Jenis-Jenis Norma Berdasarkan Daya Ikatnya | Norma (norm) adalah aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat yang disertai dengan sanksi atau ancaman apabila tidak melakukannya. Apabila kamu cermati, norma memiliki sifat memaksa dan menekan seseorang untuk mematuhinya. Misalnya, apabila kamu mengambil barang orang lain tanpa memberitahu (mencuri), maka tindakanmu jelas merupakan tindakan yang salah, dan kamu akan dijatuhi hukuman. Norma yang berlaku di masyarakat sifatnya mengikat dan berbeda-beda tingkatannya terhadap setiap warga atau anggota masyarakat. Ada norma yang mengikat lemah dan ada pula norma yang mengikatnya kuat. Berdasarkan daya pengikatnya, norma dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
Kebiasaan (Folkways) Kebiasaan adalah suatu perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Norma ini dapat dilihat dengan kesukaan individu melakukan kebiasaan tersebut. Hukuman bagi pelanggar norma ini hanya berupa teguran, cemoohan, ejekan, dan menjauhkan diri dari si pelanggar. Jika pelanggaran norma masih kecil, mungkin dijewer telinganya, dicubit, atau dimarahi. Contoh:
Tag Artikel : Jenis-Jenis Norma Berdasarkan Daya Ikatnya, Pengertian Norma Sosial, Macam-Macam Norma Sosial, Contoh Penerapan Norma Sosial [Sumber rujukan : Suprihartoyo, Djuminah, Esti Dwi Wardayati. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 1 : untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.-bse.kemdikbud.go.id -http://catatanbujangan.files.wordpress.com/2011/12/tus0amqk.jpg]
08:08
Norma (norm) adalah aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat yang disertai dengan sanksi atau ancaman apabila tidak melakukannya. Apabila kamu cermati, norma memiliki sifat memaksa dan menekan seseorang untuk mematuhinya. Misalnya, apabila kamu mengambil barang orang lain tanpa memberitahu (mencuri), maka tindakanmu jelas merupakan tindakan yang salah, dan kamu akan dijatuhi hukuman. Norma yang berlaku di masyarakat sifatnya mengikat dan berbeda-beda tingkatannya terhadap setiap warga atau anggota masyarakat. Ada norma yang mengikat lemah dan ada pula norma yang mengikatnya kuat. Berdasarkan daya pengikatnya, norma dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut. Selain pembagian jenis-jenis norma di atas, para ahli membagi norma menurut bidang-bidang kehidupan tertentu, yaitu sebagai berikut. a. Norma Agama Norma agama yaitu norma yang berasal dari Tuhan yang dituangkan ke dalam ajaran agama atau suatu kepercayaan tertentu. Inti dari norma ini adalah agar manusia bertakwa dan beriman, menjauhi segala larangan-Nya, dan menjalankan segala perintah-Nya. Contoh norma agama yang bersifat larangan antara lain larangan berdusta, mencuri, memfitnah, berzina, dan sebagainya. Jika larangan ini dilanggar sanksinya adalah dosa. Contoh norma agama yang bersifat perintah antara lain berbuat baik pada sesama, jujur, adil, dan menjalankan ibadah. Norma agama berfungsi sebagai pedoman dan pengatur manusia dalam menjalin hubungan yang baik antara manusia dengan Tuhan ataupun antar sesama manusia.b. Norma Kesusilaan Norma kesusilaan adalah norma yang bertujuan agar manusia mempunyai hati yang bersih. Norma ini tumbuh dan berkembang dari budi pekerti manusia sendiri. Sanksi terhadap pelanggaran norma ini berupa celaan dari masyarakat ataupun perasaan dari diri sendiri.c. Norma Kesopanan d. Norma Kelaziman Norma kelaziman adalah segala tindakan tertentu yang dianggap baik, patut, sopan, dan seolah-olah sudah ada dalam kebiasaan sekelompok manusia atau masyarakat.Contohnya masyarakat Indonesia makan dengan menggunakan sendok, atau masyarakat Jepang makan dengan menggunakan sumpit.
e. Norma sosial tidak bersifat statis, sehingga dapat mengalami perubahan. Contoh:Pemimpin masyarakat Baduy secara adat dan spiritual adalah seorang pu’un yang berkedudukan di wilayah Kajeroan yang sering disebut Tangtu atau Baduy Dalam. Di sini terdapat tiga buah kampung yang penghuninya dianggap masih tetap menjalankan pola hidup asli. Daerah Baduy Luar atau Panamping dipimpin oleh seorang kokolot. Selain Kajeroan dan Panamping, sebenarnya ada pula wilayah orang Baduy yang dianggap setingkat di bawahnya, yaitu daerah yang disebut dangka.Penghuni dangka dianggap sebagai orang yang sudah banyak meninggalkan ciri kehidupan Baduy dan sering melakukan pelanggaran religi. Related Posts : |