Peraturan Lompat Tinggi – Pada materi sebelumnya kita sudah membahas mengenai pengertian lompat tinggi , sejarah , gaya dan juga tekniknya. Dan pada kesempatan kali ini kita akan masih membahas tentang lompat tinggi, akan tetapi kali ini mengenai peraturan dalam lompat tinggi , langsung saja kita simak ulasan berikut ini. Show Peraturan lompat tinggi sudah ditetapkan oleh Federasi Atletik Internasional ( IAAF ). Dalam pertandingan olahraga lompat tinggi ( High Jump ). Terdapat 10 peraturan pertandingan yang digunakan dalam olahraga atletik lompat tinggi, berikut ini penjelasannya.
Peraturan Perlombaan Lompat TinggiBerikut ini adalah peraturan- peraturan dalam lompat tinggi : 10 Peraturan Perlombaan Lompat Tinggi LengkapMistar digunakan sebagai alat pembatas bagi pelompat ketika melakukan lompat tinggi. Mistar dapat terbuat dari alumunimum, metal, kayu ataupun bahan yang lain yang ringan serta dibuat tipis supaya aman bagi para pelompat. Ketentuan dalam membuat mistar adalah sebagai berikut:
Baca Juga : √ Bentuk - Bentuk Latihan Pada Senam Aerobik Lengkap Awalan yang dipakai untuk ancang – ancang pelompat sebelum melakukan lompatan supaya bisa menghasilkan lompatan yang maksimal. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam melakukan lompat tinggi , antara lain yaitu :
Aturan tiang lompat dalam lompat tinggi. Tiang mistar dipakai untuk menyangga mistar lompat tinggi yang berfungsi sebagai pembatas lompatan atlet. Untuk lompat tinggi semua tiang bisa digunakan asalkan kokoh, cukup tinggi, dan dapat terbuat dari apa saja asalkan tidak membahayakan pelompat, mudah memasang ataupun menaikkan mistar dengan 5 atau 10 cm. Antar tiang lompat mempunyai jarak di antara 3,98 hingga 4,02 meter. Saat ini sarana untuk melakukan pendaratan lompat tinggi sudah di desain dengan aman serta modern sehingga aman untuk keselamatan para atlet lompat tinggi. Sarana untuk mendarat terbuat dari busa dengan ketebalan minimal yaitu 60 cm pada bagian atasnya di lapisi dengan matras dengan ukuran 10 – 20 cm. Tempat mendarat yaitu minimal 4 x 5 m, bisa di tutup dengan matras lompat ataupun karet busa pengalas lompatan. Pelompat dapat atau tidak menggunakan sepatu spikes dengan ketebalan sol yang tidak melebihi 13 mm. Setiap pelompat akan diberikan waktu 1.5 menit untuk melakukan lompatan. Jika terdapat hasil lompatan sama ( Tie ), maka pelompat dengan lompatan yang paling sedikit pada ketinggian yang sama di mana tie terjadi, maka dia akan menjadi pemenangnya. Jika tie ini masih sama, maka pelompat dengan jumlah yang gagal terkecil dari perlombaan tersebut , dia yang akan menang. Apabila masih sama peserta yang jumlah lompatannya sedikit dari seluruh pelompat dia menang. Baca Juga : √ Renang │ Manfaat Olahraga Renang Untuk Kesehatan Tubuh Jika masih sama dan ini untuk menentukan juara 1, maka harus bertanding lagi ( Jump off ). Setiap peserta yang terlibat tie diwajibkan untuk menentukan di beri hak melompat satu kali lagi pada ketinggian yang ia gagal. Dan jika apabila tidak ada keputusan, maka mistar akan di turunkan setiap 1 cm setiap lompatan, hingga tie dapat dipecahkan. Peserta lompat tinggi akan diskualifikasi apabila :
Sebelum perlombaan di mulai, seorang juri akan mengumumkan tiang mistar pertama serta tinggi kenaikkan mistar. Seorang pelompat dapat memulai lompatan pada ketinggian mistar yang ia inginkan di atas tinggi mistar minimal ataupun pertama. Tiga kegagalan lompatan secara berturut – turut, maka si pelompat tidak berhak untuk meneruskan perlombaan lagi. Tolakan kaki pada lompat tinggi harus di lakukan dengan satu kaki Berikut ini beberapa adalah kesalahan ketika melakukan lompat tinggi :
Adapun peralatan yang digunakan dalam lompat tinggi adalah sebagai berikut :
Baca Juga : √ Lompat Kangkang │ Pengertian dan Teknik Melakukan Yang Benar Berikut ini adalah alat – alat perlengkapan atau sarana serta prasarana dalam lompat tinggi yaitu :
Nah, bagaimana , apakah kalian sudah mengerti tentang peraturan dalam lompat tinggi ? semoga materi yang diberikan dapat bermanfaat ya, terimakasih. Baca Juga :
Tujuan lompat tinggi adalah melompat yang setinggi-tingginya melewati mistar dengan menggunakan teknik yang benar. Inilah alat dan fasilitas yang harus ada dalam lompat tinggi. a. Lintasan awalan Lintasan awalan dan tempat tolakan kaki panjangnya tidak terbatas, minimal 15 meter, harus rata dan tidk licin. b. Mistar Mistar dibuat dari kayu atau logam yang berbentuk bulat atau segi tiga dan berdiameter minimal 25 mm-30 mm dengan permukaan datar atau rata. Kedua ujung dibuat sedemikian rupa agar dapat diletakkan pada tiang penopang. Panjang mistar minimal 3,65 m dan maksimal 1 meter. Beratnya minimal 2,2 kg. PELAJARI: Sebutkan Macam-Macam Gerakan Kebugaran! c. Tiang Mistar Kedua tiang yang digunakan untuk menopang mistar harus kuat dan kukuh serta cukup tiggi dan dapat digunakan untuk menaikkan mistar dengan jarak 5 – 10 cm. d. Tempat Pendaratan Tempat untuk mendarat berukuran 4 X 5 meter dan dapat ditutup dengan matras atau karet busa yang berfungsi sebagai alas pendaratan. Itulah beberapa alat dan fasilitas yang harus ada dalam lompat tinggi. Sebaiknya peralatan dan fasilitas lompat tinggi terbuat dari bahan yang bermutu bagu agar para peserta lompat tinggi dapat memaksimalkan kemampuannya tanpa terganggu oleh keterbatasan fasilitas atau fasilitas yang kurang layak.
L OMPAT TINGGI Peraturan Perlombaan Lompat Tinggi 1) Mistar Lompat Mistar dapat dibuat dari metal atau kayu, berbentuk bulat atau segitiga dengan diameter minimum 25 mm dan maksimum 30 mm, dengan permukaan yang datar/rata pada kedua ujung yang berguna untuk meletakkan pada papan penopang. Panjang mistar minimal 3.64 m dan maksimal 4.00 m, berat maksimal 2.2 kg. 2) Lintasan Awalan dan Tempat Tolakan Kaki Panjang awalan tidak terbtas, dengan panjang minimal 5 m. 3) Tiang Lompat Untuk lompat tinggi semua tiang dapat dipakai asalkan kokoh, cukup tinggi, mudah memasang/menaikkan mistar dengan 5 cm atau 10 cm. 4) Tempat Mendarat Tempat mendarat minimal 4 x 5 m, dapat ditutup dengan matras lompat atau karet busa pengalas lompatan. 5) Peraturan Lain Sebelum perombaandimulai, juri akan mengummkan tinggi mistar pertama dan kenaikan mistar. seorang pelompat boleh memulai melompat pada ketinggian mistar yang diinginkan di atas tinggi mistar minimal/pertama. Tiga kegagalan lompatan berturut-turut, si pelompat tidak berhak meneruskan perlombaan lagi. Tolakan kaki pada lompat tinggi harus dilakukan oleh satu kaki. 6) Peserta Peserta dapat berlomba tanpa atau memakai spikes dengan sol yang tidak boleh tebal lebih dari 13 mm. Giliran pelompat diberikan 1,5 menit setiap lompatan . Bila tejadi lompatan yang sama (tie), peserta dengan lompatan terkecil pada ketinggian dimana tie terjadi, dia pemenangya. Bila tie ini masih sama, peserta dengan jumlah yang gagal terkecil dari perlombaan, dia yang menang. Bila masih sama peserta yang jumlah lompatannya terkecil dari seluruh perlombaan dia menang. Bila masih sama dan ini berkenan dengan penentuan 1 juara, harus bertanding lagi (jump off). Setiap peserta yang terlibat tie untuk menentukan diberi hak melompat satu kali lagi pada ketinggian yang ia gagal. Dan bila tidak ada keputusan, mistar akan diturunkan setiap 1 cm setiap lompatan, sampai tie ini dapat dipecahkan. |