Pada masa pubertas untuk menjaga kesehatan reproduksi yang baik menggunakan bahan pakaian

Ilustrasi menjaga kesehatan alat reproduksi laki-laki saat pubertas. Sumber: Pixabay

Mengapa saat pubertas perlu menjaga kesehatan alat reproduksi? Sebab, ketika seseorang sudah mulai memasuki masa akil balig ada suatu perubahan pada dirinya, baik secara fisik maupun mental.

Perubahan yang terjadi salah satunya ada pada organ reproduksi yang mulai matang. Perlunya menjaga kesehatan alat reproduksi adalah untuk mencegah terjadinya gangguan pada organ-organ tubuh tersebut.

Mengutip dari modul berjudul Ada yang Berubah pada Diriku yang disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, masa pubertas adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Baik laki-laki maupun perempuan akan mengalami perubahan bentuk fisik dan juga perilaku.

Pada masa tersebut, laki-laki maupun perempuan mulai memiliki ketertarikan pada lawan jenisnya. Hal ini karena organ reproduksi pada laki-laki maupun perempuan mulai berkembang. Karena itulah mengapa saat pubertas perlu menjaga kesehatan alat reproduksi.

Cara Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Alat Reproduksi

Melansir laman promkes.kemkes.go.id, cara menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi bagi laki-laki maupun perempuan dapat dilakukan dengan kegiatan berikut ini.

1. Memakai handuk lembut, kering, bersih, dan tak berbau atau lembap

Menurut laman ncbi.nlm.nih.gov, mayoritas penelitian menemukan bahwa handuk kertas dapat mengeringkan tangan secara efisien, menghilangkan bakteri secara efektif, dan mengurangi kontaminasi lingkungan dari toilet atau kamar kecil. Hal tersebut juga berlaku pada handuk kain yang dibersihkan secara berkala.

Ilustrasi menjaga kesehatan alat reproduksi wanita saat pubertas. Sumber: Getty Images

2. Memakai celana dalam dari bahan penyerap keringat

Berdasarkan Jurnal Kesehatan Reproduksi Volume 4 Nomor 3 yang ditulis Gusti Ayu Mandriwati dan Ni Kadek Padmiyani, celana dari katun atau kaos merupakan bahan yang mudah menyerap keringat. Kebiasaan sehat menggunakan celana dalam dapat dilakukan dengan menyetrika celana setelah mencuci.

Jika tidak memungkinkan untuk menerapkannya, jemur celana dalam di tempat yang aman dari paparan kuman dan diganti setiap kotor.

3. Mengganti pakaian dalam minimal dua kali sehari

Mengenakan pakaian dalam yang sama untuk waktu lama memiliki konsekuensi bagi kesehatan. Mikroba dan bakteri yang ada di pakaian dalam dapat menyebabkan infeksi berbahaya jika bersentuhan dengan kulit untuk waktu yang lama.

4. Membersihkan alat kelamin dengan benar

Bagi perempuan, membersihkan alat kelamin sesudah membuang air kecil sebaiknya dilakukan dari arah depan ke belakang agar kuman pada anus tidak masuk ke dalam organ reproduksi.

Hal ini juga disampaikan dalam jurnal yang ditulis Gusti Ayu Mandriwati dan Ni Kadek Padmiyani. Untuk menghindari terjadinya kontaminasi kotoran terhadap alat kelamin, setelah buang air besar organ reproduksi perlu dibersihkan memakai sabun dan air bersih.

Pada saat membersihkan, tangan membasuh sisa atau bekas kotoran ke arah belakang, sehingga tidak menyentuh alat kelamin. Lalu, tangan menyapu kotoran yang diarahkan ke depan sehingga tidak menyentuh anus.

Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah terjadinya penyebaran penyakit menular seksual dan menurunkan risiko kanker penis.

Pada masa pubertas untuk menjaga kesehatan reproduksi yang baik menggunakan bahan pakaian

Pada masa pubertas untuk menjaga kesehatan reproduksi yang baik menggunakan bahan pakaian
Lihat Foto

Ilustrasi organ reproduksi

KOMPAS.com – Merawat organ reproduksi harus dilakukan setiap saat terutama ketika masa pubertas.

Saat memasuki masa pubertas yakni peralihan dari anak-anak ke dewasa, remaja mungkin akan mengalami banyak kebingungan berkaitan dengan perubahan yang muncul di beberapa organ tubuhnya.

Terutama perubahan yang muncul di sekitar organ reproduksi, baik pada remaja wanita maupun laki-laki. 

Selama masa pubertas, beberapa perbedaan mungkin terjadi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kulit dan rambut yang jadi berminyak.
  • Rambut yang tumbuh di bawah lengan, kaki dan area pribadi.
  • Keringat yang berbau tajam utamanya di bawah lengan.
  • Tumbuhnya payudara pada perempuan.
  • Menstruasi pada perempuan.

Ketika terjadi perubahan pada organ reproduksi ini, remaja harus tahu cara merawatnya agar terhindar dari berbagai macam risiko penyakit organ reproduksi.

Lantas bagaimana cara untuk merawat organ reproduksi di masa pubertas?

Dikutip dari laman Kidshealth, ketika masa pubertas, remaja haruslah menjaga kebersihan tubuh secara menyeluruh dengan melakukan rutinitas harian.

Rutinitas yang harus dilakukan oleh remaja pria maupun wanita ini berupa:

  • Memakai pakaian dalam yang bersih setiap hari.
  • Mencuci tangan dan wajah setiap hari dengan sabun dan air, dan menggunakan handuk yang bersih dan kering untuk mengeringkannya.
  • Mandi dan cuci semua bagian tubuh dan rambut.
  • Gunakan deodoran setiap hari.
  • Sikat gigi setidaknya dua kali sehari.

Baca juga: 3 Rutinitas Pagi yang Menyehatkan Anak

Merawat organ reproduksi pada remaja wanita

Selain rutinitas bersih-bersih di atas, remaja wanita juga harus merawat organ reproduksinya secara teratur.

Untuk menghindari risiko tumbuhnya bakteri dan kuman, cukur bulu yang ada di ketiak juga bagian intim. 

Tanyakan pada orang tua dan orang dewasa yang terpercaya untuk mengetahui cara memakai pisau cukur yang baik dan benar.

Remaja wanita juga perlu mulai untuk mengenakan bra guna menopang payudaranya demi kenyamanan terutama ketika melakukan aktivitas seperti berlari atau melompat-lompat.

Pada masa pubertas untuk menjaga kesehatan reproduksi yang baik menggunakan bahan pakaian

Pada masa pubertas untuk menjaga kesehatan reproduksi yang baik menggunakan bahan pakaian
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi menstruasi

Selanjutnya, remaja wanita juga akan mulai mengalami menstruasi. Remaja perlu tahu bahwa menstruasi datang sebulan sekali dan biasanya berlangsung 3 hingga 7 hari.

Remaja perlu menandai kalender setiap bulan untuk mencatat kapan dirinya menstruasi, sehingga mereka bisa tahu kapan perkiraan menstruasi bulan depan dan bisa segera mengetahui jika terdapat kelainan atau masalah kesehatan.

Ketika menstruasi datang pertama kali, remaja perlu menanyakan kepada orang tua atau orang dewasa lain yang lebih mengerti mengenai cara memilih pembalut yang tepat dan cara memakainya.

Selanjutnya sebisa mungkin ketika memakai pembalut, gantilah pembalut setidaknya tiap 4 jam sekali. Terutama di hari pertama menstruasi, ketika pengeluaran darah dalam takaran banyak hingga sedang.

Baca juga: Mengapa Berat Badan Cenderung Naik ketika Menstruasi? Ini Jawabannya

Merawat organ reproduksi pada remaja pria

Sementara itu, pada pria yang memasuki masa pubertas, beberapa hal yang terjadi yakni:

  • Selama tahap pertama pubertas laki-laki, skrotum dan testis akan tumbuh membesar.
  • Selanjutnya, penis menjadi lebih panjang dan vesikula seminalis serta kelenjar prostat juga akan tumbuh.
  • Rambut mulai tumbuh di daerah kemaluan dan kemudian di wajah dan ketiak. Selama waktu ini, suara juga akan semakin dalam.
  • Pria juga mengalami percepatan pertumbuhan selama masa pubertas saat mereka mencapai tinggi dan berat badan dewasa.

Adapun untuk merawat organ reproduksi pada pria di masa pubertas di antaranya adalah dengan melakukan pemeriksaan testis sendiri setiap bulan.

Hal tersebut untuk memastikan apakah ada benjolan, bengkak atau nyeri.

Selanjutnya, hindari memakai celana yang terlalu ketat karena bisa menyebabkan rasa sakit pada sekitar kemaluan.

Adapun jika mengalami mimpi basah maka remaja laki-laki harus mengganti pakaian dalam, piyama ataupun seprei yang kotor agar meminimalkan risiko pertumbuhan kuman.

Baca juga: Fenomena Remaja Jompo, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.