Show
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat. Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi dua, yaitu naik dan turun. Social climbing/mobilitas sosial vertikal naik adalah sebuah bentuk prilaku dari seseorang yang ingin menunjukan dan meningkatkan status atau derajad sosial. Contohnya seorang karyawan yang menjadi manager. Sedangkan Social Sinking/ mobilitas sosial vertikal turun adalah turunnya kedudukan seseorang ke tingkat yang lebih rendah dari sebelumnya. Contohnya Tahun lalu, Irwan adalah seorang Kepala Sekolah, akan tetapi karena kinerja yang buruk, Tahun ini Irwan diturunkan dari jabatannya menjadi guru biasa. Jakarta - Emigrasi dan imigrasi disebut dengan migrasi internasional, karena terjadi antar negara. Istilah tersebut muncul karena banyak di antara penduduk yang melakukan mobilitas atau perpindahan selama hidupnya. Secara umum, mobilitas bisa dilakukan dalam jarak antar daerah, kota, provinsi, bahkan antar negara. Berbagai perpindahan atau pergerakan itu dinamakan mobilitas penduduk. Adapun pergerakan atau perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lainnya disebut dengan migrasi. Misalnya, perpindahan penduduk dari dalam ke luar negeri. Dilansir dari buku Pengetahuan Sosial Geografi oleh Idianto Mu'min, mobilitas permanen merupakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain untuk tujuan menetap, jangka waktunya adalah sekitar tiga bulan. Apabila kurang dari tiga bulan, maka dianggap belum menetap. Dalam migrasi internasional, terdapat istilah emigrasi, imigrasi dan remigrasi. Sementara, pada migrasi internal terdapat istilah transmigrasi dan urbanisasi. Proses perpindahan tersebut mengakibatkan jumlah kepadatan penduduk dalam kepadatan populasi manusia di suatu wilayah akan berubah tiap waktunya. Perubahan tersebut bisa berupa pengurangan maupun pertambahan penduduknya. Keadaan perubahan jumlah kepadatan penduduk di suatu tempat disebut dengan dinamika penduduk.
Adapun penyebab atau faktor terjadinya dinamika penduduk yakni emigrasi, imigrasi, transmigrasi, dan urbanisasi. Perbedaan dari ketiganya terletak pada tujuan. Pengertian Emigrasi, Imigrasi, Transmigrasi, dan Urbanisasi:EmigrasiMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emigrasi juga diartikan sebagai keberangkatan keluar dari suatu negara untuk tujuan hidup atau tinggal menetap di negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut dengan emigran. Umumnya, suatu emigrasi dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan pendidikan. Contoh emigrasi adalah ketika warga negara Indonesia bermigrasi dan menetap di negara Australia untuk kuliah. ImigrasiImigrasi adalah perpindahan penduduk dari luar negeri ke sebuah negara lain. Maka, proses masuknya warga negara asing ke negara lain disebut dengan imigran. Disebut Imigrasi jika kita masuk ke suatu negara oleh negara tujuan. Sementara, proses kembalinya penduduk ke negara asalnya setelah berpindah atau menetap di negara asing disebut remigrasi. TransmigrasiTransmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya, ke pulau yang tidak terlalu padat atau jarang penduduknya. Transmigrasi sering ditemukan di Indonesia. Orang yang melaksanakan suatu program transmigrasi disebut transmigran. Transmigrasi di Indonesia biasanya dilakukan antar pulau, misalnya dari pulau Jawa ke Sumatra dan pulau lainnya.
|