Rumah adat dari daerah sulawesi selatan adalah rumah

SuaraSulsel.id - Kekayaan budaya Sulawesi Selatan dapat dilihat dari banyaknya rumah adat Sulawesi Selatan. Bukan hanya sekadar bangunan, rumah adat Sulawesi Selatan punya banyak makna dan filosofi.

Mau tahu rumah adat Sulawesi Selatan ? Berikut SuaraSulsel.id merangkumnya, sesuai dengan suku Sulawesi Selatan :

1. Tongkonan

Rumah adat ini milik suku Toraja. Tongkonan adalah yang paling menonjol dari semua rumah adat yang ada di Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Sebagian Pasien Covid-19 Dirawat di Asrama Haji Makassar Dari Luar Daerah

Karakteristik konstruksi bangunannya berbeda. Karena selain untuk tempat tinggal, Tongkonan juga dijadikan sebagai tempat upacara untuk perkawinan atau kematian.

Tongkonan berdiri di atas tumpukan kayu dengan ukiran berwarna merah, hitam, dan kuning. Setiap guratan ukiran pada kayu ternyata memiliki nilai magis bagi pemiliknya.

Bentuknya terlihat seperti rumah panggung yang dilapisi ijuk hitam yang melengkung, bak perahu yang terbalik. Sementara di depannya terdapat tanduk kerbau. Semakin banyak tanduk, maka semakin menonjolkan kasta si pemilik Tongkonan.

Hampir semua warga Toraja punya Tongkonan. Itu karena Tongkonan melambangkan hubungan antara manusia dengan leluhur mereka, sehingga rumah ini digunakan sebagai pusat spiritual.

2. Langkanae

Baca Juga: 6 Lagu Daerah Sulawesi Selatan, Nomor 6 Pernah Jadi Soundtrack Film

Langkanae adalah rumah adat suku Luwuk. Dulunya merupakan rumah dari para Raja-raja Luwu.

3 menit

Sebagai etnis yang memiliki beragam suku, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki setidaknya lima jenis bangunan adat. Setiap bangunan memiliki keunikan dan keindahannya sendiri sebagai daya tarik. Bangunan apa saja kah itu? Yuk, simak daftar rumah adat Sulawesi Selatan berikut ini!

Bangunan adat di Sulawesi kebanyakan merupakan rumah panggung dengan ketinggian maksimal tiga meter.

Tidak hanya itu, atapnya memiliki desain yang sangat khas dengan bentuk runcing dan berpuncak.

Inilah yang membuat tampilan bangunan terkesan eksotis dan menawan di mata masyarakat.

Setidaknya, ada lima jenis bangunan adat yang terkenal di provinsi satu ini, lo.

Berikut informasi lengkap mengenai rumah adat Sulawesi Selatan yang menarik untuk disimak.

Rumah Adat Sulawesi Selatan

1. Rumah Adat Balla Suku Makassar

Rumah adat dari daerah sulawesi selatan adalah rumah

Sumber: nyero.id

Rumah adat Sulawesi Selatan yang pertama adalah Balla, hunian milik suku Makassar.

Bangunan ini berdiri tiga meter dari tanah dan disangga menggunakan lima kayu penyangga ke arah belakang serta lima kayu penyangga ke arah samping.

Atap rumah berbentuk pelana bersudut lancip yang menghadap ke bawah.

Jika di bagian puncak terdapat segitiga atau timbaksela bersusun tiga, maka pemiliknya adalah bangsawan.

Namun jika timbaksela di atap tidak memiliki susunan, ini menandakan penghuninya masyarakat biasa.

Struktur atap sendiri umumnya terbuat dari nipah, rumbia, bambu, ijuk, ataupun jerami.

Berikut bagian-bagian rumah adat Balla di Makassar yang perlu kamu tahu:

  • Dego-dego, bagian ini merupakan ruangan kecil semacam teras, yang terletak di bagian terluar rumah.
  • Kala Balla, ini adalah bagian tubuh rumah yang terdiri dari beberapa ruangan, letaknya dari pintu masuk hingga bagian belakang.
  • Paddaserang Dallekang, ruang tamu yang terletak setelah pintu masuk.
  • Paddaserang Tangnga, ruang tengah atau ruang keluarga yang bersifat terbatas, hanya bagi anggota keluarga saja.
  • Paddaserang Riboko, ruang belakang dimana ada kamar yang diperuntukkan bagi anak perempuan yang masih gadis.
  • Balla Pallu, bagian dapur yang terletak di belakang rumah, posisinya lebih rendah dari ruangan lainnya.
  • Pammakkang, terletak di bawah atap, sama dengan loteng.
  • Siring, gudang yang terletak di bagian bawah rumah.

2. Rumah Adat Suku Bugis

Rumah adat dari daerah sulawesi selatan adalah rumah

Sumber: nehanesia.com

Berikutnya ada rumah adat bugis milik suku Bugis.

Bentuk bangunannya banyak terpengaruh oleh budaya tradisional dan ajaran agama Islam.

Hal ini bisa dilihat dari orientasi arah pembangunan yang umumnya menghadap ke kiblat.

Uniknya, rumah bugis dibangun tanpa menggunakan satu pun paku, Sahabat 99.

Setiap besi dan kayu yang digunakan akan dibentuk secara khusus sehingga tidak perlu disambung.

Rumah adat bugis sendiri terbagi menjadi dua, yakni rumah soraja untuk kalangan bangsawan dan bola untuk kalangan biasa.

Keduanya terdiri dari tiga bagian utama yang terbagi menjadi:

  • Rakkaeng, untuk menyimpan benda pusaka, perhiasan, maupun bahan makanan
  • Bola atau kalle bala, ruang khusus seperti ruang tamu, ruang tidur, maupun dapur
  • Awasao atau passiringan, untuk menyimpan alat pertanian maupun hewan ternak

3. Rumah Adat Suku Luwuk

Rumah adat dari daerah sulawesi selatan adalah rumah

Sumber: romadecade.org

Rumah adat Sulawesi Selatan berikutnya adalah milik suku Luwuk.

Bangunannya dibuat dengan 88 tiang berbahan utama kayu dan dulunya merupakan rumah Raja Luwu.

Dilihat dari desainnya, rumah ini tampak seperti rumah panggung berbentuk persegi empat dan dikelilingi jendela dan pintu berukuran sama.

Kemudian di bagian atasnya ada tiga hingga lima puncak atau bubungan sebagai penanda kasta pemilik hunian.

Bagian dalamnya terbagi menjadi ruangan-ruangan berikut:

  • Area depan yang disebut tudang sipulung untuk menerima tamu.
  • Are tengan sebagai tempat privat atau pribadi keluarga dan kamar.
  • Area belakang rumah yang ukurannya lebih kecil dibanding ruangan lain.

Pada beberapa bagian rumah terdapat ornament ukiran prengreng yang memiliki arti: “hidup tak pernah putus”.

4. Rumah Adat Tongkonan Milik Suku Toraja di Sulawesi Selatan

Rumah adat dari daerah sulawesi selatan adalah rumah

Sumber: kumparan.com

Rumah adat Sulawesi Selatan berikutnya merupakan milik suku Toraja dan dikenal dengan nama Tongkonan.

Tongkonan berdiri di atas tumpukan kayu dengan ukiran warna merah, hitam, dan kuning.

Bangunan ini melambangkan hubungan dengan leluhur, sehingga digunakan sebagai pusat spiritual.

Bentuknya rumah panggung dari kayu, dengan tiga bagian utama yaitu ulu banua (atap), kalle banua (badan rumah), dan suluk banua (kaki rumah)

Ada tiga jenis Tongkonan yang dikenal masyarakat, yaitu:

  • Tongkonan layuk, tempat kekuasaan tertinggi, dimana segala hal berkaitan dengan pemerintahan terjadi.
  • Tongkonan pekanberan (pekaindoran), dimiliki oleh anggota keluarga yang mempunyai kedudukan dalam adat.
  • Tongkonan batu, bangunan ini digunakan oleh warga biasa masyarakat Toraja.

5. Rumah Adat Boyang Milik Suku Mandar

Rumah adat dari daerah sulawesi selatan adalah rumah

Sumber: berbol.co.id

Terakhir ada rumah adat boyang milik suku Mandar di Sulawesi Selatan.

Bangunan ini merupakan rumah panggung yang ditopang dengan tiang penyangga.

Uniknya tiang-tiang tersebut hanya ditumpangkan ke batu datar, bukan ditanam ke dalam tanah.

Sebagai akses penghuni ada tangga di bagian depan dan belakang rumah dengan anak tangga berjumlah ganjil.

Salah satu hal yang menjadi daya tarik bangunan adalah dinding rumah yang diukir dengan motif khas suku Mandar.

Sementara jenis bangunannya sendiri terbagi menjadi:

  • Boyang Adaq untuk hunian para bangsawan, di atapnya ada penutup bubungan sebagai penanda derajat kebangsawanan
  • Boyang Beasa untuk hunian masyarakat biasa suku Mandar

***

Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.

Simak artikel menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Kamu sedang mencari properti untuk investasi masa depan?

Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu.

Ada beragam pilihan properti menarik seperti kawasan Citra Sudiang Estate.