Qadha dan qadar mempunyai hubungan yang erat sehingga ibarat

Pada uraian tentang pengertian Qadha dan Qadar telah jelas dan dapat diambil kesimpulan bahwa antara Qadha dan Qadar mempunyai hubungan yang sangat erat. Qadha adalah ketentuan-ketentuan dari Allah yang merupakan garis-garis perencanaan yang akan diberlakukan kepada manusia. Sedang Qadar adalah pelaksanaan dari ketentuan atau rencana yang telah digariskan oleh Allah, yang sering disebut dengan takdir.

Jadi hubungan antara Qadha dan Qadar ibarat hubungan antara ketentuan atau rencana Allah dengan pelaksanaan dari rencana tersebut. Qadarnya Allah yang merupakan ketentuan-ketentuan sebagai garis-garis perencanaan selalu sesuai dengan Qadha-Nya yang merupakan pelaksanaan dari ketentuan atau rencana tersebut. Firman Allah

وَإِن مِّن شَىۡءٍ إِلَّا عِندَنَا خَزَآٮِٕنُهُ ۥ وَمَا نُنَزِّلُهُ ۥۤ إِلَّا بِقَدَرٍ۬ مَّعۡلُومٍ۬ (٢١)

Artinya : "Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu. (21)" (QS. Al Hijr:21) Orang-orang kadang menggunakan istilah Qadha dan Qadar dengan satu istilah yaitu Takdir. Ketika ada yang terkena musibah lalu orang tersebut mengatakan “sudah takdir” maksudnya adalah Qadha dan Qadar. Semua makhluk Allah itu tidak akan terlepas dari takdir. Biarpun segala sesuatu berjalan melalui takdir, namun tidak berarti kita harus menyerah saja kepada takdir atau nasib, teteapi harus berusaha sekuat tenaga untuk mengubah nasib itu. Hal inilah yang dinamakan dengan ikhtiar. Ikhtiar yaitu usaha menusia untuk mencapai sesuatu yang diharapkan. Usaha ini adalah untuk mencapai sesuatu yang lebih baik di dunia dan di akhirat. Sebagai contoh, orang yang ingin pandai maka ia berusaha dengan belajar. Berikhtiar tidaklah kita memikirkan takdir yang berlaku, sebab tidak seorangpun yang mengetahui nasib yang akan datang. Hendaknya dalam menapak kehidupan ini kita wajib selalu giat dan berusaha sekuat tenaga untuk meraih hal yang lebih baik. Tidak boleh dalam hidup ini hanya berpangku tangan menunggu takdir. Dalam hubungan antara Qadha, Qadar dan Ikhtiar, para ulama berpendapat bahwa takdir dibagi menjadi dua, yaitu:

Takdir Muallaq

Takdir muallaq adalah takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar/usaha menusia. Artinya takdir itu terjadi berkaitan dengan usaha manusia. Contoh: ada seorang siswa bercita-cita ingin menjadi takdir, untuk mencapai cita-citanya itu ia sekolah pada ilmu kedokteran sambil belajar dengan tekun, akhirnya apa yang dicita-citakan menjadi kenyataan, ia menjadi seorang dokter.

Sesuai dengan firman Allah di dalam surat An-Najm ayat 39, sebagai berikut

وَأَن لَّيۡسَ لِلۡإِنسَـٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ (٣٩)

Artinya : "dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. (39)" (QS. An-Najm:39)

Firman Allah

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِہِمۡ‌ۗ

Artinya : "Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan [3] yang ada pada diri mereka sendiri" (QS. Al-Ro'du:11)
Takdir mubram yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau ditawar-tawar lagi oleh manusia. Contoh : kematian seseorang tidak dapat dihindari olehnya. Pak Surya sakit parah walaupun sudah berikhtiar berobat ke dokter ahli baik di dalam maupun di luar negeri jika Allah menentukan ajalnya tiba maka tak ada yang bisa menolongnya. Pak Surya pun akhirnya meninggal dunia. Dan pada kasus yang lain, seseorang yang tertimpa reruntuhan bangunan karena terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat hingga terluka parah, patah kaki dan tangannya, jika belum sampai ajalnya maka dia tidak mati.
Firman Allah

إِذَا جَآءَ أَجَلُهُمۡ فَلَا يَسۡتَـٔۡخِرُونَ سَاعَةً۬‌ۖ وَلَا يَسۡتَقۡدِمُونَ (٤٩)

Artinya : "Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak [pula] mendahulukan [nya]. (49)" (QS. Yunus:49)

Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Adil. Ketentuan (Qadha) maupun keputusan (Qadar) Allah berjalan sesuai dengan kehendaknya dengan memperhatikan proses sebab akibat. Proses sebab akibat ini disebut sunatullah.


Page 2

UMAT muslim sudah semestinya memercayai bahwa Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Dia memiliki segala kekuatan untuk menciptakan dan memberikan keputusan dalam berbagai urusan manusia dan makhluk hidup lainnya. Bahkan percaya kepada hari akhir atau qada dan qadar merupakan salah satu iman Islam yang harus dimiliki setiap umat muslim.

Untuk menumbuhkan kepercayaan ini, tentu perlu dipahami terlebih dahulu pengertian qada dan qadar menurut Agama Islam. Kedua istilah ini memang mempunyai bentuk kata dan pelafalan yang mirip. Bahkan qada dan qadar sering dipahami memiliki arti yang sama.

Padahal antara qada dan qadar adalah dua hal yang berbeda, begitu juga dengan pengertian qada dan qadar. Untuk itu, Anda perlu memahami makna dari dua istilah ini dengan baik. Selain itu, perlu diketahui pula manfaat keutamaan yang akan didapatkan dengan beriman kepada qada dan qadar.  

Apa itu qadha dan qadar? Qadha yaitu ketetapan Allah SWT semenjak zaman azali (zaman dahulu sebelum diciptakan alam semesta) sesuai dengan kehendak-Nya mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan mahluknya. Qadar yaitu Perwujudan menurut qadha atau ketetapan Allah SWT pada kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya. Qadarnya Allah ini juga biasa diklaim menggunakan kata takdir.

Hubungan antara qadha dan qadar yaitu interaksi yang tidak bisa dipisahkan dan merupakan satu kesatuan. Mengapa? Lantaran qadha diibaratkan “rencana”, sedangkan qadar menjadi “perwujudan atau kenyataan” yang terjadi.

Jadi, apa itu beriman pada qadha dan qadar? Iman pada qadha dan qadar yaitu percaya menggunakan sepenuh hati bahwa Allah SWT sudah memilih segala sesuatu yang akan terjadi dalam mahluknya. Setiap insan, sudah diciptakan menggunakan ketentuan-ketentuan dan sudah pada atur nasibnya semenjak zaman azali.

Meski terdapat takdir Allah SWT, bukan berarti kita menjadi insan bermalas-malasan menunggu nasib tanpa berusaha atau berikhtiar. Lantaran sebuah keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya usaha.

Perbedaan qada dan qadar juga dapat dilihat dari ayat-ayat Alquran yang membahas keduanya. Qada telah dijelaskan dalam ayat-ayat Alquran antara lain : • QS. Al – Isra’ : 23 tentang perintah. • QS. Ali Imron : 47 tentang kehendak. • QS. Fussilat : 12 tentang menjadikan dan mewujudkan.

• QS. An – Nisa’ : 65 tentang keputusan atau hukum.

Sedangkan tentang Qadar telah dijelaskan di dalam ayat Alquran yaitu sebagai berikut : • QS. Fussilat : 10 tentang mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas – batasnya. • QS. Al – Mursalat : 23 tentang kepastian dan ketentuan. • QS. Ar – Ra’du : 17 tentang ukuran.

• QS. Al – Baqarah : 236 tentang kemampuan dan kekuasaan. (OL-13)

Baca Juga: Simak, Ini Tips dari UNICEF untuk Menjaga Kesehatan Mental Keluarga di Tengah Pandemi

Apa perbedaan dzikir dan wirid dan istighfar

tolong tulisin latin nya ​

Carilah keterangan (Al-Qur'an/Hadits ) dengan artinya yang menjelaskan tentang pelaksanaan sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban

Kenapa kita dilarang potong kuku sebelum qurban idul adha

Apakah boleh mengqadha shalat dzuhur di waktu isya

Apakah anak perempuan dapat di katakan walid dalam waris

soal tugas agama Islam jawabanya apa? ​

sebutkan 10 malaikat Allah yang kamu ketahui​

hukum tajwid surah Ibrahim ayat 32 dan hukum tajwid surah az-Zukhruf ayat 13 ​

1. Apa makna dari meyakini sifat" allah swt2. Apakah 20 sifat allah tsb dapat diterapkan dlm kehidupan sehari hari3. Sebutkan contoh penerapan dlm keh … idupan sehari hari​