Konsep patung yang tidak memiliki bentuk disebut konsep

Patung Selamat Datang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Patung adalah karya seni rupa tiga dimensi berupa tiruan bentuk orang, hewan, dan lain-lain yang dibuat dari batu, kayu, tanah liat, dan lain sebagainya. Patung pada umumnya memang menirukan makhluk hidup atau benda-benda yang dijumpai di sekitar.

Namun, ada juga patung-patung yang berwujud abstrak. Ini karena kreativitas manusia yang tidak terbatas. Oleh sebab itu, media dan teknik-teknik membuat patung juga cukup luas, tidak ada batasan secara pasti.

Namun secara garis besar, seni patung dapat dibedakan berdasarkan bentuknya. Yaitu patung figuratif dan non figuratif. Apa perbedaannya? Berikut penjelasannya.

Patung figuratif disebut juga patung realis atau representatif. Sebab, patung dibuat dengan meniru bentuk-bentuk secara alamiah yang ada dalam kehidupan nyata. Bukan dari proses mengawang-awang. Contohnya seperti patung hewan, patung pahlawan, dan lain-lain yang menyerupai bentuk aslinya.

Patung Jenderal Sudirman bolong (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)

Patung non figuratif disebut juga patung imajinatif atau nonrepresentatif. Sebab bentuknya terlepas dari wujud aslinya. Patung jenis ini biasanya hanya menampilkan lekukan atau bagian tertentu dari suatu objek.

Patung Non Figuratif

Ilustrasi patung. Foto: Pixabay

Patung dapat dibuat dengan metode subtraktif atau metode adiktif. Metode subtraktif adalah membuat patung dengan cara mengurangi bahan, seperti memotong atau mematah. Media yang digunakan di antaranya semen cor, batu-batuan, kayu, dan media keras lainnya.

Sedangkan metode adiktif dilakukan dengan cara membentuk model terlebih dahulu seperti mengecor dan mencetak. Lilin, tanah liat, serta media lunak lainnya merupakan media yang digunakan dalam metode adiktif.

Fungsi patung ada bermacam-macam, tergantung dengan jenis patungnya. Misalnya, patung religi dibuat dengan tujuan sebagai sarana peribadatan serta bermakna religius bagi umat agama tertentu.

Lain halnya dengan patung monumen yang berfungsi untuk memperingati atau mengenang suatu peristiwa, kejadian, atau jasa seseorang di masa lampau.

Ragam patung juga dibedakan menjadi dua macam, yaitu patung tradisional dan patung modern. Patung tradisional adalah patung yang dipahami secara turun menurun. Sedangkan patung modern kreasinya lebih bebas sesuai dengan imajinasi senimannya.

Mengutip buku Mengenal Seni Rupa Murni oleh Sapto Madijono (2019), berdasarkan bentuk atau coraknya, patung modern dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu patung imitatif, patung deformatif, dan patung non figuratif.

Ilustrasi patung. Foto: Pixabay

1. Patung Imitatif (Realis/Representatif)

Sesuai namanya, patung imitatif atau patung realis/representatif merupakan patung yang dibentuk dengan meniru apa yang ada dalam kehidupan nyata. Objeknya bermacam-macam, mulai dari manusia, binatang, hingga tumbuhan.

Perwujudan patung corak ini didasarkan pada bentuk fisik, baik anatomi maupun geraknya. Sejumlah seniman yang kerap menggunakan corak imitatif antara lain Hendra, Saptoto, dan Edy Sunarso.

Deformatif berasal dari kata deformasi yang berarti perubahan bentuk alam yang diubah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk baru, tetapi masih memiliki bentuk aslinya. Dengan kata lain, patung deformatif diciptakan menurut gagasan dan imajinasi seniman tanpa menghilangkan wujud aslinya.

Bentuk patung dengan corak deformatif banyak dibelokkan dari bentuk alam. Corak deformatif tampak pada karya But Mochtar G. Sidhartha.

3. Patung Non Figuratif (Abstrak)

Jenis patung dengan corak ini umumnya sudah banyak meninggalkan bentuk-bentuk aslinya sehingga bentuk yang diciptakan menjadi abstrak. Patung ini dibuat dengan daya khayal pencipta dan tidak meniru bentuk yang ada di alam.

Arti dari bentuk dan fungsi patung nonfiguratif hanya diketahui secara pasti oleh si pematung. Patung jenis ini biasanya hanya menampilkan garis, lekukan, atau bagian tertentu dari suatu objek.

Salah satu seniman yang sering menggunakan corak ini ialah Rita Widagdo. Ia jarang menampilkan bentuk yang umum dikenal seperti bentuk-bentuk yang ada di alam. Biasanya, ia mengolah elemen-elemen rupa tri-mantra, seperti garis, bidang, ruang, dan memperlakukan unsur-unsur rupa tersebut apa adanya, tanpa arti atau makna tertentu.

Konsep patung yang tidak memiliki bentuk disebut konsep

Konsep patung yang tidak memiliki bentuk disebut konsep
Lihat Foto

freepik.com/macrovector

Ilustrasi patung torso

KOMPAS.com – Patung merupakan salah satu bentuk seni rupa tiga dimensi yang ekspresif dan banyak diminati manusia.

Hal ini dibuktikan dengan keberadaan patung di berbagai tempat umum sebagai unsur dekoratif dan historis dalam suatu kota.

Patung sudah dibuat oleh para manusia prasejarah sejak zaman batu. Dilansir dari Visual Arts Encyclopedia, patung pertama yang diketahui adalah The Venus of Berekhat Ram yang dibuat sekitar 230.000 SM dan juga The Venus of Tan-Tan yang dibuat sekitar 200.000 tahun SM.

Sejak saat itu, seni patung terus-menerus berkembang. Seiring dengan berkembangnya peradaban, seni patung juga ikut berkembang menjadi banyak jenis.

Baca juga: Unsur-Unsur Seni Patung

Jenis patung berdasarkan bentuk

Berdasarkan bentuknya, patung dibedakan menjadi dua yaitu:

  1. Patung figuratif adalah jenis patung yang berbentuk objek visual yang realistis atau ada dalam kehidupan nyata. Patung figuratif menggambarkan obyek nyata seperti manusia, hewan, tumbuhan, maupun benda-benda yang sifatnya nyata.
  2. Patung non-figuratif merupakan jenis patung yang berbentuk obyek visual yang tidak realistis. Dilansir dari Gallery Today, karya seni non-figuratif seringkali tidak menggambarkan sesuatu yang bisa dikenali sama sekali karna penggambarannya yang abstrak. Namun penggambaran abstrak patung non-figuratif dinilai unik dan dapat mewakili suatu emosi yang kuat juga nilai estetika yang tinggi.

Jenis patung yang dilihat dari bentuk dan posisinya terbagi menjadi:

Dilansir dari Artistry Found, patung free standing adalah patung yang tidak terikat dengan latar belakang apapun. Seperti namanya, patung ini berdiri bebas, memiliki pijakannya sendiri, dan dapat dilihat dari berbagai sisi dan sudut.

Beberapa contoh dari patung free standing adalah patung Liberty karya Auguste Bartholdi, patung Christ the Redeemer yang dibuat Paul Landowski, dan patung David karya Michelangelo.

Patung zonde adalah jenis patung yang menggambarkan sosok manusia dalam berbagai posisi. Patung zonde menggambarkan bentuk utuh dengan posisi beragam seperti duduk, tidur, bersandar, dan posisi-posisi lain selain berdiri.

Baca juga: Fakta Unik Tentang Patung Liberty

Beberapa contoh patung zonde adalah patung The Thinker karya Auguste Rodin, patung Pieta karya Michelangelo, patung Lincoln Memorial karya Daniel Chester French dan Piccirilli Brother, serta patung Lacoon and His Son yang dibuat sekitar tahun 323 Sebelum Masehi tanpa diketahui siapa pembuatnya.