Jakarta - COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 merupakan infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Bahkan, COVID-19 diklaim sebagai penyakit pernapasan yang menyebabkan kematian tertinggi di seluruh dunia. Meskipun demikian, COVID-19 bukanlah satu-satunya penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Masih banyak lagi patogen lainnya yang menyebabkan penyakit pernapasan. Seperti apa sih penyakit lain yang menyerang sistem pernapasan? Dikutip dari Times of India, Senin (14/3/2022), berikut rangkumannya. Pneumonia merupakan salah satu penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun jamur. Jenis umum patogen yang menyebabkan pneumonia, yaitu streptococcus pneumoniae, haemophilus influenzae tipe b (Hib), virus pernapasan syncytial, dan pneumocystis jiroveci. Penyakit ini menyumbang 14 persen kematian pada anak setiap tahunnya lantaran sangat menular. Selain menyebar melalui tetesan (droplet) udara dari batuk atau bersin, pneumonia juga bisa menyebar melalui darah. Adapun gejala umum pneumonia berupa sesak napas atau nyeri saat bernapas, alveoli diisi dengan nanah, dan cairan yang membatasi kapasitas pernapasan seseorang. Selain itu, ada juga gejala lain yang cukup mirip dengan COVID-19, seperti batuk, kelelahan, mual, diare, hingga muntah. 2. TuberkulosisPenyakit pernapasan berikutnya adalah tuberkulosis atau disebut TB yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini diklaim WHO sebagai pembunuh menular nomor 2 setelah COVID-19. "Sebanyak 1,5 juta orang meninggal karena TB pada tahun 2020 (termasuk 214.000 orang dengan HIV). Di seluruh dunia, TB adalah penyebab kematian ke-13 dan pembunuh menular nomor dua setelah COVID-19 (di atas HIV/AIDS)," tutur WHO. Adapun gejalanya dapat berupa nyeri dada, kesulitan bernapas, penurunan berat badan, kelelahan, demam, keringat malam, dan kedinginan. Simak Video "Faktor yang Memengaruhi Keparahan Pasien Covid-19" (suc/up)
Apa jadinya ya kalau kita mengalami kesulitan pernapasan? Semoga jangan sampai terjadi, ya! Seperti halnya anggota tubuh lain, sistem pernapasan manusia dapat terkena kelainan dan penyakit. Apa saja sih penyakit pada sistem pernapasan manusia? 1. Influenza 2. Emfisema 3. Kanker paru-paru 4. Tuberkulosis (TBC) 5. Asma 6. Laringitis 7. Bronkhitis 8. Asfiksi 9. Pneumonia Infeksi saluran pernapasan merupakan infeksi yang terjadi pada salah satu atau lebih bagian dari saluran pernapasan –termasuk sinus, tenggorok, paru-paru, dan sebagainya. Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh virus atau bakteri. Infeksi saluran pernapasan dapat dibagi menjadi infeksi saluran pernapasan akut (durasi singkat), atau infeksi saluran pernapasan kronik (durasi lama). Umumnya, infeksi saluran pernapasan juga dapat dibagi sesuai lokasi terdapatnya infeksi menjadi infeksi pada saluran pernapasan atas, yang mencakup infeksi pada hidung, sinus, dan tenggorok, dan infeksi pada saluran pernapasan bawah, yang mencakup infeksi pada bronkus dan paru-paru. Infeksi saluran pernapasan dapat menular melalui beberapa cara. Seseorang yang mengalami infeksi saluran pernapasan akut dapat menularkan virus atau bakteri melalui droplet saat batuk atau bersin, yang dapat dihirup oleh orang lain. Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung. Jadi, bila orang yang mengalami infeksi menyentuh hidung atau mata sebelum memegang suatu objek atau permukaan, virus juga dapat ditularkan ke orang lain yang menyentuh objek atau permukaan tersebut setelahnya. Tanda dan gejala dari infeksi saluran pernapasan dapat timbul beberapa hari setelah seorang individu terekspos terhadap virus atau bakteri. Tanda dan gejala tersebut dapat bervariasi pada setiap orang, yang dapat mencakup:
Gejala yang umumnya diamati pada infeksi yang memengaruhi saluran pernafasan atas adalah batuk, nyeri kepala, hidung tersumbat, pilek, nyeri tenggorok, serta rasa pegal. Seperti pada saluran pernapasan atas, infeksi saluran pernapasan bawah juga dapat ditandai dengan adanya batuk, yang dapat lebih mengganggu dan disertai adana dahak. Gejala lain dari infeksi saluran pernapasan bawah dapat berupa peningkatan frekuensi pernapasan, sesak napas, atau mengi. Penentuan diagnosis dari infeksi saluran pernapasan umumnya dilakukan berdasarkan wawancara medis dan pemeriksaan fisik secara langsung. Bila dokter yang memeriksa membutuhkan informasi lebih lanjut, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium darah serta rontgen dada untuk menentukan penanganan yang paling sesuai. Penanganan untuk infeksi saluran pernapasan bergantung dari penyebab dan gejala yang dialami. Beberapa penanganan yang umumnya dianjurkan oleh dokter adalah:
Salah satu cara yang baik untuk mencegah penularan infeksi saluran pernapasan adalah mempraktekkan kebersihan diri yang baik dengan mencuci tangan menggunakan sabun secara rutin. Selain itu, menjalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi pola makan gizi seimbang dan melakukan aktivitas fisik secara rutin juga dapat menjaga sistem daya tahan tubuh agar terhindar dari infeksi. Klikdokter
Sebagaimana yang sudah kita ketahui, tahun 2020 menjadi tahun di mana kita menjadi sangat khawatir karena munculnya virus Korona atau yang juga dikenal dengan COVID-19. Virus Korona, yang telah menjadi pandemi di dunia sejak awal tahun 2020, menyerang sistem pernapasan manusia secara cepat di lebih dari 100 negara dan mengakibatkan kematian hingga ratusan ribu jiwa. Virus yang memiliki gejala umum seperti flu, demam, batuk hingga sesak napas ini membuat kita harus sadar bahwa menjalani protokol kesehatan adalah kewajiban. Tapi, tidak hanya itu, menjaga kesehatan sangat perlu dilakukan agar terhindar dari berbagai penyakit akibat virus lainnya. Inilah 5 penyakit akibat virus lainnya yang wajib kita waspadai bersama. Flu Demam Berdarah Polio Hepatitis AIDSHIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Virus HIV terdapat dalam cairan tubuh manusia seperti pada darah, cairan sperma, cairan yang dihasilkan oleh vagina, dan cairan tubuh lainnya dari penderita. Jika tidak ditangani segera akan berkembang ke stadium-stadium akhir yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Gejala yang muncul seperti demam tinggi, ruam kulit, muntah, nyeri sendi atau otot, sakit kepala, sakit perut, sakit tenggorokan dan sariawan. Waspadai penyebaran virus HIV yang menular melalui hubungan seksual dengan penderita HIV atau ibu yang terinfeksi HIV ke bayinya. Jika kamu merasakan gejala-gejala virus di atas, jangan khawatir! Segera lakukan pemeriksaan kesehatan dengan cara memeriksakan gejala penyakit melalui konsultasi dengan dokter secara digital di aplikasi We Do Pulse di App Store dan Google Play. Ayo download sekarang. Bebas Biaya! Sumber: www.cdc.gov |