Plastik yang mengeras secara permanen setelah dipanaskan sekali disebut plastik

Sobat Zenius, kalau elo perhatikan, ada banyak contoh polimer termoplastik dan polimer termoset yang elo gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kali ini, gue mau kenalin elo sama kedua jenis polimer tersebut.

Berhubung minyak goreng sekarang lagi langka, elo samaan kayak gue nggak, minyak bekas goreng-goreng nugget sultan dan makanan lainnya kudu disimpan buat dipakai lagi nanti? Nah, kalau iya, pernah nggak elo menuangkan minyak yang masih panas ke wadah plastik terus tiba-tiba wadahnya malah mleyot?

Nah, peristiwa ini terjadi karena adanya respon polimer tersebut terhadap pemanasan. Ada dua polimer yang kalau terkena panas itu punya sifat yang berbeda, kayak yang tadi gue bilang yaitu polimer termoplastik dan polimer termoset. Nah, buat lebih jelasnya, simak terus artikel ini sampai akhir, ya!

Baca Juga: Pengertian Polimer, Klasifikasi, dan Sifatnya – Materi Kimia Kelas 12

Polimer Termoplastik

Plastik yang mengeras secara permanen setelah dipanaskan sekali disebut plastik
Polimer termoplastik terhadap pemanasan (Arsip Zenius)

Polimer termoplastik adalah polimer yang kalau dipanaskan, dia jadi mudah dibentuk. Sifat polimer termoplastik itu tidak tahan panas–titik lelehnya rendah– sehingga kalau dipanaskan dia jadi lunak kemudian bisa dibentuk. Setelah selesai dibentuk lalu didinginkan, polimer yang udah dibentuk tadi mengeras. Tapi, kalau elo panaskan lagi, polimernya bakal bisa dibentuk ulang. Hal ini bisa dilakukan sampai berulang kali.

Kalau dilihat dari jenis polimer berdasarkan bentuk rantainya, maka polimer termoplastik masuk ke bentuk polimer linear dan bercabang karena tidak memiliki ikatan yang kuat.

Plastik yang mengeras secara permanen setelah dipanaskan sekali disebut plastik
PVC, salah satu contoh polimer termoplastik (Dok. Pixabay)

Contoh polimer termoplastik apa, sih? Yang termasuk polimer termoplastik adalah misalnya, PVC, alias pipa yang sering elo lihat buat saluran air itu, lho. Atau mungkin kalau elo demen sama K-pop, kalau pas beli kertas cantik atau ganteng biasanya dibungkusnya pakai pipa biar aman.

Selain itu, ada juga mainan Lego dan botol plastik–kayak Tupperware punya ibu elo, duh harus hati-hati deh kalau elo pake, jangan sampai tuh benda mleyot, bisa-bisa dicoret dari KK!

Baca Juga: Pengertian Polimer Karet, Struktur, Beserta Jenis dan Fungsinya – Materi Kimia Kelas 12

Polimer Termoset

Plastik yang mengeras secara permanen setelah dipanaskan sekali disebut plastik
Polimer termoset terhadap pemanasan (Arsip Zenius)


Nah, berikutnya ada polimer termoset yang merupakan polimer yang ketika dipanaskan bisa dibentuk. Setelah dibentuk kemudian didinginkan, polimer ini mengeras. Namun, berbeda dengan polimer yang sebelumnya gue jelaskan, kalau udah mengeras didinginkan lagi, dia nggak berubah bentuk lagi. Malahan bisa jadi tambah keras sampai gampang patah, kayak hati.

Jadi, karena tahan panas, polimer termoset hanya bisa dibentuk satu kali. Kalau nanti bentuknya udah fixed dan udah udah keras, kalau rusak atau patah yaudah nggak bisa diperbaiki lagi.

Jadi bisa dibilang juga ikatan polimer ini itu kuat, ya. Jadi, berdasarkan bentuk rantainya, polimer termoset termasuk polimer cross-linked atau network.

Plastik yang mengeras secara permanen setelah dipanaskan sekali disebut plastik
Stop kontak mengaplikasikan bakelit yang merupakan polimer termoset (Dok. Pixabay)

Contoh polimer termoset apa ya, kira-kira, ada bayangan, nggak?

Polimer yang termasuk polimer termoset adalah asbak, stop kontak yang merupakan pengaplikasian bakelit, dan juga resin. Elo pernah coba bikin kerajinan tangan pakai resin, belum? Kalau belum cobain deh, seru, lho.

Penutup dan Contoh Soal

Oke deh, sekian dulu pengenalan singkat tentang polimer termoplastik dan polimer termoset. Kira-kira setelah memahami konsep kedua polimer ini, elo bisa nggak, sebutkan contoh-contoh benda yang ada di sekitar elo yang termasuk polimer termoplastik atau termoset?

Kalau masih belum yakin, elo bisa nonton video review materi tentang kedua polimer ini di Zenius. Caranya, langsung klik aja banner berikut, ya!

Plastik yang mengeras secara permanen setelah dipanaskan sekali disebut plastik

Oke deh sebelum gue akhiri artikelnya, gue udah siapkan contoh soal buat bahan review pemahaman elo. Coba dijawab, deh.

  1. Di bawah ini yang bukan termasuk ciri-ciri polimer termoplastik adalah ….A. Tidak tahan panasB. Titik didih tinggiC. Tidak keras saat terkena panasD. Titik leleh rendah

    E. Mudah dibentuk

  2. Perhatikan ciri-ciri polimer berikut ini.1. Ikatan antar monomernya lemah2. Titik leleh rendah3. Mudah didaur ulang4. Tahan panasYang merupakan ciri-ciri polimer termoset adalah ….A. 1, 2, dan 3B. 1 dan 3C. 2 dan 4D. 4 saja

    E. Semua benar

Pembahasan:

  1. Jawaban: B. Sifat polimer termoplastik: tidak tahan panas, lunak ketika dipanaskan, keras ketika didinginkan, dapat dibentuk berulang kali, titik leleh dan titik didih rendah, dan merupakan polimer linear atau bercabang.
  2. Jawaban: D. Sifat polimer termoset: tahan panas, hanya dapat dibentuk sekali, jika polimer dipanaskan kedua kalinya tidak mengubah bentuk, tidak dapat diperbaiki ketika rusak, dan merupakan polimer cross-linked atau network.

Nah, sekian dulu artikel kali ini ya.Jangan lupa baca materi Kimia kelas 12 lainnya di Zenius!

Baca Juga: Aturan Markovnikov dan Bunyi Hukumnya – Materi Kimia Kelas 12

Berdasarkan sifat terhadap pemanasan, polimer terdiri dari :

  • Termoplastik yaitu polimer yang melunak bila dipanaskan dan dapat dibentuk ulang. Polimer termoplastik mempunyai struktur linier bertekstur keras, sedangkan jika bercabang akan lunak. Pada saat dipanaskan, termoplasik akan menjadi lembut, dan kembali mengeras saat didinginkan. Proses melembur saat pemanasan dan pendinginan dapat diulangi beberapa kali sesuai keinginan tanpa mengubah komposisi kimia polimer. Contoh : PE, PP, polivinil klorida [PVC], teflon, dan polistirena.
  • Termosetting, yaitu Polimer yang tidak melunak bila dipanaskan, sehingga tidak dapat dibentuk ulang. Tidak seperti termoplastik, termoset dapat mengalami perubahan komposisi kimia saat mengalami pemanasan. Jika dipanaskan, termoset akan mengeras dan tidak bisa lembut seperti sedia kala. Pengerasan saat pemanasan adalah karena ikatan silang yang membentuk jaringan polimer tiga dimensi dan maka dari itu hanya bisa dipanaskan sekali. Sebagai contoh termoset adalah kantung plastik kemasan, Bakelit, resin urea-formaldehida.

Maka, plastik termoplastik dapat melihat panas sedangkan termoseting tidak karena ikatan silang yang membentuk jaringan polimer tiga dimensi

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

1 . Polimer termoset Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh.Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali.Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama kali [pada saat pembuatan].Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi. Plomer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah dibentuk pada waktu dipanaskan.Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras.Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer. Sifat polimer termoseting sebagai berikut. - Ke ras dan kaku [tidak fleksibel] - Jika dipanaskan akan mengeras. - Tidak dapat dibentuk ulang [sukar didaur ulang]. - Tidak dapat larut dalam pelarut apapun. - Jika dipanaskan akan meleleh. - Tahan terhadap asam basa. - Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul. Contoh Polimer Termoset adalah Resin Epoxy, Resin Melamin, Bakelit, Urea-Formaldehide. Contoh dari Melamin adalah alat-alat perkakas dapur seperti piring. Proses pembuatan piring adalah Polimer A. Plastik Thermosetting 1. Definisi Plastik Thermosetting Plastik Thermosetting adalah Plastik yang melunak bila dipanaskan dan dapat dibentuk, tapi mengeras secara permanen. Mereka akan hangus / hancur bila dipanaskan. Kebanyakan material komposit modern menggunakan plastik thermosetting, yang biasanya disebut resin. Plastik termosetting berwujud cair . 2. Kekurangan dan Kelebihan Plastik Thermosetting Plastik ini memiliki tahanan terhadap serangan zat kimia yang baik meskipun berada pada lingkungan ekstrim. Namun plastic thermosetting ini tidak dapat dibentuk kembali . 3. Contoh Plastik Thermosetting Contoh polimer ini adalah polyester, formaldehyde-based plastics, dan Bakelite. 4. Aplikasi Plastik Thermosetting Contoh polimer ini adalah bakelit yang banyak dipakai untuk peralatan radio, toilet, hose dan lain-lain. termoplastik dan termoset Berbagai macam jenis dari plastik sekarang dipergunakan untuk industri, masing-masing mempunyai komposisi atau kombinasi tersendiri sesuai dengan penggunaannya.Plastik sangat membantu sekali untuk pembuatan bentuk yang sulit yang dilaksanakan secara cepat dan berulang-ulang yang mungkin memerlukan perakitan dari bagian lain.Plastik digolongkan menjadi 2 golongan besar, yaitu termoplastik dan termoset.Termoplastik adalah jenis plastik yang dapat didaur ulang, yaitu jika dipanaskan lagi memiliki sifat plastis sehingga dapat dicetak lagi. Sebaliknya termoset jika dipanaskan akan langsung mengeras dan menjadi arang, sehingga tidak dapat didaur ulang. Keuntungan plastik diantaranya yaitu :  Massa jenis kecil berkisar antara 0,9 -2 gr/cm2  Tahan terhadap bahan kimia baik [asam, basa, garam]  Sifat isolasi terhadap arus listrik sangat baik  Sifat isolasi terhadap panas baik  Sifat mudah dikerjakan, misal dirol, dipres dan dituang  Mempunyai permukaan yang padat dan halus serta mudah diwarnai  Pembuatannya relatif murah. Adapun kerugian plastik adalah sebagai berikut :  Kekuatan mekanisnya kecil  Sifatnya tahan panasnya kurang [kecuali beberapa jenis]  Sifat muai panasnya besar  Kekerasannya kurang dan tidak tahan goresan  Mudah retak pada suhu kamar  Daya penyerapan airnya relatif tinggi. Saat ini banyak terdapat plastik di pasaran, sehingga sulit untuk mengenali semua polimer secara individu.Namun banyak sifat-sifat plastik yang mudah dikenali meskipun baru melihat sampelnya terutama sifat-sifat fisiknya.Beberapa polimer dapat dites dengan mudah dan secara relatif peralatan yang digunakan pun juga cukup sederhana diantaranya dapat berupa tes panas dan uji mekanis [kekakuan/keuletan]. Prosedur paling umum yang banyak digunakan untuk mengenali masing-masing polimer adalah tes panas. Meskipun pengujian panas tidak selalu akurat, disebabkan karena isian dan logam yang dapat mengubah karakteristik polimer, tapi tes ini cukup memuaskan untuk mayoritas plastik yang ada di pasaran.Pengujian pada pelarut kimia yang lebih akurat terlalu berbahaya untuk dilakukan di laboratorium oleh para pemula.Pengujian ini harus dilakukan oleh para ilmuwan yang berpengalaman dalam industri plastik karena tes ini melibatkan asam panas dan bahan kimia yang harus ditangani dengan sangat hati-hati. Langkah pertama dalam identifikasi bahan plastik adalah untuk menentukan apakah bahan tersebut merupakan resin thermosetting atau thermoplastik. Cara terbaik untuk menentukan yaitu dengan batang kaca di atas nyala apiBunsen dan menekannya pada sampel tersebut. Bila resin menjadi halus dan meleleh, resin tersebut berarti resin thermoplastik. Metode lain adalah dengan meletakkan sepotong kecil sampel pada tabung uji dan memanasinya sampai menjadi hitam dan membusuk [thermosetting] atau meleleh [thermoplastik]. Berikut ini beberapa hal yang dapat kita ketahui dari plastik thermoplastik dan thermosetting : 1.1.1 Thermosetting Thermosetting merupakan jenis plastik yang tidak dapat didaur ulang karena plastik jenis ini akan langsung mengeras dan menjadi arang jika dipanaskan.Plastik thermosetting meliputi Phenol Formaldehyde [PF], Urea Formaldehyde [UF],Melamine Formaldehyde [MF], Alkyds, Epoxy resin [EP], Polyurethane [PUR], Silicones serta Acrylic. Polycarbonat [PC], teflon, PVC, nylon, cellulosics, polyfluorocarbon, stryrene acrylonitrile [SAN], acetal. 1.1.2 Thermoplastik Thermoplastik merupakan jenis plastik yang dapat didaur ulang, yaitu dapat dicairkan dan dialirkan bila dipanasi sehingga dapat dibentuk atau membeku kembali bila pemanasnya dihentikan. Bahan-bahan yang termasuk thermoplastik antara lain : A. POLYSTERENE [PS] Jenis :General Purpose [GP-PS], High impact [HI-PS] dan Expandable Foam. Bentuk bahan : Butiran [Granular]. Sifat-sifat umum: 1. Murah 2. Mudah diolah 3. Tahan terhadap bahan kimia 4. Menjadi lembek dengan bahan hidrocarbon 5. 6. 1. 2. 3. 4. Bening Berdaya guna Aplikasi : General purpose: untuk botol, kemasan stoples, lampu kristal kotak kaset, tutup botol, wadah produk, lembaran, mainan anak-anak, dsb. High Impact: untuk kabinet TV, radio, lemari es, mesin cuci, gantungan baju, alat elektronika, rumah pita kaset, dsb. Expandable Foam : untuk busa pelapis sebagai peredam benturan untuk produk yang dikemas dalam kotak [misal TV, radio, alat ukur dsb]. B. POLYETHYLENE [PE] Jenis : plastik polyethelene memiliki 2 jenis utama, yaitu LDPE [Low Density Polyethylene] dan HDPE [hight density polyethylene]. Bentuk bahan : Butiran. Sifat-sifat umum : Daya tahan kimianya sangat baik. Faktor tenaga yang rendah Ketahanan mekanikal yang rendah Daya tahan kelembaban uap yang tangguh dan sangat luwes. Aplikasi : Film dan lembaran untuk kemasan, insulasi kawat dan kabel, pipa, lapisan, pembalut, caetakan, mainan anak-anak dan alat-alat rumah tangga. C. POLYPROPHYLENE [PP] Bentuk bahan : Butiran Sifat-sifat : 1. Tanpa bau dan warna 2. Tahan panas 3. Keras permukaan yang sangat baik 4. Sangat tahan kimia 5. Sifat elektrikal yang baik Aplikasi : Alat-alat rumah tangga, kesehatan, mainan anak-anak, komponen elektronika, tabung dan pipa, serat dan filamen pembalut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. D. ACRYLONITRYL BUTADINE STYRENE [ABS] Bentuk bahan : butiran. Sifat-sifat : Tahan terhadap suhu hingga 212oF. Koefisien geseknya rendah. Daya tahan terhadap pemakaian [Wear resistance] dan gesekan baik. Tahan terhadap sebagian besar bahan kimia yang umum dan beberapa hidrokarbon. Sifat-sifat listrik yang baik, tetapi mudah terbakar. Kekerasan dan kekakuannya sangat tinggi. Tetap liat pada suhu 40 oF. Aplikasi: Untuk kotak radio,helm olah raga,ornamen pelengkap barang logam, koper-koper barang, lambung kapal motor ,dan barang teknik lainnya. E. POLYMETHIL METACRYLATE [PMMA atau Acrylik] 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bentuk bahan: Butiran dan cairan. Sifat-sifat: Bening kristal Unggul terhadap pengaruh cuaca Cukup tahan terhadap kimia Tahan benturan Memiliki daya lentur yang baik Tahan ultraviolet Aplikasi: Panel-panel dekorasi dan bangunan, kubah, sistem lensa otomatis, ubin berkilat, jendela, tirai, papan nama/tanda, pembalut dan perekat elastomer. Kebanyakan plastik mempunyai karakteristik tertentu ketika terkena panas. Karakteristikkarakteristik tersebut adalah mudah terbakar, warna dan sifat api, ada dan tidak adanya asap, perilaku meleleh [misalnya menetes atau membengkak], dan bau. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : POLYME R Acetal Acrylics KEMUDA HAN MENYALA Sedang Dengan mudah PADA M SENDI PERILAKU BAU SIFAT API formaldeh Api biru bersih, meleleh,menetes,tetesan yde tanpa asap api biru,kuning dapat terbakar BAHAN RI Tidak Tidak seperti buah di bagian atas,menyembur melunak,biasanya tanpa tetesan,agak hangus Acrylonitri le Dengan Butadine mudah Tidak karakteris Api kuning,asap tik hitam Asam api hitam acetic, tua,beberapa meleleh,menetes,tetesan gula asap yang sangat terus terbakar terbakar hitam api kuning tua meleleh,menetes,hangus Stryrene Cellulose Dengan Acetate mudah Tidak Cellulose Acetate Butyrate Sedang Tidak mentega tengik dengan warna biru di samping, beberapa asap hitam meleleh,menetes tetesan terus terbakar Cellulose sangat Nitrate mudah Cellulose dengan Propionate mudah Dially Pthhalate Epoxy sulit dengan mudah Ethyl dengan Cellulose mudah Ionomer dengan mudah Tidak tajam Tidak harum ya tidak tidak tidak sulit ya yde Nylon sedang ya Phenolic sangat sulit ya Polyallome dengan r mudah Polycarbon ate Polyester Polyethyle bahan terbakar cepat api biru, bagian seluruhnya atas meleleh,menetes,tetesan kuning,memanca terus terbakar karakteris r, asap hitam kuning,asap tik karakteris hitam kuning,menyemb tik urkan asap hitam api kuning,biru gula terbakar parafin panas di bagian atas tidak dan formaldeh yde wool terbakar kain terbakar parafin tajam bau sulit ya karbon manis sedang dengan tidak tidak lunak, hangus Hangus meleleh,menetes,tetesan terus terbakar dan samping api kuning- Meleleh,menggelembung, oranye,biru di menetes dan bagian samping terbakar,menjadi putih amonia Melamine Formaldeh Api putih,sangat Membengkak,retak,bagia kuning muda n samping berubah menjadi putih api biru, kuning di bagian atas kuning, sedikit asap hitam, memercik api kuning,tepi bagian bawah biru,asap hitam api kuning,asap meleleh,menetes,berbuih retak sekali, hangus membengkak meleleh,menyembur,tetes an terbakar hitam lunak,menyembur,hangus tebal,karbon di membusuk udara kuning, asap timah hitam, lunak,tanpa tetesan,terus panas pembakaran terbakar parafin tetap Api biru,bagian meleleh, menetes, tetesan ne mudah panas bisa terbakar, membengkak api kuning - Polyphyen y lene atas kuning sedang tidak Oxide parafin oranye, asap lunak, menyembur, manis sangat hitam, hangus, membusuk karbon di udara api biru, kuning Polypropyl dengan ene mudah tidak parafin di bagian atas, meleleh, menyembur, panas beberapa asap hangus membusuk putih api kuningPolystyren dengan e mudah Polysulfon dengan e mudah Polyuretha dengan ne mudah tidak gas untuk oranye, asap peneranga hitam pekat, n gumpalan karbon bau sulfur tidak yang tajam tidak bau apel lunak,menggelembung di udara api kuningoranye, asap hitam, percikan lunak,hangus ,membusuk karbon di udara semburan api kuning muda, meleleh,menetes,tetesan sedikit asap terbakar hitam api kuning tua, Polyvynil dengan Acetate mudah tidak asam menyembur,asap acetate hitam, karbon di Melunak udara api kuning, Polyvynil Chloride asam sulit Ya hydrochlorine hijau di bagian tepi, menyemburkan Melunak api hijau dan kuning, asap Polyvynili sangat sulit Ya chlorine putih api kuning, hijau melunak,hangus,meningg di bagian tepi, dene menyemburkan Chloride asap hijau gas untuk Stryrene dengan Acrylonitri mudah le Tetrafluoro tidak akan - thylene terbakar peneranga tidak Formaldeh sulit yde n dan acrylonitri Ya Urea IV. alkan abu Ya api kuning, asap sangat hitam, beberapa karbon di udara meleleh,menggelembung, hengus lebih banyak daripada stryrene le baunya kuning, hijau meleleh, sangat dekat bagian menggelembung, sedikit bau dasar sedikit hangus pancake yang api kuning pucat membengkak,retak,menja di putih di bagian tepi tajam THERMOSET Pengertian Termoset Termoset adalah salah satu jenis plastik yang sering digunakan dalam pembuatan komposit dengan penguat serat maupun serbuk. Matrik jenis ini memiliki rantai-rantai molekul yang saling berhubungan sehingga walaupun mengalami pemanasan dan penekanan, masing-masing rantai molekul tidak akan saling bergerak relatif. Matrik akan mencair dan kemudian mengeras bersamaan dengan terbentuknya suatu jaringan ikatan rantai monomer sehingga akan bersifat stabil. Beberapa kelebihan penggunaan termoset sebagai matrik adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mengikat filler dengan mudah dan baik Memiliki viskositas yang rendah Memiliki daya lekat yang baik dengan bahan penguat Kekakuan yang baik Stabilitas dimensi yang baik Ringan Tahan korosi Polimer thermoset adalah jenis polimer plastik dengan tipikal seperti partikel resin cair atau partikel agak padat, serbuk maupun serpihan. Beberapa metode proses pembentukan thermoset, diantaranya : 1. Menekannya [memampatkan] pada cetakan 2. Menyuntikannya pada cetakan 3. Proses pembuihan [busa] 4. Hasil dari reaksi injeksi pencetakan 5. Transfer pencetakan 6. Pengecoran 7. Sintering 8. Vulkanisasi Beberapa bagian pada proses thermoset dilakukan dengan suhu dan temperatur yang sangat tinggi, hingga 260° C. Walaupun dengan suhu tinggi, thermosets tidak mencair, bahkan sisa pembakarannya masih bisa digunakan lagi. Oleh akrena itu proses thermoset sedikit lebih sulit daripada proses pembentukan pada thermoplastik, tetapi perlu diingat, peralatan yang digunakan pada proses thermoset lebih murah dibandingkan peralatan yang digunakan pada proses thermoplastik. Macam Termoset Macam-macam dari plastik jenis termoset antara lain sebagai berikut : a. Poliester Poliester merupakan resin cair dengan viskositas relatif rendah, mengeras pada suhu kamar dengan penggunaan katalis tanpa menghasilkan gas sewaktu pengesetan seperti resin termoset lainnya, sehingga tidak memerlukan penekanan saat. b. Epoksi Resin ini banyak digunakan untuk aplikasi rekayasa karena memiliki sifat-sifat yang lebih unggul dibandingkan dengan resin lainnya, antara lain kekuatan tarik serta kekuatan tekan yang tinggi, tahan terhadap bahan kimia, sedikit volatiles [Gas-gas pengotor], stabilitas ukuran yang baik, ketahanan termal yang tinggi, dan mudah dibentuk tanpa dipanaskan terlebih dahulu. c. Fenol Resin fenol adalah jenis termoset pertama yang paling banyak digunakan dalam dunia industri. Memiliki sifat kestabilan dimensi yang baik, rambatan patahan yang lambat, ketahanan kimia yang baik, dan emisi racun yang rendah pada saat terbakar. Material ini banyak digunakan sebagai peralatan elektronik, dan beberapa peralatan otomotif. Thermosetting : adalah polimer yang hanya sekali dibentuk dengan pemanasan kemudian dicetak. Proses pemanasan dengan menaikan temperature secara bertahap juga menimbulkan reaksi kimia, reaksi ini akan mengeraskan material menjadi solid kaku. Setelah dingin tidak dapat dikembalikan dengan cara pemanasan. Bila dipanaskan malah akan gosong dan rusak, karena sifatnya ini tidak ada harapan melunak kembali. Lihat gambar di atas, pada polymer jenis thermosetting tidak terjadi pergerakan rantai polimer saat suhu dipanaskan sehingga tidak bisa menjadi lunak atau mudah dibentuk, karena pada rantai polimer thermosetting ini terdapat struktur ikatan antar rantai yang saling mengunci cross linking. Imajinasikan gambar-gambar di atas tadi. Thermosetting tidak akan melumer/ softening ketika dipanaskan bahkan terdegradasi dan rusak. Proses Pengerjaan Pada Thermosetting 1] Hand Lay Up Proses ini adalah proses pengerjaan yang termurah, dimana disini kita hanya membutuhkan model sebagai cetakan dan beberapa peralatan lainnya seperti kwas, Roll busa, Roll grip terbuat dari PTFE, PE, atau Alumunium. Cara mengerjakannya:  Siapkan cetakan. Cetakan biasanya terbuat dari kayu, gips, atau metal. Lapisi cetakan dengan bahan pemisah. Bahan pemisah ini nanti akan menjaga jangan sampai resin melekat pada cetakan.  Lapisi cetakan dengan resin dengan menggunakan kwas. Setelah resin, lapiskan potongan serat gelas dalam bentuk lembaran, ditekan juga dengan menggunakan roll. Untuk mendapatkan ketebalan yang diinginkan tinggal mengulang urutan seperti diatas, hanya tidak perlu lagi melapiskan bahan pemisah.Pengerasannya pada temperatur kamar atau dalam ruangan khusus yang dipanaskan pada 40-60ºC. Adapun ciri-ciri dari proses pengerjaan ini, diantaranya: untuk produk dengan jumlah yang sedikit, bagian luar produk halus, dan bagian dalam produk tidak presisi. Sebagai contoh: papan luncur/perosotan, bak mandi, kursi pada bus,dll. 2] Reaction Injection Moulding [RIM] Untuk pengerjaan dengan proses injeksi ini dibutuhkan cetakan tertutup. Kemudian dengan vakum atau dengan tekanan campuran resin diinjeksikan kedalam cetakan. Pengerasan bisa dengan suhu kamar atau langsung bila cetakannya dari metal dipanaskan pada cetakannya. Gambar Pengerjaan plastik dengan RIM 3] Cetak Tekan [Compression Moulding] Prinsip cetak tekan dapat dilihat pada gambar,sejumlah bahan dimasukan dalam cetakan logam yang telah dipanaskan terlebih dahulu.Ketika cetakan ditutup, bahan yang telah lunak tertekan sehingga mengalir mengisi rongga cetakan. Bahan yang digunakan dapat berupa serbuk atau tablet pembentuk.Tekanan yang lazim digunakan berkisar antara 0,7 sampai 55 Mpa, tergantung pada bahan yang digunakan dan bentuk produk. Suhunmya berkisar antara 120 hingga 205°C.Panas sangat penting bagi termoseting, karena pertama-tama diperlukan untuk plastisasi, kemudian untuk polimerisasi atau pengerasan.Serbuk uintuk dipanaskan secara merata suatu hal yang cukup sulit karena daya hantar panas bahan tidak baik. Suatu siklus pemanasan dan pendinginan cetakan yang cepat akan menimbulkan kesulitan. Produk mungkin cacat sewaktu dikeluarkan bila pendinginan cetakan tidak sempurna. Ada berbagai macam jenis mesin press hidrolik mulai dari yang dikendalikan oleh tangan sampai dengan yang otomatis. Fungsi dari pres ialah memberikan tekanan dan panas yang ckp sekaligus sehingga terjadi plastisasi yang sempurna dari bahan.Panas yang diperlukan dapat dialirjkan melalui pelat pemanas, atau langsung dari ua, cairan yang dipanaskan, listrik, atau arus berfrekuensi tinggi. Gambar Proses dengan reaction injection molding 4] Cetak Transfer [Transfer Moulding] Pada cetak transfer, serbuk termoseting atau benda prabentuk diletakan pada tempat tersendiri atau dalam ruang tekanan di atas ronnga cetakan.Pada proses ini bahan mengalami plastisasi akibat panas dan tekanan dan di injeksikan ke dalam rongga cetakan, sebagai cairan panas, disini bahan tersebut kemudian mengalami pengerasan. Gambar Proses cetak transfer 5] Spraying Pengerjaan plastik dengan cara spraying menggunakan suatu alat penyemprot yang dikendalikan oleh seorang operator atau control computer, dan hal ini merupakan hal yang cukup popular yang digunakan sejak pertengahan abad 21. Hal ini dimungkinkan dengan secara hati-hati meregulasikan deposit material dan akan sangat efektif dalam pembentukan plastik di industry. Pembuatan produk dengan cara spraying sering digunakan sebagai komponen pendukung untuk struktur solid dan aplikasi lainnya. Alat penyemprot itu sendiridilengkapi dengan mekanisme yang dapat memotong serat fiber menjadi helaianyang kemudian didistribusikan sepanjang permukaan cetakan. Kemajuan teknologi dengan cara spraying telah terbukti lebih efisien dan merupakan sistem yang lebih bersih, dengan mengurangi emisi stirena, kapasitas penyemprotan yang lebih besar dan keseragaman lebih baik diantara polam penyemprotan. Alat penyemprot dihasilkan dengan konfigurasi yang bermacam-macam dengan kemampuan yang berbeda--beda. Gambar Pengerjaan plastik dengan cara spraying 6] Casting [Pengecoran] Bahan termoset yang dicor antara lain adalah phenol, polyester, epoksi dan resin alyl. Yang terakhir ini sangat cocok untuk lensa optik dan penggunaan lainnya yang memerlukan plastik yang sangat jernih. Resin ini mudah dicor karena memiliki sifat fluiditas yang baik. Akrilik digunakan untuk mengecor benda yang tembus cahaya dan lembaran. Plastik di cor apabila jumlah tidak seberapa.Sering kali dibuat cetakan terbuka dari timah hitam dengan menceluokan mandril baja dengan bentuk tertentu dalam timah hitam cair yang kemudian dilepaskan setelah membeku.Dapat digunakan inti timah hitam, adukan semen atau karet bila diperlukan. Cetakan yang kosong dibuat dengan cara pengecoran ‘slush-casting’ :yaitu bahan baku dituang dalam cetakan, lalu kelebihannya dikeluarkan kembali. Benda padat dapat dibuat dengan menggunakan cetakan dari adukan semen,gelas, kayu, logam, atau karet sintetis.Cetakan, baik untuk proses kompresi atau proses injeksi dibuat dari baja yang telah mengalami perlakuan panas. Pembuatan cetakan memerlukan pemesinan dan presisi yang sama dengan cetakan untuk pengecoran tekan pada logam terdapat perbedaaan dalam konstruksi karena ciri khas bahan yang diproses, diantaranya : a. Diperlukan tirus dan sudut-sudut untuk memudahkan pengeluaran benda dari cetakan. b. Pen ejector hendaknya ditempatkan di titik-titik dimana jejak pen tersebut tidak menggangu. Plastik menglami penyusutan antara 0,003 hingga 0,009 per milimeter [0,3-0,9%], itupun tergantung pada jenis bahan dan cara pemrosesan. Cetakan injeksi terdiri dari dua bagian, satu bagian yang terpasang dan bagian lainnya yang dapat digerakan.Permukaaan kedua bagian ini diselesaikan dengan teliti dan saling menutupi dengan tepat.Ruang cetak harus sentral terhadap saluran turun pada cetakan tetap sehingga bahan dari tekanan diteruskan secara merat.Pen pemandu dilekatkan pada belahan cetakan.Namun, sebaliknya diusahakan agar bagian luar dari benda cetak terdapat di belahan cetakan tetap. Pada proses pendinginan bahan cenderung menyusut dan terlepas dari dinding cetakan, produk kemudian dapat dikeluarkan bila cetakan dibuka. Produk yang masih melekat pada inti belahan cetakan yang dapat bergerak, dikeluarkan dikeluarkan dengan menggerakan mekanisme ejector. Pada cetakan injeksi terdapat saluran pendingin pada kedua belahan cetakan agar dapat dijaga suhu benda cetak yang uniform yang umumnya terbuat dari bahan termoplastik. Bahan didesak masuk ke dalam cetakan di bawah tekanan 30 sampai 275Mpa dan memasuki ruang cetak pada suhu sekitar 50°C.Benda dikeluarkan oleh pen ejector atau pelat setelah cetakan terbuka.Inti yang diperlukan diletakan pada belahan cetakan yang

bergerak. Gambar Skema perubahan sistem plastisol dari dispersi liquid ke solid Karena penyusutan, ada kecenderungan dari produk untuk melekat pada inti, sehingga memudahkan pengeluarannya dari belahan cetakan tetap ketika cetakan dibuka. Saluran udara yang memungkinkan keluarnya udara yang terperangkap sangat kecil dan sehingga memudahkan keluarnya udara dengan cepat. View shoutbox ShoutMix chat widget

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan