Kenapa kucing disebut hewan kesayangan nabi

KUCING adalah salah satu binatang yang memiliki keterkaitan erat dengan kehidupan manusia. Seperti mitos kucing sebagai hewan pendamping nenek sihir, kucing yang memiliki sembilan nyawa, kucing yang dianggap dewa pada dinasti Firaun. Lalu, fakta lainnya kenapa kucing jadi binatang kesayangan Nabi?

Ternyata kucing adalah binatang kesayangan Nabi ﷺ. Kepada sahabatnya Nabi SAW berpesan untuk senantiasa menyayangi kucing seperti keluarganya sendiri.

Dari Ibnu Umar RA bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai.” (HR. Bukhari).

Kucing adalah binatang yang memiliki keistimewaan, pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit.

Sebuah penelitian oleh Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah mengatakan bahwa jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Justru Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing.

Tak ada salahnya Anda mencoba memelihara kucing di rumah. Selain sebagai binatang peliharaan, kucing juga bisa menjadi hiburan Anda dengan tingkah polahnya. []

SatuMedia

Kenapa kucing disebut hewan kesayangan nabi
Kenapa kucing disebut hewan kesayangan nabi
NABI Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.

Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali. Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR. Bukhari).

Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.

Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?

Keistimewaan Kucing Fakta Ilmiah 1 : Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.

Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Fakta Ilmiah 2 :
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapatkan adalah: – Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang. – Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut. – Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman. – Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan. – Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

– Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Komentar Para Dokter Peneliti

– Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. – Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit. – Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, – Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia. – Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme. – Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll) – Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.

– Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

Fakta Ilmiah 3 :
Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.

Fakta Ilmiah Tambahan :

Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.

Sisa makanan kucing hukumnya suci.
Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.

Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata,
“Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.

Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.

Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.

Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia. Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, Kucing kesayangannya.

Rasulullah SAW mempunyai kucing kesayangan

Pxhere

Rasulullah SAW mempunyai kucing kesayangan. Ilustrasi kucing tidur

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, — Sudah menjadi pengetahuan umum jika kucing memiliki tempat tersendiri dalam Islam. 

Baca Juga

Sebagai binatang yang sempat dipelihara Nabi Muhammad SAW, kucing, nyatanya, mampu menghubungkan surga atau neraka bagi pihak tertentu. 

عن عبدالله بن عمر رضي الله عنهما، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((عُذِّبَتِ امرأةٌ في هرَّة حبسَتْها حتى ماتت جوعًا، فدخلَتْ فيها النار))، قال: فقال - والله أعلم -: لا أنتِ أطعمتِها ولا سقيتِها حين حبستِها، ولا أنتِ أرسلتِها، فأكلَتْ من خشاش الأرض

Dari Ibnu Umar RA, Nabi Muhammad SAW sempat bersabda, "Ada seorang perempuan yang masuk ke dalam neraka karena perkara seekor kucing. (Kucing) itu dia ikat (sampai mati). Dia tidak memberinya makan. Tidak pula membiarkannya lepas sehingga bisa mencari makan sendiri, (sekalipun) serangga-serangga di tanah." (HR Bukhari Muslim)

Padahal, sudah dijelaskan Nabi Muhammad jika dirinya tidak pernah membiarkan seekor binatang apapun mati dalam keadaan kelaparan.

Dalam buku Muhammad Ismail Al-Jawasy dengan judul "Nabi Muhammad Sehari-Hari", menurut Rasulullah, merupakan sebuah dosa yang layak untuk diganjar dengan seberat-beratnya hukuman bagi orang yang secara sengaja membiarkan seekor binatang kelaparan, dan tiada lain balasan untuk orang tersebut melainkan ancaman api neraka. 

Sebaliknya, Rasulullah mengatakan, siapapun yang mau dan mampu menyaingi binatang, memenuhi rasa laparnya, maka balasannya tak lain adalah surga. Rasulullah SAW juga bersabda sebagaimana diriwayatkan dari Abu Dzar RA:

عن أبي ذر رضي اللّه عنه أن رسول اللّه  صلى الله عليه وسلم قال:  بينما رجلٌ يمشي بطريق اشتدَّ عليه العطشُ. فوجد بئرا فنزل فيها، فشرب، ثم خرج، فإِذا كلبٌ يلهَثُ، يأكل الثَّرَى من العطش. فقال الرجل: لقد بَلَغَ هذا الكلبَ من العطش مثلُ الذي كان قد بلغ مني فنزل البئرَ، فملأ خفَّه ماءً، ثم أمسكه بفيه حتى رقِي فسقى الكلب. فشكر الله له، فغفر له   قالوا: "يا رسول اللّه، وإن لنا في البهائم أجرا؟ ". فقال: " في كل كبِد رطبة أجرٌ"

"Pernah suatu ketika ada seorang laki-laki yang berjalan dalam keadaan sangat haus, kemudian ia menuruni sebuah sumur untuk memperoleh air minum. Tatkala keluar dari sumur itu, ia mendapat seekor anjing yang sama kelaparan dan kehausan, Ia hanya makan kotoran unta di sebabkan sangat haus, kemudian laki-laki itu berkata, 'Sungguh anjing ini sedang merasakan nasib yang sama denganku." 

Maka laki-laki itu pun turun kembali ke dalam sumur itu dan memenuhi sepatu kulitnya dengan air yang ia jinjing dengan mulutnya, Ia naik dan memberi minum Anjing itu. Lantas ia bersyukur kepada Allah sehingga diampuni dosa-dosanya. 

Baca juga : Arab Saudi Izinkan 2 Juta Jamaah Umrah per Bulan

Dari kisah tersebut, para sahabat bertanya,"Wahai Rasulullah apakah memberlakukan demikian setiap binatang itu ada pahala?, dan dijawab  Rasulullah, "Pada setiap sesuatu yang bernyawa ada pahala." 

Kucing Rasulullah

Semasa hidup, Rasulullah diketahui memiliki beberapa binatang peliharaan, mulai dari kucing hingga unta. Hewan-hewan itu dirawatnya dengan penuh kasih sayang.  

Diceritakan peliharaan Rasulullah, Mueeza, yang merupakan kucing dan mulai dipelihara Rasulullah selama Pertempuran Uhud. 

Dalam banyak kisah, Mueeza kerap digendong Rasulullah dan ditaruhnya di atas paha sambil dielus badannya. Salah satu yang sangat disukai Nabi SAW ialah saat Mueeza mengeong tiap mendengar lantunan adzan. Seolah-olah, hewan imut itu sedang menjawab panggilan sholat. 

Tak sampai di sana, saking mencintai Mueeza, pernah suatu ketika, Nabi SAW mendapati Mueeza sedang tidur di atas jubah. Padahal, Rasulullah memerlukan jubah tersebut. Bukannya membangunkan Mueeza, Rasulullah SAW justru memotong belahan lengan jubah yang ditiduri kucingnya itu. Sebabnya beliau tak ingin mengganggunya.   

Baca juga : Surat Al Insyirah Ayat 7, Pentingnya Seimbang Dunia Akhirat    

Kenapa kucing disebut hewan kesayangan nabi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...