Mengapa pesawat tidak jatuh saat terbang, bahkan setelah mengalami turbulensi atau guncangan di udara? Ini karena adanya keseimbangan benda tegar. Ada 4 gaya yang bekerja dalam kasus pesawat terbang, yaitu gaya angkat dengan arah ke atas dengan menyeimbangkan gaya berat ke bawah, kemudian gaya dorong ke depan dengan menyeimbangkan gaya tarikan ke belakang. Semua gaya saling menghilangkan satu sama lain, karena semua besarnya sama dan saling berlawanan arah. Oleh karena itu pesawat tetap dalam keseimbangan yang dinamis. Sebelum membahas keseimbangan benda tegar, kita perlu memahami dulu dinamika benda tegar. Dinamika benda tegar (benda yang ukurnnya tidak diabaikan). Resultan gaya dapat menyebabkan gerak translasi dan juga rotasi (berputar dalam poros tertentu). Rotasi disebabkan adanya torsi, yakni ukuran kecenderungn sebuah gaya untuk memutar suatu benda tegar terhadap titik poros tertentu. Tampak ada analogi antara besaran translasi dan besaran rotasi. Gaya F mirip dengan torsi τ, massa m mirip dengan momen inersia I, dan percepatan linear a mirip dengan percepatan sudut α. Untuk menyelesaikan masalah gerak translasi partikel dapat diselesaikan secara cepat dan mudah menggunakan hukum kekekalan energi mekanik daripada dinamika partikel ∑F=ma. Ternyata masalah gerak rotasi tertentu seperti menggelinding dapat diselesaikan dengan mudah hokum kekekalan energy mekanik daripada dinamika partikel ∑F = ma dan ∑τ = Iα. Baca JugaPenyebab gerak suatu benda adalah gaya. Pada gerak rotasi, sesuatu yang menyebabkan benda berotasi atau berputar disebut momen gaya atau torsi. Konsep torsi dapat dilihat pada saat kita membuka pintu. Cobalah membuka pintu dari bagian yang dekat dengan engsel. Bagaimanakah gaya yang kalian keluarkan? Kemudian cobalah kembali membuka pintu dari bagian paling jauh dari engsel. Bandingkan gaya yang diperlukan antara dua perlakuan tersebut. Tentu saja membuka pintu dengan cara mendorong bagian yang jauh dari engsel lebih mudah dibandingkan dengan mendorong bagian yang dekat dari engsel. Gaya dorong diberikan pada pintu dengan membentuk sudut α terhadap arah mendatar. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin cepat pintu terbuka. Semakin besar jarak engsel dari tempat gaya bekerja, maka semakin besar momen gaya sehingga pintu lebih mudah terbuka. Momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jarak titik ke garis kerja gaya pada arah tegak lurus. Στ = τ1 + τ2 + τ3 + ... + τn Arah momen gaya memenuhi kaidah tangan kanan. Genggaman jari bertindak sebagai arah rotasi, dan ibu jari sebagai momen gaya. Lengan torsi adalah jarak tegak lurus antara garis sepanjang mana gaya itu bekerja dan sumbu rotasi. Torsi merupakan besaran vektor sehingga mempunyai nilai dan arah. Torsi bernilai positif, jika benda berputar berlawanan dengan arah putar jarum jam, dan bernilai negatif jika benda berputar searah arah dengan arah putar jarum jam. Olahraga Ekstrim Highline seperti ini merupakan salah satu penerapan prinsim keseimbangan benda tegar (Adi Maulana Ibrahim|Katadata) Keseimbangan Benda TegarKeseimbangan benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar sama dengan nol. Artinya jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan tetap diam. Namun jika awalnya benda tegar tersebut bergerak dengan kecepatan konstan, maka ia akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan. Sedangkan benda tegar sendiri adalah benda yang bentuknya (geometrinya) akan selalu tetap sekalipun dikenakan gaya. Jadi sekalipun dia bergerak translasi atau rotasi bentuknya tidak akan berubah, contohnya meja, kursi, bola, dll. Perlu diperhatikan bahwa momentum terbagi menjadi dua, yakni momentum linear dan momentum angular. Pertama-tama kita meninjau momentum linear p = 0. Momentum linear dan impuls dihubungkan oleh persamaan: ∑F · Δt= Δpatau dapat juga ditulis menjadi ∑F = Δp/Δtkarena p konstan maka akibatnya Δp sama dengan 0. Sehingga ∑F = 0. Kemudian dengan cara yang sama kita meninjau momentum angular L. Momentum angular dan impuls angular dihubungkan oleh persamaan ∑Τ · Δτ= ΔLatau dapat juga ditulis menjadi ∑Τ = ΔL/ΔτKarena L konstan maka akibatnya ΔL sama dengan nol. Sehingga ∑Τ = 0. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa suatu benda/sistem dikatakan setimbang jika ia memenuhi dua syarat berikut: ∑F = 0 |