Pertanyaan tentang Jakarta Informal Meeting

Pertanyaan tentang Jakarta Informal Meeting

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at Belajar.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Pertanyaan tentang Jakarta Informal Meeting

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Mendorong upaya genjatan senjata
  2. Menentukan wilayah laut indonesia
  3. Menentukan bentuk pemerintahan negara indonesia
  4. Mengutamakan hak asasi manusia

Jawaban terbaik adalah A. Mendorong upaya genjatan senjata.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Kebijakan apa yang dihasilkan dari Jakarta Informal Meeting❞ Adalah A. Mendorong upaya genjatan senjata.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Apa kepanjangan dari JIM (Jawaban-nya) dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Disini Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Pertanyaan tentang Jakarta Informal Meeting

Pertanyaan tentang Jakarta Informal Meeting
Lihat Foto

cne.wtf

Perjanjian Paris

KOMPAS.com - Jakarta Informal Meeting atau yang biasa disingkat menjadi JIM adalah salah satu bentuk upaya Indonesia dalam menjaga perdamaian di ASEAN.

Jakarta Informal Meeting adalah suatu perundingan perdamaian antara Kamboja dan Vietnam yang difasilitasi oleh Indonesia.

Latar Belakang JIM

Kamboja dan Vietnam adalah negara tetangga yang telah lama berselisih. Puncak konflik keduanya terjadi saat Vietnam menginvasi Kamboja dan menggulingkan pemerintahannya.

Dilansir dari The Diplomat, pada 7 Januari 1979 tentara Vietnam menyerang Phnom Penh dan menggulingkan pemerintahan Khmer merah.

Tujuan JIM

Perang Kamboja dan Vietnam merupakan perang besar yang diperkirakan menelah dua juta jiwa.

Konflik ini memicu Indonesia untuk turun tangan melakukan shuttle dioplomacy yaitu Indonesia sebagai perantara akan menemui kedua belah pihak yang berselisih untuk mengusahakan perdamaian.

Shuttle diplomacy ini membuahkan hasil di mana Vietnam dan Kamboja bersedia duduk berhadapan dalam suatu perundingan yang dinamakan Jakarta informal meeting (JIM). JIM bertujuan untuk mengakhiri konflik bersenjata atau perang anatara Vietnam dan Kamboja.

Baca juga: Apa Itu Klorin? Berikut Bahaya dan Fungsinya...

Penyelenggaraan

Jakarta informal meeting dilakukan sebanyak dua kali, JIM I pada Juli 1987 dan JIM II pada febuari 1889 di Jakarta.

JIM I mempertemukan kedua negara yang berselisih untuk pertama kali dan membuahkan hasil gencatan senjata yaitu Vietnam menarik pasukannya dari Kamboja dan diturunkannya PBB ke perbatasan Kamboja. JIM II kemudian dilakukan untuk menindaklanjuti hasil dari JIM I.


Perundingan yang panjang ini berakhir damai dengan tercapainya perjanjian Paris (Paris Peace Agreement) pada 23 Oktober 1991 yang ditandatangani oleh 19 negara.

apa yang kalian ketahui tentang Pancasila, dari bagaimana lahirnya sampai pada Pancasila dijadikan sebagai dasar negara kita.bantu jawab dongg, darura … t bngt ini, mksiii!!!​

bagaimana pandangan para founding fathers bangsa indonesia terkait hubungan antara agama dan negara?​

nilai Pancasila apakah yang di tunjukkan oleh para pejuang yang melakukan perlawanan terhadap penjajah yang telah merampas kemerdekaan bangsa Indonesi … a?​

kak bisa bantu saya kah, bantu pliss​

bagaimana pandangan para pendiri bangsa M. Yamin, Soepomo, ir. Soekarno terhadap negara merdeka dan apa persamaan dan perbedaannya​

jelaskan peristiwa pada 12 agustus 1945 atau 2 hari sebelum jepang menyerah kepada sekutu terkait dengan masa menjelang proklamasi.......tolong di ban … tu kk ​

bagaimana tata cara penuntutan hak terkait kewajiban yg ada pada diri kita​

hak yang dilanggar dalam tragedi Semanggi 1​

ide pokok panitia sembilan ​

tolong jawab tugas individu ​

Indonesia perlu mengadakan Jakarta Informal Meeting pada tahun 1988 untuk membantu mengakhiri konflik di Kamboja, antara Republik Rakyat Kamboja yang pro-Vietnam dan kelompok Khmer Merah  

Pembahasan:

Setelah jatuhnya Khmer Merah pada 1979 akibat serangan Vietnam, di Kamboja berkuasa Republik Rakyat Kamboja yang pro-Vietnam. Namun masih terjadi perang saudara di Kamboja akibat konflik antara gerilya Khmer Merah (yang dibantu oleh China dan bersekutu dengan mantan raja Norodom Sihanok dan kelompok anti komunis) melawan Republik Rakyat Kamboja (yang dibantu oleh pemerintah komunis Vietnam).  

China dan Vietnam sama-sama pemerintahan komunis namun mendukung pihak berbeda dalam perang di Kamboja karena pertentangan kedua negara. Konflik Kamboja berlangsung terus menerus selama hampir dua dekade, yaitu tahun 1970an dan 1980an.  

Pada akhir 1980an mulai diadakan upaya perundingan oleh Perdana Menteri pemerintah Republik Rakyat Kamboja, Hun Sen, yang bertemu dengan Sihanouk untuk membahas berakhirnya Perang Kamboja yang berlarut-larut.  

Untuk membantu mengakhir konflik ini, Indonesia menyelenggarakan serangkaiani. Pertemuan ini diadakan di Jakarta, sehingga dikenal sebagai Jakarta Informal Meetings (JIM) atau Pertemuan Informal Jakarta. Pada bulan Juli 1988, Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu, Ali Alatas, mengadakan pertemuan pertama di antara empat faksi-faksi Kamboja yang bertikai, yang terdiri dari FUNCINPEC (kelompk Norodom Sihanok), Khmer Merah, KPNLF (kelompklok anti komunis Son Sann), dan pemerintah Republik Rakyat Kamboja.

Dua pertemuan lagi diadakan pada bulan Februari dan Mei 1989 antara para pihak bertikai. Pertemuan di Jakarta ini menjadi awal perundingan untuk mengakhiri konflik Kamboja.

Pada bulan Juli 1989, Ali Alatas bersama dengan Menteri Luar Negeri Prancis, Roland Dumas dalam membuka Konferensi Perdamaian Paris, yang merupakan tindak lanjut pertemuan Jakarta. Dalam pertemuan Paris dilakukan diskusi-diskusi terjadi mengenai rencana penarikan mundur pasukan Vietnam dari Kamboja dan pembagian pembagian kekuasaan dalam pemerintahan Kamboja yang akan datang.

Pada bulan September 1990, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mensponsori pembentukan Dewan Nasional Kamboja, sebuah badan administratif yang bertanggung jawab untuk mengawasi urusan kedaulatan Kamboja untuk jangka waktu sementara sampai pemilihan yang disponsori oleh PBB diadakan.  

Pada 23 Oktober 1991, ditandatangani Perjanjian Paris yang mengakhiri perang di Kamboja. Berdasar perjanjian ini, untuk aementara Kamboja dikelola oleh PBB melalui UNTAC (United Nations Transitional Authorithy ini Cambodia, Pemerintahan Peralihan PBB di Kamboja) yang akan mengawasi penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja, penyerahan senjata dari para pemberontak dan penyelenggaraan pemilihan umum.

UNTAC berhasil menyelenggarakan pemilihan umum di Kamboja pada tahun 1993 yang dimenangkan oleh partai FUNCINPEC. Kamboja kemudian dinyatakan sebagai negara merdeka kembali, dengan Norodom Sihanok sebagai Raja.

Pelajari lebih lanjut:

Dalam menghadapi faksi Heng Samrin, kelompok CGDK sangat membutuhkan faksi Khmer Merah karena  …

brainly.co.id/tugas/21480466  

Detail Jawaban

Kode: -  

Kelas: IX  

Mata pelajaran: IPS/Sejarah  

Materi: Perang Dingin  

Kata kunci: Konflik Kamboja, Jakarta Informal Meeting