Posisi tangan yang benar saat melakukan lari adalah

  • Tangan memainkan peran jauh lebih besar dalam menggerakkan seluruh tubuh daripada yang diperkirakan banyak orang.
  • Sangat sedikit pelari memiliki strategi yang tepat tentang apa yang harus dilakukan tangan dan jari saat berlari.

noDokter - Ketika Anda berlari, posisi tangan menjadi lebih penting karena membantu mengatur ketegangan di bahu dan tubuh bagian atas. Baik pelari cepat kelas dunia atau atlet atletik kelas SMA, Anda tentu tidak ingin membuang energi potensial karena teknik posisi tangan saat berlari yang buruk.

Mengepalkan tangan dengan tinju konvensional dianggap sebagai dosa utama bagi pelari. Hal ini karena ketegangan dari kepalan tinju membatasi gerakan lengan dan bahu yang menurunkan kecepatan dan efisiensi lari.

Menurut Weckmethod, sangat sedikit pelari memiliki strategi yang tepat tentang apa yang harus dilakukan tangan dan jari saat berlari. Kebanyakan pelari hanya mencoba mengendurkan tangan mereka untuk menghindari ketegangan yang tidak perlu di bahu dan kurang mengetahui posisi tangan saat berlari.

Saat ini ada tiga posisi tangan saat berlari yang berbeda yang akan membantu Anda mencapai keseimbangan internal yang terbaik. Sehingga Anda akan mampu berlari lebih cepat dan dengan lebih sedikit tekanan pada tubuh.

Mari kita mulai dengan mengenali anatomi tangan:

Jika kita melenturkan di DIP Joint (yang terjadi saat Anda membuat kepalan tangan konvensional), Anda membatasi potensi untuk memanfaatkan lebih banyak tenaga di seluruh tubuh. Ini karena otot yang terhubung ke DIP Joint melalui tendon tidak melewati siku. Jadi, alih-alih menciptakan tubuh yang utuh, "kekuatan maksimal" Anda hanya berasal dari siku ke bawah. Sehingga kurang mendapat dukungan dari jari-jari dan bagian tubuh lainnya.

Padahal dalam berlari, tujuan terbesarnya adalah menggunakan kekuatan setiap inci tubuh Anda. Posisi tangan saat berlari yang baik menghasilkan mobilitas pinggul yang lebih baik, langkah yang lebih kuat, dan perpindahan gaya yang efisien.

WeckMethod merekrut PIP Joint untuk membuat komunikasi otot yang melewati siku (lihat sisi kiri gambar di atas) dan memiliki asal radial dan humerus. Koneksi melewati siku ini menciptakan jalur "ketegangan yang benar" di bahu yang membuka dan memperpanjang tubuh bagian atas.

Postur ini tidak hanya baik untuk paru-paru dan langkah Anda, tetapi juga bagus untuk menyatukan dan mengoordinasikan tubuh bagian atas dan bawah Anda. Ada baiknya Anda mempelajari cara memanfaatkan sepenuhnya posisi tangan saat berlari berikut ini:

1. CoreFist

Tidak seperti kepalan tangan konvensional, CoreFist menyelaraskan tulang jari, tangan, dan pergelangan tangan dengan integritas struktural. Sendi jari-jari tetap lurus (tidak menekuk seperti kepalan tangan konvensional) dan jari-jari dalam triangulasi CoreFist ke posisi sentral di telapak tangan.

Anda akan melihat kelingking dan ibu jari menempel langsung ke tulang karpal, sedangkan tiga jari tengah hanya terhubung ke diri mereka sendiri dan pangkal jari. Penting untuk mengunci posisi jari-jari di CoreFist dengan ibu jari Anda. Karena hal ini berhubungan erat dengan jari tengah melalui otot yang menghubungkan keduanya serta hubungan ke tulang karpal.

Ini membantu memperkuat struktur (tulang, otot, dan jaringan ikat) dan menempatkan pada posisi yang secara fundamental mengubah cara tubuh bergerak tanpa membatasi gerakan pada lengan dan bahu. Bahu Anda akan benar-benar terasa lebih stabil dan lebih bergerak saat Anda menekan CoreFist yang sejajar dengan benar.

CoreFist/Weckmethod

Untuk memasukkan teknik ini ke dalam lari Anda, Anda harus terlebih dahulu mengatur jari tengah dengan benar. Semua yang ada di CoreFist berputar di sekitar jari tengah yang "dipatok" ke telapak tangan. Saat kepalan diatur dengan benar, Anda akan mengalami perasaan "terangkat" dan ringan melalui bahu dan punggung dari koneksi fasia tubuh Anda.

Alhasil, dada Anda terbuka untuk pernapasan yang lebih baik saat berlari. Dengan bahu yang longgar, Anda juga menempatkan pada posisi yang memungkinkan untuk lari lebih melambung. Sekaligug fokus pada langkah lari berlawanan dengan bahu dan leher yang membungkuk.

2. B-Fist

Inti dari B-Fist, mirip dengan CoreFist, berasal dari pengikatan jari tengah ke tengah telapak tangan. Namun, perhatikan bahwa dengan kepalan ini, jari telunjuk dan ibu jari terlepas dari kepalan tangan. Ujung jari tengah sejajar sempurna dengan ujung siku dan menciptakan sirkuit internal yang dapat mengatur struktur tulang yang pada dasarnya lebih kuat.

B-Fist/Weckmethod

Dengan mengatur tangan dengan benar, Anda mengatur posisi tangan dan pergelangan tangan yang ideal yang mengurangi beban bahu. Membebaskan bahu meluruskan punggung memungkinkan Anda berlari dalam posisi tegak untuk menghemat energi dan mengurangi stres otot.

Sirkuit internal pada B-Fist bergerak ke bawah koneksi fasia antara bahu dan kaki yang berlawanan. Sehingga menghilangkan batasan apa pun dan membuat langkah yang lebih lancar dan bertenaga. B-Fist seperti juga CoreFist dapat memegang dengan nyaman untuk waktu yang lama, yang membuatnya ideal untuk lari jarak menengah dan jauh.

3. C-Fist

C-Fist/Weckmethod

Jika Anda membutuhkan kecepatan, maka C-Fist cocok untuk Anda karena ini bermanfaat untuk akselerasi. Mirip dengan CoreFist tetapi jari-jarinya terbuka daripada melipat. Untuk memposisikan tangan Anda ke dalam C-Fist, Anda melenturkan tangan itu sendiri saat merentangkan jari. Jika dilakukan dengan benar, Anda akan dapat membentuk bentuk wajik dengan menyatukan kedua tangan. Catatan, jari-jari akan sedikit terbuka dan sendi-sendi jari akan lurus. [*]

Bagian Kaki yang Mengenai Tanah Ketika Melakukan Lari Adalah. Foto: pixabay

Saat melakukan aktivitas lari, bagian kaki yang mengenai tanah ketika melakukan lari adalah telapak kaki bagian depan. Sebab, dengan kondisi badan agak sedikit condong ke depan, dan ujung kaki sebagai tumpuan.

Maka, kecepatan yang dihasilkan akan jauh lebih maksimal. Berbeda halnya jika kaki bagian tengah yang mengenai tanah, kecepatan yang dihasilkan justru tidak maksimal.

Sebab, bobot tubuh akan lebih berat jika bertumpu pada bagian tersebut. Berikut merupakan bagian kaki yang mengenai tanah ketika melakukan lari cepat adalah sebagai berikut.

Bagian Kaki yang Mengenai Tanah Ketika Melakukan Lari adalah

Usain Bolt saat mengikuti perlombaan lari. Foto: pixabay

Lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak kecepatan penuh mulai dari garis start hingga garis finish. Lari jarak pendek juga memiliki beberapa kategori dalam perlombaan atletik, yaitu 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.

Secara teknis memang sama, namun yang membedakan adalah pada penggunaan tenaga ketika berlari. Pada artikel ini, kita akan membahas tahapan-tahapan yang harus dipelajari jika ingin mahir dalam lari jarak pendek. Simak penjelasannya di bawah ini!

1. Gerak Spesifik Lari Jarak Pendek

Pada tahapan ini, kaki harus melangkah selebar dan sejauh mungkin. Saat menolak dari tanah, kaki yang berada di belakang sebaiknya pada posisi lurus, dan dengan cepat lutut ditekuk secara wajar agar paha mudah terayun ke depan.

Di sisi lain, bagian kaki yang mengenai tanah ketika melakukan lari adalah dengan menggunakan ujung telapak kaki dengan posisi lutut agak menekuk

Sedangkan untuk gerakan lengan, dilakukan dengan cara diayun ke depan hingga sebatas hidung. Kemudian sikut ditekuk hingga membentuk sudut 90°.

Sementara untuk gerakan kepala, harus rileks sejajar dengan punggung, pandangan lurus ke depan, dan badan condong ke depan.

Ketika mendengar aba-aba bersedia (on your marks). Saat posisi jongkok, lutut dan kaki belakang menempel pada lintasan/tanah. Kedua lengan dan telunjuk menyangga berat badan dengan posisi kedua lengan selebar bahu.

Pada saat aba-aba siap (set), lutut yang menempel pada lintasan diangkat secara bersamaan dengan lutut kaki depan. Posisi pinggul lebih tinggi dari bahu dan kepala agak menunduk.

Dan yang terakhir, aba-aba “ya” (Go/bunyi tembakan pistol). Dorongkan kaki ke depan dengan sekuat tenaga pada start block, kaki belakang digerakkan ke depan dalam keadaan lutut tertekuk atau diangkat ke depan atas.

3. Teknik Mendekati Garis Finish

Ketika garis finish sudah dekat, jangan pernah mengurangi kecepatan. Sebisa mungkin gunakan seluruh tenaga yang tersisa untuk menambah kecepatan. Jika garis finish berjarak 1-2 meter, condongkan bahu dan kepala ke depan hingga melewati garis finish.

Kesalahan dalam Lari Jarak Pendek

Kesalahan Pada Lari Jarak Pendek. Foto: pixabay

Jika kamu ingin menjadi pelari jarak pendek yang hebat, ada baiknya kamu perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak terjadi kesalahan.

Pada posisi siap, posisi bahu pelari harus berada di belakang tangan dan berat badan dipusatkan ke kaki. Alasanya adalah, agar berat badan tidak terbagi rata antara kaki dan tangan.

Masih pada posisi siap, sudut kaki yang berada di depan kurang lebar (kurang dari 90°). Hal ini disebabkan oleh start block yang diatur terlalu dekat dengan garis. Kemudian perhatikan juga bagian punggung agar tetap sama dengan posisi kepala, tujuannya adalah agar pandangan atlet tak terganggu

Pada saat berlari, kaki jangan diluruskan sepenuhnya dan tubuh tidak dimiringkan ke depan. Kemudian saat berlari, tangan tidak diayunkan, hal ini disebabkan oleh berat badan yang berputar saat melakukan print, dan arah pandangan tidak benar.

Jangan pernah juga untuk memposisikan kepala atau badan ke belakang. Posisi ini tidak benar, dan akan mengganggu pandangan, bahkan mengalami permasalahan pada otot perut.

Selesai sudah informasi mengenai bagian kaki yang mengenai tanah ketika melakukan adalah telapak kaki bagian depan. Jika sudah paham dengan artikel ini, segera praktikkan agar kamu bisa seperti atlet profesional.