Kapan organisasi menteri-menteri pendidikan asean terbentuk

Kapan organisasi menteri-menteri pendidikan asean terbentuk

The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) adalah sebuah lembaga antar pemerintah yang mencakup wilayah regional Asia Tenggara dan didirikan pada tahun 1965 atas kesepakatan antara pemerintah negara-negara Asia Tenggara dalam rangka mempromosikan kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Sebagai sebuah organisasi yang terus berupaya meningkatkan kemampuan sumber daya dan mengeksplor potensi tertinggi masyarakat regional, SEAMEO melakukan berbagai program dan projek yang ditujukan bagi pengembangan kapasitas manusia di Asia Tenggara. Selain itu juga demi menciptakan kehidupan yang lebih berkualitas, akses terhadap pendidikan yang sama rata, edukasi pendidikan yang bersifat preventif, kebudayaan dan tradisi, teknologi informasi dan komunikasi, bahasa, pengentasan kemiskinan, pertanian dan sumber daya alam.

Pembuat kebijakan tertinggi pada organisasi ini adalah SEAMEO Council, yang merupakan menteri pendidikan dari 11 negara Asia Tenggara; Brunei Darussalam, Cambodia, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Philippines, Singapore, Thailand, Timor Leste, Vietnam. The SEAMEO Secretariat berlokasi di Bangkok, Thailand.

SEAMEO memiliki Visi untuk menjadi organisasi terkemuka untuk meningkatkan pemahaman regional dan kerjasama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan untuk kualitas hidup yang lebih baik di Asia Tenggara. Misi SEAMEO adalah untuk meningkatkan kesepahaman regional, kerjasama dan kesatuan tujuan antara Negara Anggota untuk kualitas hidup yang lebih baik melalui pembentukan jaringan dan kemitraan, penyediaan forum antara pembuat kebijakan dan para ahli, dan promosi pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Motto SEAMEO adalah "Leading through Learning".

Untuk informasi lebih lanjut terkait SEAMEO silahkan mengunjungi website resminya: www.seameo.org

Kapan organisasi menteri-menteri pendidikan asean terbentuk

Bandung, Kemendikbud --- 2nd Strategic Dialogue for Education Ministers (SDEM) atau Dialog Strategis Kedua Menteri-menteri Pendidikan Asia Tenggara telah selesai diselenggarakan selama satu hari penuh di Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/4/2016). Tema utama yang diangkat adalah "Strategy 2035: Innovating, Leading Learning and Moving Forward Together". Dalam konferensi pers usai keseluruhan sesi dialog berlangsung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, para menteri pendidikan se-Asia Tenggara telah menyepakati beberapa hal mendasar untuk kemajuan pendidikan di regional Asia Tenggara.“Dari dialog-dialog tersebut akan muncul kegiatan-kegiatan konkret untuk memajukan kerja sama pendidikan di kawasan Asia Tenggara. SEAMEO bertanggungjawab menerjemahkannya ke dalam tiga hingga lima program aksi yang sudah dibicarakan,” ujar Mendikbud saat jumpa pers penyampaian hasil Dialog Strategis Kedua Menteri-menteri Pendidikan Asia Tenggara di Bandung, (28/4/2016). Dalam jumpa pers tersebut, hadir pula Menteri Pendidikan Thailand, Dapong Ratanasuwan, yang juga menjabat sebagai Presiden SEAMEO, dan Direktur Sekretariat SEAMEO, Gatot Hari Priowirjanto.Mendikbud juga mengatakan, kerja sama di bidang pendidikan antarnegara anggota SEAMEO tidak hanya bertujuan memajukan pendidikan di negara masing-masing, tetapi juga membuat rasa persatuan muncul di antara generasi baru di setiap negara. “Ada harapan untuk menyambungkan sekolah-sekolah di berbagai negara sehingga memiliki rasa persatuan sebagai masyarakat ASEAN,” katanya.Direktur Sekretariat SEAMEO, Gatot Hari Priowirjanto, mengatakan, hal tersebut salah satunya akan dilakukan di daerah perbatasan antarnegara. “Kami akan menyiapkan tim di setiap perbatasan negara. Kita akan cari datanya untuk diusulkan jadi bagian program yang kita siapkan,” ucapnya. Selain itu melalui program pembelajaran digital atau digital learning juga diharapkan bisa menyambungkan siswa-siswa antarkelas di suatu negara dengan negara lain. Program pembelajaran digital yang sudah dikembangkan SEAMEO antara lain SEA Digital Class dan Twinning Class.Presiden SEAMEO, Dapong Ratanasuwan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Indonesia sebagai tuan rumah, khususnya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang menjadi panitia penyelenggara. Ia juga menekankan pentingnya persatuan sebagai sesama bangsa ASEAN. “Kita harus memecahkan apa yang menjadi penghalang secara bersama-sama sebagai bangsa yang berada di kawasan yang sama,” katanya.Mendikbud mengatakan, Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara 2nd Strategic Dialogue for Education Ministers (SDEM), mendapat sesi dialog untuk menyampaikan pandangan mengenai pentingnya pelibatan publik di dalam kegiatan pendidikan dan formulasi kebijakan pendidikan. “Alhamdulillah apa yang kita kerjakan menjadi bahan yang menarik dalam diskusi,” ujarnya.Pertemuan SDEM Kedua terdiri dari empat sesi diskusi tematik, yaitu: 1) Agenda Pendidikan SEAMEO dan Sustainable Development Goals, 2) Inovasi dan Substansi Pembelajaran, 3) Pelaku Pendidikan dan Pelibatan Para Pemangku Kepentingan, dan 4) Agenda Tujuh Area Prioritas SEAMEO untuk tiga tahun ke depan (2016-2018), di mana para menteri pendidikan akan berbagi pengalaman implementasi tujuh prioritas area SEAMEO yang telah dilaksanakan di negara masing-masing.

Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1965, antara pemerintah negara-negara di Asia Tenggara untuk mempromosikan kerja sama regional di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan di Asia Tenggara. Indonesia bergabung sebagai anggota SEAMEO pada tahun 1968, bertepatan dengan ditandatanganinya Piagam SEAMEO. Saat ini SEAMEO telah beranggotakan 10 negara anggota ASEAN (Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Laos, Kamboja, Vietnam, Thailand, dan Myanmar), serta Timor Leste.

Sumber :

Kapan organisasi menteri-menteri pendidikan asean terbentuk

 

Penulis : Desliana MaulipaksiEditor :

Dilihat 11304 kali