daun-daunan, batang daun pisang, kayu, kulit pohon, atau buah-buahan.
  • Bahan buatan: kertas gambar, kertas karton, hardboard, tripleks, karet, alumunium, tinta, dan cat.
  • Alat pembentukan cetakan: gunting, pisau, dan pisau pahat.
  • Alat pewarnaan: rol karet dan kaca.
  • Teknik rekat: cara pembuatan cetakan dengan merekatkan bahan satu dengan bahan lainnya.
  • Teknik cukil: cara pembuatan cetakan dengan mencukil bahan dari hardboard atau kayu untuk membentuk gambar terbalik dengan alat pahat.

Di bawah ini adalah bahan, alat, dan teknik yang bisa kalian lakukan dalam membuat media cetak saring. Adapun langkah-langkah yang bisa kalian lakukan adalah sebagai berikut.

  • Kain saring (screen) yang sudah dibingkai, mika film atau kertas kalkir, bahan afdruk dan penghapus, tinta atau cat sablon.
  • Kuas, rakel, meja sablon.
  •  Teknik afdruk: cara pembuatan dengan bahan afdruk, mika film, dan bantuan sinar matahari atau lampu.
  • Teknik mencetak: cara pewarnaan dengan alat rakel yang disapukan sekali atau lebih dan menerobos pori-pori kain saring.

Di bawah ini adalah bahan, alat, dan teknik yang kalian bisa gunakan dalam membuat media cetak cahaya (fotografi). Adapun langkah-langkah yang bisa kalian tempuh adalah sebagai berikut.

  • Film: bahan transparan yang dilapisi bahan peka cahaya.
  • Kertas foto: bahan yang digunakan untuk mencetak gambar foto.
  • Kamera: ruang atau kotak yang gelap (tidak tembus cahaya)
  • Cetakan (printer)
  • Persiapan memotret: cara memegang kamera dan posisi membidik (berdiri, jongkok, tiarap).
  • Memotret objek. 
  1. lensa
  2. diafragma
  3. penemu jarak
  4. rana
  5. lampu foto

Berikut ini adalah jenis-jenis kamera dalam seni grafis. Adapun jenis-jenis seni grafis tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Cara Pengoperasian, kamera manual, kamera otomatis, dan kamera digital.
  2. Sistem Bidik, kamera pengamat, kamera pembidik, kamera refleks, kamera SLR (single lens reflex), dan kamera refleks lensa kembar.
  3. Kegunaan, kamera udara, kamera arsitektur, kamera wartawan, kamera Linhof, kamera dalam air, kamera stereo, kamera tiga dimensi, dan kamera polaroid.

Teknik cetak merupakan bagian dari seni rupa yang sering disebut sebagai seni grafis. Terdapat beberapa teknik cetak manual dalam seni grafis, antara lain teknik cetak tinggi atau teknik cukil, teknik intaglio, teknik etsa, teknik cetak saring atau disebut pula teknik sablon. Cetak tinggi bukan merupakan seni yang otentik, karena sifatnya yang reproduktif, yaitu dapat dicetak berulang kali. Hal yang otentik hanya terletak pada acuan cetaknya. Namun hasil cetaknya dianggap sebagai karya seni yang orisinil, bukan merupakan salinan. Teknik cukil ini dapat menampilkan ekspresi dari senimannya. Cetak tinggi sendiri dikenal dengan beberapa variasi, antara lain cukil pada permukaan kayu (woodcut), cukil pada permukaan linoleum (linocut) dan cukil pada permukaan logam (metalcut). Cetak tinggi ini banyak diaplikasikan karena hasil cetaknya jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan karya lukisan.

Di Indonesia, seni cukil dikenal sejak masa perjuangan. Media cukil kayu menjadi pilihan utama dalam memproduksi poster-poster perjuangan dan selebaran propaganda. Sampai saat ini di Indonesia, teknik cetak tinggi atau cukil merupakan seni grafis yang paling popular. Teknik ini mendominasi munculnya teknik-teknik lain. Walaupun teknik cetak pada saat ini telah maju karena didukung oleh teknologi yang canggih, namun teknik cetak tinggi atau cukil masih digunakan dan digemari oleh sebagian seniman karena efek estetiknya memiliki ciri khas yang tidak dapat dicapai melalui teknologi canggih. Teknik cetak ini dapat bernilai ekonomis dalam kondisi tidak tersedianya peralatan canggih, dapat diterapkan untuk kebutuhan melipatgandakan suatu image yang bersifat komersial.

Cetak tinggi atau cukil memang merupakan teknik cetak yang paling sederhana dan relatif mudah dilakukan dibandingkan dengan teknik-teknik cetak (seni grafis) yang lain, seperti cetak dalam atau cetak datar, karena tidak membutuhkan peralatan studio yang lengkap. Material atau bidang yang dicukil mudah didapatkan, misalnya papan kayu, hardboard, karet vinyl, dan sejenisnya. Alat-alat dan tinta cetak juga mudah didapatkan, studio untuk mengerjakan tidak memerlukan ruang yang luas. Produk cetaknya tidak kalah bernilai dengan produk cetak yang menggunakan media lain maupun produk seni lukis. Melalui cetak tinggi, dengan leluasa dapat melakukan eksperimen visual, dengan menerapkan teknik cukil pada permukaan acuan cetak, sambil memanfaatkan tinta-tinta warna yang beraneka ragam. Melaui teknik cukil sebagai media yang mendorong untuk bereksperimen dengan teknik-teknik dan kemungkinan berekspresi dengan bentuk estetik sendiri. Teknik cetak tinggi pada dasarnya digunakan untuk mereproduksi sebuah gambar dengan citra yang sama dalam jumlah yang banyak.

Cetak tinggi atau relief print adalah salah satu dari beberapa macam teknik cetak yang memiliki acuan permukaan timbul atau meninggi, dimana permukaan timbul tersebut berfungsi sebagai penghantar tinta. Bagian yang dasar atau permukaan yang tidak timbul merupakan bagian yang tidak akan terkena tinta atau disebut bagian negatif, sedangkan bagian yang kena tinta disebut bagian positif. Untuk memperoleh acuan cetak yang timbul dapat dilakukan dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang tidak diperlukan menghantarkan tinta, sehingga tinggal bagian-bagian yang memang berfungsi sebagai penghantar warna atau tinta. Salah satu sifat cetak tinggi adalah apabila acuan cetaknya diamati, maka permukaannya acuan akan tampak sebagai permukaan yang berukir atau berelief. Oleh karena itu cetak tinggi disebut pula sebagai cetak relief atau relief print.

Teknik cukil kayu (woodcut) adalah teknik seni grafis yang paling awal, dan merupakan satu-satunya yang dipakai secara tradisional di Asia Timur. Seni cukil kayu disebut juga dengan istilah xilografi (xylography). Teknik cetak tinggi atau cukil ini menghasilkan gambar maupun tulisan melalui proses pencetakan dengan menggunakan permukaan lembar kayu, linoleum, hardboard atau karet vinyl yang dipahat atau dicukil sebagai acuan cetak atau plat. Bagian yang bukan merupakan gambar atau tidak dicetak selanjutnya dicukil, sedangkan bagian gambar atau yang tidak dicukil akan tetap sejajar dengan permukaan plat. Kemudian plat tersebut dibubuhi cat atau pewarna, setelah itu plat dicetak ke kertas dengan cara digosok, dengan bantuan sendok atau alat press. Apabila ingin menggunakan kombinasi beberapa warna, maka kita harus menggunakan acuan cetak atau plat yang berbeda bagi setiap warna yang digunakan.

Prinsip kerjanya adalah mendapatkan bagian positif (permukan yang timbul) dan negatif (permukaan yang cekung). Bagian negatif yang dihasilkan oleh cukilan tidak terkena warna, sebaliknya bagian positif yang tidak tercukil terkena warna. Bagian yang timbul akan diberi tinta dengan menggunakan roller, kemudian dicetak ke permukaan bidang cetak. Teknik cetak ini bertolak belakang dengan teknik cetak intaglio dan etsa (etching) yang justru bagian yang tergores menampung tinta yang kemudian dicetakkan pada kertas.

Perbedaan dengan teknik cetak lainnya, cetak tinggi ini memiliki kesederhanaan dalam peralatan, tidak membutuhkan teknologi yang canggih. Seniman dapat lebih ekspresif dalam menghasilkan karya seni grafis, lagipula ada beberapa nilai estetika yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan teknologi yang canggih. Pada umumnya proses cetak diaplikasikan pada permukaan benda yang datar. Proses pembuatan cetak tinggi dilakukan secara manual, namun tidak menutup kemungkinan apabila sketsa gambar merupakan hasil print-out.

searchpengertian.com | Apa yang di maksud dengan cetak tinggi? Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan pengertian cetak tinggi dalam ragam seni grafis. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian cetak tinggi dalam ragam seni grafis. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian cetak tinggi dalam ragam seni grafis.

Jelaskan yang dimaksud seni grafis dengan cetak tinggi

Cetak tinggi adalah ragam karya seni grafis yang proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan yang dicukil sehingga permukaan menjadi tinggi dan rendah (relief). Bagian yang tinggi ini dilumuri tinta cetak dengan alat rol karet. Setelah itu, hasilnya di cetak pada lembaran kertas sehingga membentuk gambar sesuai dengan cetakannya.

Berikut ini adalah beberapa ragam seni grafis dalam pembelajaran seni budaya kelas 9. Adapun ragam seni grafis tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Cetak Tinggi, proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan dicukil sehingga permukaan menjadi tinggi dan rendah (relief).
  2. Cetak Saring (Screen Printing), dibuat dengan cetakan dari bahan screen yang dilapisi bahan peka cahaya, ditutup, ditutup film, dan disinari (sablon).
  3. Cetak Dalam (Intaglio Print), proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan pelat alumunium yang ditoreh dengan alat tajam sehingga membentuk goresan yang dalam.
  4. Cetak Cahaya (Fotografi), proses pembuatannya melalui pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar.

Di bawah ini adalah bahan, alat, dan teknik cetak tinggi dalam seni grafis. Adapun langkah-langkah yang bisa kalian lakukan adalah sebagai berikut.

  • Bahan alami: daun-daunan, batang daun pisang, kayu, kulit pohon, atau buah-buahan.
  • Bahan buatan: kertas gambar, kertas karton, hardboard, tripleks, karet, alumunium, tinta, dan cat.
  • Alat pembentukan cetakan: gunting, pisau, dan pisau pahat.
  • Alat pewarnaan: rol karet dan kaca.
  • Teknik rekat: cara pembuatan cetakan dengan merekatkan bahan satu dengan bahan lainnya.
  • Teknik cukil: cara pembuatan cetakan dengan mencukil bahan dari hardboard atau kayu untuk membentuk gambar terbalik dengan alat pahat.

Di bawah ini adalah bahan, alat, dan teknik yang bisa kalian lakukan dalam membuat media cetak saring. Adapun langkah-langkah yang bisa kalian lakukan adalah sebagai berikut.

  • Kain saring (screen) yang sudah dibingkai, mika film atau kertas kalkir, bahan afdruk dan penghapus, tinta atau cat sablon.
  • Kuas, rakel, meja sablon.
  •  Teknik afdruk: cara pembuatan dengan bahan afdruk, mika film, dan bantuan sinar matahari atau lampu.
  • Teknik mencetak: cara pewarnaan dengan alat rakel yang disapukan sekali atau lebih dan menerobos pori-pori kain saring.

Di bawah ini adalah bahan, alat, dan teknik yang kalian bisa gunakan dalam membuat media cetak cahaya (fotografi). Adapun langkah-langkah yang bisa kalian tempuh adalah sebagai berikut.

  • Film: bahan transparan yang dilapisi bahan peka cahaya.
  • Kertas foto: bahan yang digunakan untuk mencetak gambar foto.
  • Kamera: ruang atau kotak yang gelap (tidak tembus cahaya)
  • Cetakan (printer)
  • Persiapan memotret: cara memegang kamera dan posisi membidik (berdiri, jongkok, tiarap).
  • Memotret objek. 
  1. lensa
  2. diafragma
  3. penemu jarak
  4. rana
  5. lampu foto

Berikut ini adalah jenis-jenis kamera dalam seni grafis. Adapun jenis-jenis seni grafis tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Cara Pengoperasian, kamera manual, kamera otomatis, dan kamera digital.
  2. Sistem Bidik, kamera pengamat, kamera pembidik, kamera refleks, kamera SLR (single lens reflex), dan kamera refleks lensa kembar.
  3. Kegunaan, kamera udara, kamera arsitektur, kamera wartawan, kamera Linhof, kamera dalam air, kamera stereo, kamera tiga dimensi, dan kamera polaroid.