Kertas warna dan kertas karton termasuk contoh bahan

Bisnis & Industri Layanan Bisnis Peralatan Kantor

  • Kertas warna dan kertas karton termasuk contoh bahan
  • Karton(Pengemasan)
  • karton

  • karton yang cocok untuk membuat poster

Karton adalah bahan berbasis kertas tebal. Meskipun tidak ada diferensiasi yang kuat antara kertas dan kertas karton, kertas karton umumnya lebih tebal (biasanya lebih dari 0,30 mm, 0,012 in, atau 12 poin) dari kertas dan memiliki atribut superior tertentu seperti kelenturan dan kekakuan. Menurut standar ISO, kertas karton adalah kertas dengan gramatur di atas 250 g / m, tetapi ada pengecualian. Karton bisa tunggal atau multi-lapis.
Karton dapat dengan mudah dipotong dan dibentuk, ringan, dan karena kuat, digunakan dalam kemasan. Penggunaan akhir lainnya adalah pencetakan grafis berkualitas tinggi, seperti sampul buku dan majalah atau kartu pos. Karton juga digunakan dalam seni rupa untuk membuat patung.
Kadang-kadang disebut sebagai kardus , yang merupakan istilah generik, awam yang digunakan untuk merujuk ke papan berbasis kertas tebal, namun penggunaan ini tidak berlaku lagi di industri kertas, percetakan dan pengemasan karena tidak cukup menggambarkan setiap jenis produk.

Istilah umum untuk kertas tebal yang juga sering disebut sebagai kardus. Biasanya pada berat dasar 120 ~ 130g / m 2 atau lebih, dan beberapa dari 600 g / m 2. Selain berbagai jenis bubur kayu, jerami bubur, kertas bekas, dll. Digunakan sebagai bahan baku, dan dibuat dengan mesin kertas bersih, mesin penggali jenis multilayer, dll. Kualitas kertas sulit, dan bagian belakangnya kuat. Kertas karton putih, kertas karton kuning, kertas karton warna, kertas dasar karton dan sejenisnya. Aplikasi termasuk kemasan, kertas penutup, wadah cairan kedap air dan laminasi .
→ Item terkait mesin pembuatan kertas

Sumber Encyclopedia Mypedia

Bahasa lainnya

Karton atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai Paperboard adalah Material yang terbuat dari pulp, baik pulp organik, pulp sintetis atau sisa produksi kertas (daur ulang). Merujuk pada ISO 536, sebuah material yang terbuat dari kertas dengan berat lebih dari 200 g/m2 dikategorikan sebagai karton. Kemunculan karton sebagai salah satu rekayasa dibidang teknologi material untuk memenuhi beberapa kebutuhan seperti Ekonomis dan mudah didaur ulang (eco friendly). Karton umumnya digunakan untuk bahan pembuatan kartu pos, kartu remi,dan lainnya yang membutuhkan daya tahan lebih tinggi dari kertas biasa. Tekstur kertas ini biasanya halus, tetapi juga dapat bertekstur atau mengkilap.

Kertas warna dan kertas karton termasuk contoh bahan

Karton

Karton pertama kali diproduksi pada tahun 1817 Di Inggris.[1][2][3] Pada saat itu diperlukan sebuah kemasan pelindung yang tidak terlalu memakan ruang pada bagasi kapal dan dapat dirakit untuk kemudian digunakan berulang-ulang sebagai bentuk penghematan pengeluaran jasa pengiriman akibat adanya perang.

Klasifikasi Karton

Akibat banyaknya kemungkinan kesalahan penafsiran di beberapa negara terkait karton, untuk membedakan antara istilah karton, karton box dan lainnya, secara umum karton di Indonesia sendiri dikenal beberapa klasifikasi antara lain:

 

Bagian Tengah Karton Box.

  • Karton box — adalah karton yang mudah dibentuk, dilipat tanpa merusak isi benda yang diletakan didalamnya. Biasanya jika kita melihat irisan melintang karton box, akan ditemukan sebuah lapisan bergelombang. Tujuannya adalah untuk memberikan kekuatan karton agar tidak mudah rusak. Diluar indonesia, karton box dikenal dengan istilah corrugated paperboard.
  • Flexible Packaging — Sama seperti karton box yang mudah dibentuk dan dilipat, hanya saja Flexible Packaging digunakan untuk kemasan makanan/minuman cepat saji dengan menambahkan lapisan anti jamur, atau bahan yang mencegah kontaminasi kimia agar makanan dan minuman tidak terpapar zat racun yang berbahaya bagi tubuh. Produksi folding box mengikuti standar kesehatan tiap-tiap negara, untuk indonesia sendiri diatur oleh Depkes dan BPOM. Di Indonesia istilah ini lebih familiar dengan nama Tetrapack.
  • Kertas Karton — Kertas karton biasanya digunakan untuk keperluan hasta karya. Dan tidak diperkenankan sebagai pelindung bahan-bahan yang mudah rusak. Namun beberapa kertas karton digunakan untuk melindungi permukaan suatu benda agar tidak mudah lecet saat pengiriman. Kita bisa menemukan karton ini dengan beragam warna dengan ukuran standar kertas plano (A0).

Bahan baku karton sama seperti kertas, yaitu pulp yang berasal dari serat kayu/selulosa atau limbah kertas. Setelah menjadi bubur kayu/bubur kertas, bahan baku kemudian dikelompokan untuk diberi warna atau tidak. Jika hendak dibuat karton dengan beraneka warna (biasanya untuk keperluan kreasi), maka bubur kayu ini akan melalui proses bleaching, sebuah proses dimana warna bubur akan menjadi putih dengan bantuan larutan Hidrogen Peroxida atau sejenisnya. Kemudian bubur kayu ini akan dicampurkan dengan pewarna sesuai dengan kebutuhan dan tahap akhir adalah pencetakan sesuai dengan ketebalan yang di inginkan.

Dikarenakan sifatnya yang mudah dibentuk dengan peralatan seperti cutter, bernilai ekonomis (murah), dan bisa ditemukan dimana-mana, membuat karton menjadi salah satu media kreasi yang cukup diminati oleh masyarakat. Terbukti dengan banyaknya kreasi yang terbuat dari karton box digunakan untuk hiasan atau peralatan yang bisa kita gunakan sehari-hari. Seperti kotak mainan yang memiliki nilai edukasi, hingga membuat folding box dari kardus bekas.

  • Kotak jus

  1. ^ Marketing Communications, Volume 6, Issues 7-12, United Business Publications (1981). "Reportedly, the oldest known box-making business was formed in Great Britain about 1817."
  2. ^ Stanley Sacharow and Roger C. Griffin (1970),Food packaging: a guide for the supplier, processor, and distributor, AVI Pub. Co."Commercial box making is supposed to have begun in England in 1817."
  3. ^ Paula Hook and Joe E. Heimlich. "Paper and paper products". A History of Packaging. Diakses tanggal 2005-10-26. The first commercial cardboard box was produced in England in 1817, more than two hundred years after the Chinese invented cardboard. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karton&oldid=19530709"

Kerajinan bahan lunak adalah proses pembuatan benda memakai tangan dan alat bantu dari bahan lunak. Kerajinan tangan bahan lunak terbagi menjadi bahan lunak alami dan buatan.

Contoh benda dari bahan lunak alami seperti kulit pohon, tulang daun, tanah liat. Sedangkan bahan lunak buatan seperti plastik, kain, kertas, dan karton.

Cara membuat produk kerajinan bahan lunak membutuhkan langkah-langkah penting. Langkah tersebut seperti menyiapkan alat dan bahan, membuat rancangan, dan penyelesaian.

Produk kerajinan bahan lunak seperti vas bunga, cangkir, tisu, kotak surat, bunga buatan. Bahan-bahan tersebut terbuat dari tanah liat, tulang daun, sedotan plastik, dan kartun.

Proses pembuatan kerajinan tangan dari bahan lunak ini tidak perlu diolah lagi. Sehingga Anda bisa membuat bahan lunak menjadi barang kerajinan tangan.

Baca Juga

Tanah liat termasuk kerajinan bahan lunak karena sifatnya empuk dan mudah dibentuk. Produk kerajinan seperti celengan, patung, piring terbuat dari tanah liat. Berdasarkan jenisnya, tanah liat termasuk bahan lunak alami.

Advertising

Advertising

Penjelasan mengenai kerajinan bahan lunak alami adalah bahan kerajinan yang didapat dari alat sekitar, serta pengolahannya tidak perlu dicampur dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak alami yaitu tanah liat, getah nyatu, bubur tisu, kulit, dan flour clay.

Tanah liat memiliki karakteristik teksturnya lengket ketika dicampur dengan air. Tekstur ini akan kuat menyatu antara tanah liat yang satu dengan yang lain. Dalam keadaan kering, tanah liat bisa dipecah-pecah dan teksturnya lebih halus.

Produk kerajinan dari tanah liat ini seperti tembikar, celengan, piring, wadah minum, dan masih banyak lagi. Pengrajin akan membuat bentuk tanah liat memakai campuran air. Setelah bentuk kerajinan jadi, tanah liat lalu dibakar dengan suhu tinggi supaya mengeras dan awet.

2. Four Clay

Mengutip dari buku Saku Prakarya (Kerajinan), four clay dibuat dari adonan tepung. Adonan ini kemudian dilumat sampai kalis, sehingga mudah dibentuk menjadi kerajinan. Kerajinan dari bahan ini tidak tahan air, sehingga mudah rusak. Flour clay bisa diwarnai memakai bahan pewarna makanan atau sintesis. Kerajinan dari bahan ini bisa dibuat warna-warni.

3. Bubur Tisu

Bubur tisu termasuk kerajinan bahan lunak alami yang digunakan untuk pelajaran seni. Bubur tisu adalah proses penghancuran kertas sampai menjadi bubur, setelah dicampur dengan air. Bubur tisu ini terbuat dari berbagai jenis kertas yang mudah hancur ketika terkena air.

Bubur tisu bisa dijadikan bahan kerajinan dan proses daur ulang kertas yang tidak dipakai.Anda bisa membuat hiasan dinding, hiasan bingkai, gambar bunga dari bahan bubur tisu.

Sebelum membuat prakarya, buatlah bubur tisu atau bubur kertas terlebih dahulu. Cara potong kertas yang tidak terpakai menjadi bagian kecil-kecil. Potongan kecil ini memudahkan untuk larut dalam air.

Setelah itu masukkan potongan kertas dalam baskom berisi air. Tunggu beberapa saat sambil meremas-remas kertas. Remasan kertas ini untuk mempercepat kertas cepat terurai di dalam air sampai menjadi bubur.

4. Kulit

Kulit termasuk bahan lunak alami yang terbuat dari berbagai kulit hewan seperti kulit ayam, kambing, ular, sapi, hingga kerbau. Kulit bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan berkualitas tinggi. Contoh kerajinan tangan terbuat dari bahan kulit seperti lukisan, dompet, kemoceng, tas, hingga ikat pinggang.

5. Getah Nyatu

Getah nyatu termasuk bahan lunak alami yang dimanfaat sebagai karya seni. Getah nyatu berasal dari pohon kayu nyatu dari Kalimantan. Pohon ini dimanfaatkan getahnya untuk membuat karya seni bernilai tinggi.

Mengutip dari Ensiklopediaindonesia.com, kerajinan getah nyatu populer dari Kalimantan Tengah. Suku Dayak membuat kerajinan dan karya seni dari pohon nyatu. Contoh kerajinan seperti patung, replika, dan dekorasi ruangan.

Proses pembuatan kerajinan ini cukup rumit untuk mendapatkan getahnya. Sebelum menjadi bahan kerajinan batang pohon dipisahkan dari kulit kemudian direbus sampai tiga kali, untuk mendapatkan getah berkualitas.

Kerajinan dari getah nyatu ini kebanyakan berbentuk perahu naga dan perahu burung tingang. Replika perahu ini juga digunakan untuk upacara adat suku Dayak. Dalam acara tiwah, perahu dapat mengantarkan tulang orang yang meninggal.

Baca Juga

Kerajinan bahan lunak buatan adalah bahan kerajinan buatan manusia yang diolah dan dicampur dengan zat kimia. Tekstur bahan lunak buatan ini lembut, empuk, dan mudah dibentuk.

Contoh kerajinan lunak buatan adalah polymer clay, gips, fiberglass, sabun, lilin, dan parafin. Bahan-bahan tersebut bisa dipakai untuk kerajinan tangan.

1. Plastisin dan Polymer Clay

Polymer clay mengandung minyak dan bisa mengeras ketika kering. Sedangkan plastisin memiliki tekstur lunak dan mengandung. Perbedaan kedua bahan ini adalah polymer clay bisa mengeras ketika kering.
Keduanya mudah dibentuk, memiliki warna cerah, dan teksturnya lunak. Plastisin dan clay mudah dibentuk menjadi bahan kerajinan tangan. Kedua bahan juga bisa menjadi kreasi anak-anak membuat mainan.

2. Gips

Gips awalnya berbentuk bubuk yang bisa mengental ketika dicampur dengan air. Adonan gips bisa dicetak atau dicor menjadi bahan kerajinan. Adonan dari bahan gips bisa mengeras ketika didiamkan. Tetapi, gips mudah pecah meski sudah kering sehingga perlu berhati-hati memakai bahan kerajinan ini.

3. Lilin dan Parafin

Lilin dan parafin merupakan benda berwujud padat yang bisa mencair ketika dipanaskan. Kedua bahan ini bisa dicampur untuk aroma pewangi dan relaksasi. Anda bisa mencetak lilin dan parafin dalam bentuk unik.