Peningkatan kadar CO2 di udara dapat menyebabkan terjadinya polusi yaitu

Merdeka.com - Pernahkah kamu merasa sesak saat menghirup udara di daerah kota besar? Di kota-kota besar yang sudah padat penduduk dan padat kendaraan, kemungkinan besar kamu akan menghirup udara yang sudah tercemar. Udara dapat tercemar oleh beragam gas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia sehari-hari. Kali ini, yuk kita bahas tentang 2 jenis gas yang sangat berbahaya dalam pencemaran udara.

1. Gas CO (Karbon monoksida)

Karbon monoksida adalah gas pencemar udara yang sangat berbahaya bagi tubuh. Ia dapat berikatan dengan hemoglobin dalam tubuh, sehingga pengikatan oksigen oleh darah menjadi terganggu. Bahkan kalau manusia menghirip gas CO dalam kadar tinggi, resikonya adalah kematian. Jika dalam kadar sedikit, menghirup CO dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mata berkunang-kunang, lemas dan mual-mual.

2. Gas CO2 (Karbon dioksida)

Seperti yang kamu tahu, gas karbondioksida sangat penting untuk proses fotosintesis tumbuhan. Namun bagaimana kalau jumlah CO2 di udara terlalu banyak? Tumbuhan makin sedikit, dan gas CO2 makin banyak. CO2 tersebut akan naik ke atmosfer dan menghalangi pemancaran panas dari bumi sehingga panas dipantulkan kembali ke bumi. Akibatnya, bumi menjadi sangat panas, dan inilah yang disebut efek rumah kaca (global warming).

Gas karbondioksida ini berasal dari asap pabrik, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan asap kendaraan bermotor. Selain itu, efek rumah kaca juga dipicu oleh hasil pembakaran fosil (batu bara dan minyak bumi) yang berupa hasil buangan bentuk CO2 dan sulfur belerang.

Nah, itulah 2 jenis gas yang sangat berbahaya untuk pencemaran udara. Untuk mencegah global warming, penting sekali membatasi pembuangan gas CO2 ke udara pada skala limbah udara industri dan kendaraan bermotor. Menanam pohon juga penting untuk menjaga lingkungan.

[iwe]

eks | CNN Indonesia

Senin, 13 Mei 2019 08:56 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk pertama kali dalam sejarah, kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer mencapai 415,26 bagian per satu juta partikel akibat polusi udara. Data ini diambil dari sensor di Observatorium Mauna Loa, sebagai bagian dari penelitian National Oceanic and Atmospheric Agency (NOAA). Ini adalah kadar CO2 terbanyak dalam sejarah Bumi.Makin banyaknya kadar CO2 di atmosfer karena sifatnya yang memantulkan panas kembali ke Bumi. Ketika cahaya matahari masuk ke Bumi, panasnya akan diserap atau dipantulkan oleh daratan dan lautan.Namun, dengan tingginya kadar CO2 di udara, radiasi panas ini terpantul kembali ke Bumi alih-alih keluar dari atmosfer. Sehingga, tingginya kadar CO2 di udara berpengaruh pada peningkatan pemanasan global, inilah yang dikenal dengan efek gas rumah kaca.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Efek gas rumah kaca ini sebenarnya baik untuk menjaga kehidupan agar kehangatan suhu Bumi tetap terjaga. Tapi kadar CO2 yang terlalu tinggi, menyebabkan panas yang terperangkap di atmosfer Bumi pun meningkat, sehingga membahayakan kehidupan.

Dalam catatan NOAA, "peningkatan gas rumah kaca telah membuat penganggaran energi di Bumi tidak seimbang, sebab ia menjebak lebih banyak panas dan menaikkan suhu rata-rata Bumi," seperti dilansir TechCrunch

[Gambas:Twitter]

Laporan lain menyebut, saat ini peneliti saat ini tengah bereksperimen untuk mengubah karbondioksida itu menjadi batuan padat. Cara ini tengah dikembangkan oleh tim internasional yang terdiri dari peneliti dan insinyur yang bekerja untuk proyek CarbFix di Islandia.Teknologi ini meniru proses alami pengubahan karbon oleh batuan basalt yang biasanya menghabiskan waktu hingga ribuan tahun."Dengan metode ini, kami telah mengubah waktu yang dibutuhkan secara drastis," jelas Geolog Sandra Osk Snaebjornsdottir.Mereka menggunakan uap untuk menangkap CO2 dan mengembunkannya menjadi sejenis air bersoda. Zat cair ini lantas dialirkan lewat pipa ke lokasi yang berada beberapa mil dari lokasi penelitian.Menggunakan tekanan tinggi, cairan itu disuntikkan ke batuan basalt yang berada 3.300 kaki di bawah tanah Islandia. Ketika cairan ini mendapat kontak dengan kalsium, magnesium, dan zat besi di batuan basalt, cairan itu mulai menjadi mineral.

"Hampir semua CO2 yang disuntikkan akan menjadi mineral dalam waktu dua tahun dalam percobaan pertama kami," jelas Snaebjornsdottir, seperti dikutip Earth.

Meski teknik ini berhasil dilakukan di Islandia, para peneliti memberi catatan mungkin teknik ini tidak berhasil di wilayah lain. Selain itu, teknik ini sangat boros air. Untuk tiap satu ton CO2 yang disuntikkan ke bawah bumi dan dibekukan, dibutuhkan 25 ton air yang telah disuling sehingga tak mengandung garam. (eks/eks)

TOPIK TERKAIT

co2 karbiondioksida polusi udara bumi

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Peningkatan kadar CO2 di udara dapat menyebabkan terjadinya polusi yaitu

williambarito williambarito

Jawabannya itu adalah e. meningkatnya ozom

Peningkatan kadar CO2 di udara dapat menyebabkan terjadinya polusi yaitu

E. Meningkatnya ozon. Karena peningkatan kadar CO2 di udara malah membuat ozon semakin menipis.

Semoga membantu :)

  • Peningkatan kadar CO2 di udara dapat menyebabkan terjadinya polusi yaitu

    xdszsxd dcrffdffcfdeffffvcgfccxgxgxxxxdFdffdDsdsdseeeeeeeerrrrrrrrrttttttttttyttyttttttoiiiiioaaaaiiiaaziiiiaaaiiidhdvrgfffgrrerrfrrffff:ggdsfvdax:cssdsfsvd:dvrddsv-xFCgdbcdxDSzsdswSsssSsssssssssssSSSeSSsSssSssssSss511.21234564890:ddvxx

  • Peningkatan kadar CO2 di udara dapat menyebabkan terjadinya polusi yaitu

  • Peningkatan kadar CO2 di udara dapat menyebabkan terjadinya polusi yaitu

    tsda tada tifina jsjsjajajajajajajjajajajajsjsgeg_o_uo(6dush7(byj/?:j(i

Dengan demikian jawabannya adalah efek rumah kaca.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer sehingga menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect). Karbon dioksida tersebut telah berfungsi seperti selimut yang menghalangi pantulan panas dari bumi sehingga panas tersebut kembali lagi ke bumi. Pada akhirnya, keadaan demikian dapat menyebabkan pemanasan secara global.