Nama lain dari q.s.al-fatihah adalah ummul qur’an yang artinya

Senin, 11 Juli 2022 | 22:09 WIB

Senin, 11 Juli 2022 | 21:58 WIB

Senin, 11 Juli 2022 | 21:53 WIB

Senin, 11 Juli 2022 | 21:51 WIB

Senin, 11 Juli 2022 | 21:13 WIB

Senin, 11 Juli 2022 | 20:14 WIB

Senin, 11 Juli 2022 | 19:21 WIB

Senin, 11 Juli 2022 | 18:28 WIB

Senin, 11 Juli 2022 | 16:19 WIB

Senin, 11 Juli 2022 | 14:28 WIB

Senin, 11 Juli 2022 | 11:40 WIB

Senin, 11 Juli 2022 | 11:02 WIB

Minggu, 10 Juli 2022 | 12:03 WIB

Minggu, 10 Juli 2022 | 08:20 WIB

Minggu, 10 Juli 2022 | 08:05 WIB

Sabtu, 9 Juli 2022 | 22:16 WIB

Sabtu, 9 Juli 2022 | 22:05 WIB

Sabtu, 9 Juli 2022 | 21:57 WIB

Sabtu, 9 Juli 2022 | 21:46 WIB

Sabtu, 9 Juli 2022 | 21:29 WIB


Page 2

Nama lain dari q.s.al-fatihah adalah ummul qur’an yang artinya

Petunjuk Lengkap Tata Cara Shalat Idul Adha

Sabtu, 9 Juli 2022 | 22:05 WIB


Page 3

Nama lain dari q.s.al-fatihah adalah ummul qur’an yang artinya

Petunjuk Lengkap Tata Cara Shalat Idul Adha

Sabtu, 9 Juli 2022 | 22:05 WIB

Sebagian masyarakat awam mengira surah Al-Fatihah adalah surah yang pertama diturunkan. Demikian ini karena Al-Fatihah berada di awal surah dalam al-Qur’an. Padahal jika ditelisik dalam literatur tafsir, Al-Fatihah bukanlah awal surah yang diturunkan.

Tempat dan Waktu Turunnya Al-Fatihah

Sehubungan dengan hal ini,  ada beberapa pendapat para mufasir mengenai tempat dan waktu diturunkannya surat Al-Fatihah. Sebagian menyatakan Al-Fatihah turun di Makkah pada masa awal kenabian. Para ahli lainya mengatakan Al-Fatihah adalah do’a (shalat), ia tidak mungkin diturunkan di Madinah.

Sebab hal itu akan berarti Nabi beserta para pengikut pertama tidak mempunyai do’a selama 12 tahun. (Anwar Mujahidin, Pemurnian Tafsir Surah al-fatihah: 46).

Di sisi lain, ada riwayat yang menyatakan bahwa Al-Fatihah turun sesudah surat Al-Mudatsir. Tetapi ada juga riwayat yang menyatakan bahwa turunnya di Madinah, setelah Nabi SAW berhijrah ke sana. Sebab itu, sebagian ulama pada akhirnya menyimpulkan bahwa surat Al-Fatihah turun dua kali.

Pertama sebelum hijrah, yakni ketika Nabi SAW masih berada di Makkah. Dan yang kedua di Madinah setelah hijrah.

Ada lagi yang berpendapat bahwa separuh Al-Fatihah turun di Makkah dan separuh lainnya turun di Madinah. Dalam hal ini, para pakar mendukung pendapat yang paling masyhur yang menyatakan bahwa surat Al-Fatihah turun di Makkah.

Karena surat ini terkenal dengan nama al-Sab’ul Matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang). Sedangkan, Allah menurunkan kepada Rasulullah Saw “al-Sab’ul Matsani” diduga kuat ketika Nabi masih bertempat tinggal di Makkah. Keterangan tersebut senada dengan bunyi firman-Nya yang artinya:

“Dan sungguh, kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat (yang dibaca) berulang-ulang dan Al-Qur’an yang agung”. (QS. Al-Hijr 15: 87)

Dalam buku Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Tafsir atas Surah-Surah Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu, Quraish Shihab menjelaskan bahwa telah disepakati oleh ulama’ terkait surat Al-Fatihah merupakan salah satu surat yang turun ketika Nabi SAW masih berada di Makkah.

Yakni sebelum berhijrah ke Madinah. Alasannya adalah bahwa shalat lima waktu telah diwajibkan sejak Nabi Saw. masih berada di Makkah. Sedangkan beliau dalam hadisnya menyatakan bahwa “Tidak sah shalat seseorang tanpa membaca Al-Fatihah”.

Turun Dua Kali

Berdasarkan argumen tersebut disimpulkan Al-Fatihah memang benar-benar turun pada periode Makkah. Tapi juga tidak menutup kemungkinan pada periode Madinah surat ini turun lagi. Hal semacam ini juga ditemukan pada ayat-ayat lain seperti akhir surat al-Nahl, awal surat al-Rum, dan lain-lain.

Walhasil, dari uraian di atas bila diamati dengan saksama, maka akan dijumpai keterkaitan Al-Fatihah dengan surat-surat sesudahnya. Dan tampak dengan jelas ayat sesudahnya itu merupakan penjabaran lebih rinci dari isi kandungan al-Fatihah.

Al-Baqarah, misalnya, yang memuat hal-hal yang berhubungan dengan akidah, ibadah, dan balasan perbuatan baik dibalas dengan baik dan buruk dibalas dengan buruk. Uraian tentang ketiga hal itu merupakan rincian dari kandungan Al-Fatihah, begitu seterusnya.

Baca juga :  Benarkah Al-'Alaq Wahyu Pertama yang Turun?

Nama-Nama Lain Dari Surah al-Fatihah

Sehubungan dengan pembahasan ini, penting untuk diketahui bahwa surah Al-Fatihah juga memiliki beberapa nama selain al-Fatihah. Berikut nama-nama lain dari surah Al-Fatihah dalam beberapa pandangan ulama tafsir:

Pertama, Abdul Karim al-Khatib dalam al-Tafsir al-Qur’ani Lil Qur’an (Halaman 17) menjelaskan bahwa nama lain dari surah Al-Fatihah adalah: Ummul Qur’an, Sab’ul Matsaani, Ummul Kitab, Syafiyyah, al-Hamdu, dan al-Syifaa’.

Kedua, dalam al-Bahru al-Madid Fi Tafsir al-Qur’an al-Majid karya Ibnu Ajibah terdapat keterangan bahwa nama lain dari surah Al-Fatihah yaitu, al-Wafiyah, al-Kafiyah, al-Syafiyah, Sab’ul Matsaani (dalam pandangan Imam Syafi’i karena basmalah termasuk dari pada  bagian surah Al-Fatihah).

Kemudian Ummul Qur’an, Al-Hamd, Ta’limul Mas’alah, al-shalat: dinamakan surah shalat karena surat tersebut selalu dibaca/diulang” saat shalat, dan Asas al-Qur’an.

Ketiga, Imam Baghawi dalam Ma’alim al-Tanzil fi Tafsir al-Qur’an menjelaskan bahwa nama lain surah al-Qur’an hanya ada tiga, yakni surah Fatihah Al-Kitab, surah Ummul Qur’an dan surah Sab’ul Matsaani. Tegasnya, dinamakan surah fatihah al-kitab, karena Allah Ta’ala membuka al-Qur’an dengan fatihatul kitab.

Adapun dinamakan Ummul Qur’an karena Al-Fatihah merupakan permulaan dan pemimpin dari surah-surah yang hendak dibaca saat shalat. Dinamakan Sab’ul Matsaani karena hal tersebut merupakan kesepakatan para ulama dan selalu dibaca berulang-ulang pada tiap-tiap rekaat dalam shalat. (Al-Baghawi, Ma’alim Tanzil fi Tafsir al-Qur’an: 49).

Baca juga :  Melacak Sejarah Pengobatan Qur’ani

Keempat, al-Zuhaili, mengutip pendapat al-Qurtubi, menjelaskan bahwa nama-nama lain surah Al-Fatihah ada dua belas. Yaitu: al-Shalah, al-Hamdu, Fatihatul Kitab, Ummul Kitab, Ummul Qur’an, al-Matsaani, al-Qur’an al-Adzim, al-Ruqyah, al-Asas, al-Wafiyah, al-Kafiyah, dan al-Surah. (Al-Zuhaili, Tafsir al-Munir: 54-53).

Pendapat Ulama Tafsir Lainnya Sama

Dari beberapa pendapat ulama tafsir mengenai nama-nama lain dari surah Al-Fatihah di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa kebanyakan mereka memiliki keserasian dalam ber-ijtihad (menggali nama lain dari Surah Al-Fatihah). Ulama tafsir yang tidak disebutkan di atas, dalam hemat penulis juga kebanyakan sama.

Artinya nama-nama lain yang sudah dideskripsikan di atas mewakili dari pendapat ulama tafsir lainnya. Wallahu a’lam bis shawab.

Tulisan ini merupakan lanjutan dari dua tulisan sebelumnya mengenai nama-nama Al Quran dan nama-nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Jumlah Nama Surat Al Fatihah

Telah jelas berdasarkan keterangan para Ulama bahwa Al Fatihah memiliki banyak nama yang hal tersebut menunjukkan keagungan surat ini di dalam Islam. Namun para Ulama berbeda pendapat mengenai berapa sebenarnya jumlah nama dari surat Al Fatihah. Al Imam As Suyuthi dalam karyanya Al Itqon fi ‘Ulumil Qur’an menyebutkan bahwa jumlah nama dari Al Fatihah adalah berkisar pada dua puluhan nama. Sedangkan Al Fairuz Abadi dalam kitabnya Basoir Dzawit Tamyiz fi Latoifil Kitabil ‘Aziz berpendapat bahwa al-Fatihah memiliki hampir tiga puluh nama.

Berikut akan dibawakan di antara nama-nama tersebut beserta penjelasan ringkasnya.

Nama-Nama yang Disebutkan Secara Jelas Dalam Nash

1. Al Fatihah/Fatihatul Kitab/Fatihatul Quran

Al Fatihah artinya adalah pembukaan, sehingga Fatihatul Kitab bermakna pembukaan dari kitab dan Fatihatul Quran bermakna pembukaan dari Al Quran. Nama ini diambil dari sebuah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

لاَ صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab.(HR. Bukhari dan Muslim dari Ubadah bin Shomit).

Perlu diperhatikan bahwa surat ini dinamakan sebagai pembukaan jika dilihat dari sisi penyusunan Al Quran dalam bentuk tertulis, bukan dari sisi urutan penurunan ayat-ayatnya. Berdasarkan pendapat yang lebih tepat, surat yang pertama turun adalah surat Al Alaq.

2. Ummul Quran dan Ummul Kitab

Ummul Quran maknanya adalah induk atau inti dari Al Quran, sedangkan Ummul Kitab maknanya adalah induk atau inti dari kitab. Dinamakan demikian karena inti dari kandungan Al Quran juga terdapat di dalam Al Fatihah. Nama ini bersumber dari sebuah hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

الْحَمْدُ لِلَّهِ أُمُّ الْقُرْآنِ وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ الْمَثَانِي

(Surat) alhamdulillah (yaitu Al Fatihah) adalah ummul qur’an, ummul kitab dan as sab’ul matsani.” (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah)

3. As Sab’ul Matsani

Arti dari As Sab’ul Matsani adalah tujuh (ayat) yang diulang-ulang. Nama ini selain disebutkan dalam hadis yang telah disebutkan di atas, juga disebutkan dalam ayat berikut (yang artinya):

“Dan sungguh Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang berulang-ulang dan Al Qur’an yang agung” (QS. Al Hijr : 87).

Di antara penjelasan kenapa disebut sebagai tujuh ayat yang diulang-ulang adalah karena surat Al Fatihah dibaca diulang-ulang di setiap rakaat solat.

4. Al Quran Al Azhim

Makna Al Azhim adalah Yang Agung. Nama ini bersumber dari surat Al Hijr yang telah disebutkan di atas.

“Dan sungguh Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al Qur’an yang agung” (QS. Al Hijr : 87).

Berdasarkan penjelasan Ibnu Katsir di dalam tafsirnya, yang dimaksud dengan Al Quran Al Azhim dalam ayat tersebut adalah surat Al Fatihah. Penjelasan ini juga diperkuat oleh sebuah hadis dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ

Alhamdulillahirabbil ‘alamin (surat al-Fatihah) adalah as sab’ul matsani dan al-Qur’an yang agung yang dikaruniakan padaku.” (HR. Bukhari dari Abu Sa’id bin al Mu’alla).

5. Ash Sholah

Nama ini diambil dari sebuah hadits Qudsi, dimana Allah berfirman:

“Aku membagi Ash Sholah antara aku dan hambaku menjadi dua bagian. Apabila seorang hamba berkata:

الحمد لله رب العلمين

Allah menjawab : ‘hambaku memujiku’. Dan apabila seorang hamba berkata:

الرحمن الرحيم

Allah menjawab: ‘Hambaku menyanjungku’. Dan apabila seorang hamba berkata:

ملك يوم الدين

Allah menjawab : ‘hambaku mengagungkanku’. Dan apabila seorang hamba berkata:

ﺇياك نعبد و ﺇياك نستعين

Allah berkata: ’ini adalah dua bagian antara aku dan hambaku. Dan untuk hambaku apa yang dia inginkan’” (HR. Muslim (390) dari Abu Hurairoh)

Yang dimaksud dengan Ash Sholah dalam hadis tersebut adalah Al Fatihah.

6. Ar Ruqyah

Dinamakan dengan Ar Ruqyah karena dikisahkan dalam sebuah hadis sahih bahwa para sahabat pernah diminta untuk meruqyah seseorang yang tersengat kalajengking. Para sahabat kemudian membacakan surat Al Fatihah kepada orang tadi dan dengan serta merta diberi kesembuhan oleh Allah. Ketika para sahabat menceritakan kisah tersebut kepada Nabi shallallaahu’alaihi was sallam, beliau pun bersabda: “Tahukah engkau bahwa (Al Fatihah) itu adalah Ruqyah?” (HR. Bukhori (2276) dan Muslim (2201) dari Abu Sa’id Al Khudri).

7. Asy Syifa

Nama Asy Syifa bermakna penawar. Nama ini diambil dari sebuah hadis yang diriwayatkan di dalam sunan Ad Darimi dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri secara marfu’, dikatakan:

فاتحة الكتاب شفاء من كل سم

Al Fatihah sebagai syifa (penawar) dari segala racun” (HR. At Tirmidzi no.2878 dan Al Hakim dalam Al Mustadrok 2/259).

Nama lainnya yang Disebutkan oleh Para Ulama

1. Asasul Quran

Asasul Quran bermakna asas atau pondasi dari Al Quran. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh As Sya’bi dari sahabat Ibnu Abbas rodhiallohu ‘anhuma bahwasanya Al Fatihah adalah Asasul Quran.

2. Al Waqiyah

Nama ini disebutkan oleh Imam Sufyan bin ‘Uyainah sebagaimana yang disebutkan oleh al-Hafizh Ibnu Katsir di dalam tafsirnya. Al Waqiyah bermakna pelindung.

3. Al Kafiyah

Al Kafiyah bermakna sesuatu yang mencukupi. Nama ini disebutkan oleh sebagian ulama berasal dari sebuah hadis mursal:

أمُّ القُرْآنِ عِوَضٌ مِن غَيْرِها وليسَ غَيْرُها منها عِوضاً

“Ummul Quran lah yang menjadi pengganti dari yang selainnya, sedangkan yang lainnya tidak dapat menggantikannya” (HR. Ahmad 2/284, Muslim 780).

4. Nama-nama lainnya

Selain itu terdapat beberapa nama lainnya yang disebutkan oleh Fairuz Abadi dalam karyanya Basha’ir Dzawit Tamyiz fi Lathaifil Kitabil ‘Aziz tanpa beliau menyebutkan dalil yang melandasinya, diantaranya: Al Hamdu (Pujian), Asy Syafiah, Al Wafiyah (Yang Mencukupi), Surotuts Tsana’ (Surat Sanjungan).

Al Imam As Suyuthi dalam karyanya Al Itqon fi ‘Ulumil Qur’an juga menyebutkan nama lainnya tanpa menyebutkan nash yang jelas, diantaranya: Al Kunz (Perbendaharaan), An Nur (Cahaya), Surotus Syukr (Surat Sukur).

***

Penulis: Muhammad Rezki Hr.

Artikel Muslimah.Or.Id

Sahabat muslimah, yuk berdakwah bersama kami. Untuk informasi lebih lanjut silakan klik disini. Jazakallahu khairan

🔍 Nasab Nabi Muhammad, Menjawab Sholawat, Suami Menghina Istri Dalam Islam, Ayat Tentang Iman Kepada Kitab Allah, Senyum Dalam Islam, Bercak Darah Setelah Haid, Ayat Istiqomah, Cara Solat Sambil Duduk, Doa Agar Istri Mau Dimadu, Surat Surat Sholat