Jumlah liabilitas dan ekuitas dalam suatu perusahaan harus sama dengan jumlah asetnya

BerandaNarasiMengenal Ekuitas, Jenis, dan Contohnya

Jumlah liabilitas dan ekuitas dalam suatu perusahaan harus sama dengan jumlah asetnya

Oleh: Ignacio Geordi Oswaldo detikFinance

Ekuitas adalah komponen yang cukup penting dalam analisis keuangan. Lantas apa yang dimaksud dengan ekuitas?

Melansir dari KamusKeuangan Tokopedia, ekuitas adalah hak atau kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan, mewakili jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham perusahaan jika semua aset dilikuidasi dan semua hutang perusahaan dilunasi.

Ekuitas adalah hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi liabilitas (kewajiban) dalam neraca. Ekuitas juga diartikan sebagai modal atau kekayaan entitas bisnis, dihitung dengan jumlah aset dikurangi dengan liabilitas.

Ekuitas = Aset - Liabilitas

Istilah ekuitas berasal dari kata equity atau equity of ownership yang memiliki arti sebagai kekayaan bersih perusahaan.

Menurut standar akuntansi keuangan (PSAK No. 21), ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aset dan kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut.

Pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas akan mengalami pengurangan terutama dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian keuntungan atau karena kerugian.

Ekuitas terdiri atas setoran pemilik yang sering kali disebut modal atau simpanan pokok anggota untuk badan hukum koperasi, saldo laba, dan unsur lain.

Menurut Standar Akutansi Keuangan (2007), tujuan ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan yang harus dilaporkan sehingga dapat memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.

Elemen Ekuitas

  1. Modal Disetor
  2. Modal disetor adalah jumlah uang yang disetor oleh pemilik atau pemegang saham. Modal disetor dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu modal saham dan agio/disagio saham (additional paid-in capital).
  3. Laba Tidak Dibagi (Retained Earning)
  4. Laba tidak dibagi atau saldo laba ditahan adalah kumpulan laba dari tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai dividen.
  5. Modal Penilaian Kembali
  6. Modal penilaian kembali adalah selisih nilai buku lama dengan nilai buku baru.
  7. Modal Sumbangan
  8. Modal sumbangan adalah modal yang diperoleh perusahaan karena memperoleh aset yang berasal dari sumbangan.
  9. Modal Lain-lain
  10. Contoh modal lain-lain adalah modal dari cadangan pelunasan obligasi dan lain sebagainya yang tidak dikategorikan dalam empat kategori di atas.

Jenis-jenis Ekuitas

  1. Ekuitas Pemegang Saham
  2. Ekuitas pemegang saham adalah jumlah nilai aset yang diberikan kepada para pemegang saham suatu perusahaan, setelah dikurangi dengan hutang-hutang atau kewajiban lainnya.
  3. Ekuitas Pemilik
  4. Ekuitas pemilik adalah besarnya kepemilikan seorang pemilik atas bisnis terkait. Ekuitas pemilik biasanya berlaku untuk bisnis kecil. Perhitungan ekuitas pemilik serupa dengan ekuitas pemegang saham, yakni besarnya aset dikurangi dengan nilai kewajiban bisnis tersebut.

Pentingnya Ekuitas dalam Perusahaan

Nilai ekuitas sebuah perusahaan mencerminkan nilai buku perusahaan tersebut. Nilai ini merupakan salah satu faktor yang menentukan harga saham perusahaan tersebut.

Namun demikian, tidak jarang kita menemukan harga saham yang lebih tinggi dari nilai ekuitas per saham suatu perusahaan. Harga saham yang lebih tinggi ini mengindikasikan bahwa para investor meyakini bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek baik di masa yang akan datang.

Saat menjalankan bisnis, seorang pengusaha wajib memahami dasar-dasar ekuitas perusahaan. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui seberapa besar nilai saham dan aset tanpa hutang dan kewajiban yang menunjukkan sehat tidaknya sebuah perusahaan.

Contoh Ekuitas

Melansir dari situs accurate.id, berikut adalah contoh-contoh ekuitas berdasarkan pos-pos atau akun-akunnya:
  1. Saham Biasa
  2. Saham biasa merupakan ekuitas bisnis yang mencerminkan modal atau investasi awal yang disetorkan. Ekuitas ini memberikan hak kepada pemilik atau pemegang saham untuk memiliki aset-aset tertentu. Pemegang saham biasa memiliki kewajiban-kewajiban, termasuk memilih direksi dan pejabat yang berwenang, serta merumuskan prosedur dan kebijakan perusahaan.
  3. Saham Preferen
  4. Berbeda dari saham biasa, pemilik saham preferen hanya memiliki sedikit kewajiban dan tidak memiliki hak untuk memilih. Namun demikian, mereka biasanya memiliki hak klaim atas aset dan pendapatan perusahaan yang lebih dari hak pemegang saham biasa.
  5. Saham Treasury
  6. Contoh pos ekuitas bisnis yang lain adalah saham treasury. Saham jenis ini digunakan untk membeli kembali saham-saham dari pemegang saham biasa. Nilai saham ini biasanya negatif dan direpresentasikan dalam pembukuan sebagai pengurangan atas total nilai ekuitas.
  7. Pendapatan yang Tersimpan
  8. Saldo laba-atau pendapatan yang disimpan-adalah jumlah total pendapatan yang diperoleh suatu bisnis, dikurangi seluruh dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Intinya, pendapatan ini adalah pendapatan bersih yang Anda sebagai pemilik bisnis peroleh dan tidak dibayarkan kepada pemegang saham.
  9. Tambahan Modal yang Dibayarkan
  10. Ekuitas bisnis jenis ini diperoleh dari tambahan investasi yang disetorkan oleh para pemegang saham, di luar nilai saham pokok mereka. Pos ekuitas ini disebut juga kontribusi surplus, yang biasanya jauh lebih tinggi dari pos-pos ekuitas lainnya. Nilai ekuitas ini dapat berubah sesuai dengan untung-rugi yang diperoleh perusahaan dari penjualan saham.

Tulisan ini telah diterbitkan di link https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6041546/mengenal-pengertian-ekuitas-jenis-dan-contohnya.

Bagi kalian yang sudah mengenal tentang akuntansi, pasti setidaknya sudah tahu gambaran tentang persamaannya itu seperti apa. Kalau belum, tahu kita akan bahas bersama-sama apa yang dimanksud dengan persamaan dasar akuntansi atau persamaan akuntasi.

Persamaan akuntansi itu adalah sebuah neraca, seperti apa sih itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu perlu baca artikel ini. Karena, semuanya akan dijelaskan dengan rinci dan seinformatif mungkin. Beberapa penjelasan akan disertai dengan contoh, jadi akan jadi lebih jelas buat kamu yang terus membaca artikel ini.

Yuk baca terus, supaya kamu menjadi lebih paham, apa yang dimaksud dari persamaan akuntansi!

Apa Itu Persamaan Akuntansi?

Ada tiga hal penting nih agar memudahkan kamu mengetahui tentang persamaan akuntansi, pertama aset (assets), kedua kewajiban (liabilities), dan yang terakhir adalah ekuitas pemilik (owner’s equity). Ketiga hal tersebut menjadi dasar pada penerapan persamaan akuntasi. Dibuat dalam bentuk neraca dan menjadi dasar dari pembukuan dalam akuntansi.

Untuk lebih jelasnya terkait persamaan akuntansi, di bawah ini akan dipaparkan tentang hubungan di antara ketiga elemennya:

Aset = Kewajiban (liabilities) + Ekuitas (equity)

Biasanya, aset terdiri dari kewajiban dan ekuitas, karena pada setiap transaksi yang dilakukan perusahaan sudah pasti melibatkan paling tidak dua jenis akun. Dalam persamaan akuntasi kedua akun yang terlibat harus selalu seimbang dalam setiap transaksi yang dijalankan. Tujuannya agar proses pembukuan bisa berjalan lancar, dan kerugian tidak akan dialami oleh perusahaan.

Setelah kamu mengetahui seperti apa relasi atau hubungan antara aset, kewajiban, dan ekuitas, kamu juga perlu tahu arti dari masing-masing akun itu lho! Tidak perlu takut, karena selanjutnya kita akan membahas ketiga unsur tersebut satu demi satu.

Jumlah liabilitas dan ekuitas dalam suatu perusahaan harus sama dengan jumlah asetnya

Aset (Asset)

Apa sih yang kamu ketahui tentang aset? Secara sederhananya, aset merupakan semua sumber kekayaan yang dimiliki oleh seseorang atau sebuah perusahaan. Aset itu bisa tangible bisa juga intangible. Aset yang tangible dan intangible ini umumnya memiliki nilai keuagan.

Dengan adanya nilai tersebut, nantinya dapat diuangkan apabila dibutuhkan. Agar kamu bisa lebih membedakan diantara keduanya, berikut ini akan kami sajikan perbedaan tangible dan intangible asset. Baca juga tentang revaluasi aset

Tangible Asset

Secara umum, tangible Asset merupakan segala aset yang memliki bentuk fisik seperti uang, bangunan, kendaraan, metal berharga, mesin produksi, sampai kreasi seni. Dalam perhitungan akuntansi ada beberapa jenis yang mengalami depresiasi atau penyusutan disesuakan dengan umur dan intensitas penggunaaanya. Karena memiliki bentuk fisik, tangible asset besaran nilainya mudah untuk ditentukan dan penerapannya pada persamaan akuntansi juga sangat mudah.

Intangible Asset

Sedangkan intagible asset merupakan kebalikan dari tangible alias tidak memiliki benuk fisik. Karena, sebuah intangible asset tidak memiliki bentuk fisik, makanya sangat sulit menentukan besaran nilainya dalam bentuk uang. Karena, banyak sekali pertimbangan yang diperlukan dalam penentuannya. Selain itu, belum tentu juga besaran yang ditentukan disetujui oleh pihak-pihak lainnya yang bersangkutan.

Contoh penting dari intangible asset, seperti paten, trademarks, copyrights, dan teknologi (software) yang digunakan. Selanjutnya kita akan membahas unsur kedua dari persamaan dasar akuntansi yaitu kewajiban.

Kewajiban (Liabilities)

Apa yang kamu ketahui tentang kewajiban? Agar kamu tidak bingung dengan istilah liabilitas, kamu bisa mengibaratkannya sebagai lawan dari aset. Liabilitas itu juga bisa kamu ibaratkan sebagai kewajiban perusahaan terhadap hutang yang dimiliki.

Untuk contohnya, dapat kamu ibaratkan sebagai pajak yang harus dibayarkan, bisa juga uang yang dipinjam, yang nantinya harus dibayarkan besera bunganya. Terakhir, dalam penerapannya liabilitas ada dua macam, yakni liabilitas jangka pendek dan panjang yang akan dijelaskan di bawah ini:

Liabilitas Jangka Pendek

Pada persamaan akuntansi, liabilitas jangka pendek ini bisa kamu pahami sebagai gaji karyawan, hutang terhadap supplier, dan hutang jangka panjang jatuh tempo. Semua yang disebutkan itu harus dibayarkan dalam jangka waktu dekat di tahun ini. Jangka waktu liabilitas jangka pendek biasanya berkisar antara enam bulan sampai satu tahun.

Liabilitas Jangka Panjang

Sementara, liabilitas jangka panjang adalah jenis kewajiban kedua yang ada dalam persamaan dasar akuntansi. Perbedaan kewajiban antara liabilitas jangka panjang dan pendek sebenarnya hanya terdapat pada jangka waktu pembayarannya saja.

Jika liabilitas jangka pendek itu jangka waktu bayar atau jatuh temponya antara enam bulan sampai satu tahun. Liabilitas jangka panjang itu lebih dari satu tahun.

Contoh liabilitas jangka panjang bisa berupa pinjaman dengan jangka waktu panjang. Seperti, pembelian mesin pada sebuah perusahaan yang digunakan untuk meningkatkan produksinya secara kredit dengan masa pembayaran lima sampai sepuluh tahun.

Ekuitas (Equity)

Nah, Sekarang adalah unsur terakhir dari persamaan akuntansi yaitu ekuitas pemilik (owner’s equity), tapi sepertinya kita  perlu membahas “ekuitas” terlebih dahulu. yuk, langsung saja kita bahas!

Pada dasarnya, ekuitas (equity) itu sendiri merupakan selisih antara aset dan kewajiban yang secara rumus dapat ditulis sebagai berikut:

Equity = Assets –  Liabilities

Kalau aset lebih kecil dari liabilitas, maka equity akan menjadi negatif. Sebaliknya, jika liabilitas lebih kecil dari pada aset maka nilai ekuitas kamu sudah pasti menjadi positif. Ekuitas bisa sebagai modal sebuah perusahaan yang dapat digunakan untuk urusan pembiayaan operasi dan penambahan aset perushaan itu sendiri.

Pada perusahaan yang melakukan jual beli saham secara umum ekuitas pemilik akan dibedakan antara ekuitas perusahaan dan ekuitas sang pemilik. Pada perusahaan jenis ini ada dua jenis ekuitas yang perlu kamu ketahui. Pertama ekuitas pemilik perusahaan dan yang kedua adalah ekuitas shareholder (shareholder’s equity).

Ekuitas Pemilik (Owner’s Equity)

Umumnya, ekuitas pemilik perusahaan terikat seluruhnya dengan ekuitas perusahaannya. Hal ini dikarekan pemilik perusahaan memiliki kepemilikan 100% dari perusahaan tersebut. Keunggulan yang akan didapatkan adalah pemilik perusahaan dapat menentukan kebijakan-kebijakan tanpa perlu persetujuan atau voting dari komisaris perusahaan (board of directors).

Kelemahannya apabila perusahaan mengalami kerugian pemilik perusahaan akan menanggung kerugiannya, karena ekuitas pemilik terikat sepenuhnya terhadap perusahaan.

Ekuitas Shareholder (Shareholder’s Equity)

Sederhananya, ekuitas shareholder adalah ekuitas dari orang atau badan yang memeliki bagian terhadap suatu perusahaan. Kuntungan bagi owner (pemilik) adalah jika perusahaan mengalami kebangkrutan.

Karena, seluruh beban hutang perusahaan tidak hanya dibebankan kepada pemilik saja. Tetapi karena owner hanya memiliki sebagian saham dari perusahaannya, maka pengambilan keputusan dan kebijakan pun harus melalui persetujuan dari para komisaris (board of directors).

Jumlah liabilitas dan ekuitas dalam suatu perusahaan harus sama dengan jumlah asetnya

Double Entry System pada Persamaan Akuntansi

Untuk mengetahui persamaan akuntansi kamu perlu menggunakan cara pembukuan double entry system. Dengan double entry system kamu akan dapat melihat bahwa total nilai aset perusahaan akan sama dengan total liabilitas dan ekuitas shareholder.

Pembukuan double entry system pada persamaan akuntansi merekam semua jenis aset di sisi kiri dan liabilitas serta hutang disebelah kanan. Dengan menggunakan jenis pembukuan ini akan menjaga kepastian persamaan akuntansi tetap seimbang.

Karena, setiap transaksi yang dilakukan perusahaan, paling tidak harus melibatkan dua jenis akun. Di mana satu sisi terjadi pemasukan, di sisi lain adalah pengeluaran. Pengeluaran dan pemasukan inipun bisa berupa uang atau barang.

Limitasi dari Persamaan Akuntasi

Meskipun persamaan akuntansi akan selalu menunjukan total aset dan liabilitas yang selalu seimbang. Persamaan akuntasi sulit untuk dijadikan indikator, seberapa bagus performa perusahaan tersebut.

Hal terpenting bagi para investor untuk mengetahui performa perushaan untuk mendapatkan keuntungan yang terus meningkat. Sulit bagi investor untuk mengetahui performa perushaan jika hanya mengandalkan persamaan akuntansi.

Berbagai contoh soal persamaan akuntansi

Perlu kamu pahami dengan baik, bahwa ketiga unsur dalam persamaan akuntansi di atas saling terkait. Dengan kata lain, perubahan pada salah satu unsur tersebut jelas memengaruhi unsur lainnya. Lantas, seperti apa pengaruh yang dimaksud?

Untuk lebih jelasnya, kamu bisa perhatikan contoh analisis transaksi dan pencatatan dalam persamaan akuntansi berikut ini.

  • PT. JKL membeli alat tulis kantor sebesar Rp 1.000.000 secara tunai. Transaksi ini jelas memengaruhi kondisi keuangan perusahaan karena mengurangi kas yang ada. Namun di sisi lain, kekayaan perusahaan turut meningkat dalam bentuk kepemilikan alat tulis kantor.
  • Selain membeli alat tulis kantor, PT. JKL juga harus membayar biaya internet sebesar Rp 2.500.000. Transaksi bisnis semacam ini juga mengurangi kas perusahaan sebagai bentuk imbal balik dari layanan jasa telekomunikasi yang didapatkan.
  • Salah seorang karyawan PT. JKL dikabarkan bakal melangsungkan pernikahan. Peristiwa tersebut tentu tidak akan memengaruhi kas ataupun elemen lain dari keuangan perusahaan secara langsung, kecuali pernikahan tersebut disponsori oleh perusahaan.

Analisis transaksi dan pencatatan dalam persamaan akuntansi secara umum

Sekarang kamu akan melihat seperti apa hubungan antara harta modal dan utang melalui analisis transaksi dan pencatatan di dalam persamaan akuntansi. Jadi, coba perhatikan dengan seksama contoh soal persamaan dasar akuntansi berikut ini beserta jawabannya.

Pada tanggal 1 Februari 2021, Anton memulai usaha jasa akuntansi dengan menggunakan brand ‘Jasa Akuntansi Indonesia’.  Adapun core competence dari bisnis yang dilakoni oleh Anton tersebut adalah pelayanan pendampingan dan pembuatan laporan keuangan perusahaan kecil serta pelatihan akuntansi. Di tahap awal usaha tersebut, ada beberapa bentuk transaksi yang telah terjadi, di antaranya:

Setoran modal awal

Anton membuka rekening di Bank ZYX dengan nilai setoran awal sebesar Rp 50.000.000 atas nama Jasa Akuntansi Indonesia. Analisis transaksi dan pencatatan dalam persamaan akuntansi dimulai dari pengaruh transaksi ini yang menyebabkan peningkatan jumlah aset kas sebesar Rp 50.000.000. Ekuitas pemilik harus naik dengan jumlah yang sama untuk menyeimbangkan persamaan tersebut.

Ekuitas pemilik ini ditulis dengan menggunakan kata ‘modal’, lalu diikuti oleh nama pemiliknya, yakni ‘Modal Anton’. Adapun pengaruh dari transaksi ini pada persamaan akuntansi Jasa Akuntansi Indonesia adalah aset sama dengan ekuitas pemilik, kas sama dengan modal Anton, dan Rp 50 juta sama dengan Rp 50 juta. Mengingat Anton merupakan pemilik tunggal, maka Jasa Akuntansi Indonesia disebut sebagai perusahaan perseorangan.

Perlu diingat, persamaan akuntansi di atas hanya terkait dengan perusahaan Jasa Akuntansi Indonesia. Berdasarkan konsep entitas bisnis, aset pribadi Anton, seperti kendaraan ataupun properti tidak dimasukkan dalam persamaan dasar akuntansi di atas.

Pembelian aset tetap berupa tanah

Diketahui, Jasa Akuntansi Indonesia membeli tanah untuk keperluan kantor senilai Rp 15.000.000. Umumnya, setiap transaksi bisnis kerap dilakukan dengan cara menukarkan satu aset dengan aset lain yang dimiliki. Contohnya, kamu membeli smartphone secara tunai. Artinya, kamu menukarkan satu aset saja yaitu uang dengan aset lainnya berupa smartphone.

Begitu juga dengan Jasa Akuntansi Indonesia yang menukar aset berupa uang sebesar Rp 15 juta dengan tanah untuk keperluan bisnis. Namun di tahap awal, Jasa Akuntansi Indonesia menyewa ruko atau rumah berlokasi strategis untuk dijadikan kantor.

Tentu saja, pembelian tanah ini mengubah susunan aset, meski tidak mengubah jumlah totalnya. Secara garis besar, pos sebelum pembelian tanah ini berpengaruh setelah transaksi dari tiap pos yang ditunjukkan berupa aset sama dengan ekuitas pemilik, kas dan tanah sama dengan modal Anton. Perhitungannya sebagai berikut:

Rp 50.000.000 = (Rp 50.000.000 – Rp 15.000.000) + Rp 15.000.000 = Rp 50.000.000

Pembelian bahan habis pakai

Jasa Akuntansi Indonesia membeli bahan habis pakai secara kredit sebesar Rp 1.500.000. Anton berjanji untuk membayar pemasok dalam waktu beberapa hari ke depan. Kegiatan ini menjadi sebuah kewajiban yang disebut sebagai account payable atau utang usaha.

Beban habis pakai yang hendak digunakan oleh Jasa Akuntansi Indonesia di masa yang akan datang dicatat sebagai prepaid expense atau dibayar di muka yang jadi aset perusahaan. Diketahui, pengaruh dari transaksi ini berupa kenaikan pada nilai aset dan kewajiban sebesar Rp 1.500.000.

Transaksi pendapatan

Seperti halnya perseorangan yang mendapat uang dari jasa yang ditawarkan, seperti mengajar les privat, perusahaan juga bisa mendapatkan uang dari menjual barang atau jasa kepada orang yang membutuhkan. Nah, penerimaan uang tersebut dikenal sebagai pendapatan atau revenue.

Pada bulan pertama kegiatan operasionalnya, Jasa Akuntansi Indonesia menghasilkan sekitar Rp 10.000.000 dan menerimanya secara tunai. Transaksi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kas untuk meningkatkan modal dan aset perusahaan. Demi membantu persiapan laporan keuangan, pendapatan sebesar Rp 10.000.000 tersebut disajikan pada kolom terpisah yang ada di sebelah kanan modal perusahaan.

Hal tersebut dilakukan supaya pengaruh transaksi atas akun pemilik modal bisa diidentifikasi dengan jelas dan dirangkum secara terpisah. Dengan demikian, transaksi ini akan dicatat sebagai kenaikan pada kas dan pendapatan sebesar Rp 10.000.000.

Istilah khusus kerap digunakan untuk menjelaskan jenis pendapatan tertentu yang dihasilkan oleh perusahaan, baik itu penjualan barang, pendapatan sewa, pendapatan bunga, dan lain sebagainya. Hal ini bisa disesuaikan dengan sumber dari pendapatan tersebut.

Bukan hanya berasal dari penjualan atau pembayaran jasa saja, perusahaan juga bisa menerima pembayaran di masa mendatang yang dikenal dengan pendapatan atau penjualan kredit. Dalam hal ini, perusahaan diartikan memiliki account receivable atau piutang usaha yang merupakan klaim terhadap pelanggan.

Ketahuilah, piutang usaha adalah aset dan pendapatan yang diakui seakan kasnya telah diterima. Ketika seorang pelanggan membayar piutang yang dimiliki, maka bisa dikatakan terjadi pertukaran aset dengan aset lainnya. Secara garis besar, kas mengalami kenaikan, sementara piutang usaha menurun.

Pengeluaran beban

Jasa Akuntansi Indonesia membayar beragam beban berikut di bulan pertama kegiatan operasionalnya, antara lain:

  • Biaya sewa kantor sebesar Rp 1.000.000
  • Beban utilitas sebesar Rp 500.000
  • Gaji karyawan sebesar Rp 3.500.000
  • Biaya lain-lain sebesar Rp 300.000

Siapapun pasti tahu, jika kita bersedia membantu pekerjaan orang lain demi mendapatkan tambahan penghasilan, kita mungkin akan menggunakan peralatan milik sendiri. Nah, begitu juga dengan Jasa Akuntansi Indonesia yang menggunakan uang dan aset lainnya guna menghasilkan pendapatan.

Pendapatan berupa uang itu nantinya digunakan untuk proses menghasilkan pendapatan berikutnya yang disebut sebagai expense atau beban. Nah, beban ini meliputi gaji karyawan, beban habis pakai, aset dan jasa lain yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Pada dasarnya, pengaruh sekelompok transaksi ini adalah kebalikan dari pengaruh pendapatan.

Transaksi semacam ini mengurangi kas dan ekuitas Anton sebagai pemilik Jasa Akuntansi Indonesia. Seperti pendapatan, beban dicatat pada kolom terpisah tepat di sebelah kanan modal perusahaan. Mengingat beban ini mengurangi ekuitas pemilik, maka dimasukkan dalam nilai negatif.

Jumlah liabilitas dan ekuitas dalam suatu perusahaan harus sama dengan jumlah asetnya

Bagaimana pendapat kalian mengenai penjelasan persamaan akuntansi di artikel ini? Apakah menjawab pertanyaan yang kalian miliki tentang persamaan akuntansi? Untuk menerapkan persamaan akuntansi ini dalam perusahaanmu, gunakanlah JojoExpense! JojoExpense adalah aplikasi dari Jojonomic yang dapat membantu kamu mengelola pengeluaran perusahaan.

Kamu dapat mengontrol anggaran dari mana saja. Dengan fitur yang ada manajemen dan pengelolaan pengeluaran perusahaan kamu akan menjadi sangat mudah. Jadi kamu akan lebih efisien dan produktif deh!