MAKALAH sistem kesehatan di negara maju dan berkembang

MAKALAH sistem kesehatan di negara maju dan berkembang

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Sarwo YB. Asuransi Kesehatan Sosial Sebagai Model Pembiayaan Kesehatan Menuju Jaminan Semesta (Universal Coverage). Fakultas Hukum Unika Soegijapranata. MMH Jilid 41 No 3. 2012.

Gotama Indra, Perdede Donald. Reformasi Jaminan Sosial Kesehatan (Pembiayaan Kesehatan dan Isu–Isu Jaminan Kesehatan). Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Depkes RI. Jakarta. 2010.

Mahendradhata, Yodi, et all. The Republic of Indonesia Health System Review. Health Systems in Transition Vol.7 No. 1. World Health Organization. 2017.

Setyawan Budi. Health Financing System. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Vol 2 No 4. 2018.

Juanita. Peran Asuransi Kesehatan dalam Benchmarking Rumah Sakit dalam Menghadapi Krisis Ekonomi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Jurusan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Universitas Sumatera Utara. 2012.

Badan Pusat Statistik. Statistik Kesehatan 2016 (Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul Kesehatan Dan Perumahan 2016). BPS Jakarta. 2016.

Idris, Fachmi Prof. Strengthening Indonesia’s Health System through the National Health Security. Sriwijaya University International Conference on Public Health (SICPH):Public Health Responses to Health Systems Strengthening. Palembang. 2017.

Adisasmito Wiku. Sistem Kesehatan Edisi Kedua. Raja Grafindo Persada. 2009.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72. Sistem Kesehatan Nasional. Kementerian Kesehatan RI. 2012.

Buse, Kent, et all. Making Health Policy-Understanding Public Health. 2005.

Siswanto. Trade-off Analysis in Indonesian Health Services System Report. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemkes RI. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Vol 13 No 2. 2010.

WHO. Achieving universal health coverage: Developing the health financing system. Technical brief for policy-makers. World Health Organization, Department of Health Systems Financing, Health Financing Policy. Number 1. 2005

Murti Bhisma. Asuransi Kesehatan Berpola Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat di Era Desentralisasi Menuju Cakupan Semesta. Institute of Health Economic and Policy Studies (IHEPS). Universitas Sebelas Maret. 2011.

Dewi, Shita. Sistem Pembiayaan dan Kebijakan Pengendalian Biaya. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia UGM, Vol. 02, No. 2. 2013.

Dewi Shita. Pemanfaatan Pembiayaan dalam Sistem Kesehatan di Indonesia. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia. Vol 06 No 03. 2017.

Trisnantoro L. Trend Pembiayaan Kesehatan di Berbagai Negara. Modul Magister Manajemen RS UGM. Yogyakarta. 2014.

Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta. 2009.

Idris Haerawati. Global Issue Universal Health Coverage: Expanding health insurance among informal worker in Indonesia. Sriwijaya International Conference on Public Health (SICPH). Palembang. 2017.

Chongsuvivatwong, Virasakdi, et all. Health in Southeast Asia 1: Health and healthcare systems in southeast Asia: diversity and transitions. Vol 377. 2011.

Futuready Article. 5 Negara Tujuan Wisata Kesehatan di Asia. 2016.

Purwoko Bambang. Sistem Jaminan Sosial di Malaysia: Suatu Tata Kelola Penyelenggaraan Program yang Berbasis pada Pelembagaan yang Terpisah. E-Journal Widya Ekonomika. ISSN 2338-7807. Vol 1 No 1. 2014.

Jaafar, Safurah Noh, et all. Malaysia Health System Review.Health System in Transation Vol 3 No1. 2013.

Pannarunothai, Supasit. Using Utilisation Data to Estimate Future Demand of Health Care in Thailand Under The National Health Security. The Sriwijaya International Conference of Public Health (SICPH) Palembang, Indonesia. 2017.

Indrayathi PA. Bahan Ajar Pembiayaan Kesehatan di Berbagai Negara. Program Studi Kesehatan Masyarakat Udayana. Denpasar. 2016.

Broida, Joel H & Maeda, et all. Japan’s High Cost Illness Insurance Program: A Study of its First Three Years. Public Health Reports. Association of Schools of Public Health. International Health. Vol 93 No 2. 2014.

Widodo Teguh. Penerapan Sistem Asuransi Kesehatan Nasional pada Seluruh Penduduk Jepang. Tesis FIB. Universitas Indonesia. Depok. 2014.

Ikegami, Naoki, et all. Japan’s Health Care System: Containing Costs And Attempting Reform. Health Affairs. 2004.

Fukawa, Tetsuo. Public Health Insurance in Japan. Washington : World Bank Institude. 2002.

Pernando, Anggara. Ini Beda Jaminan Kesehatan Nasional RI dan Jepang. Ampshare Article. 2015.

Healy, Judith, and Paul Dugdale.The Australian Health Care System. The Australian Univercity. 2013.


Page 2

DOI: http://dx.doi.org/10.33087/jiubj.v19i1

Persiapan Uji Kompetensi Bidan sebagai Exit Exam

Rahmah Fitria, Joserizal Serudji, Lisma Evareny

195-203

ABSTRACT

Background: The health sistem is an action effort with the main objective being to promote, restore or maintain one's health.  More than 8 million people per year in developing countries and poor countries, die from conditions that can basically be prevented by the health sistem. 60% of deaths are due to conditions that can be prevented by health care.

Research objective: This study compares health sistems in five developing countries, namely China, India, Ghana, Mexico, South Africa and five developed countries, namely Australia, Canada, New Zealand, United Kingdom and United States. The variables being compared are in terms of Health Services, Access, Health Financing, Communication of Doctors and Patients, Prevention and Promotion of Health

Method: The method used in this research is Literature Review.

Results: There are striking differences between the health sistem in developed and developing countries. The problem of primary health care in developing countries is the slow process of health care. In developing countries the use of access is hampered due to the distance traveled, the use of access has not been optimal, and the use of access according to regulations is still not optimal by officers, while in developed countries the problem that occurs is the difficulty of getting an agreement with a doctor especially after working hours due to busy busyness. Prevention and health promotion efforts in developed countries are better done than developing countries which are more curative than preventive

Conclusion: Indeed, there are significant gaps in the health sistem in developed and developing countries. To overcome this gap, the world health program in developing sustainable goals must get the full support of all countries to create a health sistem that is able to overcome various health problems without any gaps.

Keyword: Health Sistem, Comparison of developed and developing countries

ABSTRAK

Latar Belakang: Sistem kesehatan adalah upaya tindakan dengan tujuan utamanya adalah mempromosikan, memulihkan atau menjaga kesehatan seseorang. Lebih dari 8 juta orang pertahun di negara berkembang dan negara miskin, meninggal akibat kondisi yang pada dasarnya dapat dicegah dengan sistem kesehatan. Sebesar 60% kematian akibat dari kondisi yang dapat dicegah oleh perawatan ksehatan.

Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sistem kesehatan yang ada di lima Negara Berkembang yaitu China, India, Ghana, Mexico, Afrika Selatan dan lima Negara Maju yaitu Australia, Kanada, New Zealand, United Kingdom dan United States. Adapun variabel yang dibandingkan adalah dari segi Pelayanan Kesehatan, Akses, Pembiayaan Kesehatan, Komunikasi dokter dan Pasien, Pencegahan dan Promosi Kesehatan.

Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Literatur Review.

Hasil dan pembahasan: Ada perbedaan menonjol antara sistem kesehatan di negara maju dan negara berkembang. Permasalahan pelayanan kesehatan primer di negara berkembang adalah lambatnya proses pelayanan kesehatan. Di negara berkembang pemanfaatan akses terhambat dikarenakan jauhnya jarak tempuh, belum optimalnya pemanfaatan akses, dan penggunaan akses sesuai regulasi yang masih belum optimal oleh petugas, sementara di negara maju permasalahan yang terjadi adalah sulitnya mendapat perjanjian dengan dokter terutama setelah jam kerja dikarenakan kesibukan yang padat. Upaya pencegahan dan promosi kesehatan di negara maju sudah lebih baik dilakukan dibandingkan negara berkembang yang lebih ke kuratif daripada preventif.

Kesimpulan: Memang terdapat kesenjangan atau gap yang cukup besar tentang sistem kesehatan di negara maju dan berkembang. Untuk mengatasi kesenjangan ini, program kesehatan dunia dalam development sustainable goals, harus lah mendapatkan dukungan penuh dari seluruh negara, untuk menciptakan sistem kesehatan yang mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan tanpa adanya kesenjangan.

Kata kunci: Sistem Kesehatan, Perbandingan negara maju dan berkembang