Mengapa kesepakatan dalam negosiasi saling menguntungkan

Sebagian orang menganggap negosiasi sebagai sebuah skill (kemampuan) yang perlu dikuasai. Sebab, seseorang yang pandai melakukan negosiasi, biasanya akan memiliki keuntungan lebih besar. Negosiasi dapat terjadi dalam berbagai bidang, termasuk bisnis. Apa sebenarnya negosiasi, fungsi pentingnya dalam bisnis, dan contoh kasusnya di Indonesia? Yuk, kita bahas, Lummoners!

Apa Itu Negosiasi?

Tanpa sadar, sebenarnya setiap hari dalam kehidupan, kita sering berhadapan dengan situasi negosiasi atau tawar menawar. Misalnya nih, saat kamu berbelanja, mungkin kamu pernah melakukan hal ini: “Harganya bisa saya tawar enggak?” atau “Boleh enggak beli 10 gratis 1?”. Atau, dengan teman saat janji bertemu: “Janjiannya kalau jam 10 saja di Pasar XYZ, bagaimana?”. Dan, banyak situasi tawar menawar lainnya, baik dengan anggota keluarga, teman, mitra bisnis, bahkan dalam bidang politik.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan negosiasi? Mengutip dari Accurate, jika dilihat secara etimologis, kata negosiasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu to negotiate serta to be negotiating yang bermakna merundingkan, menawarkan, dan membicarakan. Kata ini memiliki turunan lain, yaitu negotiation, yang dilansir dari Investopedia memiliki berarti kegiatan dalam merundingkan atau membicarakan sesuatu dengan pihak lain, demi mencapai suatu kesepakatan.

Dari kedua pengertian di atas, dapat dielaborasi bahwa pengertian negosiasi adalah suatu proses diskusi yang dilakukan demi menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang bisa diterima oleh pihak lain. Pengertian ini sejalan dengan Phil Baguley dalam bukunya Teach Yourself Negotiating, yang menjelaskan bahwa negosiasi adalah cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui tindakan-tindakan yang akan dilakukan bersama di masa mendatang.

Ciri-Ciri Negosiasi

Mengapa kesepakatan dalam negosiasi saling menguntungkan
Masih mengutip Investopedia, negosiasi dapat terjadi antara penjual dengan pembeli, perusahaan dengan pekerja, atau bahkan antara satu pemerintah negara dengan pemerintah negara lainnya. Tawar menawar atau perundingan juga dapat terjadi untuk mengurangi utang, menurunkan harga rumah, mengubah sebuah kontrak kerja, hingga menyepakati harga sebuah mobil.

Sebuah kegiatan dapat kamu sebut sebagai negosiasi, jika memiliki ciri-ciri berikut:

  • Melibatkan individu atau perwakilan organisasi atau perusahaan.
  • Proses perundingan yang kamu lakukan memiliki ancaman konflik.
  • Menerapkan pertukaran sesuatu, baik berupa tawar-menawar (bargain) maupun tukar-menukar (barter).
  • Kegiatan berlangsung secara tatap-muka, menggunakan bahasa lisan, dan menampilkan gerak tubuh maupun ekspresi wajah.
  • Tema atau topik membahas hal-hal atau sesuatu yang memiliki kemungkinan terjadi di masa depan.
  • Akhir dari perundingan menghasilkan kesepakatan yang diambil oleh pihak-pihak yang terlibat.

Pentingnya Negosiasi dalam Bisnis

Kamu sering enggak perhatikan, konsumen saat ini makin cerdas dan paham hak serta kewajibannya. Mengutip Marketeers, inilah pentingnya tawar menawar atau perundingan dalam bisnis? Jangan sampai karena lemah dalam tawar menawar, pebisnis tidak mendapat untung dan malah merugi. 

Namun, sebenarnya dalam proses tawar menawar atau perundingan, tujuan ideal tentunya mencari win-win solution agar semua pihak diuntungkan. Sebab, tentunya tidak ada pihak yang ingin kamu rugikan. Meski realitanya tidak semua negosiasi selalu ideal, selalu ada pihak yang merasa lebih untung dan ada pihak yang merasa lebih rugi. Terlepas dari itu semua, negosiasi sesungguhnya untuk mencari titik temu antara dua pihak atau lebih. Supaya lebih jelas, berikut ini tujuan dari proses tawar menawar atau perundingan.

Tujuan paling utama dalam tawar menawar adalah mencapai kesepakatan bersama. Oleh karena itu, dalam prosesnya, pihak-pihak yang melakukan tawar menawar wajib untuk terbuka dalam mengutarakan pendapatnya masing-masing. Penting pula untuk berlapang dada dalam mendengarkan dan mempelajari keinginan dari pihak-pihak yang terlibat. Sikap tersebut akan membuat proses perundingan menjadi lebih terkendali, sehingga kesepakatan bersama dapat tercapai dengan mudah.

Mulai Jualan Online dengan LummoSHOP!

Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.

Dalam proses perundingan atau tawar menawar, adalah lumrah jika terjadi konflik. Hal tersebut terjadi karena masing-masing pihak yang melakukan perundingan memiliki perbedaan kepentingan. Oleh karena itu, mengurangi konflik menjadi salah satu tujuan dari negosiasi.

Perundingan atau tawar-menawar  memang untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama. Namun, kesepakatan tersebut haruslah menjadi solusi yang saling menguntungkan pihak-pihak yang terlibat negosiasi. Itulah yang disebut dengan “win-win solution”. Artinya, semua pihak telah mendapatkan kesepakatan bersama.

Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Negosiasi

Dalam perundingan atau tawar menawar, tentunya harus ada dua pihak atau lebih. Tidaklah dapat kamu katakan negosiasi apabila hanya ada satu pihak. Satu pihak memberikan penawaran di depan, sementara pihak lain akan menerima dengan berbagai syarat atau memberi penawaran dari pertimbangan pihaknya. Proses tawar menawar itu terus berlangsung hingga para pihak menyepakati hal yang menjadi pegangan bagi para pihak.

7 (Tujuh) Unsur Negosiasi

Sementara itu, Harvard Negotiation Project seperti dilansir dari Investopedia, menyebutkan bahwa terdapat tujuh unsur negosiasi yang berperan membentuk proses berjalannya sebuah perundingan.

Hal ini merupakan unsur yang fundamental dalam tawar menawar atau perundingan. Negosiator akan melakukan segala cara agar kepentingan yang ada tercapai melalui kesepakatan. Kepentingan di sini bermacam-macam, mulai dari uang, hingga pengakuan dan rasa hormat.

Unsur ini sangat kamu butuhkan dalam perundingan atau tawar menawar karena pihak-pihak yang terlibat akan lebih mudah untuk menyetujui kesepakatan yang memiliki legitimasi yang jelas.

Jika terdapat hubungan yang baik dalam sebuah perundingan atau tawar menawar, maka kesepakatan akan lebih mudah untuk dicapai.

Hal ini merupakan proses diskusi antara pihak-pihak yang terlibat dalam perundingan.

Hal ini menjadi salah satu unsur penting dalam proses perundingan atau tawar menawar, karena penting bagi seorang negosiator sejak awal untuk mempersiapkan opsi-opsi lain sebagai alat untuk mencapai kesepakatan.

Kesepakatan dalam perundingan meliputi syarat dan ketentuan, prosedur, serta hal-hal yang mungkin akan  pihak-pihak yang terlibat sepakati untuk memenuhi kepentingan mereka.

Unsur terakhir ini merupakan persetujuan, permintaan, penawaran, dan janji dari pihak-pihak yang melakukan negosiasi.

Contoh Kasus Negosiasi

Mengapa kesepakatan dalam negosiasi saling menguntungkan
Berikut ini beberapa contoh kasus negosiasi yang terjadi di Indonesia.

Negosiasi Pemerintah Indonesia dengan Freeport

Seperti dikutip dari Media Indonesia, setelah perundingan panjang, pada bulan Juli 2018 akhirnya hasil yang manis diterima Pemerintah Indonesia. PT Freeport Indonesia (PTFI) akhirnya luluh dengan kesepakatan Pemerintah. Momentum ini tertuang dalam Penandatangan Head of Agreement (HoA) sebagai penanda awal proses pengambilalihan (divestasi) saham Freeport. 

Dalam kesepakatan itu, pemerintah berhak meminta penerimaan negara lebih besar secara agregat daripada yang pemerintah terima selama ini. Selain itu, pemerintah berhak atas divestasi saham Freeport sebesar 51 persen yang akan berguna untuk kepentingan nasional. Seperti ramai dibicarakan kala itu, kepemilikan saham Indonesia pada PTFI yang sebelumnya hanya 9,36% naik menjadi 51% melalui pembelian 40% participating interest Rio Tinto pada PTFI. 

Menteri Ignasius Jonan yang saat itu termasuk wakil yang melakukan perundingan mengatakan bahwa negosiasinya berlangsung cukup alot, dengan waktu perundingan yang panjang. Kegigihan pemerintah akhirnya membuahkan hasil.

Negosiasi Garuda Indonesia dengan Lessor

Mengutip CNBC Indonesia, setelah hampir dua tahun melakukan negosiasi alot dengan pihak lessor, PT Garuda Indonesia Tbk. memastikan operasional penerbangan berjadwal dan kargo perseroan tetap normal, walaupun berstatus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara.

Hasil perundingan yang Garuda Indonesia lakukan dengan pihak lessor memang tidak bisa kamu bilang sebagai hasil yang menguntungkan. Namiun, setelah sekian tahun merugi dan terlilit utang, status PKPU paling tidak memberi napas bagi Garuda Indonesia untuk tetap beroperasi. Perundingan atau tawar menawar yang dilakukan Garuda Indonesia dengan lessor adalah: meminta penundaan pembayaran sewa pesawat (lease holiday) dan memperpanjang masa sewa pesawat untuk mengurangi biaya sewa per bulan.

Negosiasi Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Singapura

Pada Februari 2020, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan penandatanganan amandemen Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Singapura. Penandatanganan perjanjian kerja sama strategis di bidang perpajakan ini merupakan salah satu upaya menutup celah penghindaran dan pengelakan pajak. 

Ternyata, skill bernegosiasi memang sangat penting dan diperlukan, ya. Bukan hanya sebagai pebisnis tapi juga dalam kapasitas apapun. Siap untuk meningkatkan kemampuan kamu? Yuk!

Mulai Jualan Online dengan LummoSHOP!

Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.