Pak Syarifuddin Daeng Tutu adalah orang yang berkompeten dalam bidang musik yaitu pada alat musik

cara mengolah kacang hijau​

Deskripsikan vas bunga dari rotan

pastel dan krayon mempunyai sifat mengkilat, kasar, dan warna yang menyala, sedangkan pensil warna memiliki sifat yang.......​

tlong................​

hal yang perlu di lakukan dalam melakukan tari saman adalah ​

jawab dikmpul besok.​

MUSIK AMSANBEL ADALAH ....​

1.analisislah gambar di atas berdasarkan unsur dan prinsip dalam menggambar medel!​

tulislah 4 ciri kover buku yg baik​

Tuliskan urutan pendonesasi sejarah tari tradisional Indonesia​

All / FEATURED / Pak Daeng Soetigna adalah orang yang berkompeten dalam bidang musik, yaitu pada alat musik

fahmyalhafidz.com Pak Daeng Soetigna adalah orang yang berkompeten dalam bidang musik, yaitu pada alat musik ….

Pak Syarifuddin Daeng Tutu adalah orang yang berkompeten dalam bidang musik yaitu pada alat musik

Clarymond Simbolon
1 tahun yang lalu PPPK

Materi : Kompetensi Teknis Guru SMP Seni Budaya

Pak Daeng Soetigna adalah orang yang berkompeten dalam bidang musik, yaitu pada alat musik ....

  1. angklung
  2. sasando
  3. kolintang
  4. sampet

Menurut Kamu jawabannya yang mana sih

Pendapat Teman

Belum ada komentar

Pak Daeng Soetigna adalah orang yang berkompeten dalam bidang musik, yaitu pada alat musik ….

    A.   angklung

    B.    kolintang

    C.    sasando

    D.   sampet

Pembahasan:

Pada tahun 1938, Daeng Soetigna melakukan inovasi agar angklung dapat memainkan nada diatonis. Guna menghargai karya dia, angklung bernada diatonis ini kemudian diberi nama angklung padaeng.

JawabanA

Jangan lupa komentar & sarannya

Situs Tanya Jawab Pendidikan Jenjang Sd SMP SMA dan sederajatnya Paling Lengkap dan Akurat Jawabanya

Kunjungi terus: brainly.katabijake.com OK! 😁

kesimpulan lagu tanah tumpah darahku​

jenis tekstil dapat berasal dari serat berikut ini kecuali​

tuliskan 5 teknik pengolahan pangan panas kering (Dry Heat Cooking)beserta contoh!​

tuliskan 7 teknik pengolahan pangan panas basah ( Moist Heat)beserta contoh​

identifikasilah nama bahan serta warna yang dihasilkan​

jenis tekstil dapat diketahui dari perbedaan ....dan permukaan struktur​

cari jenis tanda serta jelaskan pengertian dari istilah tersebut pada tempat yang tersedia!​

tolong dong ini buat UAS besok!!​

1. properti dari tari di samping adalah......2. keuntungan membuat patung dengan teknik konstruksi adalah........tolong bantu dijawab:)​

Soal Seni budaya kelas 9​

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Pak Daeng Soetigna adalah orang yang berkompeten dalam bidang musik, yaitu pada alat musik . . . .

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Anklung
  2. sasando
  3. Kolintang
  4. Sampet

Jawaban terbaik adalah A. Anklung.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Pak Daeng Soetigna adalah orang yang berkompeten dalam bidang musik, yaitu pada alat musik . . . .❞ Adalah A. Anklung.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Gaya bernyanyi dalam teknik bermainnya tanpa diiringi alat musik dinamakan . . . . dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Pak Daeng Soetigna adalah orang yang berkompeten dalam bidang musik, yaitu pada alat musik ….

    A.   angklung

    B.    kolintang

    C.    sasando

    D.   sampet

Pembahasan:

Pada tahun 1938, Daeng Soetigna melakukan inovasi agar angklung dapat memainkan nada diatonis. Guna menghargai karya dia, angklung bernada diatonis ini kemudian diberi nama angklung padaeng.

JawabanA

Jangan lupa komentar & sarannya

Situs Tanya Jawab Pendidikan Jenjang Sd SMP SMA dan sederajatnya Paling Lengkap dan Akurat Jawabanya

Kunjungi terus: brainly.katabijake.com OK! 😁

Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Daeng Soetigna" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

Daeng Soetigna (13 Mei 1908 – 8 April 1984) adalah seorang guru yang lebih terkenal sebagai pencipta angklung diatonis. Karya dia inilah yang berhasil mendobrak tradisi, membuat alat musik tradisional Indonesia mampu memainkan musik-musik Internasional. Ia juga aktif dalam pementasan orkes angklung di berbagai wilayah di Indonesia. Daeng secara umum adalah nama yang berasal dari Sulawesi Selatan, namun sebetulnya kedua Orangtua Daeng Soetigna asli Bangsawan Sunda, Ayahanda beliau memiliki seorang Sahabat yang cerdas dan mengagumi Sahabatnya tersebut yang berasal Sulawesi Selatan sehingga beliau ingin anaknya cerdas seperti Sahabatnya tersebut sehingga diberi nama “Daeng Soetigna”.

Daeng Soetigna

Daeng Soetigna (1971)

Lahir13 Mei 1908
Garut, IndonesiaMeninggal8 April 1984(1984-04-08) (umur 75)
Bandung, IndonesiaKebangsaanIndonesiaPekerjaanPemusik, pemain angklungDikenal atasPencipta angklung diatonis

Pak Daeng Soetigna Lahir di Garut pada tanggal 13 Mei 1908. Karena kedua orang tuanya termasuk bangsawan Sunda, Pak Daeng beruntung dapat menikmati pendidikan zaman Belanda yang saat itu masih sangat terbatas bagi pribumi. Sekolah yang sempat dia enyam adalah:[1]

  • HIS Garut (tahun 1915 - 1921), sebagai murid angkatan kedua (2).
  • Sekolah Raja (Kweekschool) Bandung (tahun 1922). Tahun 1923 Kweekscholl diubah namanya menjadi HIK (Hollands Islandsche Kweekschool). Daeng akhirnya lulus tahun 1928.

Setelah lulus HIK, Daeng langsung menjadi guru. Pada umur 45 tahun, Pak Daeng mengikuti beberapa pendidikan lanjut:

  • Tahun 1954, Pak Daeng ikut kursus B-1 (setara D-3), dan berhasil lulus ujian akhir. Namun Pak Daeng tidak mendapat ijazah Diploma, karena menurut panitia dia tidak berhak.
  • Tahun 1955, dikirim bersekolah di Teacher's College Australia sebagai salah satu kontingen dalam program Colombo Plan.

Keluarga

Pak Daeng Soetigna menikah dua kali:

  1. Istri pertama adalah Ugih Supadmi (menikah tahun 1930, bercerai tahun ...), dan dikaruniai tiga orang anak yaitu: Aam Amalia, Tedja Komala dan Emma
  2. Istri kedua adalah Masjoeti (menikah tahun 1938), mendapat empat orang anak: Iwan Suwargana, Erna Ganarsih, Itin Gantinah, dan Utut Gartini.

Karier

Setelah tamat dari HIK, Pak Daeng Soetigna menjadi guru.

  1. Tahun 1928, menjadi guru di Schakelschool Cianjur
  2. Tahun 1931, menjadi guru HIS di Kuningan
  3. Tahun 1942, seiring kedatangan Jepang, HIS diubah menjadi SR (Sekolah Rakyat), dan Pak Daeng diangkat menjadi kepala sekolah
  4. Tahun 1945, setelah proklamasi berdirilah SMP Kuningan I di mana sebagian gurunya diambil dari SR, termasuk Pak Daeng.
  5. Tahun 1948, Pak Daeng pindah ke Bandung dan menjadi kepala sekolah SD, dan diperbantukan pada Jawatan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
  6. Tahun 1950, menjadi penilik sekolah dan diperbantukan pada kursus-kursus di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.
  7. Tahun 1956, sepulang dari Australia Pak Daeng diangkat menjadi konsultan pengajaran seni suara di SGA 2 Bandung, SGA Kristen Jakarta, SGA 1 Jogjakarta, SGA Balige dan SGA Ambon.
  8. Tahun 1957, menjabat sebagai Kepala Jawatan Kebudayaan Jawa Barat.
  9. Tahun 1960, diangkat sebagai Kepala Konservatori Karawitan, Bandung.
  10. Tahun 1964, Pak Daeng pensiun dari pengabdiannya sebagai pegawai negeri sipil.

Masa Tua

Pak Daeng pensiun sebagai pegawai negari sipil pada tahun 1964 (saat berumur 56 tahun). Dengan bebasnya dia dari tugas rutin sebagai pegawai pemerintah, maka Pak Daeng aktif mengembangkan angklung. Dia melatih di berbagai kelompok angklung seperti SD Soka, SD Santo Yusup, dan SD Priangan. Demikian pula perkumpulan ibu-ibu Militer maupun suster di gereja RS Borromeus. Atas jasa-jasanya, pada masa tuanya inilah Pak Daeng mulai memperoleh berbagai penghargaan, termasuk SATYA LENCANA KEBUDAYAAN dari Presiden RI.

Setelah pengabdiannya yang panjang dalam mengangkat musik angklung dari kelas pengemis ke kelas konser, Pak Daeng Soetigna wafat pada tanggal 8 April 1984, dan dikebumikan di Cikutra, Bandung.

Karya terbesar Pak Daeng Soetigna adalah memodifikasi Angklung yang tadinya bernada pentatonis menjadi diatonis. Angklung ini kemudian diberi nama kehormatan sebagai Angklung Padaeng. Selain itu, Pak Daeng juga seorang komposer yang telah menulis puluhan aransemen lagu angklung.

Guru

Dalam menciptakan angklung Padaeng, Daeng Soetigna berguru kepada:[1]

  • Pengemis tua (tidak tercatat namanya) yang memainkan lagu "Cis kacang Buncis" dengan angklung tradisionil. Pak Daeng kemudian membeli peralatan angklung tersebut, dan mendapat inspirasi untuk memakai angklung sebagai alat mengajar seni musik, menggantikan alat seperti mandolin dan biola yang saat itu sangat mahal.
  • Pak Djaja adalah seorang empu pembuat angklung yang saat itu sudah sepuh. Pak Djaja dengan senang hati menerima ide Pak Daeng untuk membuat angklung diatonis, dan menurunkan pengalaman puluhan tahunnya, sehingga angklung dengan tangga nada diatonis itu berhasil terwujud.
  • Pak Wangsa adalah petani yang memberi tahu bahwa bambu akan awet jika di potong pada saat uir-uir berbunyi. Itu adalah tanda musim kemarau sudah mulai dan bambu berada pada keadaan kering.
  • Pak Setiamihardja adalah sobat pak Daeng sewaktu masih di Kuningan. Setelah pak Setiamihardja juga pindah di Bandung, dialah tangan kanan Pak Daeng dalam membuat angklung, karena sangat terampil dan apik mengerjakan angklungnya. Tidak heran, karena Pak Setia adalah seorang guru kerajinan tangan.

Penghargaan yang diberikan kepada Pak Daeng di antaranya:

  1. Piagam Penghargaan, atas Jasanya Dalam Bidang KesenianKhususnya dan Kebudayaan Pada Umumnya, dari Gubernur Jawa Barat Brigjed Mashudi, 28 Februari 1968.[1]
  2. Piagam Penghargaan, dalam rangka mendorong pertumbuhan, pemekaran dan pengembangan keseniang angklung di ibu kota, dari Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, 10 September 1968.[1]
  3. Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebudayaan, dari Presiden Republik Indonesia, Jend. Soeharto, 15 Oktober 1968.[1]
  4. Piagam Penghargaan, atas jasa dalam pembinaan dan pengembangan seni daerah, khususnya seni Angklung, dari Gubernur Jawa Barat H.A. Kunaefi, 17 Agustus 1979.[1]

Setelah meninggal, Pak Daeng masih terus menerima penghargaan, di antaranya:

  1. Piagam Penghargaan, sebagai perintis Pembangunan Pariwisata Jawa Barat, dari Gubernur Jawa Barat, R. Nuriana, 18 Februari 1994.[1]
  2. Piagam Penghargaan, seniman angklung yang telah berkreasi dan berkarya mengharumkan nama Jawa Barat di tingkat Nasional, dari Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan, 21 Juli 2005.[1]
  3. Piagam Penghargaan dan Metronome Award 2006, sebagai pengembang musik tradisional Angklung, dari Pusat Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia, 21 Juli 2005.[1]
  4. Penghargaan Nasional Hak Kekayaan Intelektual 2013, Pencipta Angklung, Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia, Amir Syamsudin, 26 April 2013.

  1. ^ a b c d e f g h i Tatang Sumarsono, Erna Ganarsih Pirous, Membela Kehormatan Angklung: Sebuah Biografi dan Bunga Rampai Daeng Soetigna, Yayasan Serambi Pirous, 2009.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daeng_Soetigna&oldid=21031841"

Page 2

13 Mei adalah hari ke-133 (hari ke-134 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

Mei
M S S R K J S
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31  
2022
  • 1950 - Ajang balap mobil Formula Satu untuk pertama kalinya digelar di sirkuit Silverstone, Inggris.
  • 1969 - Insiden 13 Mei: Kerusuhan rasial Tionghoa-Melayu di Kuala Lumpur, Malaysia; sedikitnya 184 meninggal.
  • 1981 - Mehmet Ali Ağca menembak dan melukai Paus Yohanes Paulus II dengan serius di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
  • 1998 - Kerusuhan besar melanda kota Jakarta (hingga tanggal 15 Mei) dan akhirnya memicu pengunduran diri presiden Soeharto seminggu setelahnya dan Orde Reformasi dimulai menggantikan Orde Baru.
  • 2018 - Pemboman Gereja Kota Surabaya; setidaknya terjadi pemboman 3 gereja di Kota Surabaya sedikitnya 13 meninggal.
  • 1888 - Inge Lehmann, sosiolog Jerman. (w. 1993)
  • 1991 - Francis Coquelin, pemain sepak bola Prancis.
  • 1993 - Debby Ryan, Aktris dan penyanyi Amerika.
  • 1964 - Tahun Baru Hijriyah 1394.
  • 1987 - Waisak 2531 BE.
  • 1999 - Kenaikan Isa Almasih.
  • 2006 - Waisak 2550 BE.
  • 2010 - Kenaikan Isa Almasih.
  • 2021 - Kenaikan Isa Almasih.
  • 2021 - Idul Fitri 1442 Hijriah.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai May 13.

12 Mei - 13 Mei - 14 Mei

Wikimedia Commons memiliki media mengenai 13 May.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=13_Mei&oldid=20749066"

Video yang berhubungan