Membunuh dengan cara membakar rumah sehingga penghuninya ikut terbakar dalam sad atatayi disebut

Membunuh dengan cara membakar rumah sehingga penghuninya ikut terbakar dalam sad atatayi disebut

Show

Sad Atatayi adalah enam macam perbuatan kejam atau keji sebagai yang meliputi :

  1. Agnida, membakar milik orang lain.
  2. Wisada, meracuni baik sesama manusia maupun binatang sampai pingsan, maupun sampai mati.
  3. Atharwa, melakukan ilmu hitam 
  4. Sastraghna, mengamuk (merampok).
  5. Kisahnya di jaman Tretayuga, Rsi Narada yang berhasil mencapai kesempurnaan rohani juga dapat mengalahkan seorang perampok yang bernama Ratnakara dengan sebuah kidung suci.

  6. Dratikrama, berzinah / memperkosa kehormatan orang lain.
  7. RajaPisuna, suka memfitnah.
    • Dan disebutkan cegahlah lidah anda agar tidak mengucapkan kata-kata fitnah yaitu dengan mengendalikan wak purusya untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang mengandung kebohongan. 

Keenam perbuatan asubha karma tersebut hendaknya perlu dihindari, karena dengan memfitnah dll dalam sapta petala disebutkan nantinya sang jiwa akan lahir di alam ini dengan kesengsaraan berkepanjangan. 

Namun disebutkan sumber kebahagiaan utama di alam ini yaitu dengan pikiran / manah dan memory akan kasih sayang dan kebaikan yang pernah dilakukan.

Dalam kurikulum pelajaran budi pekerti Agama Hindu disebutkan bahwa :

Kejahatan pembunuhan di dalam hukum negara diatur di dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Ancaman hukumannya sangat berat, mulai dari 5 tahun penjara apabila dilakukan tanpa disengaja. Apabila dilakukan dengan perencanaan sebelumnya, maka ancaman hukumannya mulai dari 12 tahun sampai dengan 20 tahun penjara. Ada pula yang sampai dijatuhi hukuman mati apabila pelakunya melakukan pemberatan atau perbuatan asusila sebelum membunuh. 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa akibat dari melakukan pembunuhan roh pelakunya akan dilempar di alam neraka dan apabila terlahir kembali tidak akan kembali menjadi manusia. 

Rohnya bisa menjadi binatang, pohon atau mungkin bisa menjadi batu.
Namun apabila terlahir kembali menjadi manusia kelahirannya akan menjadi orang yang hina dan umurnya tidak panjang. 

Ada beberapa penyebab orang berani melakukan kejahatan pembunuhan. Tetapi secara umum teridentifikasi penyebab pembunuhan itu karena dendam, cemburu, motivasi harta atau uang terutama dalam kasus perampokan, motivasi politik, dan menderita kelainan jiwa. 

Mengingat begitu buruknya akibat dari melakukan pembunuhan, maka Agama Hindu memberikan jalan yang terbaik agar terhindar dari niat untuk melakukan pembunuhan, sebagai berikut:

  • Selalu mendekatkan diri dengan Sang Hyang Widhi, para dewa, dan leluhur melalui berbagai media upacara keagamaan. Puja Tri Sandya setiap hari jangan diabaikan karena akan dapat menghapuskan kegalauan hati akibat banyaknya masalah dalam kehidupan.
  • Serius mendengarkan, memahami, dan melaksanakan ajaran Catur Guru, terutama Guru Rupaka, Guru Pengajian, dan Guru Wisesa.
  • Lakukan tirta yatra secara teratur mungkin setahun sekali.
  • Rajin mengikuti kegiatan keagamaan, seperti latihan Dharmagita, latihan tarian keagamaan Hindu, latihan gamelan, Dharmawacana atau Darmatula. Dengan latihan seni upacara keagamaan seperti menari dan menabuh gamelan, maka akan terasa rasa estetika yang ada di dalam diri..
  • Perhatikan teman dekat kita. Hindari bergaul dengan para pemabuk, penjudi, pencuri, apalagi dengan pembunuh. 
    • Karena pergaulan itu sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan kita. 
    • Apabila lingkungan kita buruk; 
      • Maka perilaku kita akan mempunyai kecenderungan buruk. 
  • Olah raga dan istirahat secara teratur. Di dalam tubuh yang sehat akan bersemayam juga jiwa yang sehat.
  • Lakukan tapa, brata, yoga, dan samadi dengan tertib. 
  • Latihan melakukan dharma kebaikan. Hal ini nampaknya sederhana, tetapi melakukan kebaikan harus dilatih dari hal-hal yang kecil sampai hal-hal yang besar.
  • Hidup harus sejahtera karena Veda sangat menganjurkan umat Hindu dan umat manusia pada umumnya untuk selalu hidup makmur, damai, dan sejahtera. Artinya, 
    • Agama Hindu sama sekali tidak menyukai kemiskinan dan kebodohan, karena weda diurunkan untuk :
      • Menuntun manusia agar tidak bodoh, karena kebodohan adalah sumber bencana yang sesungguhnya. 
      • Menganjurkan umat manusia rajin belajar agar pandai. 
      • Menganjurkan agar umat manusia hidup hemat agar bisa kaya, karena kekayaan menjadikan kita bahagia. Kenapa?
        • Karena nantinya dengan artha kekayaan kita pun juga dapat membantu orang yang memerlukan bantuan dengan kekayaan baik berupa harta benda maupun uang. Ini merupakan tabungan karma baik yang kelak pasti berbuah manis

***

Table of Contents Show

  • B. Pengertian Sad Atatayi
  • C. Bagian-Bagian Sad Atatayi
  • D. Cerita tentang Sad Atatayi
  • Sad Atatayi
  • Bagian-bagian Sad Atatayi
  • Dampak Negatif Sad Atatayi
  • Dampak Positif Sad Atatayi
  • Upaya-upaya untuk menghindari diri dari Sad Atatayi
  • Konsekuensi pelaksanaa Sad Atatayi
  • 6. Suka Memfitna (Raja Pisuna)
  • artinya memfitnah. Memfitnah adalah suatu perbuatan yang paling
  • tidak baik. Memfitnah berarti membunuh orang. Memfitnah orang di saat-saat
  • situasi gawat dan panik, dapat membuat hilangnya nyawa seseorang yang tidak
  • bersalah karena ulah dari orang yang menaruh perasaan benci dan dendam pada
  • seseorang. Memfitnah adalah suatu hal di mana orang menjelek-jelekan orang
  • lain demi keuntungan dirinya sendiri. Perbuatan semacam ini tidak
  • dibernarkan, dan bertentangan dengan ajaran agama. Oleh karenanya jauhi dan
  • hindarilah perbuatan Rajapisuna (memfitnah) itu.
  • Sad Atatayi
  • adalah sangat bertentangan dengan ajraran agama.
  • Perbuatan tersebut termasuk perbuatan jahat
  • (asubhakarma)
  • dan pahalanya
  • adalah neraka atau kesengsaraan.
  • Dan penjelmaan roh (atma) yang pada waktu hidupnya selalu berbuat
  • adalah sangat nista sekali dan deajatnya pun semakin bertambah
  • ada disebutkan :
  • 'Dewa neraka (menjelma) menjadi manusia. Manusia menjadi ternak.
  • Ternak neraka menjadi binatang buas, binatang buas neraka menjadi
  • burung, burung nerakan menjadi ular; dan ular yang neraka menjadi bisa
  • (racun) yang dapat membahayakan manusia'.
  • Jadi, sudah jelas pahala bagi seseorang yang berbuat jahat adalaah neraka
  • (kesengsaraan). Sedangkan akibat yang ditimbulkan bagi lingkungan adalah
  • keresahan dan ketidak tnetraman bagi masyarakat di sekitarnya.
  • Disamping yang sudah diuraikan diatas tentang
  • Sad Atatayi
  • yang diartikan
  • sebagai Enam Pembunuhan Kejam; dalam
  • Sloka 25 juga diuraikan
  • tentang Sad Atatayi yang diartikan sebagai
  • Enam Penjahat.
  • Inilah isi
  • Sloka 25 lengkap dengan uraian penjelasannya :
  • 'Orang yang membakar rumah, suka meracun, dukun jahat, pemerkosa,
  • pembunuh, penghianat. Keenam ini dimasukkan dalam
  • ialah orang yang membakar rumah atau kota tidak pada waktu
  • perang. Orang yang membakar tempat-tempat persembahyangan,
  • pemerkosaan sampai menusuk dengan keris.
  • Raja pisuna
  • yaitu yang
  • suka mengadu dombakan orang lain untuk berkelahi. Yang nomor wahid
  • dari golongan ini ialah orang yang berkhianat terhadap Raja dan
  • mantrinya hingga kata-katanya itu dikeluarkan karena iri hati. Ia
  • melakukan kecurangan ini dengan maksud busuk, apa yang dikatannya
  • dusta belaka. Dialah penghianat terbesar.
  • artinya orang yang
  • suka meracun orang lain.
  • yaitu orang yang suka melakukan
  • ilmu sihir, memasang guna-guna, pasangan-pasangan (umpamanya
  • memendem tulang manusia dan jika dilahgkahi atau diinjak
  • menyebabkan sakit atau gila). Dan selalu menyakiti orang-orangyang
  • tidak bersalah. Segala perbuatannya jahat. Keenam macam manusia ini
  • di golongkan dalam enam
  • Keenam macam pekerjaan ini harus dihindari oleh manusia waras, karena
  • sudah pasti perbuatan itu akan menyeretnya kelembah neraka dan akan
  • dianiyaya berat oleh Dewa Yama. Demikian kata kitab suci. Setelah mereka
  • dimasak hidup-hidup dalam api neraka, mereka akan disorakkan ke bumi ini
  • sebagai menyorakkan serabut remuk.
  • Dikatakan bahwa jiwa itu setelah menerima gambaran di neraka, diserahkan ke
  • bumi ini sebagai menyerahkan ampas tebu saja.
  • Kuncara Karna
  • (susunan DR. H. Korn) tertulis penjelasan begini:
  • Bagaimanakah sifat-sifat orang candala? Beginilah sifat-sifat orang
  • perempuan melakukan perbuatan kelamin terlarang (homosexual). Ia
  • melakukan perkosaan terhadap ibunya, memaksa anak putrinya, tidak
  • ada raja, tidak ada pendeta, tidak ada tempat memuja leluhur
  • (pemerajan), tidak ada pura untuk Tuhan. Inilah perbuatan pemusnah di
  • zaman Kail Yuga. Tidak ada tinggi atau rendah. Di seluruh dunia
  • mengamuk halilintar dan angin puyuh. Tanam-tanaman palawija hampa
  • mati. Di seluruh negara peperangan, perang saudara, petani-petani dalam
  • kesedihan. Adat dan agama selalu dirusak dan dilanggar. Kata-kata
  • hancur, penyakit menular menjangkit. Di samping itu di mana-mana
  • terjadi kebodohan. Kebanggaan anak-anak ialah dalam melanggar
  • petunjuk-petunjuk orang tua. Tidak hormat ditujukan kepada orang tua,
  • keluarga atau sanak saudara. Semuanya menggelisahkan dan
  • membingungkan. Demikianklah pikiran manusia di zaman Kali Yuga
  • yang sudah berlarut-larut dan bagi mereka yang berbudi luhur dan
  • mempertahankan keluhuran dharma janganlah hendaknya bergaul dan
  • berminat pada segala perbuatan jahat manusia di zaman Kali Yuga".
  • Lima Terdakwa Pembakaran
  • Rumah Dituntut Penjara
  • Seumur Hidup
  • Polisi Cek Kandungan Jajanan Penyebab 35
  • Anak Bandung Keracunan
  • Tanah Kuburan hingga Tulang Kucing, Ini
  • 9 Jimat Sihir Mengerikan
  • 2. Tulang Kucing Hitam
  • 3. Ramuan Cuka
  • 4. Debu Kematian
  • 5. Tumbuhan Khusus
  • 6. Sihir Jejak Kaki
  • 7. Pohon Botol
  • 8. Tanah Kuburan
  • 9. Bola Tali
  • BENTROK SAAT MALAM
  • TAHUN BARU, SATU WARGA
  • Pemerkosa Gadis di Bawah Umur yang Baru
  • Dikenal di Medsos Ditangkap
  • Polisi Tangkap
  • Penyebar Fitnah
  • Terhadap Kapolri
  • JAKARTA, KOMPAS.com -
  • Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber
  • Bareskrim Polri menangkap admin akun Facebook Iwan Laoet bernama Edi
  • Efendi atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah.
  • Tersangka yang sehari-hari berprofesi sebagai teknisi itu ditangkap di Bekasi
  • Barat, Selasa (9/1/2018).
  • Kanit II Subdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri AKBP
  • Irwansyah mengatakan, Edi memfitnah Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian
  • dengan membuat berita hoaks yang mengadu domba dengan pemuka
  • "Pelaku memposting pernyataan Kapolri 'Tito : Insya Allah Kedepannya Publik
  • Lebih Percaya Polri Daripada Ulama!!” melalui akun Facebook Iwan Laoet,"
  • ujar Irwansyah di kantor Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri,
  • Jakarta, Rabu (10/1/2018).
  • Unggahan itu dibagikan di grup Facebook Mujahid Aksi Bela Islam yang berisi
  • 50.159 anggota.
  • Irwansyah mengatakan, Kapolri tidak pernah menyampaikan kalimat
  • sebagaimana tertulis dalam akun tersebut.
  • Sebelum menangkap pelaku, polisi berkoordinasi dengan ahli untuk
  • memperkuat unsur pidananya.
  • "Kalimat seperti ini kan mengandung pengartian yang nantinya bisa mengadu
  • domba antar umat Islam dengan pihak kepolisian, makanya kami segera
  • melakukan tindakan," kata Irwansyah.
  • Irwansyah mengatakan, respons atas postingan yang diunggah Edi pun
  • bernada negatif. Banyak pernyataan yang menjelek-jelekan institusi Polri.
  • "Motifnya sendiri waktu kita tangkap bahwa yang bersangkutan
  • menyampaikan bahwa Polri selama ini telah mengkriminalisasi ulama. Ada
  • unsur seolah-olah balas dendam kepada kepolisian," kata dia.
  • Adapun barang bukti yang disita, yaitu satu unit komputer dan sebuah ponsel
  • yang diduga digunakan pelaku membuat konten dan mengunggahnya ke
  • media sosial.
  • Video yang berhubungan

60 Kelas VII SMP Edisi Revisi Secara umum, membunuh dan menghancurkan sangat dilarang oleh semua agama di dunia. Semua tata nilai yang hidup di masyarakat juga melarang pembunuhan dan penghancuran. Sistem budaya masyarakat yang dibangun pada hakikatnya untuk menghindari pembunuhan dan penghancuran. Semua sistem nilai yang dibangun mengharapkan kehidupan yang penuh dengan rasa welas asih, saling melindungi, dan saling menjaga. Pada hakikatnya, semua masyarakat sangat anti dengan kekerasan. Ketika ada masalah yang muncul, hendaknya diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Walaupun semua orang tidak menghendaki kekerasan, ternyata pembunuhan dan konlik selalu ada di masyarakat. Agama Hindu memperbolehkan adanya pembunuhan yang disebut sebagai Pati Kawenang untuk alasan PancaWida, sebagai berikut: 1. membela diri, hal ini terjadi apabila sudah terdesak dan nyawa kita terancam. Dalam situasi seperti ini, maka membunuh karena membela diri dibenarkan; 2. upacara Yajña, membunuh dalam Yajña bukan semata-mata menghilangkan nyawa mahluk lain, tetapi mempunyai fungsi panyupatan, atau mengangkat derajat kemuliaan hewan atau tumbuhan yang dikorbankan untuk kepentingan Yajña; 3. percobaan ilmu pengetahuan; 4. kesehatan tubuh kita; dan 5. menjaga keseimbangan populasi hewan. Hal ini dilakukan agar populasi hewan tidak banyak sehingga tidak membahayakan keselamatan manusia.

B. Pengertian Sad Atatayi

Coba kamu amati sloka yang tertuang dalam kitab Sarascamuscaya, lalu cari berbagai informasi tentang maksud sloka Sarascamuscaya di bawah ini Veda Vakya Risakwehning sarwa bhuta, iking janma wwang juga wenang gumawayaken ikang subhasubhakarma, kunang panentasaken ring subhakarma juga ikang asubhakarma phalaning dadi wwang. saracamuscaya sloka, 2 Terjemahan Di antara semua makhluk hidup hanya yang dilahirkan menjadi manusia sajalah yang melaksanakan perbuatan baik ataupun buruk, leburlah ke dalam perbuatan baik segala perbuatan yang buruk itu, demikian gunanya pahalanya menjadi manusia. 61 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Sad Atatayi terdiri dari kata sad dan atatayi. Sad berarti enam dan atatayi berarti cara melakukan pembunuhan. Dengan demikian, sad atatayi berarti enam cara untuk melakukan pembunuhan. Sesungguhnya Veda sebagai kitab suci umat Hindu memberikan tuntunan tentang Ahimsakarma, yaitu larangan untuk untuk melakukan pembunuhan terhadap sesama makhluk hidup dengan motivasi balas dendam dan kemarahan. Dalam ajaran Ahimsakarma, membunuh manusia ataupun membunuh seekor semut berarti melakukan karma buruk yang pasti akan dipetik buahnya di kemudian hari. Dalam Kitab disebutkan bahwa rusa-rusa yang sedang merumput di lapangan yang hijau, ikan-ikan yang sedang berenang di telaga yang jernih dipanah dan dipancing oleh manusia untuk alasan kesenangan dan kesehatan. Akibat dari semua itu, tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang terhindar dari penyakit. Penyakit yang dimaksud adalah penyakit dengan kualitas rendah ataupun dengan kualitas tinggi yang bisa menguras banyak biaya.

C. Bagian-Bagian Sad Atatayi

1. Agnida

Agnida adalah cara membunuh orang dengan cara membakar rumahnya sehingga juga membakar orangnya, seperti pencuri yang tertangkap kemudian di bakar hidup-hidup, orang yang ada dalam rumahnya mati terpanggang. Para teroris yang melakukan pengeboman termasuk dalam kelompok Agnida. Contoh cerita tentang Agnida yang patut direnungkan untuk diambil hikmahnya dapat ditemukan dalam kisah Mahabharata, yang kisah singkatnya sebagai berikut: “Pada suatu ketika, Duryadana mengundang Kunti dan Panca Pandawa untuk berlibur. Di sana mereka menginap di sebuah rumah yang sudah disediakan oleh Duryadana. Duryadana mempunyai niat jahat untuk membakar rumah yang dihuni Panca Pandawa pada malam hari. Bima diberitahu oleh Widura bahwa rumah tempat menginap ibu Kunti dan Panca Pandawa akan dibakar oleh Duryadana di malam hari. Kemudian, dibuatlah terowongan agar dapat menyelamatkan diri. Ketika malam hari, rumah tempat Dewi Kunti dan Panca Pandawa menginap dibakar. Dewi Kunti dan Panca Pandawa dapat menyelamatkan diri ke hutan melalui terowongan.” Sumber: http:www.kidnesia.comvar gramediastorageimageskidnesia2014 Gambar 4.1 ilustrasi menyelesaikan masalah dengan musyawarah 62 Kelas VII SMP Edisi Revisi

2. Visada

Visada artinya meracuni baik sesama manusia maupun binatang sampai pingsan, maupun sampai mati. Hal ini adalah merupakan perbuatan dosa sebab perbuatan ini sangat bertentangan dengan hakekat hidup yang beradab. Contoh perilaku Visada dapat direnungkan dalam cerita di bawah ini. “Seorang anak mempunyai kegemaran memancing ikan di sungai atau di kolam. Kadang-kadang ia mendapatkan banyak ikan, namun kadang-kadang mendapatkan sedikit ikan, hasilnya tidak menentu. Pada suatu hari, ia datang ke sungai untuk memancing tetapi hingga siang hari ia tidak mendapatkan seekor ikan pun. Dengan gelisah, cemas, dan penuh harapan ia pergi ke sebuah warung membeli portas dan racun lainnya. Kembalilah ia ke sungai untuk melepaskan racun tadi supaya ikan-ikan besar, belut, kepiting, udang, lele baik besar maupun kecil mati dan hanyut semua. Kemudian, setelah ikan-ikan itu mati ia hanya mengambil beberapa ekor ikan yang besar saja sedangkan yang lainnya dibiarkan hanyut.” Perbuatan ini tidak berdasarkan Tat Twam Asi. Perbuatan ini termasuk pembunuhan secara kejam dengan jalan meracuni, yang dilarang oleh ajaran agama maupun pemerintah.

3. Atharva

Atharva adalah cara membunuh dengan kejam dengan mempergunakan ilmu hitam. Secara antropologi, fenomena ini ternyata ada di seluruh masyarakat dunia baik yang tergolong sudah mempunyai peradaban maju maupun yang masih tergolong primitif. Bahkan di era modern ini sebagian orang masih mempercayai ilmu hitam, misalnya santet, teluh atau di Bali dikenal leak.

4. Sastraghna

Sastraghna adalah membunuh dengan cara membabi buta atau mengamuk. Contoh tentang hal ini dapat ditemukan dalam tragedi pembunuhan siswa taman kanak-kanak beberapa kali di Amerika Serikat. Dalam Sarasamuscaya 324 disebutkan: “Kunang ikang wwang gumawayaken ikang ulah papa, tan masih mwk ngaranika, apayapan awaknya gumawayikang kapapan, awaknya amukti phalanya dlaha” Terjemahan Adapun orang yang melakukan perbuatan jahat itu, dinamai dengan orang yang tidak sayang dengan dirinya sendiri atau karena dirinya sendiri berbuat kejahatan karenanya dirinya sendiri yang akan mengalami akibatnya kelak. 63 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

5. Dratikrama

Dratikrama adalah membunuh dengan cara melakukan perbuatan memperkosa, sehingga menghancurkan masa depan seseorang. Selain itu, Dratikrama juga dapat merusak tatanan nilai yang hidup di masyarakat. Contoh perilaku Dratikrama: Orang tua yang ingin bersetubuh dengan anak remaja dan karena menolak akhirnya diperkosadipaksa. Setelah diproses ke meja hijau, ia pun dihukum dan membawa aib bagi keluarga.

6. Raja Pisuna

Raja Pisuna adalah membunuh dengan cara melakukan itnah.Perbuatan memitnah ini sesungguhnya lebih kejam dari melakukan pembunuhan. Mereka yang melakukan itnah sampai menyebabkan orang lain meninggal dunia. Orang yang melakukan hal ini maka kelak setelah mati, rohnya akan terlempar ke Neraka Niraya yaitu neraka yang sangat panas menyiksa. Kelak setelah lahir kembali ke dunia, maka kelahirannya akan menjadi binatang anjing. Kalaupun masih mempunyai sisa karma baik dan dapat kembali terlahir menjadi manusia, maka sepanjang hidupnya akan selalu mendapat hinaan. Bukan itu saja, sepanjang hidupnya akan selalu dalam keadaan susah dan menderita.

D. Cerita tentang Sad Atatayi

Pada dasarnya manusia dilahirkan ke alam ini adalah baik. Hal itu terbukti manusia banyak diberi predikat seperti manusia makhluk individu, berpikir dan religius, dan lainnya. Tentu saja dengan faktor tersebut manusia diharapkan bisa perpikir yang baik dan berperilaku sesuai dengan kodratnya. Namun jika manusia tidak dapat menjalankan hal tersebut dengan baik maka kehidupan ini tidak akan selaras, dengan ajaran asusila manusi diajarkan untuk menghindari dan mengendalikan sifat buruk.

Sad Atatayi

Sad atatayi terdiri dari kata Sad dan Atatayi. Sad artinya enam, Atatayi artinya kejam atau pembunuhan. Jadi yang dimaksud Sad Atatayi adalah enam macam pembunuhan yang kejam yang tidak patut dilaksanakan oleh manusia.

Bagian-bagian Sad Atatayi

a. Agnida, yaitu membakar hak milik orang lain atau memusnahkan milik orang lain dan juga dapat diartikan mengadu domba orang sehingga menimbulkan perselisihan yang mengakibatkan orang menjadi menderita. Ini perilaku atau perbuatan yang terlarang.

Contoh perilaku Agnida:

Rima tidak cocok dengan Agus dalam permainan sepak bola karena Rima dapat mentekel kaki Agus dan Agus marah kemudian terjadi perang mulut. Namun dapat diselesaikan oleh wasit. Namun, Agus tidak puas. Agus tetap merasa dendam dengan Rima. Akhirnya burung Agus bersama sangkarnya sebagai burung kesayangannya dibakar. Betapa kejamnya Agus membakar burung yang tak bersalah. Inilah yang dimaksud perbuatan kejam sebagai perilaku Agnida. b. Wisada, yaitu meracini atau menyakiti orang lain. Perbuatan meracuni baik sekala maupun

niskala. Perbuatan ini merupakan perbuatan dosa. Hal ini mengingkari hakikat hidup di dalam bermasyarakat di dunia fana ini. Bagi orang yang melakukan atau melaksanakan perbuatan seperti itu sudah di sediakan tempat, yaitu neraka oleh Sang Hyang Widhi.

Contoh perilaku Wisuda:

(2)

c. Atharwa, yaitu melakukan atau menjalankan ilmu hitam (black magic). Perbuatan semacam ini merupakan perbuatan yang tak terpuji dan terkutuk serta dijauhi orang. Orang yang suka yang terlarang menjalankan ilmu hitam hanya sifatnya senang sementara semasa masih hidup dapat membuat orang lain menjadi menderita dan sesungguhnya pula dirinya sendiri akan menderita pula seperti yang diderita orang lain.

Contoh perilaku Atharwa :

Aan sangat mencintai Iin, tapi Iin tidak mencintai Aan. Sehingga Aan mencari paranormal yang menjalankan ilmu hitam untuk mencelakakan Iin. Akhirnya Iin kena jampi-jampi Aan, ia sakit keras dan tidak dapat disembuhkan oleh medis manapun, ia putus sekolah. Betapa besarnya dosa yang dilakukan Aan yang menghancurkan masa depan Iin

d. Sastraghna, yaitu mengamuk atau merampok sehingga menimbulkan kerugian bagi orang lain. Mengamuk yang dimaksud adalah bias menghilangkan nyawa orang lain dan merampok menimbulkan penderitaan karena kerugian yang dideritanya. Perbuatan semacam ini amat bertentangan dengan sastra agama, untuk mencapai ketenangan maupun kedamaian, maka perbuatan Sastraghna amat dilarang dan berdosa besar dan terkutuk.

Contoh perilaku Sastraghna :

Pada suatu hari Agus dipanggil oleh orang tuanya, namun ia tidak membalas sepatah kata pun sudah sekian lama oranf tua dan keluarganya memanggil tanpa sebab ia berlari mengambil sapu dan memukul adiknya, tidak hanya itu saja tetapi ia juga memukul alat-alat dapur. Dan akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit jiwa.

e. Drathi Krama, yaitu memperkosa kehormatan seorang wanita. Perbuatan Drathi Krama sangat bertentangan dengan konsep ajaran agama Hindu. Di mana ajaran Agama Hindu memiliki konsep Tat Twam Asi. Karena itu, perbuatan Drathi Krama mengingkari kemerdekaan pribadi orang lain.

Contoh perilaku Drathi Krama :

Seorang kakek yang tega membohongi anak gadis untuk dicarikan pekerjaan di hotel, namun apes bagi si gadis di hotel ia malah diperkosa oleh kakek tersebut. Dan keesokan harinya si gadis melaporkan apa yang telah terjadi padanya, kemuadian orang tua si gadis melaporkan kakek itu ke polisi dan akhirnya ditahan.

f. Raja Pisuna, yaitu memfitnah atau menghasut dan mengadu domba seseorang denga orang lain. Perbuatan memfitnah sangatlah keji karena membuat orang lain menderita. Mungkin orang yang difitnah tidak tahu sebab apa dirinya diberlakukan kurang baik. Memfitnah hendaknya dibuang jauh dari alam pikiran kita. Maka dikatakn memfitnah lebih kejam dari pada pembunihan.

Contohnya pada cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih”

Walaupun merupakan suatu pembunuhan yang kejam, Sad Atatayi juga memiliki sisi positif yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki diri, sama dengan musuh dalam diri manusia lainnya, jika Sad Atatayi bisa dikendalikan maka hal-hal positif dari Sad Atatayi ini akan dapat memperbaiki perilaku manusia, namun jika sebaliknya Sad Atatayi ini dibiarkan menguasai diri manusia maka hal-hal negatif akan terus meburu manusia.

(3)

Dampak Negatif Sad Atatayi

a. Agnida, tidak dibenarkan membakar milik orang lain apalagi sampai menghanguskan semangat teman untuk belajar. Secara fisik membakar milik orang lain, merupakan suatu perbuatan yang konyol yang pada akhirnya bisa merugikan diri sendiri.

b. Visada, meracun adalah perbuatan yang kejam, seperti mecari ikan di kolam dengan meracun maka akan membunuh ikan kecil yang tidak kita cari. Perbuatan sejenis ini tidak ada gunanya kecuali merugikan orang lain dan diri sendiri.

c. Atharwa, Ilmu hitan (black magic) bisa menyebabkan seseorang dari tidak senang menjadi senang, dari rukun menjadi cerai berai.

d. Sastragna, perbuatan mengamuk kepada orang tua dengan tidak melihat situasi dan kondisi orang tua merupakan perbuatan Alpaka Guru

e. Drathi Krama, perbuatan mengambil milik orang secara paksa merupakan arti dari bagian sad atatayi ini, awal menuju kesengsaraan apalagi memperkosa seorang gadis di bawah umur.

f. Raja Pisuna, memfitnah lebih kejam dari pembunuhan, peribahasa yang paling cocok menggambarkan raja pisuna. Karena masalah membunuh dan dibunuh tidak ada baiknya, hanya akan menunggu neraka dan menjadi makhluk hina, menderita seumur hidupnya.

Dampak Positif Sad Atatayi

a. Agnida, semangat yang berapi-api untuk menjadi pintar dengan jalan belajar, melatih diri, mencoba dan mempraktikan dengan serius merupakan dasar utama untuk mecapai kebahagiaan. b. Visada, meracun dan membunuh sifat-sifat malas dalam dir, penting sekali apalagi malas belajar,

malas bekerja. Karena orang bijak berkata, “siapa yang malas bekerja selagi muda, sebagai pengemis setelah tua”

c. Atharwa, orang yang menguasai ilmu hitam jika dilandasi dengan dharma maka sangat berguna untuk membantu orang untuk mengobati dari penyakit non medis.

d. Sastragna, di zaman sekarang ini pekerjaan sangatlah sulit untuk didapatkan namu dengan usaha keras dalam hal ini pekerjaan apapun diterima asalkan sesuai denga dharma “ngamuk nyemak gae” kalo orang Bali bilang.

e. Drathi Krama, memperkosa disini berarti seseorang harus berani memperkosa waktunya yang sedang asyik menonton TV untuk mengalihkan ke waktu belajar, atau membantu orang tua sehingga mereka merasa senang.

f. Raja Pisuna, mungkin semua orang pernah memfitnah/berbohong untuk keselamatan diri dan keluarga terutama memfitnah musuh dan berbohong kepada orang sakit untuk membantu kesembuhannya.

Upaya-upaya untuk menghindari diri dari Sad Atatayi

Segala sikap dan usaha dapat memilih yang baik dan benar serta menghindarkan diri dari hal-hal yang buruk dan salah.

1. Dapat mengadakan hubungan yang harmonis dengan orang lain.

2. Mengamalkan lima pengendalian diri yang bersifat lahiriah yang disebut Panca Yama Brata. 3. Mengamalkan ajaran Tri Kaya Parisudha.

4. Menasehati diri sendiri sebelum berbuat.

Konsekuensi pelaksanaa Sad Atatayi

1. Bila manusia tidak dapat menguasai Sad Atatayi, akan jatuh ke jurang penderitaan atau neraka 2. Selalu berbuat kejahatan maupun kekejaman selama hidupnya

(4)

1. Pengertian Sad Atatayi

(5)

yang dilakukan secara sadis. Perbuatan semacam ini termasuk himsa karma. Oleh karena itu, tergolong dosa yang memang betul-betul dilarang dalam sastra agama.

2. Bagian-bagian Sad Atatayi

Bagian-bagian Sad Atatayi bisa dihapalkan dengan singkatan "AWAS DR".

Agnida : membakar milik orang lain  Wisada : meracuni makhluk hidup

Atharwa : menjalankan ilmu hitam atau guna-guna  Sastragna : mengamuk karena bingung

Dratikrama : memperkosa orang lain

Raja pisuna : memfitnah atau mengadu domba

3. Contoh Perilaku Sad Atatayi dalam Kehidupan Sehari-hari

AGNIDA

Wawan seorang pedagang yang sangat disegani oleh teman-temannya sesama pedagang karena dia sangat ramah dan sopan sehingga dagangannya selalu laris terjual. Aris juga seorang pedagang, tapi dagangannya kurang laku dijual. Akhirnya, Aris merasa cemburu melihat Wawan yang dagangannya selalu habis. Dengan akal liciknya Aris menghasut teman-temannya dengan mengatakan bahwa Wawan memelihara tuyul. Berkat hasutan tersebut akhirnya warung Wawan dibakar oleh teman-teman Aris. Api menjalar dari warung yang satu ke warung yang lain, dan ditambah dengan tiupan angin yang sangat kencang sehingga banyak rumah-rumah penduduk yang ikut terbakar. Petugas pemadam kebakaran sangat kewalahan untuk menjinakkan si jago merah yang sedang mengamuk. Api berkobar dan menghanguskan hampir seisi pasar dan perumahan penduduk. Kerugian diperkirakan hampir ratusan juta, ditambah dengan kerugian warga yang terkena musibah belum terhitung. Setelah penyelidikan dilakukan pihak keamanan dan kepolisian, akhirnya dugaan mengarah kepada Aris dan temannya. Akhirnya, Aris dan teman-temannya langsung ditangkap polisi. Karena perbuatan ini sangat bertentangan dengan norma agama dan norma hukum, Aris dan teman-temannya pun dijebloskan ke penjara. Dia harus bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya.

WISADA

Pada hari minggu, Andi bersama teman-temannya pergi ke suatu tempat, yaitu sungai yang sangat jernih untuk menghasbikan liburannya. Di sana, dia memancing sambil bercanda ria, tetapi hampir setengah hari dia dan teman-temannya memancing tak seekor ikan pun yang dia dapatkan. Akhirnya timbul niat jahatnya, yaitu dengan mengambil jalan pintas dan menyuruh temannya membeli poltas untuk meracuni ikan yang ada di sungai tersebut. Akibat perbuatan yang dia lakukan, semua ikan besar maupun kecil mati. Bahkan hewan yang minum air tersebut merasakan akibatnya, yaitu akibat mabuk. Ini perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama hindu, tidak pantas ditiru dan tidak pantas kita lakukan.

(6)

Biasanya hal ini sering terjadi diantara para remaja yang sedang jatuh cinta, namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Dikisahkan di sebuah desa tumbuhlah seorang gadis yang memiliki wajah cantik, tinggi semampai, berkulit kuning langsat, dan rambut panjang sehingga membuat setiap remaja terpesona apabila melihatnya. Banyak pemuda-pemuda dari desa lain berdatangan. Ada yang ingin sekedar berkenalan atau pun menjadi teman curhat. Bahkan ada pula yang terlanjur jatuh cinta. Hasrat cinta yang terpendam, dan tak tersampaikan kandas di tengah jalan. Hal ini dialami oleh seorang pemuda bernama Wiguna, agar niat dan keinginannya terlampiaskan, akhirnya Wiguna pergi ke seorang dukun di Madura untuk mengambil jalan pintas, yaitu mencari ajian atau pengasih-asih untuk mendapatkan gadis pujaannya. Sepintas memang keinginannya tercapai, tapi semua yang dilakukan sudah bertentangan dengan ajaran agama dan tidak pantas dilakukan.

SASTRAGNA

Apapun yang kita lakukan, hendaknya dipikirkan secara matang, dan selalu mempertimbangkan baik ataupun buruknya, serta sebab dan akibatnya. Contohnya, ketika kita akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, harus dilihat dari segi positif dan negatifnya. Jangan sampai salah mengambil langkah yang akhirnya menyesal di kemudian hari. Biasanya orang yang kebingungan akan sulit untuk menentukan pilihannya dan selalu ragu-ragu. Akhirnya, apa yang dia putuskan sering tidak sesuai harapan dan sia-sia. Untuk itu diperlukan konsentrasi, ketenangan, pengendalian diri, dan selalu memohonpetunjuk dari Sang Hyang Widhi Wasa agar diberi pencerahan atau jalan terbaik.

(7)

Seperti yang sering diberitakan atau disiarkan di media TV, seorang siswiSMA diperkosa oleh gerombolan preman, ketika ia pulang sekolah. Biasanya hal ini terjadi ketika siswi tersebut pulang malam, mungkin karena jarak sekolah dan rumahnya terlalu jauh. Seorang preman berpura-pura baik menawarkan jasa untuk mengantarkan pulang, karena pikirannya kotor dan niat jahatnya timbul maka dia mengajak gadis tersebut mampir ke sebuah restoran atau rumah makan. Mereka mula-mula hanya makan, tetapi dibalik itu ada niat jahat yang tersembunyi dari sang preman. Karena terbujuk nafsu setan, walaupun gadis tersebut berusaha untuk menolak bahkan memberontak, preman tersebut melampiaskan perbuatannya dengan cara memaksa. Perbuatan memaksa dan memperkosa orang lain hendaknya jangan dilakukan karena akan berdampak negatif dan buruk terhadap orang lain. Karena nafsu sesaat penjara menantinya. Demikianlah halnya orang yang hanya mengumvbar nafsu sesaat.

RAJA PISUNA

Suatu hari di sekolah ada yang kehilangan HP, dan kebetulan saat itu Dharma sedang duduk di kelas karena ia kurang enak badan. Sugondo langsung menuduh Dharma, karena ia yakin orang yang ada di kelas hanyalah Dharma. Padahal HP temannya itu bukannya hilang melainkan ketinggalan di rumahnya. Akibat ulah Sugondo, Dharma akhirnya diperiksa oleh Kepala Sekolah. Akan tetapikarena tidak ada bukti akhirnya Dharma dibebaskan dan Kepala Sekolah pun minta maaf kepada Dharma. Pelajaran untuk semua, jika tidak melihat atau tidak ada bukti yang jelas jangan menuduh orang sembarangan.

4. Dampak Negatif Sad Atatayi

 Membuat penderitaan orang lain, baik secara materi atau fisik sehingga menimbulkan trauma bagi penderitanya.

 Menimbulkan perkelahian atau tawuran antar sesama.

 Membuat orang sakit hati, sering terjadi akibat fitnah atau orang lain merasa tersinggung oleh kata-kata dan tuduhan yang tidak jelas.

 Membuat orang bingung sehingga dapat mengamuk.

 Menimbulkan kerugian berupa materi atau fisik.

(8)

5. Upaya-Upaya untuk Menghindari Pengaruh Sad Atatayi

 Mampu mengendalikan diri, dalam arti sadar.

 Sembahyang dan mengamalkan ajaran agama.

 Lebih merenungi dan menghayati konsep Tat Twam Asi.

 Mengamalkan ajaran Tri Kaya Parisudha, Catur Paramitha, Panca Yama Brata dan Panca Nyama Brata.

(9)

6. Suka Memfitna (Raja Pisuna)

Rajapisuna

artinya memfitnah. Memfitnah adalah suatu perbuatan yang paling

tidak baik. Memfitnah berarti membunuh orang. Memfitnah orang di saat-saat

situasi gawat dan panik, dapat membuat hilangnya nyawa seseorang yang tidak

bersalah karena ulah dari orang yang menaruh perasaan benci dan dendam pada

seseorang. Memfitnah adalah suatu hal di mana orang menjelek-jelekan orang

lain demi keuntungan dirinya sendiri. Perbuatan semacam ini tidak

dibernarkan, dan bertentangan dengan ajaran agama. Oleh karenanya jauhi dan

hindarilah perbuatan Rajapisuna (memfitnah) itu.

Contoh-contoh perbuatan Sad Atatayi, antara lain :

1. Membakar rumah, mobil serta barang-barang milik orang lain.

2. Membunuh orang dengan jalan meracun (nyetik).

3. Menyakiti orang dengan ilmu sihir (ilmu hitam)

4. Merampok/mengamuk

5. Merusak kehormatan orang lain. 6. Memfitnah atau mengadu domba.

Perbuatan

Sad Atatayi

adalah sangat bertentangan dengan ajraran agama.

Perbuatan tersebut termasuk perbuatan jahat

dan pahalanya

adalah neraka atau kesengsaraan.

Dan penjelmaan roh (atma) yang pada waktu hidupnya selalu berbuat

asubha

karma

adalah sangat nista sekali dan deajatnya pun semakin bertambah

merosot.

Di dalam

Clokantara

ada disebutkan :

Devanam narakan jantur jantunam narakam pacuh pucunam narakam nngo mrganam narakam khagah. Paksi namnarakam vyalo vylanam narakam damstri. Damstrinam narakam Visi visinam

(10)

Artinya :

'Dewa neraka (menjelma) menjadi manusia. Manusia menjadi ternak.

Ternak neraka menjadi binatang buas, binatang buas neraka menjadi

burung, burung nerakan menjadi ular; dan ular yang neraka menjadi bisa

(racun) yang dapat membahayakan manusia'.

Jadi, sudah jelas pahala bagi seseorang yang berbuat jahat adalaah neraka

(kesengsaraan). Sedangkan akibat yang ditimbulkan bagi lingkungan adalah

keresahan dan ketidak tnetraman bagi masyarakat di sekitarnya.

Disamping yang sudah diuraikan diatas tentang

Sad Atatayi

yang diartikan

sebagai Enam Pembunuhan Kejam; dalam

Slokantara

Sloka 25 juga diuraikan

tentang Sad Atatayi yang diartikan sebagai

Enam Penjahat.

Inilah isi

Slokantara

Sloka 25 lengkap dengan uraian penjelasannya :

Angnido wisadatharwamu castr-ghno

daratikramah, picunnasta-tra tadradjni sadate hyaata-yinah.

Kalingayang, agnida nga-rayan-wwang aunmaninagara, Yandudu makarana ngprang, wwang anunwani umah sang dewa sang hyang, wwang anunmani umah sang pandita, yeki agnida castraghna ngaraya wwang angamuk. Drcatikrama ngaraya wwang angadoni tukar, makadi yang

picunring sang ratu, sang mantri, magawening ujar sang-kaning deca ruga, salwiring ujar irsya, magawe kira-kiraning hala, tan tahu asing wuwusnya, nicunajuga, wisada ngaraya manupasi. Atharwa ngaraya meneluh, andesti, ame-mendem, anunibami hala-hala. Salwiranya akrya hala, yeka sadatayi ngaranya tan ulaha-ningjanma, kinela de bhatara-yama, innarwekam paranya, yan wuwus kinelaring kawah, sine-rataking bhumi kadi duk tinetek, pating samburat tamahnya. Nihun

kadadining wwang mangkana.

Artinya :

'Orang yang membakar rumah, suka meracun, dukun jahat, pemerkosa,

pembunuh, penghianat. Keenam ini dimasukkan dalam

golongan

atatayi

.

Agnida

ialah orang yang membakar rumah atau kota tidak pada waktu

perang. Orang yang membakar tempat-tempat persembahyangan,

(11)

Raja pisuna

yaitu yang

suka mengadu dombakan orang lain untuk berkelahi. Yang nomor wahid

dari golongan ini ialah orang yang berkhianat terhadap Raja dan

mantrinya hingga kata-katanya itu dikeluarkan karena iri hati. Ia

melakukan kecurangan ini dengan maksud busuk, apa yang dikatannya

dusta belaka. Dialah penghianat terbesar.

Wisada

artinya orang yang

suka meracun orang lain.

Atharwa

yaitu orang yang suka melakukan

ilmu sihir, memasang guna-guna, pasangan-pasangan (umpamanya

memendem tulang manusia dan jika dilahgkahi atau diinjak

menyebabkan sakit atau gila). Dan selalu menyakiti orang-orangyang

tidak bersalah. Segala perbuatannya jahat. Keenam macam manusia ini

di golongkan dalam enam

atatayi

'.

Keenam macam pekerjaan ini harus dihindari oleh manusia waras, karena

sudah pasti perbuatan itu akan menyeretnya kelembah neraka dan akan

dianiyaya berat oleh Dewa Yama. Demikian kata kitab suci. Setelah mereka

dimasak hidup-hidup dalam api neraka, mereka akan disorakkan ke bumi ini

sebagai menyorakkan serabut remuk.

Dikatakan bahwa jiwa itu setelah menerima gambaran di neraka, diserahkan ke

bumi ini sebagai menyerahkan ampas tebu saja.

Pada buku

Kuncara Karna

(susunan DR. H. Korn) tertulis penjelasan begini:

Bagaimanakah sifat-sifat orang candala? Beginilah sifat-sifat orang

candala :

(12)

perempuan melakukan perbuatan kelamin terlarang (homosexual). Ia

melakukan perkosaan terhadap ibunya, memaksa anak putrinya, tidak

ada raja, tidak ada pendeta, tidak ada tempat memuja leluhur

(pemerajan), tidak ada pura untuk Tuhan. Inilah perbuatan pemusnah di

zaman Kail Yuga. Tidak ada tinggi atau rendah. Di seluruh dunia

mengamuk halilintar dan angin puyuh. Tanam-tanaman palawija hampa

mati. Di seluruh negara peperangan, perang saudara, petani-petani dalam

kesedihan. Adat dan agama selalu dirusak dan dilanggar. Kata-kata

terjadi kebodohan. Kebanggaan anak-anak ialah dalam melanggar

petunjuk-petunjuk orang tua. Tidak hormat ditujukan kepada orang tua,

keluarga atau sanak saudara. Semuanya menggelisahkan dan

membingungkan. Demikianklah pikiran manusia di zaman Kali Yuga

yang sudah berlarut-larut dan bagi mereka yang berbudi luhur dan

mempertahankan keluhuran dharma janganlah hendaknya bergaul dan

berminat pada segala perbuatan jahat manusia di zaman Kali Yuga".

(13)

Selasa , 09 January 2018, 17:57 WIB

Lima Terdakwa Pembakaran

Rumah Dituntut Penjara

Seumur Hidup

Rep: Issha Harruma/ Red: Esthi Maharani

Antara/Irsan Mulyadi

(14)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Lima terdakwa perkara pembakaran rumah yang sempat menghebohkan kota Medan beberapa waktu lalu dituntut hukuman penjara seumur hidup. Mereka dinilai bersalah melakukan pembakaran rumah yang menewaskan empat penghuninya tersebut.

Tuntutan ini disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sindu Utomo dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (9/1). Kelima

terdakwa, yakni cari Muli boru Ginting, Jaya Mita boru Ginting, Maju Suranta Siallagan alias Maju Ginting, Rudi Suranta Ginting, dan Zulpan Nitra Purba.

"Meminta kepada majelis hakim yang mengadili dan memeriksa perkara ini untuk menjatuhkan hukuman kepada lima terdakwa dengan hukuman seumur hidup," kata JPU Sindu di hadapan majelis hakim yang diketuai Richard Silalahi, Selasa (9/1).

Kelima terdakwa dinilai bersalah dengan sengaja melakukan pembakaran yang mengakibatkan orang meninggal dunia. JPU menyatakan, kelimanya terbukti bersalah melanggar Pasal 187 Ayat (3) KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

"Meminta majelis hakim untuk menetapkan terhadap para terdakwa untuk ditahan dan dipotong masa tahanannya. Kemudian menetapkan seluruh barang bukti disita untuk dimusnahkan," ujar Jaksa dari Kejari Medan itu.

Usai mendengar tuntutan dari JPU, majelis hakim menunda sidang hingga pekan depan. Sidang selanjutnya akan digelar dengan agenda

mendengarkan nota pembelaan atau pledoi dari lima terdakwa.

(15)

Akibat kejadian itu, empat penghuni rumah meninggal akibat menghirup CO2 dan mengalami luka bakar. Keempat korban tewas itu, yakni Marita boru Sinuhaji, Frenki Riza Ginting, Kristin boru Ginting, dan Selvi boru

Ginting. Pembakaran ini didakwa dilatari oleh persoalan jual beli tanah serta rumah yang belum tuntas antara korban dan terdakw

Jumat 12 Januari 2018, 15:52 WIB

Polisi Cek Kandungan Jajanan Penyebab 35

Anak Bandung Keracunan

Dony Indra Ramadhan - detikNews

(16)

Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo (Foto:Dony-detikcom)

Bandung - Polisi tengah menyelidiki kandungan makanan yang dikonsumsi puluhan anak Sekolah Dasar (SD) di Bandung. Sebanyak 35 bocah itu keracunan usai mengonsumsi jajanan.

(17)

Hendro sudah menyebar personelnya untuk memeriksa para pedagang yang berjualan di sekitar sekolah tersebut. Namun hingga kini polisi belum dapat memastikan penyebab pasti peristiwa keracunan.

"Sampai sekarang belum ada kesimpulan penyebab pastinya," katanya.

Baca juga: 35 Anak SD di Bandung Keracunan Jajanan

35 bocah SD tersebut mengalami keracunan pada Kamis (11/1) kemarin. Mereka diduga keracunan setelah mengkonsumsi jajanan sekolah berupa kue cubit dan bakso goreng (basreng).

Dari 35 pelajar yang mengalami keracunan, dua di antaranya harus dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Keduanya kerap muntah-muntah pasca makan jajanan sekolah.

"Sekarang kondisi ke dua anak sudah lebih baik. Tapi memang masih perlu dirawat," ucap Hendro.

Berkaca insiden tersebut, Hendro mengingatkan agar para pedagang memprioritaskan kualitas bahan makanannya. Selain itu, polisi mengimbau para guru mengawasi produk makanan yang dijual di area sekolah.

"Imbauan ke pedagang, ingat bahwa makanan akan dikonsumsi bayak orang bahannya harus sehat. Jangan sampai bahan berbahaya membuat orang jadi sakit," tutur Hendro.

(bbn/bbn)

Tanah Kuburan hingga Tulang Kucing, Ini

9 Jimat Sihir Mengerikan

Nurul Basmalah

22 Okt 2016, 19:25 WIB 

(18)

1

602

Cincin nikah diganti dengan novel dan tongkat sihir (sumber. boredpanda.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sihir merupakan praktik ilmu mitologi yang telah dilakukan sejak zaman nenek moyang. Dalam pelaksanaannya, banyak benda-benda di sekitar yang bisa dijadikan 'wadah' penampung kekuatan spiritual.

Salah satunya yang terkenal adalah penggunaan jimat. Beberapa orang yang percaya pada praktik sihir menyakini bahwa dengan membawa atau memiliki jimat, dapat membuat mereka terhindar dari marabahaya, sial, penyakit, dan kutukan.

BACA JUGA

6 Ritual Aneh yang Mendunia, 3 di Antaranya dari IndonesiaVIDEO: Mandeep Batwal, Gadis 18 Tahun Setinggi 83 Cm

Pasangan Turis Ditemukan Tewas Mengerikan dalam Ritual Setan

Jimat bisa terbuat dari apapun yang dipercaya oleh penyihir atau dukun pemberi 'perlindungan' memiliki energi spiritual.

Dikutip dari Listverse.com, Sabtu (22/10/2016), berikut selengkapnya 10 benda aneh yang sering dijadikan jimat:

(19)

Tas Mojo (Listverse.com)

Tas Mojo atau 'doa dalam tas' merupakan jimat yang dipopulerkan di Afrika Barat. Tas jimat ini digunakan untuk menolak iblis, membawa keberuntungan, atau menarik lawan jenis.

Kebanyakan Tas Mojo terbuat dari kain flanel berwarna merah atau kain sutra. Setiap warna memiliki fungsi yang berbeda-beda. Seperti Mojo hijau digunakan untuk 'memikat' uang, dan Mojo putih untuk pemberkatan bayi.

Isi dalam tas bermacam-macam, tergantung pada tujuan penggunaan jimat tersebut. Mojo bisa berisi akar tumbuhan, obat alami, bagian tubuh hewan, mineral, dan kenang-kenangan.

Jika Mojo digunakan untuk memikat seseorang, maka tas itu harus berisikan rambut atau kuku jari orang yang bersangkutan. Semakin mendekati barang pribadi target isi Mojo, semakin kuat 'kekuatan' yang dikandungnya.

(20)

Ketika digunakan, Mojo harus diberi 'makan' alkohol, parfum, air, dan cairan yang berasal dari tubuh. Agar berfungsi dengan efektif, Mojo harus disembunyikan.

Kaum pria biasanya menyembunyikan jimat tersebut dalam celana, sedangkan perempuan di dalam bra.

1 dari 9 halaman

2. Tulang Kucing Hitam

Dalam dunia spiritual, kucing hitam biasanya dikaitkan dengan kesialan. Namun, tulang hewan itu merupakan salah satu jimat yang paling berkhasiat.

(21)

Tulang Kucing Hitam

Dalam dunia spiritual, kucing hitam biasanya dikaitkan dengan kesialan. Namun, tulang hewan itu merupakan salah satu jimat yang paling berkhasiat.

Jimat tulang kucing hitam dipercaya dapat membuat penggunanya menjadi 'tak terlihat', membawa ketenaran, dan mengembalikan kekasih.

Namun ada efek samping pada penggunaan jimat ini untuk mendongkrak popularitas. Mereka bisa berujung pada kematian.

Seperti yang terjadi pada penyanyi Blue, Sam taylor, yang mempelajari teknik memproduksi tulang kucing hitam dari neneknya -- seorang dukun terkenal.

Caranya, masukan kucing hitam ke dalam air mendidih dan rebus hingga tidak ada yang tersisa kecuali bulu dan tulang. Buang sisa rebusan itu ke sungai. Salah satu tulang kucing hitam itu akan mengapung dan itulah yang digunakan sebagai jimat.

2 dari 9 halaman

3. Ramuan Cuka

Four Thieves Vinegar adalah ramuan cuka yang berasal dari anggur merah, anggur putih, atau cuka apel, yang dicampurkan dengan rempah-rempah.

(22)

Four Thieves Vinegar (Listverse.com)

Menurut legenda, resep pembuatan jimat itu berasal dari kelompok pencuri dari Abad Pertengahan. Para pencuri itu sering menggunakan ramuan tersebut untuk merampok.

Namun seiring berjalannya waktu, ramuan itu dapat dibuat sesuai dengan permintaan pengguna. Umumnya yang digunakan ada dua jenis; ramuan untuk penggunaan internal dan eksternal.

3 dari 9 halaman

4. Debu Kematian

(23)

Nama Goofer Dust sendiri berasal dari Bahasa Bantu 'Kufua' yang berarti 'kematian'. Debu ini digunakan untuk memberikan kutukan atau menyakiti seseorang.

Goofer Dust (Listverse.com)

Debu ini ditaburkan disepanjang jalan yang sering dilewati target, atau diletakkan di bawah bantal, dan rumah mereka. Saat terkena kutukan ini, target akan merasakan sakit menusuk-nusuk pada bagian kaki.

Rasa sakit itu akan diikuti dengan pembengkakan dan kelumpuhan. Pada orang yang tidak menyadari adanya sihir ini, mereka biasanya menganggap gejala tersebut sebagai penyakit gula.

Untuk menangkal terkena kutukan ini, tas atau wadah penampung Goofer Dust dapat digunakan sebagai jimat.

(24)

5. Tumbuhan Khusus

Tumbuhan John The Conqueror merupakan jimat yang dapat dipadupadankan dengan Tas Mojo. Ramuan yang terdiri dari tiga jenis akar ini; high, low, dan chewing John, populer digunakan oleh budak dalam cerita rakyat Afrika-Amerika.

Low John terbuat dari akar bunga liar, trillium. Sedangkan Chewing John merupakan tumbuhan yang tergolong jenis jahe, yang digunakan untuk menyembuhkan sakit perut dan berfungsi mempengaruhi keputusan hukum.

Tumbuhan John the Conqueror (Listverse.com)

Sementara itu high John dbuat dari akar pohon bunga Terulak. Ketika kering akarnya akan terlihat seperti testis pria. Tidak heran ramuan ini sering dijadikan jimat seks.

(25)

5 dari 9 halaman

6. Sihir Jejak Kaki

Jenis sihir jejak kaki merupakan salah satu jenis sihir spiritual yang populer di 'dunia hitam'.

Jika seseorang ingin meracuni musuh, mereka dapat menaburkan beberapa benda-benda sihir pada jejak kaki target.

Jejak kaki (Listverse.com)

(26)

Ramuan tradisional yang sering digunakan dalam praktik sihir ini adalah getah Arab, akar gantung, dan bubuk belerang. Jika ditambahkan dengan tanah kuburan dan kulit ular, berarti pengguna menginginkan kematian target.

6 dari 9 halaman

7. Pohon Botol

Jimat pohon botol populer dipraktikkan di kerajaan Afrika Barat pada Abad ke-9.

Pohon ini dapat digunakan sebagai jimat untuk membawa keberuntungan, menurunkan hujan, atau menangkap roh jahat yang berkeliaran di sekitar tempat tinggal.

(27)

Biasanya, mulut botol dimasukkan ke dalam ranting-ranting pohon. Dalam dunia sihir, botol berwarna biru lebih disarankan untuk membuat Pohon Botol.

Hal tersebut dikarenakan biru merupakan warna yang menggambarkan langit dan air, atau Surga dan Bumi -- kehidupan dan kematian.

7 dari 9 halaman

8. Tanah Kuburan

Menurut penduduk Bokongo di Afrika Tengah, tanah kuburan mengandung kekuatan sihir yang sangat kuat. Hal tersebut dikarenakan di dalam tanah itu ada roh orang-orang yang dikuburkan di tempat itu.

(28)

Pemkot Bogor siapkan 24 liang kubur jelang lebaran (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Pembeliannya tidak dengan uang, bisa menggunakan minuman atau sesuatu yang disenangi oleh orang mati itu sewaktu hidup.

Tanah kuburan bayi dipercaya dapat menjadi jimat keberuntungan. Sementara untuk hubungan asmara, tanah dari kuburan seseorang yang menyayangi Anda.

Jika pengguna jimat memiliki niat jahat, mereka bisa menggunakan tanah dari kuburan seorang pembunuh.

8 dari 9 halaman

9. Bola Tali

(29)

Jimat ini digunakan untuk keberuntungan dalam percintaan dan uang.

Jack Ball atau Bola Keberuntungan (Listverse.com)

Beberapa orang menggunakannya sebagai pendulum, untuk mencari tahu jawaban 'ya' atau 'tidak' atas sebuah pertanyaan.

Sama halnya dengan Tas Mojo, Jack Ball juga harus diberi makan untuk menjaga keefektifan kerjanya.

Seperti jenis jimat lainnya, Bola Keberuntungan ini juga bisa digunakan untuk melancarkan niat jahat.

(30)

BENTROK SAAT MALAM

TAHUN BARU, SATU WARGA

LUKA BERAT

Senin, 1 Januari 2018 | 17:37:28

12726

0

Berbagi di Facebook

Tweet di Twitter

(31)

Aparat keamanan saat menghalau keributan bentrok yang terjadi di Banjar Taman, Desa Bedulu, Blahbatuh. (BP/nik)

(32)

Warga Desa Adat Patemon, Dharmayasa mengatakan ada sejumlah warganya yang mengalami luka akibat bentrokan tersebut. “Awalnya ada adik saya lewat disana diposkonya itu (Banjar Taman-red) ada orang minum dan jojing di jalan, Nah pas lewat itu adik saya (asal Desa Patamon) dipangil, dikira oleh saudaranya yang disana, begitu

disamperi ternyata tidak dan malah adik saya dipukul,“ katanya.

Sementara Perbekel Desa Bedulu, Ketut Rinatha, Senin (1/1)

menerangkan awal kejadianya Ketut Rinata mengaku tidak melihat secara pasti, namun informasi yang ia terima awalnya memang ada warga Desa Adat Patemon lewat di Banjar Taman, “Yang lewat ini memang sempat di stop, karena saat berkendara motor tidak

seimbang, tapi tidak diapakan dan langsung diberikan lewat lagi. Lalu entah seperti apa informasi di Patemon tiba-tiba saja pemuda Patemon nyerang ke Banjar Taman, “ bebernya.

Dikatakan dari serbuan itu pemuda Banjar Taman pun tidak mengerti ada masalah apa. Aksi lempar batu pun tidak terhindarkan dari

kejadian itu, sampai sejumlah botol minuman pecah di sejumlah ruas jalan. “Kejadiannya itu di perempatan menuju Desa Adat Patemon, masih di wilayah Banjar Taman, pemuda Banjar Taman langsung lari setelah melihat orang bawa alat tajam,“ katanya.

(33)

Sanjiwani Gianyar. “Itu satu orang warga Banjar Taman yang mengalami di kepala,“ katanya.

Selain itu akibat lemparan batu ada sejumlah warga di Banjar Taman mengalami luka lebam, termasuk Kelian Adat Banjar Taman I Wayan Leko mengalami luka lebam kena lempar batu. “Kejadiannya kan malam ada orang banyak siapa yang melempar tidak diketahui, dan laporan yang saya terima banyak juga warga Banjar Taman yang kena pukul,“ ucapnya.

Baca juga: Warga Tuntut Perbekel Tukadaya Mundur

Beberapa menit kejadian itu aparat Polres Gianyar pun mendatangi lokasi, memisahkan warga yang rebut. Bahkan dalmas Polres Gianyar melakukan sekat di perbatasan Banjar Taman dengan Desa Adat

Patemon. “Ya diperbatasan di blok oleh dalmas dan TNI, sehingga tidak terjadi yang tidak diinginkan lagi,“ katanya.

Kapolres Gianyar AKBP Djoni Widodo dan Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata langsung terjun meredam amarah kedua belah pihak. Selanjutnya dilakukan proses mediasi di Balai Banjar Pacung, Desa Pejeng Kelod pada Senin (1/1) dini hari sekitar pukul 03.00 wita.

(34)

dan ingin melanjutkan ke proses hukum, kalau yang lainya sudah tenang disamping itu aparat kepolisian juga masih berjaga sampai Senin sore tadi (kemarin-red),“ tandasnya.

Kanit I Satreskrim Polres Gianyar, Iptu Rezha Pranata mengatakan polisi sudah memeriksa sedikitnya 10 orang saksi dalam kasus ini, termasuk pada korban yang mengalami luka. “Pemeriksaan

sementara, awalnya persoalan ini memang pemukulan salah satu orang, hingga akhirnya warga lainya tidak terima dan memilih melakukan penyerangan,“ ucapnya.

Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Marzel Doni mengatakan belum ada yang ditahan dalam kasus ini. Termasuk I Wayan Sumerjaya yang dibawa ke Mapolres Gianyar dengan luka dikepala belum membuat laporan resmi. “Belum, tapi mungkin nanti dia mau buat laporan, yang jelas proses penyelidikan kita tetap jalan,“ katanya.

Dikatakan dari kejadian ini polisi mengamankan besi , dan potongan kayu, termasuk juga pisau belakas. “Setelah kita lerai dan beri

pembatas, baru banyak warga datang Desa Patemon yang dating, disana kita amankan warga bawa bambu, besi,“ ungkapnya.

Secara terpisah Kabag Ops Polres Gianyar, Kompol Ida Bagus Dedy Januarta, mengaku kasus ini tidak ada sangkut paut ke adat.

(35)

Sedangkan, untuk mengamankan dan mengantisipasi bentrok susulan, pihaknya telah menyiagakan sejumlah petugas berjaga di perbatasan dua banjar itu. “Kami siagakan petugas untuk berjaga. Untuk

sementara situasinya TKA (aman terkendali-red),” tandasnya. (manik astajaya/balipost)

Kamis 21 Desember 2017, 15:51 WIB

Pemerkosa Gadis di Bawah Umur yang Baru

Dikenal di Medsos Ditangkap

Ardian Fanani - detikNews

(36)

Foto: Ardian Fanani

Banyuwangi - Pelaku pemerkosaan gadis di bawah umur di Banyuwangi akhirnya ditangkap. Sugiartono alias Fernando (25), anak punk yang tercatat sebagai warga Kelurahan Panderejo, Banyuwangi, ditangkap keluarga korban dan langsung diserahkan ke polisi.

(37)

detikcom, Kamis (21/12/2017).

Dari hasil pemeriksaan Unit Perlindungan Perempuan Dan Anak (PPA), kata Sodik, pelaku mengakui semua perbuatannya. Pelaku memaksa korban melakukan hubungan intim, usai pelaku berpesta miras bersama temannya.

"Kegiatan asusila itu dilakukan sekali. Pelaku dan korban berkenalan via facebook. Korban datang ke stadion kemudian dibawa ke rumah pelaku," tambahnya.

Baca Juga: Gadis Bawah Umur Diperkosa Pemuda yang Baru Dikenalnya di Medsos

Akibat perbuatannya, pelaku akhirnya mendekam di jeruji besi Polres Banyuwangi, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pelaku dijerat dengan UU nomor 23 tahun 2002, tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sementara Sugiharto alias Fernandes membantah telah melakukan perkosaan terhadap korban. Dirinya mengaku sudah berpacaran dengan korban kurang lebih 1 bulan. "Ya suka sama suka pak. Saya tidak memperkosa. Saya pengen saja habis mabuk sama temen," ujar pemuda yang badannya penuh tato.

Seorang gadis di bawah umur menjadi korban pemerkosaan oleh seseorang yang baru saja dikenalnya di media sosial, Minggu (19/12) lalu. Pelaku adalah seorang pemuda yang berpenampilan punk. Tak terima dengan perlakuan cabul tersebut, korban didampingi orang tuanya langsung melaporkan ke Pelayanan terpadu pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Banyuwangi.

(38)

Polisi Tangkap

Penyebar Fitnah

Terhadap Kapolri

AMBARANIE NADIA KEMALA MOVANITA

(39)

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyampaikan perkembangan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7). Kapolri dipanggil oleh Presiden Joko Widodo untuk melaporkan perkembangan kasus Novel Baswedan. ANTARA FOTO/Puspa

Perwitasari/kye/17(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

JAKARTA, KOMPAS.com -

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber

Bareskrim Polri menangkap admin akun Facebook Iwan Laoet bernama Edi

Efendi atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah.

Tersangka yang sehari-hari berprofesi sebagai teknisi itu ditangkap di Bekasi

Barat, Selasa (9/1/2018).

dengan membuat berita hoaks yang mengadu domba dengan pemuka

agama.

"Pelaku memposting pernyataan Kapolri 'Tito : Insya Allah Kedepannya Publik

Lebih Percaya Polri Daripada Ulama!!” melalui akun Facebook Iwan Laoet,"

ujar Irwansyah di kantor Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri,

Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Unggahan itu dibagikan di grup Facebook Mujahid Aksi Bela Islam yang berisi

50.159 anggota.

Irwansyah mengatakan, Kapolri tidak pernah menyampaikan kalimat

sebagaimana tertulis dalam akun tersebut.

Sebelum menangkap pelaku, polisi berkoordinasi dengan ahli untuk

memperkuat unsur pidananya.

"Kalimat seperti ini kan mengandung pengartian yang nantinya bisa mengadu

domba antar umat Islam dengan pihak kepolisian, makanya kami segera

melakukan tindakan," kata Irwansyah.

Irwansyah mengatakan, respons atas postingan yang diunggah Edi pun

bernada negatif. Banyak pernyataan yang menjelek-jelekan institusi Polri.

(40)

"Motifnya sendiri waktu kita tangkap bahwa yang bersangkutan

menyampaikan bahwa Polri selama ini telah mengkriminalisasi ulama. Ada

unsur seolah-olah balas dendam kepada kepolisian," kata dia.

Adapun barang bukti yang disita, yaitu satu unit komputer dan sebuah ponsel

yang diduga digunakan pelaku membuat konten dan mengunggahnya ke