Kali ini kita akan membahas mengenai konsep wilayah dan tata ruang. Tentunya kalian masih ingat dong prinsip utama dari geografi? Yap benar, geografi berprinsip untuk mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena di bumi dalam konteks keruangan. Nah, salah satu bagian dari konteks keruangan adalah wilayah. Tapi sayangnya, istilah wilayah sering kali keliru penggunaannya dengan lokasi, daerah, atau kawasan. Wilayah (region) didefinisikan sebagai kesatuan ruang yang memiliki ciri khas karakteristik tertentu sehingga menjadi pembeda dari wilayah lain di sekitarnya. Karakteristiknya bisa dari unsur fisik, ekonomi, atau sosial-budaya. Show
Dalam membahas wilayah, tidak dapat lepas dari istilah perwilayahan. Sederhananya, wilayah sebagai benda sedangkan perwilayahan sebagai prosesnya. Jadi, perwilayahan (regionalisasi) adalah upaya untuk mengklasifikasikan unsur-unsur yang sama (homogenitas). Hal ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan memantau perubahan gejala di permukaan bumi. Pembahasan tentang wilayah dan perwilayahan diatur di dalam sistem tata ruang. Tata ruang merupakan upaya untuk mengatur struktur dan pola pemanfaatan ruang. Salah satu tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan dalam pembangunan antar sektor di wilayah. Jenis-jenis WilayahA. Wilayah Formal (Uniform Region)Ciri dari wilayah formal adalah sebagai berikut.
Contohnya:
Konsep batasan:
B. Wilayah Fungsional (Nodal Region)Ciri dari wilayah fungsional adalah sebagai berikut.
C. Wilayah Vernakular (Wilayah Perseptual)Ciri dari wilayah vernakular adalah sebagai berikut.
Kutub PertumbuhanJika membahas pembangunan wilayah, pastinya tidak akan lepas dari dua sudut pandang yaitu kutub pertumbuhan dan pusat pertumbuhan. Lantas apa itu kutub pertumbuhan? Kutub pertumbuhan pertama kali dikembangkan oleh Francois Perroux (1955). Dimana teori ini menjelaskan bahwa sebenarnya pembangunan wilayah tidak terjadi secara serempak. Melainkan muncul di tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda-beda. Jadi, muncul dulu nih kutub/pusat pertumbuhan baru deh proses pembangunan menyebar ke wilayah-wilayah sekitarnya. Tetapi, yang ditekankan dalam teori ini adalah adanya ekonomi yang dinamis tanpa melihat keruangan (geografi). Ciri-ciri kutub pertumbuhan biasanya memiliki industri-industri yang besar.
Perroux kemudian mendapat kritikan dari seorang peneliti bernama Myrdal (1957). Menurut Myrdal, pusat pertumbuhan menjadi daya tarik bagi sekitarnya. Konsep digunakan coreperiphery untuk menjelaskan adanya pergerakan ekonomi berupa barang/jasa. Hal tersebut menyebabkan terciptanya polarisasi ekonomi sehingga terjadi ketimpangan pembangunan antara pusat dan pinggirannya. Adapun dampak dari polarisasi ekonomi adalah sebagai berikut.
Pusat PertumbuhanSebenarnya kutub dan pusat pertumbuhan dapat dikatakan sebagai dua hal yang sama. Tapi, di pusat pertumbuhan akan dijelaskan lebih rinci lagi tentang proses pembangunan suatu wilayah. Lantas apa itu pusat pertumbuhan? Pusat pertumbuhan adalah wilayah yang secara pesat berkembang sehingga mempengaruhi perkembangan wilayah sekitarnya. Skala pertumbuhan wilayah pun berbeda-beda loh, ada yang skala nasional maupun regional. Di Indonesia, skala nasional contohnya Makassar sebagai pusat pertumbuhan kawasan Indonesia bagian Timur. Sedangkan skala regional contohnya JABODETABEK. Pusat pertumbuhan dibahas melalui teori tempat sentral (central place theory). Teori tempat sentral dikemukakan oleh Walter Christaller (1933) yang kemudian dilanjutkan oleh August Losch (1945). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
Macam-macam pusat pertumbuhan:
Artikel: Wilayah dan Tata Ruang Kontributor: Dema Amalia, S.Si. Alumni Geografi FMIPA UI Materi Geografi lainnya di StudioBelajar.com:
What’s up, Quipperian? Ayo, siapa yang belum terlalu paham dengan materi Geografi yang satu ini? Pasti karena itu kan alasan kamu mampir ke sini. Eits, buat yang merasa sudah jago pun jangan sombong dulu, siapa tahu ada bahan yang terlewat, lho. Makanya, kali ini Quipper Blog mau mengupas tuntas materi wilayah, perwilayahan, dan pusat pertumbuhan ini. Penasaran? Psssttt.. Materi ini penting banget lho! Ia ditanyakan lebih dari 20% di soal UN SMA 2015-2019 dan lebih dari 16% di soal Geografi SBMPTN 2015-2019. Jadi, wajib banget kan kita menguasainya? Langsung saja, ya! I. WilayahA. Pengertian WilayahWilayah merupakan suatu area yang punya karakteristik atau sifat khas tertentu yang membedakannya dengan wilayah lainnya. Nah, kalau mau merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, wilayah ialah ruang yang merupakan kesatuan dari geografis, serta segenap unsur-unsur yang ada pada batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan administratif dan atau aspek fungsional. Secara singkat, wilayah merupakan penampakan tertentu yang bersifat khas, Quipperian. Misalnya nih, wilayah kehutanan berbeda dengan wilayah pertanian. Atau wilayah perkotaan tentu berbeda dengan wilayah pedesaan. Nah, wilayah ini tentunya terdiri dari kesatuan ekosistem, baik komponen biotik dan abiotik di dalamnya. Komponen biotik bisa berupa penduduk, vegetasi, dan hewan. Sementara komponen abiotik bisa berupa iklim, jenis tanah, bentuk lahan, dan lainnya. B. Tipe WilayahUmumnya, wilayah terbagi ke dalam 2 tipe, yakni wilayah formal dan wilayah fungsional. Apa saja sih, itu? Yuk, baca penjelasannya di bawah ini. a. Wilayah FormalWilayah ini adalah wilayah yang punya kesamaan dalam kriteria tertentu, baik kriteria fisik atau sosial. Misalnya, suatu wilayah punya kesamaan dalam kegiatan bercocok tanam, maka wilayahnya disebut wilayah pertanian. Atau suatu wilayah punya kesamaan bentuk lahan yang berbukit-bukit, maka wilayah itu disebut wilayah perbukitan atau dataran tinggi.
Contoh tipe wilayah formal:
b. Wilayah FungsionalWilayah ini adalah wilayah banyak diatur oleh beberapa kegiatan dan saling terkait, ditandai adanya interaksi dengan wilayah sekitarnya. Misalnya saja sebuah industri yang didirikan pada suatu wilayah dan karyawan yang tinggal di sekitarnya. Setiap pagi para karyawan ini bekerja menuju pabrik dan sore kembali lagi ke rumah masing-masing.
Ciri-ciri wilayah fungsional:
Contoh tipe wilayah fungsional:
II. PerwilayahanA. Pengertian PerwilayahanPerwilayahan (regionalisasi) merupakan proses penggolongan wilayah berdasarkan ciri-ciri dan kriteria tertentu. Perwilayahan adalah upaya untuk membagi-bagikan permukaan bumi ke dalam sebuah wilayah-wilayah untuk tujuan tertentu. B. Klasifikasi PerwilayahanUmumnya, klasifikasi atau penggolongan perwilayahan dibagi menjadi 2, yaitu perwilayahan formal dan perwilayahan fungsional. Di bawah ini penjelasan lengkapnya, ya. 1. Perwilayahan FormalPerwilayahan ini merupakan pengelompokan wilayah yang punya karakteristik yang sama alias homogen. Biasanya perwilayahan ini ditentukan berdasarkan kriteria tertentu, seperti administrasi, kondisi fisik, kondisi sosial, atau kondisi ekonomi. Pembatasan wilayah formal biasanya cukup sulit, tapi wilayah inti biasanya mudah dikenali karena punya perbedaan yang mencolok dibandingkan wilayah lainnya. Wilayah inti juga umumnya terletak di bagian tengah yang letaknya strategis, misalnya seperti di daerah subur, persimpangan jalan, atau lembah-lembah sungai. Karena letaknya yang strategis inilah, wilayah tersebut jadi cepat berkembang jadi pusat aktivitas penduduk, baik aktivitas ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun administrasi. Contoh perwilayahan formal adalah pembagian wilayah berdasarkan batas administrasi yang menghasilkan beberapa provinsi. 2. Perwilayahan FungsionalPerwilayahan ini merupakan pengelompokan wilayah yang punya karakteristik berbeda atau heterogen dan biasanya ditentukan oleh hubungan antara bagian-bagian wilayah dengan pusat wilayah. Meski karakteristiknya heterogen, kita tetap bisa menemukan pola keragaman dalam suatu wilayah. Pusat wilayah (wilayah yang besar) dengan bagian wilayah (unit yang lebih kecil) saling ketergantungan sehingga terdapat hubungan fungsional di antara keduanya yang tetap diatur oleh pusat wilayah. Semua gerakan interaksi (manusia, barang, dan jasa) mengarah pada pusat wilayah. Contoh perwilayahan fungsional adalah kota Jakarta (provinsi) yang terdiri dari beberapa unit (kotamadya, kecamatan, kelurahan). Kota Jakarta dan unit-unitnya ini dihubungkan oleh jaringan jalan dan dikelilingi oleh jalan lingkar luar yang menghubungkan unit-unit dengan pusat kota. C. Metode PerwilayahanNah, Quipperian ada 2 metode perwilayahan atau pembatasan nih yang bisa digunakan. Apa saja, sih? Metode Delineasi (Pembatasan) Wilayah Formal -> Pembatasan wilayah formal dilakukan dengan “Nilai Bobot Indeks”, yang membatasi wilayah berdasarkan lebih dari satu kriteria. Misalnya, pembatasan wilayah iklim (wilayah tropis, subtropis, kutub) berdasarkan letak lintang dan temperatur rata-rata. Metode Delineasi (Pembatasan) Wilayah Fungsional -> Pembatasan wilayah ini menyangkut hubungan timbal balik antara pusat wilayah dengan beberapa bagian wilayahnya (unit wilayah). Misalnya, pembatasan wilayah jalur angkutan umum antara pusat wilayah dengan bagian wilayah. III. Pusat PertumbuhanA. Pengertian Pusat PertumbuhanPusat pertumbuhan merupakan wilayah yang punya pertumbuhan lebih cepat dibanding wilayah lainnya. Biasanya wilayah ini menjadi sumber dari berbagai kegiatan ekonomi dan sangat memengaruhi wilayah sekitarnya. Pusat pertumbuhan ini juga selalu dijadikan acuan pembangunan supaya bisa memengaruhi perkembangan wilayah di sekitarnya, guna terciptanya pemerataan pembangunan. B. Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Pusat PertumbuhanAda beberapa faktor yang bisa memengaruhi perkembangan dalam wilayah pusat pertumbuhan, antara lain:
C. Wilayah Pusat Pertumbuhan IndonesiaNah, biar kamu belajarnya bisa lebih mengerti lagi, Quipper Blog akan berikan contoh nyata dari realisasi pembangunan pusat pertumbuhan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membagi wilayah Indonesia ke dalam 4 regional pembangunan utama dan sepuluh (X) wilayah pembangunan. Dengan melihat tabel ini, mudah-mudahan kamu jadi lebih mengerti lagi apa itu wilayah pusat pertumbuhan.
IV. Contoh Soal HOTSNah, Quipperian, supaya belajar kamu makin afdol, Quipper Blog mau memberi contoh soal HOTS Geografi, nih. Penasaran? Yuk, simak soalnya di bawah ini, ya. Pertanyaan
Pilihan jawaban: a. Jika Pernyataan 1 dan 2 Benar serta memiliki hubungan sebab akibat b. Jika Pernyataan 1 dan 2 Benar namun tidak memiliki hubungan sebab akibat c. Jika Pernyataan 1 Benar dan Pernyataan 2 Salah d. Jika Pernyataan 1 Salah dan Pernyataan 2 Benar e. Jika kedua pernyataan tersebut Salah Jawaban: A Pembahasan Pernyataan 1 benar karena infrastruktur dasar seperti pengolahan ekspor, logistik, pengembangan teknologi, industri, pariwisata, energi & ekonomi lainnya, saat ini fokus pembangunannya masih Jawa sentris dan sedang berkembang menuju Indonesia sentris. Pernyataan 2 juga benar, karena KEK Mandalika sedang fokus pada pembangunan pariwisata dalam hal ini pembangunan Sirkuit Moto GP. Mandalika perlu penghubung antar wilayah untuk menunjang segala kegiatan di Sirkuit nanti seperti penginapan/hotel, transportasi dan lain-lain. Sehingga Mandalika perlu mengembangkan Range (jarak satu titik ke titik lain untuk berinteraksi) dan Treshold (jumlah minimun dari suatu wilayah untuk berkembang). Agar makin paham, Yuk, simak pembahasannya di video ini! Nah, Quipperian sekian ya penjelasan Quipper Blog mengenai wilayah, perwilayahan, dan pusat pertumbuhan. Kalau kamu mau penjelasan yang lebih lengkap lagi tentang materi ini, langsung saja gabung di Quipper Video. Di sana, kamu akan belajar bareng tutor kece yang ngajarin kamu lewat video, rangkuman, dan latihan soal. Kece banget, kan? Sukses ya, Quipperian! |