Perkecambahan an yang meninggalkan kotiledon di dalam tanah terjadi karena

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 12 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 17 to 24 are not shown in this preview.

Perkecambahan an yang meninggalkan kotiledon di dalam tanah terjadi karena

Penyebab terjadinya perkecambahan yang meninggalkan kotiledon di dalam tanah yaitu karena b. pertumbuhan epikotil lebih panjang dibandingkan hipokotil. Perkecambahan jenis ini disebut dengan perkecambahan hipogeal. Umumnya perkecambahan tipe ini terjadi pada tumbuhan monokotil.  

Pembahasan  

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan proses perkecambahan biji. Perkecambahan biji dapat terjadi bila kandungan air dalam biji semakin tinggi. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air oleh biji yang disebut imbibisi. Air akan mengaktifkan enzim. Enzim yang aktif memecah nutrisi di dalam endosperma atau kotiledon. Pemecahan nutrisi akan menghasilkan energi. Proses akhir adalah biji berkecambah.  

Proses perkecambahan secara singkat yaitu imbibisi – enzim amilase aktif – enzim memecah nutrisi endosperma – biji berkecambah.  

Pelajari lebih lanjut tentang pertumbuhan dan perkembangan di: brainly.co.id/tugas/18683121.  

Mekanisme atau proses perkecambahan biji yaitu:  

  1. Perkecambahan diawali dengan masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi.  
  2. Setelah biji menyerap air, ukuran biji akan mengembang dan membesar menyebabkan kulit biji kadang menjadi pecah.
  3. Air yang masuk akan memacu embrio dalam biji melepaskan hormon giberelin pada embrio.  
  4. Hormon ini mendorong pelepasan enzim amilase di lapisan aleuron yang berfungsi menghidrolisis makanan cadangan (mengubah pati menjadi gula) sehingga terbentuk energi.  
  5. Energi ini disalurkan pada embrio dalam biji untuk pertumbuhan embrio.
  6. Pada akhir perkecambahan, akan terbentuk akar, batang dan daun.  

Struktur yang pertama muncul pada perkecambahan adalah radikula (calon akar primer).  Pada bagian ujung akan tumbuh epikotil (calon batang).   Setelah biji tumbuh, akan nampak keping biji yang nantinya digolongkan menjadi dikotil dan monokotil.  

Pelajari lebih lanjut tentang percobaaan pertumbuhan di: brainly.co.id/tugas/20978656.  

Bagian-bagian biji dikotil sebagai berikut:  

  1. Selubung biji: merupakan selaput tipis yang akan melindungi biji dari kerusakan fisik dan mencegah penguapan air yang berlebihan.
  2. Kotiledon: merupakan bagian biji yang paling besar dan berisi cadangan makanan bagi embrio.
  3. Embrio: merupakan calon tumbuhan baru yang menyatukan dua kotiledon yang terpisah, embrio memiliki bagian yang menempel pada kotiledon disebut dengan poros embrio.
  4. Epikotil: merupakan bagian embrio yang terletak di atas poros embrio.
  5. Plumula: merupakan calon daun dan batang pada embrio yang terletak di ujung epikotil.
  6. Hipokotil: merupakan bagian embrio yang terletak di bawah poros embrio.
  7. Radikula: merupakan calon akar pada embrio yang terletak di ujung hipokotil.

Bagian-bagian biji monokotil yaitu:  

  1. Endosperma: merupakan bagian terbesar dari biji monokotil yang fungsinya sebagai cadangan makanan bagi embrio.
  2. Skutelum: merupakan modifikasi dari kotiledon yang membentuk struktur khusus dan berfungsi menyerap makanan dari endosperma untuk diberikan pada embrio.
  3. Embrio: merupakan calon tumbuhan baru.
  4. Plumula: merupakan ujung atas embrio yang akan berkembang menjadi daun dan batang.
  5. Koleoptil: merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi plumula.
  6. Radikula: merupakan ujung bawah embrio yang akan berkembang menjadi akar.
  7. Koleorhiza: merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi radikula.

Pelajari lebih lanjut tentang ciri plumula, radikula dan kotiledon di: brainly.co.id/tugas/3098081.  

Berdasar letak kotiledon saat berkecambah, terdapat dua tipe perkecambahan yaitu:  

1. Perkecambahan epigeal

  • ditandai dengan munculnya kotiledon ke permukaan tanah  
  • hal ini karena terjadi pemanjangan bagian hipokotil yaitu ruas batang dibawah kotiledon.  
  • kotiledon dan plumula/bakal daun terdorong ke permukaan tanah.  
  • biasa terjadi pada tumbuhan dikotil, seperti pada perkecambahan biji kacang hijau dan kacang kedelai.  

2. Perkecambahan hipogeal

  • ditandai dengan kotiledon tetap berada di bawah permukaan tanah.
  • pada perkecambahan tipe ini, bagian yang mengalami pemanjagan adalah ruas batang diatas kotiledon (epikotil) sehingga plumula menembus tanah dan kotiledon tetap di dalam tanah.  
  • biasa terjadi pada tumbuhan monokotil, seperti pada perkecambahan biji jagung dan kacang kapri.  

Detil jawaban

Kelas: 3 SMA

Mapel: Biologi

Bab: Pertumbuhan dan perkembangan

Kode: 12.4.1

Kata kunci: perkecambahan biji , perkecambahan hipogeal, jenis perkecambahan

Perkecambahan yang meninggalkan kotiledon di dalam tanah terjadi karena ….

   A.   pertumbuhan epikotil lebih panjang dari pada hipokotil

   B.    pertumbuhan epikotil lebih pendek dari hipokotil

   C.    pertumbuhan hipokotil dihambat

   D.   pertumbuhan epikotil dihambat

   E.    kotiledonnya tidak pecah

Perkecambahan an yang meninggalkan kotiledon di dalam tanah terjadi karena

Perkecambahan yang meninggalkan kotiledon di dalam tanah terjadi karena pertumbuhan epikotil lebih panjang dari pada hipokotil

------------#------------

Jangan lupa komentar & sarannya
Email:

Newer Posts Older Posts

Tipe perkecambahan yang meninggalkan kotiledon di dalam tanah yaitu tipe perkecambahan hipogeal. Tipe perkecambahan ini ditandai dengan terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah, tetapi kotiledon tetap berada di dalam tanah. Hal ini terjadi karena pertumbuhan memanjang bagian epikotil menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah. Pertumbuhan epikotil pada tipe perkecambahan ini lebih panjang dibandingkan dengan pertumbuhan hipokotil. Contohnya kacang kapri (Pisum sativum).

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah B.