Proses pengolahan kembali bahan-bahan bekas menjadi barang nilai guna disebut

Proses pengolahan kembali bahan-bahan bekas menjadi barang nilai guna disebut

Jumlah sampah terus bertembah seiring dengan berjalannya waktu. Jika tidak ditanggulangi, maka bukan hal yang tak mungkin jika sampah memenuhi seluruh permukaan Bumi. Oleh karena itu manusia mulai melaukan pengelolaan sampah.

Show

Dalam pengelolaan sampah dikenal prinsip 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle. Apakah pengertian sesungguhnya dari prinsip 3R dan apa manfaatnya bagi kehidupan?

Untuk mengetahuinya yuk kita simak penjelasan di bawah ini:

Reduce

Reduce atau mengurangi adalah prinsip pertama yang paling mendasar

Proses pengolahan kembali bahan-bahan bekas menjadi barang nilai guna disebut
dari pengelolaan sampah. Reduce berarti mengurangi sampah sejak awal.

Misalnya daripada menggunakan kantong plastik yang sekali pakai, lebih baik menggunakan kantong belanja yang bisa berkali-kali digunakan.

Contoh lain dari reduce adalah tidak membiarkan keran air mengalir begitu saja saat mandi maupun menggosok gigi, mematikan lampu, kipas angin, dan juga pendingin ruangan ketika tidak dibutuhkan, dan membawa alat makan sendiri daripada menggunakan kemasan sekali pakai.

Dilansir dari United States Environmental Protection Agency, manfaat melakukan reduce adalah mencegah polusi baru yang disebabkan pengurangan kebutuhan, menghemat energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi sampah yang harus di daur ulang, dan memungkinkan produk digunakan secara maksimal.

Prinsip reduce juga mendorong manusia untuk lebih dapat memahami kebutuhannya. Dibanding membeli barang yang diinginkan namun tidak berguna dan akan menjadi sampah. Prinsip reduce menekan sikap konsumtif manusia dan otomatis membuat manusia hidup lebih hemat.

Reuse

Reuse atau menggunakan kembali adalah prinsip kedua dalam pengelolaan sampah. Dilansir dari A Singapore Government Agency Website, reduce adalah prinsip untuk mempertimbangkan dahulu barang sebelum dibuang dan memperkirakan kemungkinannya untuk digunakan kembali.

Proses pengolahan kembali bahan-bahan bekas menjadi barang nilai guna disebut
Misalnya menggunakan botol plastik bekas sebagai tempat menyimpan cairan pembersih lantai atau sembagai penyiram tanaman.
Menggunakan ban bekas sebagai ayunan, membeli sampo atau sabun mandi dalam bentuk kemasan refill dan mengisikannya lagi ke botol sebelumnya, juga termasuk ke dalam reuse. Reuse juga mengajarkan manusia untuk memilah sampah yang masih bisa digunakan.

Pakaian bekas yang masih layak pakai bisa disumbangkan, begitu juga dengan peralatan listrik, buku, dan furnitur yang diganti karena bosan atau rusak sedikit. Selain mengurangi sampah, barang-barang tersebut juga dapat bermanfaat bagi orang lain.

Memperbaiki barang yang rusak dibanding membeli barang baru juga merupakan prinsip dari reuse. Beberapa barang bekas juga bisa dijual ke toko barang bekas sehingga reuse juga memberikan keuntungan ekonomi bagi yang menerapkannya.

Recycle

Prinsip 3R yang terakhir adalah recycle atau daur ulang. Daur ulang adalah proses mengubah sampah atau barang bekas menjadi bahan baku untuk membuat barang yang baru.

Mendaur ulang kembali adalah salah satu usaha untuk mengatasi limbah

Proses pengolahan kembali bahan-bahan bekas menjadi barang nilai guna disebut
yang semakin banyak setiap harinya. Selain itu juga bertujuan untuk mengurangi penggunaan sumber daya serta energi yang baru, sehingga penggunaan sumber daya menjadi lebih efisien.

Penggunaan barang bekas daripada bahan mentah sebagai bahan baku pembuatan produk baru dapat menghemat sumber daya alam dan energi. Dilansir dari Stanford Land, Buildings & Real Estate, manufaktur kaleng alumunium daur ulang menggunakan 95% energi lebih sedikit daripada manufaktur kaleng alumunium yang sama dengan bahan baku bauksit dari alam.

Misalnya mendaur ulang kertas bekas menjadi kertas baru, mendaur ulang plastik menjadi produk seni kriya, dan juga mendaur ulang berbagai material seperti logam dan kaca untuk menjadi barang baru yang dapat digunakan kembali.

Recycle bermanfaat untuk melestarikan sumber daya alam, mengurangi jumlah limbah, sampah, dan polusi, menghemat energi, menghemat uang, dan juga menciptakan lapangan pekerjaan baru terutama di industri daur ulang.

Sumber:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/18/152847169/mengenal-reduce-reuse-recycle-dan-manfaatnya?page=all#page2

Posted on: 19/06/2021, by : admin

Di Surabaya, tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah terletak di Benowo. Lokasinya berdekatan dengan Gelora Bung Tomo. di TPA Benowo itu, jumlah sampah yang dikirim rata-rata sekitar 1500 – 1600 ton/hari. Luasnya 37 hektar. 200-250 orang pemulung beroperasi di sana. 300-350 truk sampah / hari. Produksi listrik 500.000 – 1.000.000 kwh/bulan (DKRTH Surabaya, 2019).

Penduduk Indonesia menghasilkan 65 juta ton sampah setiap harinya. Dari semua sampah yang dihasilkan tersebut, 24% mengotori ekosistem, hanya 7% yang didaur ulang, dan 69% di antaranya berakhir di TPA (CNN Indonesia, 2018).

Kecilnya jumlah sampah yang didaur ulang dan tingginya jumlah sampah yang menumpuk di TPA  sampah ini menimbulkan banyak masalah sosial maupun lingkungan. Salah satunya adalah ancaman TPA-TPA di Indonesia yang tak lagi bisa beroperasi karena kelebihan kapasitas. 

Contohnya TPA/TPST Bantar Gebang di wilayah Bekasi, Jawa Barat yang memiliki luas 110,3 hektar dengan ketinggian gundukan sampah mencapai 30 meter disinyalir hanya mampu menampung masuknya 7000-7500 ton sampah penduduk DKI Jakarta hingga maksimal 3 tahun lagi. Hal yang hampir serupa juga terjadi di TPA lainnya seperti TPA Suwung di Bali, dan TPA Piyungan di Jogjakarta.

Reuse (gunakan kembali) adalah langkah kedua dari prinsip pengolahan sampah 3R (Reduce – Reuse – Recycle) yang dikenal oleh masyarakat global. Reuse adalah upaya untuk menggunakan kembali sampah yang dihasilkan, setelah upaya reduce (pengurangan) sudah dilakukan.

Proses pengolahan kembali bahan-bahan bekas menjadi barang nilai guna disebut

Reuse (gunakan kembali) biasanya identik dengan menggunakan barang tersebut untuk fungsi yang lain tanpa merubah bentuknya. 

Contoh upaya yang termasuk reuse adalah pemanfaatan gelas plastik yang sudah rusak atau tidak layak lagi digunakan untuk wadah minum digunakan untuk pot/polibag tanaman. Piring yang rusak setelah berulang kali pakai juga bisa digunakan untuk alas pot tanaman.

Reuse juga bisa diterapkan pada kantong plastik atau kresek yang biasanya hanya digunakan sekali oleh masyarakat. Caranya dengan menggunakan kresek yang ada di rumah berulang kali. Bungkus produk kemasan besar juga bisa digunakan untuk pot tanaman.

Tentunya, masih banyak contoh yang lainnya yang termasuk reuse (gunakan kembali). Bagaimana menurutmu? Tantangannya perlu cara khusus agar setiap individu mau menerapkan reuse dalam kehidupan sehari-harinya. 

Penulis: Mochamad Zamroni

Daur ulang atau recycle adalah cara mengolah sampah yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia daripada tahapan reduce (kurangi) atau reuse (gunakan kembali). Masyarakat bahkan mengenal recycle (daur ulang) sebagai cara utama mengolah sampah non organik. Padahal, sebenarnya bukan.

Recycle (daur ulang) adalah tahapan ketiga dari mengolah sampah non organik, setelah reduce dan reuse tidak berhasil. Uniknya, oleh masyarakat Indonesia, recycle dikenal dengan membuat karya baru hand made, atau kerajinan tangan, dari sampah non organik. 

Tidak jarang, daur ulang seperti menghasilkan sampah non organik jenis baru tapi diletakkan di tempat yang lebih istimewa. Kok bisa? Ya, sampah non organik sebelumnya diletakkan di tempat sampah. 

Proses pengolahan kembali bahan-bahan bekas menjadi barang nilai guna disebut
Daur ulang hand made menjadi payung

Setelah didaur ulang menjadi karya jadi diletakkan di lemari. Tapi, hasil karya itu tidak pernah (jarang) digunakan. Jadinya seperti menghasilkan sampah non organik jenis baru yang diistimewakan di tempat layak.

Seharusnya, daur ulang tidak hanya hand made atau kerajinan tangan. Sebab, produksi barang baru oleh industri jumlahnya sangat banyak setiap jamnya. Dengan hand made, maka sampah non organik yang diolah hanya dalam jumlah sedikit. Bagaimana dengan sampah yang masih menumpuk?

Proses pengolahan kembali bahan-bahan bekas menjadi barang nilai guna disebut
Tahapan daur ulang secara industri. Sampah plastik dipilah berdasarkan jenisnya

Daur ulang yang efektif adalah melalui proses industri. Yaitu mendaur ulang sampah non organik menjadi produk baru melalui proses di pabrik. Biasanya ada penurunan kualitas bahan. Di Indonesia, daur ulang melalui industri biasanya dimulai dengan proses bank sampah.

Tantangannya, bagaimana semua sampah non organik di Indonesia bisa didaur ulang melalui hand made atau industri? Sebab, masih sangat mudah didapati sampah non organik di saluran air, sungai dan lautan di negeri ini. Bagaimana setiap anggota masyarakat mau menjadi nasabah bank sampah?

Keterangan foto utama: daur ulang secara handmade. Sumber instagram: estetia.shani

Penulis: Mochamad Zamroni