Mengapa kita dapat merasakan panas karena sinar matahari padahal matahari jaraknya sangat jauh dari Bumi?

Mengapa kita dapat merasakan panas karena sinar matahari padahal matahari jaraknya sangat jauh dari Bumi?
Mengapa Cahaya Matahari Sangat Terang dan Sangat Panas Sekali?

Halo, Sahabat Kritis, dalam artikel kali ini, kita akan membahas mengenai cahaya matahari yang sangat menyilaukan dan begitu terang sekali. Saat kita melihat ke arah matahari, kita tidak bisa melihat dengan mata telanjang karena mata kita akan merasakan sakit dan pedih, padahal matahari tersebut sangat jauh dari bumi, tetapi menyinarkan cahaya yang begitu terang sekali kebumi, mengapa bisa demikian? Dan berapa cahaya sinarnya (dalam watt)? Mari kita bahas detail di bawah.

Matahari merupakan bintang yang sangatlah jauh dari bumi, matahari memiliki jarak terhadap bumi sepanjang 150 juta kilometer jaraknya, tetapi cahaya matahari sangatlah terang, dimana lampu 100 watt dirumah kita juga sangatlah terang, apalagi lebih dari 100 watt. Tetapi cahaya matahari bila diukur dengan ukuran watt, maka cahaya matahari itu dituliskan dengan 380 watt dengan ditambah 24 nol dibelakangnya (380.000.000.000.000.000.000.000.000 watt). Oleh karena itu, cahaya matahari sangatlah terang luar biasa dan luar biasa panasnya. Benda apapun yang dimana menjadi panas, maka akan bersinar lebih terang. Semakin tinggi suhunya semakin terang warnanya.

Matahari terdiri dari hidrogen dan helium, yang dimana gravitasi dari matahari itu sendiri menekan atom hidrogen, yang mengakibatkan terciptanya helium dan melepasnya sebuah energi panas yang terjadi. Dimana matahari melepaskan energi panas sebesar 3,8 triliun triliun 100 watt bola lampu, tetapi karena bumi dan matahari sangatlah jauh, maka bumi hanya menerima 3,8 triliun watt saja.

Suhu dimatahari bekisar antara 6000 derajat celcius di permukaan atau fotosfer hingga sampai 15 juta derajat celicus pada intinya. Makin panas bendanya, makin terang cahayanya. Maka suhu mataharilah yang membuatnya demikian menyilaukan. Walaupun hanya sebagian kecil tenaga surya menjangkau bumi, jumlah itu cukup untuk menimbulkan perubahan cuaca serta gejala alam lainnya, maupun untuk menopang kehidupan semua tumbuhan dan makhluk bernyawa di planet ini. Pembangkit tenaga surya hanyalah salah satu diantara banyak cara dan percobaan yang dilakukan manusia untuk memanfaatkan tenaga sinar matahari.

Matahari merupakan bintang yang terang sekali, tetapi bintang tidak hanya matahari, ada bintang bintang yang lainnya yang juga menyinarkan cahaya yang sama atau lebih terang lagi dibandingkan matahari, tetapi mataharilah yang paling dekat dengan bumi dibandingkan bintang bintang lain yang lebih jauh jaraknya ke bumi, sehingga matahari, cahayany dan sinarnya lebih berdampak terhadap bumi dibandingkan bintang bintang lainnya.

Panas matahari dapat dilihat dapat membakar ataupun menimbulkan api, contohnya dengan kaca pembesar. Panas dan cahaya matahari yang menyinari kaca pembesar yang difokuskan ke satu titik maka akan menimbulkan api. Sementara, jika pantulan cahaya matahari mengenai tangan kita dari suatu cermin yang memantulkan cahaya matahari, maka terasalah panas yang terpantul bersamanya.

Karena cahaya matahari yang begitu panas, maka dimanfaatkan oleh manusia untuk mendapatkan tenaga listrik yang bersumber dari tenaga cahaya matahari. Panas matahari disebut juga dengan tenaga surya. Panas itu dapat digunakan untuk membuat uap yang kemudian diubah menjadi listrik. Contohnya pada pembangkit listrik tenaga surya. Cermin yang jumlahnya banyak itu berfungsi seperti kaca pembesar yang gunanya mengumpulkan dan memumpunkan tenaga surya untuk membuat listrik.

Sekian artikel mengenai cahaya matahari, dimana cahaya matahari tercipta karena tekanan dari gravitasi matahari, cahaya matahari yang sangat panas sekali dan berapa panasnya dalam watt, matahari yang paling bersinar dibandingkan bintang lainnya, pemanfaatan dan efek yang terasa dari cahaya matahari. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kekritisan anda semuanya.

Mengapa kita dapat merasakan panas karena sinar matahari padahal matahari jaraknya sangat jauh dari Bumi?
Matahari dalam panjang gelombang inframerah. Kredit: NASA/SDO/SOHO
Info Astronomy - Seperti diketahui, luar angkasa adalah ruang vakum yang hampir sempurna; Jadi, bagaimana panas dari Matahari dapat merambat sampai ke Bumi di ruang vakum ini? Apakah panas memang membutuhkan media untuk perambatan? Kami akan coba menjelaskannya secara ilmiah di artikel ini. Sebenarnya, jawabannya cukup sederhana: panas merupakan bentuk energi yang dilepaskan dari sinar Matahari dan perambatannya dilakukan melalui radiasi. Masih belum paham? Begini, energi panas yang ada pada sinar Matahari dapat mencapai Bumi melalui proses perambatan energi (panas) dalam bentuk gelombang elektromagnetik tanpa memerlukan zat perantara. Dengan begitu, panas dari Matahari bisa sampai ke permukaan Bumi tanpa zat peratara dengan proses radiasi ini. Contoh perpindahan panas secara radiasi misalnya adalah pada waktu kita mengadakan kegiatan api unggun. Saat kita berada di dekat api unggun, badan kita terasa hangat karena adanya perpindahan panas dari api unggun ke tubuh kita melalui proses radiasi. Walaupun di sekitar kita terdapat udara yang dapat memindahkan panas dari api unggu secara konveksi, tetapi seperti yang kita tahu udara merupakan penghantar panas yang buruk (isolator). Dalam proses radiasi, panas berpindah dalam bentuk cahaya, karena cahaya dapat merambat dalam ruang hampa udara, maka panas dari Matahari pun dapat merambat dalam ruang hampa sehingga bisa menghangatkan Bumi kita. Panas yang dipancarkan oleh Matahari sendiri merupakan akibat dari suatu proses yang sama halnya seperti yang terjadi pada sebuah bom atom. Yakni, Matahari itu mengubah zat menjadi sumber tenaga. Hal ini berbeda dengan proses pembakaran di Bumi. Pembakaran mengubah satu zat menjadi bentuk zat yang lain, tetapi bila zat itu diubah menjadi sumber tenaga maka hanya diperlukan sedikit sekali zat untuk menghasilkan satu jumlah tenaga yang besar. Ya, Matahari sebenarnya bukanlah gumpalan api besar seperti api di permukaan Bumi. Cahaya dan panas dari Matahari berasal dari reaksi fusi nuklir yang mengubah hidrogen menjadi helium. Dari reaksi itulah terjadi panas dengan temperatur yang sangat tinggi, yang sering kita keluhkan di siang bolong. Matahari pun tak membutuhkan oksigen untuk dapat menghasilkan panas karena ia tidak melakukan proses pembakaran atau bukan berasal dari reaksi oksidasi, melainkan reaksi fusi seperti yang disinggung di atas. Reaksi fusi adalah proses penggabungan dua atom yang "ringan" (hidrogen) menjadi sebuah atom yang lebih "berat" (helium). Tubuh Matahari mengandung tekanan yang luar biasa tinggi sehingga tekanan ini memaksa dua atom hidrogen bergabung untuk membentuk atom helium. Akan tetapi, dalam proses fusi ini, tidak semua partikel atom hidrogen terpakai untuk membentuk atom helium. Sebagian dari partikel atom hidrogen lepas menjadi energi atau sumber tenaga. Sumber: Science at NASA, ScienceABC.

KOMPAS.com - Matahari merupakan alasan utama mengapa bumi memiliki kehidupan. Dalam sistem tata surya, Bumi berada di posisi yang sesuai dengan matahari, tidak terlalu jauh maupun terlalu dekat.

Panas sinar matahari sangat bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup, khususnya manusia.

Selain memberikan penerangan, cahaya matahari biasa dimanfaatkan untuk berbagai hal, termasuk menjemur pakaian, listrik tenaga surya, serta sumber vitamin D yang baik bagi tubuh.

Anda pasti merasakan, ketika berjalan di siang hari, paparan cahaya matahari yang mengenai tubuh terasa panas, sehingga tubuh cepat berkeringat.

Mengapa sinar matahari terasa panas di siang hari, padahal jaraknya ke Bumi sangat jauh?

Dilansir dari Space, Kamis (19/10/2017) matahari adalah sebuah bola gas bercahaya yang menghasilkan energi. Dengan cahaya yang sangat besar itulah yang matahari memungkinkan adanya kehidupan di Bumi.

Baca juga: Sinar Matahari dan Covid-19, Apa Hubungannya? Ini Penjelasan Ahli

Sinar matahari terasa begitu panas akibat proses yang disebut reaksi fusi nuklir.

Pada proses tersebut terjadi gravitasi di inti matahari yang menghasilkan tekanan dan suhu sangat besar hingga lebih dari 27 juta derajat fahrenheit atau 15 juta derajat celcius.

Akibat tarikan gravitasi terlalu besar dan kuat, membuat suhu inti matahari meninggi.

Reaksi fusi nuklir bekerja saat atom hidrogen yang dimiliki matahari dikompresi dan melebur bersamaan, kemudian menciptakan helium.

Reaksi ini menghasilkan sejumlah besar energi di mana energi tersebut akan memancar keluar dari permukaan matahari, atmosfer dan seterusnya.

Kemudian, dari inti matahari energi bergerak ke zona radiasi, tempat sinar matahari dipantulkan hingga 1 juta tahun sebelum pindah ke zona konveksi yaitu lapisan atas interior matahari.

Baca juga: Benarkah Sinar Matahari Membunuh Virus Corona? Ini Penjelasannya

Mengapa kita dapat merasakan panas karena sinar matahari padahal matahari jaraknya sangat jauh dari Bumi?
Unsplash/Erik Witsoe Manfaat sinar matahari sangat banyak, salah satunya adalah membersihkan kain dari jamur dan kuman.

Saat energi matahari berada di sana, suhu menurun di bawah 2 juta derajat Celsius. Selanjutnya, gelembung besar plasma membentuk atom terionisasi dan bergerak ke atas menuju fotosfer.

Sementara itu, suhu di fotosfer juga jauh lebih rendah yakni sekitar 5.500 derajat Celsius. Di sinilah radiasi matahari terdeteksi sebagai cahaya yang dapat terlihat.

Bintik matahari di fotosfer lebih dingin dan lebih gelap dari area sekitarnya. Di pusat bintik matahari yang besar, suhunya bisa mencapai 4.000 derajat Celsius.

Suhu pada tingkat berikutnya dari atmosfer matahari yang disebut kromosfer terus menurun dan lebih dingin, sekitar 4.320 derajat Celsius.

Namun, pada kromosfer biasanya cahaya tidak tampak karena lebih lemah dari fotosfer di sekitarnya.

Baca juga: Jangan Salah, Sinar Matahari di Atas Jam 09.00 Terbaik untuk Tubuh

Satu-satunya waktu di mana fotosfer terlihat adalah selama gerhana matahari total. Pada saat itu, bulan menutupi fotosfer dan lingkaran merah yang muncul di sekitar matahari adalah kromosfer.

Corona atau korona matahari memiliki suhu tinggi saat panas keluar, menyebabkan aliran plasma besar yang memuncak seperti titik mahkota, dan suhunya bisa mencapai 2 juta derajat celcius.

Saat korona matahari mendingin, radiasi dan panasnya akan menghilang karena berada di area terluar matahari yang tertiup angin matahari.

Faktanya, dibutuhkan delapan menit bagi panas dari sinar matahari untuk mencapai bumi, yang berjarak sekitar 149 ribu km.

Baca juga: Snowball Earth: Apa yang akan Terjadi Jika Bumi Kehilangan Sinar Matahari?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.