Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan

Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup, baik hewan (fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada dalam sistem tanah. Fauna tanah merupakan salah satu makhluk hidup heterotrof yang hidupnya tergantung dari tersedianya makhluk hidup produsen utama di dalam tanah. Fauna tanah merupakan bagian ekosistem tanah yang kehidupannya tidak sendiri, melainkan berinteraksi dengan faktor lain di dalam lingkungan. Adanya interaksi tersebut dapat mempengaruhi keberadaannya, penyebaran dan kepadatan fauna tanah. Fauna tanah adalah hewan yang hidup di tanah, baik yang hidup di permukaan tanah maupun di dalam tanah. Kelompok hewan tanah sangat banyak dan beraneka ragam, mulai dari Protozoa, Rotifera, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthropoda hingga.

Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan
Gambar 1 Cacing tanah (sumber: Wikipedia)

Berdasarkan ukurannya terdiri atas mikrofauna yang memiliki rentang ukuran tubuh 20 μm sampai 200 μm. Hanya ada satu kelompok pada kategori ini, yaitu Protozoa, meskipun ukuran terkecil dari Tungau, Nematoda, Rotifera, Tardigrada dan Crustacea dapat dimasukkan pada rentang ukuran tubuh ini, mesofauna memiliki rentang ukuran tubuh 200 μm sampai 1 cm terdiri atas kelompok Mikroarthropoda (Acari/tungau dan Collembola) adalah anggota penting dalam grup ini yang juga meliputi Nematoda, Rotifera, Tardigrada serta sebagian besar kelompok Araneida (laba-laba), Chelonethi (kalajengking), Opiliones, Enchytraeidae, larva serangga, ukuran terkecil dari kaki seribu dan Isopoda. Makrofauna, memiliki ukuran tubuh lebih dari 1 cm. Kategori ini meliputi kelompok Lumbricidae, Mollusca, serangga, Arachnida yang berukuran besar dan vertebrata kecil penghuni tanah. Transient Fauna yang meletakkan telur dan kepompongnya di dalam tanah, tetapi ketika masuk tahap kehidupan yang aktif tidak lagi berada di dalam tubuh tanah .

Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan
Gambar 2 Ilustrasi Biota Tanah (Sumber: www.medium.com)

Fauna tanah berperan dalam memperbaiki struktur tanah melalu penurunan berat jenis, peningkatan ruang pori, aerasi, drainase, kapasitas penyimpanan air, dekomposisi bahan organik, pencampuran partikel tanah, penyebaran mikroba dan perbaikan struktur agregat tanah. Walaupun pengaruhnya terhadap pembentukan tanah dan dekomposisi bahan organik bersifat tidak langsung, secara umum fauna tanah dapat dipandang sebagai pengatur terjadinya proses dalam tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cacing tanah dapat meningkatkan unsur P tersedia tanah dan jumlah kation, menurunkan rasio C/N, meng-eliminir Al dalam tanah, meningkatkan ruang pori total, menurunkan bulk density serta meningkatkan pori drainase dan permeabilitas tanah .

Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan
Gambar 3 Semut tanah (sumber: Theseedcollection)

Serangga pemakan bahan organik yang membusuk, membantu merubah zat-zat yang membusuk menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Banyak jenis serangga yang meluangkan sebagian atau seluruh hidup mereka di dalam tanah. Tanah tersebut memberikan serangga suatu pemukiman atau sarang, pertahanan dan makanan. Tanah diterobos sedemikian rupa sehingga tanah menjadi lebih mengandung udara, tanah juga dapat diperkaya oleh hasil ekskresi dan tubuh-tubuh serangga yang mati. Serangga tanah memperbaiki sifat fisik tanah dan menambah kandungan bahan organiknya.

Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan
Gambar 4 “Undur-undur” (sumber: Greeners)

Penulis: Hastina Purnama

Sumber gambar:

Wikipedia

Medium

TheSeedCollection

Greeners

Daftar Pustaka:

Dewi Nesya Ayu.2011. Pengelolaan hayati tanah untuk meningkatkan peran fauna tanah dalam proses dekomposisi jerami padi pada budidaya System of Rice Intensification (SRI) di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Skripsi. Bogor(ID):  Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan

Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan

Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan

Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan

Biologi tanah adalah sebuah studi mengenai aktivitas mikrob dan fauna beserta ekologinya di dalam tanah. Fauna tanah, biota tanah, atau edafon adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut organisme yang menghabiskan sebagian besar siklus hidupnya di dalam tanah atau sedimen organik di atasnya. Fauna tanah mencakup cacing tanah, nematoda, fungi, bakteri, dan berbagai arthropoda. Dekomposisi materi organik oleh organimse memiliki pengaruh yang besar terhadap tingkat kesuburan dan struktur tanah sehingga biologi tanah berperan penting dalam menentukan karakteristik tanah.

Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan

Siklus nitrogen di dalam tanah amat bergantung pada organisme tanah

Sebagian besar keanekaragaman hayati yang berupa organisme mikro berada di dalam atau dekat dengan permukaan tanah. Setidaknya dari eukaryota animalia hingga prokaryota menghuni ekologi tanah.[1] Hubungan antara mikroorganisme tanah dan fungsi tanah cukup rumit dan telah menjadi subjek di berbagai aktivitas pengamatan. Rantai makanan di dalamnya berperan penting dalam siklus nutrisi, di mana sumber energi tidak selalu berupa material organik tetapi juga mineral anorganik yang diawali oleh bakteri kemosintetik dan nitrogen oleh bakteri nitrifikasi, dan berperan dalam siklus biogeokimia tanah.

Jenis-jenis biota tanah mencakup:

  • Fauna besar vertebrata seperti tikus tanah, kelinci, dan rodentia.
  • Invertebrata seperti cacing tanah, centipede, siput, semut
  • Mesofauna tanah yang berukuran antara 100 mikrometer hingga 2 milimeter, seperti tardigrada, rayap
  • Mikrofauna dan mikroflora tanah yang berukuran 1 hingga 100 mikrometer, seperti bakteri, fungi, protozoa, rotifera, aktinobakteria

Proses pengikatan nitrogen adalah aktivitas menambah kadar nitrogen di dalam tanah oleh bakteri. Contoh bakteri yang melakukan pengikatan nitrogen yaitu Azotobacter dan Rhizobia. Bakteri ini membentuk simbiosis terutama dengan tumbuhan legum. Nitrogen yang diikat berasal dari atmosfer dan mengubahnya menjadi senyawa organik yang mengandung nitrogen.[2]

  • Ekologi tanah
  • Nitrifikasi
  • Siklus nitrogen
  • Ekologi pertanian
  • Siklus biogeokimia

  1. ^ (Prancis)Dominique Soltner, Les Bases de la Production Végetal, tome I: Le Sol et son amélioration, Collection Sciences et Téchniques Agricoles, 2003
  2. ^ Nitrogen cycle diagram: http://www.epa.gov/maia/html/nitrogen.html (broken)

  • Alexander, 1977, Introduction to Soil Microbiology, 2nd edition, John Wiley
  • Alexander, 1994, Biodegradation and Bioremediation, Academic Press
  • Bardgett, R.D., 2005, The Biology of Soil: A Community and Ecosystem Approach, Oxford University Press
  • Burges, A., and Raw, F., 1967, Soil Biology: Academic Press
  • Coleman D.C. et al., 2004, Fundamentals of Soil Ecology, 2nd edition, Academic Press
  • Coyne, 1999, Soil Microbiology: An Exploratory Approach, Delmar
  • Doran, J.W., D.C. Coleman, D.F. Bezdicek and B.A. Stewart. 1994. Defining soil quality for a sustainable environment. Soil Science Society of America Special Publication Number 35, ASA, Madison Wis.
  • Paul, P.A. and F.E. Clark. 1996, Soil Microbiology and Biochemistry, 2nd edition, Academic Press
  • Richards, 1987, The Microbiology of Terrestrial Ecosystems, Longman Scientific & Technical
  • Sylvia et al., 1998, Principles and Applications of Soil Microbiology, Prentice Hall
  • Soil and Water Conservation Society, 2000, Soil Biology Primer.
  • Tate, 2000, Soil Microbiology, 2nd edition, John Wiley
  • Comis, Don (September 2002). "Glomalin: Hiding Place for a Third of the World's Stored Soil Carbon". Agricultural Research. United States Department of Agriculture Agricultural Research Service: 4–7. 
  • USDA-NRCS - Soil Biology URL accessed on 2006-04-11
  • van Elsas et al., 1997, Modern Soil Microbiology, Marcel Dekker
  • Wood, 1995, Environmental Soil Biology, 2nd edition, Blackie A & P
  • Michigan State University - Soil Ecology and Management: Soil Biology Diarsipkan 2006-08-21 di Wayback Machine.
  • New South Wales - Soil Biology Basics[pranala nonaktif permanen]
  • University of Minnesota - Soil Biology and Soil Management Diarsipkan 2006-05-19 di Wayback Machine.
  • Soil-Net.com A free schools-age educational site, featuring much on soil biology and teaching about soil and its importance.
  • The real dirt on no-till soil Diarsipkan 2012-01-31 di Wayback Machine. (pdf file)
  • Why organic fertilizers are a good choice for healthy soil Diarsipkan 2014-03-18 di Wayback Machine.
  • Effects of transgenic zeaxanthin potatoes on soil quality Diarsipkan 2012-07-29 di Wayback Machine. Biosafety research project funded by the BMBF
  • Phospholipid fatty-acid analysis protocol A method for analyzing the soil microbial community (pdf file)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biologi_tanah&oldid=18305460"