Mengapa kedatangan Spanyol ke Maluku dianggap sebagai pelanggaran hak monopoli oleh Portugis

Mengapa kedatangan Spanyol ke Maluku dianggap sebagai pelanggaran hak monopoli oleh Portugis
Bangsa Spanyol merupakan salah satu bangsa yang melakukan penjelajahan samudera. Bersama sama dengan Portugis, Spanyol menjadi salah satu pelopor penjelajahan samudera. Berbagai penjelajah samudera[1] dari Spanyol melakukan petualangan di lautan luas. Untuk menghindari konflik yang mungkin timbul, kemudian diadakan Perjanjian Tordesilla[2] antara Spanyol dan Portugis yang mengatur mengenai penjelajahan samudera.

Kedatangan bangsa Portugis sampai di Indonesia (Maluku) segera diikuti oleh bangsa Spanyol. Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu. Rombongan Magelhaen diterima baik oleh raja Cebu, sebab pada waktu itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan. Dalam pertentangan ini Magelhaen membantu Cebu, namun harus dibayar mahal sebab dalam peperangan ini Magelhaen terbunuh.

Dengan meninggalnya Magelhaen, ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Sebastian del cano melanjutkan usahanya untuk menemukan daerah asal rempah-rempah. Dengan melewati kepulauan Cagayan dan Minandao akhirnya sampai di Maluku (1521) selain itu juga di Manado Sulawesi Utara. Kedatangan bangsa Spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore, yang saat itu sedang bermusuhan dengan kerajaan Ternate yang dibantu oleh Portugis. Sudah lama terdapat persaingan antara Kerajaan Ternate dengan Tidore[3]. Sebaliknya, kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran atas “hak monopoli”. Oleh karena itu timbullah persaingan antara Portugis dan Spanyol. Sebelum terjadi perang besar, akhirnya diadakan Perjanjian Saragosa (22 April 1529) yang isinya:

  1. Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kegiatannya di Filipina.
  2. Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku.

Berdasarkan keputusan tersebut maka, Spanyol kemudian meninggalkan Maluku. Penjelajahan samudera kemudian dilanjutkan kembali ke Spanyol yang dipimpin oleh Sebastian del Cano[4], pada tanggal 6 September 1522 mencapai Spanyol.

[1]Penjelajah yang membawa bendera Spanyol antara lain Christopher Colombus sampai pulau San Salvador, Ferdinand Magelhan sampai Philipina, Sebastian del Cano berhasil mengelilingi dunia.

[2] Perjanjian Tordesillas dilaksanakan tanggal 7 Juni 1494 atas prakarsa dari Paus II. Isi Perjanjian Tordesillas yakni membagi dunia menjadi dua wilayah kekuasaan yang dibatasi oleh garis tordesillas yang membentang dari kutub utara ke kutub selatan melalui Kepulauan Verde di sebelah barat Benua Afrika, Spanyol diberi hak untuk melayari dan menguasai negeri sebelah barat, sedangkan Portugis menguasai negeri-negeri di sebelah timur garis Tordesillas.

[3]Ternate membentuk persekutuan dengan beberapa kerajaan yang disebut dengan Uli Lima yang terdiri dari Seram, Obi, Bacan, Ambon dan Ternate sebagai pemimpinnya. Sedangkan Tidore memiliki persekutuan yang terkenal dengan nama Uli Siwa yang terdiri dari Jailolo, Halmahera, dan pulau-pulau hingga papua yang dipimpin oleh Tidore

[4] Sebastian del Cano merupakan salah satu bagian dari Penjelajahan yang dipimpin oleh Ferdinand Magelhand. Mereka berangkat dari Spanyol  pada tanggal 20 September 1519 dengan menggunakan kapal Trinidd, San Antonion, Concepcion, Victoria dan Santiago dengan jumlah 237 orang kembali ke Spanyol tinggal 18 orang.

Untuk materi lebih lengkap tentang FAKTOR PENJELAJAHAN SAMUDERA BESERTA TOKOH PENJELAJAHNYA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Jikalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih

Mengapa kedatangan Spanyol ke Maluku dianggap sebagai pelanggaran hak monopoli oleh Portugis

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Mengapa kedatangan Spanyol ke Maluku dianggap sebagai pelanggaran hak monopoli oleh Portugis

Mengapa kedatangan Spanyol ke Maluku dianggap sebagai pelanggaran hak monopoli oleh Portugis
Lihat Foto

Colonial Voyage

Peta Maluku yang dibuat pada 1714 setelah kedatangan Portugis dan Spanyol.

KOMPAS.com - Setelah kedatangan Portugis dan sebelum kedatangan Belanda, Indonesia juga pernah didatangi bangsa Spanyol.

Spanyol tak sempat menguasai kerajaan-kerajaan Nusantara. Di Indonesia, Spanyol hanya sempat bersaing dengan Portugis di Maluku.

Bahkan, Spanyol sebenarnya telah berlayar lebih dulu dibanding Portugis. Namun pelayar Spanyol yang termahsyur, Christopher Columbus, tidak berhasil menemukan 'Kepulauan rempah-rempah'.

Columbus hanya sampai ke benua Amerika. Meski sebuah keberhasilan besar, Spanyol belum berhasil menemukan kepulauan rempah-rempah yang dimaksud.

Baca juga: Tujuan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia

Lihat Foto The Mariners Museum Collection Sebuah lukisan wajah Ferdinand Magellan yang dibuat pada abad ke-16. Tak diketahui pembuat lukisan ini. (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); Magellan memimpin ekspedisi

Maka Spanyol kembali menggelar ekspedisi di bawah pimpinan Fernando de Magelhaens atau Ferdinand Magellan dengan kapten kapal Sebastian del Cano.

Dikutip dari Sejarah Indonesia: Masuknya Islam Hingga Kolonialisme (2020), pada 7 April 1521, Magellan dan awaknya tiba di Pulau Cebu, Filipina.

Ia diterima baik oleh Raja Cebu, sebab saat itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan.

Namun Magellan terbunuh oleh Mactan di Filipina sehingga ekspedisi dilanjutkan del Cano.

Di bawah kepemimpinan del Cano, rombongan Spanyol akhirnya tiba di Tidore.

Kerajaan Tidore menyambut baik kedatangan Spanyol. Mereka menjadikan Spanyol sebagai sekutu.

Mengapa kedatangan Spanyol ke Maluku dianggap sebagai pelanggaran hak monopoli oleh Portugis

Mengapa kedatangan Spanyol ke Maluku dianggap sebagai pelanggaran hak monopoli oleh Portugis
Lihat Foto

Lencer

Garis demarkasi yang memisahkan kekuasaan Spanyol dengan Portugis sepanjang abad ke-15 dan abad ke-16. Garis demarkasi ini disepakati lewat Perjanjian Tordesillas (1494) dan Perjanjian Saragosa (1529).

KOMPAS.com - Rempah-rempah Nusantara yang terkenal dan sangat berharga di abad ke-16, membuat dua kekuatan besar Eropa, Portugis dan Spanyol, berselisih.

Untuk menyelesaikan perselisihan, keduanya membuat Perjanjian Saragosa (Zaragoza).

Latar belakang Perjanjian Saragosa

Dikutip dari South East Asia, Colonial History: Imperialism before 1800 (2001), pada 1494, keduanya bersepakat membelah dunia menjadi dua bagian lewat Perjanjian Tordesillas.

Garis lurus ditarik dari Kutub Utara ke Kutub Selatan di Kepulauan Tanjung Harapan.

 Baca juga: Perjanjian Tordesillas, Ketika Spanyol dan Portugis Membagi Dunia

Mengapa kedatangan Spanyol ke Maluku dianggap sebagai pelanggaran hak monopoli oleh Portugis

Mengapa kedatangan Spanyol ke Maluku dianggap sebagai pelanggaran hak monopoli oleh Portugis
Lihat Foto

Encyclopaedia Britannica

Pembagian dunia berdasarkan Perjanjian Tordesillas

Spanyol berkuasa atas sisi barat, sementara Portugis mendapat sisi timur.

Kondisi ini membuat Portugis berlayar ke arah Afrika, mengitari pantai barat benua itu dan menemukan India.

Tak berhenti di India, bangsa Portugis berlayar terus ke tenggara dan menemukan Indonesia.

Pada 1509, Portugis di bawah komando Diogo Lopes de Sequeira sampai ke Malaka. Namun baru pada 1511, Portugis menaklukkan Malaka.

Kejayaan Portugis di Malaka tak bertahan lama. Portugis pun terus menjelajah 'Kepulauan Rempah-rempah" hingga ke timur.

Pada 1512, Portugis menemukan Maluku, pusat rempah-rempah. Portugis segera bersekutu dengan Ternate, kerajaan setempat dan membangun benteng di sana.

Baca juga: Kedatangan Portugis ke Indonesia