Mengapa keberagaman sangat penting bagi bangsa Indonesia

Mengapa keberagaman sangat penting bagi bangsa Indonesia

Negara Indonesia merupakan negara yang sangat besar didunia dan memiliki kekayaan adat dan budaya yang sangat luar biasa. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia dan memiliki banyak ragam bahasa, suku, adat budaya dan agama. Keberagamanan bukanlah penghalang dan menjadi alasan perpecahanan, tetapi justru menjadi kekuatan bangsa yang harus dihargai, diapresiasi, sebagai entitas kehidupan yang baik dalam ke Bhineka Tunggal Ika dan persatuan bangsa. Demikian disampaikan Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Aisyah Gamawati saat pelaksanaan Festival Budaya bertajuk Penguatan Pranata Adat tingkat Kabupaten Kupang, Sabtu (14-09-2019) bertempat di Halaman Kantor Bupati Kupang di Kota Oelamasi.

Hadir pada kesempatan tersebut Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu Aisyah Gamawati, Direktur Pelayanan Daerah Pasca Konflik Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Asrul Eliab, Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Dalam Situasi Darurat,  Bupati Kupang Korinus Masneno, Waket DPRD Kab. Kupang Sofia Malelak De Haan, Sekda Obet Laha, Ketua TP PKK Kab. Kupang Ny. Damaris Masneno Mooy, Pimpinan OPD dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Kupang.

Lebih lanjut Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Aisyah Gamawati berpesan agar masyarakat NTT khususnya Kabupaten Kupang menguatkan dan membulatkan tekad, melangkah, berkomitmen bersama, serta meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan untuk menuju Kabupaten Kupang yang maju, mandiri dan sejahtera sesuai Visi Pemerintah Kabupaten Kupang. “Mari lestarikan nilai-nilai adat dan budaya, kita perkuat kelembagaan dan pranata adat dalam membangun Indonesia yang maju dan sejahtera, aman dan damai. Terima kasih kepada Bupati dan jajaran sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik demi kepentingan masyarakat Kab. Kupang,” Ujar Gamawati.

Pada kesempatan tersebut Gamawati menjelaskan salah satu tujuan Negara ialah mensejahterakan masyarakatnya. Upaya tersebut dilakukan melalui kebijakan melakukan urusan pemerintahan dan pembangunan Nasional dengan berpedoman pada program pembangunan Pemerintah RI dibawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi jelasnya, mengemban amanah melaksanakan program Nawacita ke 3 yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan Desa dalam kerangka NKRI. Dalam mewujudkan Nawacita tersebut dalam tahun 2015-2019 telah dikucurkan dana desa sebanyak 250 Triliun dan lima tahun kedepan menjadi diitngkatkan menjadi 400 T. Pemanfaatan Dana Desa tersebut diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat Desa. “Dengan Dana Desa selama 5 tahun pengucurannya telah dibangun jalan Desa sepanjang 191.600 km, lebih 1 jt meter jembatan, 8000 pasar unit desa, BUMDEs, embung, Paud, irigasi, MCK dan lain sebagainya,” jelas Gamawati.

Menilik data yang ada, dirinya mengapresiasi pengelolaan Dana Desa di 160 Desa yang ada di Kabupaten Kupang yang sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat banyak dengan penyerapannya mencapai 99,35 % dari total anggaran 553,97 Miliar selama 5 tahun. “Terima kasih pak Bupati sudah mendukung Pemanfaatan Dana Desa menjadi sangat bermanfaat dan berguna untuk menunjang ekonomi masyarakat Desa. Lewat Dana Desa sudah terbangun Pasar Desa, Tambatan perahu, Irigasi, Sarana Olahraga Desa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat lewat pembuatan MCK,  sarana air bersih, posyandu dan lain sebagaianya. “Atas nama Kementerian PDT saya memberikan apresiasi kepada Bupati dan jajarannya, para Kades dan masyarakat yang telah memanfaatkan dana desa secara baik. Bangun terus kerjasama, gotong royong, kekeluargaan dan rasa damai di Kabupaten Kupang karena keberhasilan pembangunan bisa berjalan dengan baik jika suasana disini aman, damai,” Jelas Gamawati. Terkait dengan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Kupang seperti pengembangan pariwisata, pertanian seperti tanaman jagung, dirinya ingatkan untuk masukan proposal untuk menjadi perhatian dan dapat diberikan dukungan yakni produk andalan, pengembangan desa-desa wisata dan tahun 2020 demi mendukung kabupaten kupang maju dan sejahtera.

Diakhir sambutannya tidak lupa wanita separuh baya tersebut yang memakai baju putih berpadu motif Amarasi menyairkan sebuah Pantun:

Suasana kab.kupang yang padat, terasa ramai dan penuh cahaya.

Melalui peran aktif pranata adat terwujud masyarakat yang damai dan peduli.

Sementara itu Bupati Kupang Korinus Masneno dalam ucapan selamat datangnya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus atas perhatian yang diberikan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Kabupaten Kupang. Dijelaskan Masneno, perhatian Pemerintah pusat sangat dibutuhkan dalam rangka memberikan sumbangsih pikiran dan dukungan pembangunan dalam mewujudkan masyarakat yang semakin maju dan sejahtera. “Terima kasih ibu Dirjen dan jajaran sudah datang dan berkarya di Kabupaten Kupang yang kita cintai dan merupakan bagian terdepan NKRI di mata negara lain, untuk membangun, berkarya bersama masyarakat Kab. Kupang. Membangun budaya jelas Bupati Masneno sangat penting sebagai benteng ketahanan masyarakat dalam menyikapi konflik dinamika sosial di Indonesia yang berkembang pesat lewat perkembangan informasi. Melalui budaya yang kuat dan semangat persatuan masyarakat menjadi benteng utama terciptanya suasana aman, damai dan kondusif, di kab. Kupang sebagai bagian tak terpisahkan dalam NKRI.
——-

Berdasarkan pantauan lapangan, Beragam kegiatan yang dilaksanakan Selama 2 Hari, (13-14 September 2019) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berkerjasama dengan Pemkab Kupang diantaranya pertemuan lintas tokoh, Camat dan Kades dari berbagai Kecamatan melalui Forum Perdamaian di Kupang, Karnaval Budaya yang diikuti oleh ASN, masyarakat dan Pelajar dari berbagai Sekolah melintasi jalan Timor Raya di Kelurahan Naibonat, dan  ditutup dengan diselenggarakannya Festival budaya di Halaman Kantor Bupati Kupang di Kota Oelamasi.

Foto: Hubungan persatuan dan keberagaman memiliki makna penting bagi bangsa Indonesia. (Ilustrasi/Pixabay)

JAKARTA, celebrities.id – Hubungan persatuan dan keberagaman memiliki makna penting bagi bangsa Indonesia.

Persatuan diambil dari kata 'satu' yang berarti utuh, beberapa bagian yang sudah bersatu. Sementara keberagaman bangsa Indonesia dapat dilihat dari perbedaan suku bangsa, ras, budaya, bahasa daerah dan agama.

Setiap pulau atau wilayah di Indonesia memiliki keberagaman penduduk yang disebabkan oleh lingkungan geografis, agama dan kepercayaan, ras, hingga suku bangsa. Adanya keberagaman bisa memicu terjadi konflik apabila tidak ada persatuan. 

Untuk itu hubungan persatuan dan keberagaman menjadi penting dalam kehidupan sehari-hari maupun berbangsa dan bernegara.

Berikut ini celebrities.id telah merangkum dari berbagai sumber mengenai hubungan persatuan dan keberagaman bagi bangsa Indonesia, Selasa (17/5/2022).

Hubungan Persatuan dan Keberagaman

Hubungan persatuan dan keberagaman bagi bangsa Indonesia sangat penting. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, persatuan dan keberagaman akan memengaruhi satu sama lain.

Keberagaman bukan tidak mungkin dapat memicu konflik antargolongan. Hal ini karena adanya perbedaan suku bangsa, ras, bahasa, budaya, maupun agama yang merupakan wujud kebhinnekaan bangsa Indonesia. Meski berbeda, bangsa ini tidak boleh terpecah belah. 

Untuk itu, perlu adanya persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan bangsa harus terjalin dengan baik di tengah keberagaman suku dan bangsa di Indonesia.

Selain itu, sikap saling toleransi antar suku bangsa perlu dipupuk dan ditanamkan sejak dini. Dengan adanya saling toleransi maka akan tercipta keberagaman dan rasa cinta terhadap negara persatuan Indonesia. 

Berikut ini manfaat dari hubungan persatuan dan keberagaman bagi bangsa Indonesia.

1. Adanya Persatuan

Adanya perbedaan atau keberagaman akan memunculkan rasa persatuan. Rasa dan sikap persatuan juga muncul dari berbagai latar belakang berbeda yang memiliki niatan untuk bersama. 

2. Muncul Sikap Toleransi

Indonesia memiliki beragam suku, adat istiadat, ras, agama dan kepercayaan. Keberagaman di Indonesia muncul karena adanya perbedaan demografis, geografis, dan historis.

Adanya perbedaan ini harus diimbangi dengan sikap toleransi antar suku bangsa, ras, budaya maupun agama. Semakin tinggi tingkat keberagaman di Indonesia maka semakin tinggi pula sikap toleransi dan keinginan untuk bersatu.

3. Terwujudnya Rasa Kekeluargaan

Hubungan persatuan dan keberagaman yang erat juga akan mewujudkan rasa kekeluargaan, saling menolong, dan nasionalisme. Selain itu, adanya rasa kemanusiaan dan toleransi akan mewujudkan rasa kebersamaan dan saling melengkapi satu sama lain.

Apa akibat Keberagaman Masyarakat Indonesia? Ternyata Salah Satunya Membuat Kita Kaya

Editor : Oktiani Endarwati

Jakarta, wapresri.go.id  – Indonesia merupakan bangsa besar yang terdiri dari beragam suku, agama, bahasa, dan adat istiadat. Data Sensus Badan Pusat Statistik Tahun 2010 mencatat, terdapat 1.340 jumlah suku di Indonesia. Oleh karena itu, keberagaman yang besar tersebut harus terus dirawat dan dijadikan sebagai potensi dalam mendukung pembangunan nasional.

“Tentu keberagaman tersebut harus kita rawat dan dijadikan sebagai potensi kekuatan agar bangsa Indonesia dapat tetap utuh dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia, utamanya dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada acara Perayaan Hari Ulang Tahun ke-14 Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI), Rakernas PSBI Tahun 2021, serta Launching Kongres PSBI IV dan Pesta Bolon Simbolon Tahun 2022 melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu (07/07/2021).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, sebagai salah satu suku dengan jumlah yang cukup besar dan melihat sebaran jumlah anggota PSBI yang lebih dari 300.000 orang di seluruh dunia, maka PSBI memiliki potensi besar yang harus diberdayakan untuk melestarikan nilai-nilai adat sekaligus upaya penanaman rasa cinta tanah air. Mengingat, kedua nilai tersebut merupakan faktor penting dalam membentuk integritas nasional.

“Pelestarian adat istiadat juga harus menjadi bagian dari upaya kita merawat demokrasi dan memupuk nasionalisme pada tingkat akar rumput guna mewujudkan integritas nasional yang makin kokoh dalam bingkai kebhinekaan bangsa. Hal ini sangat penting untuk terus kita wariskan khususnya bagi generasi muda,” tegas Wapres.

Pada kesempatan ini Wapres menekankan pentingnya menjaga kesepakatan nasional sebagai dasar kebangsaan dan kenegaraan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pendiri bangsa melalui 4 (empat) bingkai kerukunan nasional, yaitu; bingkai politis, bingkai yuridis, bingkai teologis, dan bingkai sosiologis.

Bingkai politis, menurut Wapres, yaitu kerukunan yang dibangun atas dasar komitmen seluruh bangsa Indonesia dalam implementasi kehidupan masyarakat sesuai dengan kesepakatan nasional, yaitu; Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sementara bingkai yuridis, merupakan kepatuhan masyarakat terhadap aturan hukum yang ada.

“Kepatuhan terhadap aturan yang ada dengan cara menghormati hukum, karena setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum,” urai Wapres.

Sedangkan bingkai teologis, lanjutnya, yaitu pemahaman dan pengajaran keagamaan atau keyakinan yang moderat sehingga tidak menimbulkan konflik nasional.

“santun, sejuk, dan merangkul, bukan ajaran yang saling curiga dan mengarah pada konflik atau bahkan pada penggunaan kekerasan,”  terang Wapres.

Yang terakhir, bingkai sosiologis, Wapres menuturkan pentingnya kearifan nilai-nilai budaya lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun menjadi perekat kebersamaan.

“nilai-nilai budaya lokal yang diwariskan secara turun temurun ini, seperti; Dalihan Na Tolu pada masyarakat Batak, Tepo Seliro dan Gotong Royong pada masyarakat Jawa, Pela Gandong pada masyarakat Ambon, Rumah Betang pada masyarakat Dayak, dan kearifan serupa dari berbagai daerah  lainnya,”  urai Wapres.

“Nilai-nilai positif dari berbagai kearifan lokal nusantara, seperti yang terkandung dalam Dalihan Na Tolu ini dan juga pada adat istiadat yang lainnya seperti saya sebutkan di atas, merupakan pondasi serta perekat kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia yang perlu terus kita sosialisasikan, lestarikan, kembangkan, dan berdayakan,”  tambahnya.

Selama 14 tahun PSBI ini berdiri dengan 150 cabang di seluruh Indonesia, bukanlah hal waktu yang singkat. Wapres berharap bingkai kerukunan yang selama ini dibangun PSBI dapat terus digalakkan.

“Generasi muda khususnya dari keluarga Simbolon agar menjadi teladan dan pelopor loyalitas dan nasionalisme untuk Indonesia, bukan hanya untuk kelompok atau golongan tertentu,”  harap Wapres.

Menutup sambutannya, Wapres berpesan agar PSBI dan seluruh organisasi kemasyarakatan yang berbasis kekerabatan atau kesukuan untuk tidak berorientasi pada kegiatan yang bersifat eksklusif, tetapi lebih berorientasi inklusif.

“Semoga PSBI mampu memberi kesejahteraan bagi anggotanya maupun masyarakat Indonesia pada umumnya, serta mampu melestarikan warisan nilai-nilai masyarakat adat Batak dalam kerangka menjaga persatuan nasional,”  pesan Wapres.

Sebelumnya Ketua Umum PSBI, Effendi M.S. Simbolon, melaporkan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-14 PSBI. Selain itu, ia juga menyampaikan dukungan PSBI kepada pemerintah dalam menangani pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) beserta dampaknya.

“Kami sangat berharap pemerintah tetap kuat dan senantiasa mampu untuk menangani masalah pandemi Covid-19 ini, kami percaya Bapak Wakil Presiden bersama Bapak Presiden Joko Widodo akan dapat mengatasinya dan bersama dengan komponen masyarakat lainnya untuk kita bisa keluar dari masa yang sangat sulit ini,” ungkap Effendi.

Hadir secara virtual dalam acara ini para Pengurus Ppusat PSBI, Pengurus Wilayah PSBI, serta Pengurus INA PSBI. Sementara hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi. (NN/AS, BPMI-Setwapres)