Salah satu yang bukan penyebab penggunaan narkoba adalah

Salah satu yang bukan penyebab penggunaan narkoba adalah

Salah satu yang bukan penyebab penggunaan narkoba adalah
Lihat Foto

KOMPAS.COM/HANDOUT

Ilustrasi Narkoba

KOMPAS.com - Penggunaan Narkotika, Psikotropika, Zat-zat Adiktif dan Obat berbahaya lainnya (NAPZA atau narkoba) tidak hanya dalam bidang farmasi saja tetapi sudah terjadi penyalahgunaan.

Penyalahgunaan narkotika adalah pola perilaku yang bersifat patologik dan biasanya dilakukan oleh individu yang mempunyai kepribadian rentan atau mempunyai risiko tinggi.

Jika penyalahgunaan narkotika dilakukan dalam jangka waktu tertentu akan menimbulkan gangguan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual pada orang yang menggunakannya.

Penyalahgunaan narkoba sering ditemukan di kalangan remaja hingga masyarakat usia dewasa. Mereka menggunakan narkoba dengan berbagai alasan.

Alasan memakai narkoba

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berikut ini beberapa alasan seseorang memakai narkoba:

  1. Memuaskan rasa ingin tahu atau coba-coba
  2. Ikut-ikutan teman
  3. Solidaritas teman
  4. Mengikuti tren dan ingin terlihat gaya
  5. Menunjukkan kehebatan
  6. Merasa sudah dewasa

Baca juga: Kenalkan Bahaya Narkoba pada Anak Sejak Dini

Gejala penyalahgunaan narkoba

Berikut ini gejala awal penyalahgunaan narkoba yang nampak:

  1. Menjadi malas
  2. Kurang memperhatikan badan sendiri
  3. Hidup tidak teratur
  4. Tidak dapat memegang kepentingan orang lain
  5. Mudah tersinggung
  6. Egosentrik

Tanda-tanda dini pengguna narkoba

Berikut ini tanda-tanda dini pengguna narkoba:

  1. Hilangnya minat bergaul dan olahraga
  2. Mengabaikan perawatan dan kerapihan diri
  3. Disiplin pribadi mengendur
  4. Suka menyendiri
  5. Menghindar dari perhatian orang lain
  6. Cepat tersinggung dan cepat marah
  7. Berlaku curang, tidak jujur dan menghindari tanggung jawab
  8. Sering berlama-lama di tempat tak biasa seperti kamar mandi, WC, gudang dan lainnya
  9. Suka mencuri barang di rumah
  10. Prestasi sekolah atau kerja menurun

Ciri-ciri fisik pengguna narkoba

Orang yang memakai narkoba dapat terlihat dari ciri-ciri fisiknya. Berikut ini ciri-ciri fisik pengguna narkoba:

  1. Berat badan turun drastis
  2. Mata cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitaman
  3. Sembelit atau sakit perut tanpa alasan jelas
  4. Tanda berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk
  5. Ada bekas luka sayatan
  6. Terdapat perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan
  7. Mengeluarkan air mata yang berlebihan
  8. Mengeluarkan keringat yang berlebihan
  9. Kepala sering nyeri, persendian ngilu
  10. Banyaknya lendir dari hidung, diare, bulu kuduk berdiri
  11. Sukar tidur, menguap

Baca juga: Jumlah Anak Muda Pemakai Narkoba Terus Meningkat, Ini Penjelasan Wakapolri

Ketergantungan terhadap narkoba baik secara fisik dan psikis apabila berlangsung lama akan menimbulkan keadaan kecanduan yang sangat besar.

Maka penyalahgunaan narkoba menimbulkan dampak negatif yang berbahaya dan luas akibatnya.

Penyalahgunaan narkoba menimbulkan dampak yang berbahaya terhadap fisik, kejiwaan dan lingkungan sosial.

Berikut ini beberapa bahaya narkoba:

  • Dampak narkoba terhadap fisik

Beberapa bahaya penyalahgunaan narkoba terhadap fisik antara lain:

  1. Menimbulkan ketagihan atau ketergantungan
  2. Mengganggu mental
  3. Mengganggu kesehatan
  4. Kerusakan fungsi sistem syaraf pusat (otak)
  5. Cenderung menjadi pelaku kejahatan
  6. Mengakibatkan kematian
  7. Memupus iman dan takwa
  • Dampak narkoba terhadap kejiwaan

Beberapa bahaya penyalahgunaan narkoba terhadap kejiwaan antara lain:

  1. Bersikap labil
  2. Cepat memberontak
  3. Tertutup (introvert) dan penuh rahasia
  4. Sering berbohong dan suka mencuri
  5. Menjadi sensitif, kasar dan tidak sopan
  6. Memiliki kecurigaan yang berlebihan terhadap semua orang
  7. Menjadi malas dan prestasi belajar menurun
  8. Akal sehat tidak berperan, berpikir irasional

Baca juga: Wakapolri: Jumlah Mahasiswa yang Terjerat Narkoba Bertambah Tiap Tahun

Cara menghindari narkoba

Agar remaja tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, bisa melakukan kiat atau tips untuk menghindari penyalahgunaan narkoba.

Berikut ini kiat-kiat menghindari narkoba:

  1. Pererat diri dengan keimanan dan ketakwaan serta berbudi pekerti luhur
  2. Membiasakan diri berpola hidup sehat
  3. Menolak bujukan untuk menyalahgunakan narkoba
  4. Belajar dengan sungguh-sungguh
  5. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat
  6. Hindari tindakan yang tidak bermanfaat

Sanksi penyalahgunaan narkoba

Penyalahgunaan narkoba akan terkena sanksi hukum, sanksi sosial dan sanksi moral.

Di Indonesia, penyalahgunaan narkoba akan mendapat sanksi hukum yang berdasarkan Undang-undang Narkoba Nomor 35 Tahun 2009.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia masih saja terjadi. Bahkan belum lama ini, seorang selebgram ditangkap karena kepemilikan narkoba jenis ganja di kediamannya. Bahkan dari hasil tes, selebgram perempuan tersebut dinyatakan positif menggunakan ganja. Menurut Badan Narkotika Nasional atau BNN, berikut ini adalah beberapa alasan yang menyebabkan penyalahgunaan narkotika.

Salah satu yang bukan penyebab penggunaan narkoba adalah

1. Faktor individu

Ada beberapa alasan-alasan dari diri sendiri yang dapat menjadi penyebab penyalahgunaan narkoba. Misalnya seperti keingintahuan yang besar untuk mencoba tanpa sadar atau berpikir panjang mengenai akibatnya, dan keinginan untuk bersenang-senang. Kemudian keinginan untuk mengikuti tren atau gaya, keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok, dan pelarian dari kebosanan atau masalah dalam hidup. Penggunaan narkotika juga dapat terjadi karena pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak menimbulkan ketergantungan tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok pergaulan untuk menggunakan NAPZA, hingga tidak dapat berkata tidak atau menolak NAPZA.

2. Faktor lingkungan

Dari faktor lingkungan, keluarga, sekolah, dan teman sebaya sangat memengaruhi penyebab penggunaan NAPZA. Di dalam keluarga, hubungan yang retak antara ayah dan ibu, kurangnya komunikasi efektif antara anak dan orang tua, serta kurangnya rasa hormat antar keluarga merupakan faktor yang mendorong seseorang beralih pada penggunaan narkotika.

Lalu pada lingkungan sekolah yang kurang disiplin, terletak di dekat tempat hiburan, kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif, dapat menjadi faktor kontributif seseorang menyalahgunakan NAPZA. Apalagi jika terdapat murid yang menggunakan NAPZA yang juga dapat memengaruhi temannya untuk ikut mencoba dan menggunakan narkotika. Sedangkan pada faktor lingkungan teman sebaya seperti adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya mendorong remaja untuk dapat diterima sepenuhnya dalam kelompok. Bahkan ada kalanya penggunaan NAPZA merupakan suatu hal yang penting bagi remaja agar diterima dalam suatu kelompok, atau dianggap sebagai orang dewasa.

3. Keluarga yang tidak melaporkan pecandu narkoba

Menurut Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional atau BNN, adanya anggapan aib jika di dalam sebuah keluarga terdapat anggota yang memiliki ketergantungan narkoba. Akibatnya, keluarga pengguna atau pecandu enggan melapor sehingga dapat menyebabkan dampak pada penanganannya. Hal ini menjadi salah satu potensi maraknya penggunaan narkotika di masyarakat. Padahal seharusnya sesuai dengan peraturan dan Undang-Undang, pelaporan individu yang menggunakan narkotika dapat membantu proses rehabilitasi.

Upaya rehabilitasi bagi pengguna narkotika

Memang untuk melepaskan individu dari kecanduan narkoba bukanlah hal yang mudah. Perlu dilakukan bantuan rehabilitasi bagi pecandu, dan keinginan untuk melepaskan diri dari penggunaan NAPZA. Berikut merupakan proses rehabilitasi bagi pecandu narkotika yang diterapkan di Indonesia:

1. Detoksifikasi

Detoksifikasi merupakan tahapan saat dokter akan memberikan obat tertentu kepada pengguna narkotika. Pemberian obat ini bertujuan untuk mengurangi gejala putus obat atau sakau yang muncul. Sebelum pasien diberikan obat pereda gejala, tentunya pasien pengguna narkotika akan diperiksa secara intensif terlebih dahulu oleh dokter.

2. Terapi perilaku kognitif

Pada tahap kedua ini, pasien akan dibantu oleh psikolog atau psikiater yang berpengalaman. Pasien akan diberikan terapi yang berguna sebagai penentu tipe terapi yang sesuai kedepannya. Beberapa tujuan pemberian terapi perilaku kongitif ini antara lain untuk mencari cara mengatasi keinginan menggunakan obat di saat kambuh serta membuat strategi untuk menghindari dan mencegah kambuhnya keinginan menggunakan obat terlarang.

3. Bina lanjut

Pada tahap terakhir, pasien akan dicoba untuk ikut serta dalam kegiatan yang sesuai dengan minat. Bahkan pasien dapat kembali beraktivitas seperti semula. Seperti kembali ke sekolah atau tempat kerja, namun tetap dalam pengawasan terapis.

Mencegah penggunaan narkotika

Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, Anda dapat melakukan beberapa aktivitas tambahan agar menjadi lebih produktif. Misalnya seperti berolahraga sambil mengonsumsi susu Entrasol Active untuk mendukung produktivitas Anda. Anda isa mendapatkan Entrasol Active dengan mudah di sini. Jika terdapat beban pikiran, Anda dapat berbagi dengan menceritakan permasalahan tersebut kepada orang terpercaya, dan dekatkan diri dengan keluarga. Yuk, bersama-sama kita bantu keluarga, kerabat, dan teman kita agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika.

Salah satu yang bukan penyebab penggunaan narkoba adalah

Salam,

KALCare

Sumber:

https://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2013/07/23/704/faktor-penyebab-penyalahgunaan-narkotika

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/06/08172281/ini-3-penyebab-maraknya-penggunaan-narkoba-menurut-bnn-dianggap-aib-hingga