Sebutkan dan jelaskan aset yang dapat anda kelola

Oleh Muhamad Sidik

Pengelolaan Aset

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia aset adalah sesuatu yang mempunyai nilai tukar atau modal; atau kekayaan. Aset menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dari pengertian tersebut unsur-unsur aset adalah dikuasai dan/atau dimiliki, peristiwa masa lalu, dan ada manfaat ekonomi. Dalam pengertian ini berarti aset memiliki cakupan yang luas, mulai dari uang kas sampai dengan kontrol pemerintah pada entitas. Istilah aset dalam peraturan perundangan-undangan hanya muncul dalam ketentuan yang mengatur akuntansi. Dalam peraturan terkait Keuangan Negara, digunakan istilah hak dan kekayaan negara sebagai bagian dari keuangan negara.

Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah mengelola pengeluaran dan perpajakan atau penggunaan instrumnen fiskal untuk mempengaruhi bekerjanya sistem ekonomi agar memaksimumkan kesejahteraan ekonomi (Madjid, Kemenkeu RI 2012). Kebijakan fiskal didefinisikan juga sebagai pengelolaan anggaran pemerintah untuk mempengaruhi suatu perekonomian, termasuk kebijakan perpajakan yang dipungut dan dihimpun , pembayaran transfer, pembelian barang-barang dan jasa-jasa oleh pemerintah, serta ukuran defisit dan pembiayaan anggaran, yang mencakup semua level pemerintahan (Govil,2009) Instrumen fiskal adalah perpajakan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal diterapkan oleh pemerintah sebagai bukti untuk mengatur jalannya perekonomian negara Indonesia.

Pengelolaan Aset dalam Kebijakan Fiskal

Sebutkan dan jelaskan aset yang dapat anda kelola

Pengelolaan Aset pemerintah berfokus pada efektifitas Public Service dan efisiensi penggunaan sumber daya. Dalam penggunaan sumber daya maka korelasi terdekat adalah dengan pengeluaran pemerintah. Aset yang signifikan mempengaruhi dalam belanja pemerintah adalah infrastruktur. Nilai jenis aset ini cenderung besar dan mempengaruhi jalannya pemerintahan. Berdasarkan data IMF Fiscal Monitor (2013) aset non financial yang dimiliki pemerintah (pusat maupun daerah) memiliki perbandingan dengan Pendapatan Domestik Bruto berkisar dari 35% s.d lebih dari 90%. Di Eropa misalnya perbandingan aset dengan PDB hampir setengah (50%) (tabel 1).

Sebutkan dan jelaskan aset yang dapat anda kelola

Tabel Perbandingan Aset Non Financial dengan Pendapatan Domestik Bruto di Beberapa Negara Eropa dan Australia

Untuk Indonesia, dengan memperhatikan kebutuhan pembiayaan maka nilai infrastruktur diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 2 kuadriliun rupiah (dikelola langsung oleh pemerintah). Selain itu, terdapat potensi biaya dari infrastruktur yang dikelola secara tidak langsung melalui BUMN dan swasta sehingga total kenaikan akan menjadi 4.8 kuadriliun.

Sebutkan dan jelaskan aset yang dapat anda kelola

Tabel Perkiraan Penambahan Nilai Aset Infrastruktur

Berdasarkan pengalaman dari negara lain, terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi pengeluaran pemerintah dari pengelolaan aset antara lain Financial burden terkait aset dan Underutilized Aset.

1. Financial Burden

Financial burden adalah beban keuangan yang timbul akibat perawatan, penggantian part, dan penggantian aset untuk menjaga optimalnya fungsi aset. Aset pemerintah perlu dikelola mengingat karakteristik aset pemerintah yang memiliki jumlah yang besar. Terdapat potensi beban keuangan akibat maintenance, replace, dan replacement. Hal ini telah terjadi di pemerintah dengan kondisi infrastruktur yang lebih maju dari Indonesia, Cagle (2003) mengungkapkan pemerintah Amerika memiliki masalah financial untuk menjaga sustainability dari aset tersebut. Moodys (2017) bahkan menyebutkan bahwa Negara Bagian yang memiliki infrastruktur seperti jalan dan jembatan menghadapi beban dan kendala dalam memenuhinya dalam penganggaran. Besaran beban keuangannya di sembilan negara bagian bervariasi dari dari 1,8% - 5% pendapatan negara bagian tersebut.

Untuk Indonesia, Pusat Kajian Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dalam Laporan Pemantauan Pelaksanaan Investasi Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum: Kasus Studi Lima Provinsi di Indonesia (2015) mengungkapkan adanya masalah pendanaan akibat biaya yang timbul dari infrastruktur. Salah satu masalahnya adalah rendahnya kemampuan fiskal pemerintah daerah. Dampak dari hal tersebut adalah tidak dapat efektifknya pelayanan kepada masyarakat karena tidak berfungsinya atau bahkan rusaknya infrastruktur.

Dapat terlihat berdasarkan data empiris, permasalahan akan banyak terjadi di pemerintah daerah. Kapasitas fiskal yang tidak merata akan menjadi tantangan sendiri bagi pemerintah pusat. Pada dasarnya aset pemerintah berupa properti dan investasi yang dibiayai langsung. Financial burden ini akan mengganggu kapasitas fiskal dari sisi pengeluaran karena akan menjadi beban pengeluaran. Dari permasalahan di atas maka diperlukanpengeloalaan aset yang memadai dan strategi financial yang tepat agar aset tetap optimal dan menjadi beban keuangan yang dapat diantisipasi.

2. Underutilized Asset

Underutilized aset adalah kondisi dimana aset tidak secara optimal difungsikan. Hal ini terjadi di Amerika pada tahun 2012, Government Audit Office (GAO) di tahun 2012 menyebutkan dalam laporan High Risk bahwa pemerintah federal Amerika perlu meyikapi terkait unutilized asset. Berdasarkan sampling dari 26 aset diketahui 23 aset merupakan aset yang tidak diutilisasi secara penuh. Underutilized aset pada Pemerintah Federal Amerika sudah terjadi pada tahun 2009, telah terjadi pemborosan (beban operasi) karena underutilized asset sebesar $1.66 billion. Bahkan semenjak tahun 2000-an beberapa departemen pemerintah federal seperti Department of Defense setiap tahun harus menanggung beban keuangan atas underutilized aset mereka sekitar 3-4 juta dolar (Ungar, 2003).

Kesimpulan

Pengelolaan aset pemerintah yang berfokus pada efektifitas layanan publik dan efisiensi penggunaan sumber daya menjadi berpengaruh terhadap kebijakan fiskal dari sisi pengeluaran negara. Karakteristik dari aset negara yang memiliki nilai yang cukup besar menyebabkan aset tersebut harus dijaga fungsinya agar tetap dapat memberikan kontribusi kepada pengguna aset seperti lembaga pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Berdasarkan pengalaman negara seperti Amerika, beban keuangan muncul dari financial burden dan underutilized asset.

Daftar Pustaka

Cagle. Ron F.2003. Infrastructure Asset management: An Emerging Direction. AACE International Transaction

Audier, Agnes, Sebastian Bard and Licie Robieux. 2014. The Hidden Value in Government Asset.BCG Perspective. The Boston Consulting Group.

Infrastruktur Butuh Pendanaan dari Swasta Rp 1,7 Kuadriliun. http://databoks.katadata.co.id/datapubl ish/2017/03/23/infrastruktur-butuh-pendanaan-dari-swasta-rp-17-kuadriliun. diakses 20 September 2017

Kamus Besar Bahasa Indonesia. https://kbbi.kemdikbud.go.id.

Moody’s Investors Service. 2017. Moody's: Burden of infrastructure spending increasingly falling on US states. https://www.moodys.com/research/Moodys-Burden-of-infrastructure-spending-increasingly-falling-on-US-states--PR_360866 (diakses 15 September 2017)

Institute For Energy Research. 2013. Federal Asset Above and Below Ground. http://instituteforenergyresearch.org/analysis/federa l-assets-above-and-below-ground/ (diakses 22 September 2017)

Pengertian Aset – Perlu diketahui bahwa bisnis bukan hanya tentang modal saja. Sebab, sebuah bisnis yang dibangun harus sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan maksimal. Mulai dari modal awal, pegawai yang diperlukan, dan tempat produksi atau toko. Untuk memenuhi itu semua, para pemilik usaha harus memiliki dana yang cukup. Apabila tidak memiliki dana, lalu bagaimana bisa sebuah bisnis di bangun dan juga berkembang seperti yang ada di benak kita?

Di dalam sebuah bisnis, setiap harta atau aktiva yang dimiliki bisa dikatakan sebagai aset. Namun sayangnya, banyak pemilik bisnis yang tidak dapat menjaga asetnya sehingga bisnis yang mereka jalankan memiliki banyak hambatan dan bahkan mengalami kerugian dan bangkrut. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan aset dan seberapa penting hal itu untuk bisnis kamu.

Sebagai informasi saja, aset adalah salah satu faktor yang cukup penting dalam kesuksesan suatu bisnis. Oleh sebab itu, setiap pemilik bisnis harus memasukkan hal itu ke dalam pembuatan COA atau Chart of Account.

Pengertian Aset

Sebelum mengenal lebih dalam mengenai aset dan memahami apa saja jenis-jenis aset. Alangkah lebih baik jika kita memahami dulu pengertian aset secara umum. Pengertian atau definisi tersebut harus kita pahami untuk menghindari salah paham atau miskonsepsi yang dapat membuat kita salah dalam menilai apa itu aset.

Jadi, aset merupakan istilah yang diartikan menjadi beberapa pengertian dan dibedakan berdasarkan subjeknya. Untuk definisi pertama, kita akan ambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, di dalam KBBI tersebut berisi bahwa aset adalah kekayaan yang berupa uang maupun wujud benda lain yang bersifat nyata.

Sementara menurut Wikipedia, aset adalah salah satu saldo normal debit atau sumber ekonomi yang dapat memberikan manfaat usaha di masa depan. Adapun definisi aset lainnya yang diungkapkan oleh beberapa ahli di dalam sebuah jurnal. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya.

Pengertian Aset Menurut Ahli

Aset merupakan salah satu konsep yang cukup penting di dalam akuntansi. Selain pengertian secara umum seperti yang sudah dijelaskan di atas. Sejumlah ahli dan juga regulasi pemerintah juga turut dijadikan sebagai sumber untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan aset. Berikut ini adalah beberapa contoh yang dimaksud:

a. Hidayat mengungkapkan bahwa definisi aset merupakan barang yang secara hukum dibagi menjadi benda yang bergerak dan tidak bisa bergerak, berwujud atau tangible dan tidak berwujud atau intangible. b. Munawir mengungkapkan bahwa aset merupakan sesuatu sumber daya atau sarana yang memiliki nilai ekonomi dan fungsi sebagai sebuah penunjang dalam mengukur harga dalam mendapatkannya atau nilai wajar perusahaan.

c. Menurut PP RI No. 24 Tahun 2005 mengungkapkan bahwa definisi aset dibedakan menjadi dua, yaitu aset lancar atau current asset dan aset tidak lancar atau non current asset.

Namun, setidaknya ada tiga hal yang mendasari sebuah benda yang berwujud seperti aset, antara lain:

1. Ownership atau Kepemilikan: Aset yang dikategorikan berdasarkan harta yang dimiliki oleh seseorang tapi bisa dikonversikan sebagai uang maupun benda lainnya yang ditujukan untuk mengembangkan suatu bisnis. 2. Economic Value atau Nilai Ekonomi: Aset yang mempunyai nilai ekonomi. Dengan kata lain suatu benda yang dapat bernilai setara dengan nominal uang tertentu.

3. Resource atau Sumber Daya: Aset yang sebuah perusahaan punya dan memiliki manfaat untuk memberikan pendapatan di masa depan.

Jenis-Jenis Aset Menurut Keberadaan Fisik

Aset tidak hanya memiliki satu jenis saja, tapi juga masih diklasifikasikan dahulu baru kemudian diisi oleh berbagai jenis aset sesuai dengan golongannya. Klasifikasi yang pertama adalah klasifikasi berupa jenis aset yang menurut pada keberadaan fisiknya. Jika menurut pada keberadaan fisik, aset dibagi lagi menjadi dua, yaitu aset yang berwujud dan aset yang tidak berwujud.

Aset yang berwujud terdiri dadi benda apain yang dapat dirasakan dan juga dilihat oleh kasat mata. Antara lain, tanah, rumah, emas, uang, alat kantor, mesin, kas, surat berharga, barang dagangan, dan benda-benda lain yang dapat kita lihat dengan kasat mata. Sementara aset yang tidak berwujud adalah kebalikan dari aset berwujud. Antara lain, hak paten, kekayaan intelektual, good will, merek dagang, izin, hak cipta, dan lain sebagainya.

Jenis-Jenis Aset Menurut Konvertibilitas

Klasifikasi aset berikutnya yaitu dibagi menjadi dua jenis yang lebih spesifik, antara lain aset lancar dan aset tidak lancar. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

1. Aset Lancar

Aset lancar adalah salah satu jenis aktiva yang paling likuid. Dengan kata lain, aset tersebut adalah jenis aset yang paling mudah dan cepat untuk dikonversi menjadi uang tunai. Aset yang lancar mempunyai siklus atau perputaran serta manfaat yang relatif singkat. Biasanya, jangka waktu perputaran aset lancar adalah satu tahun atau di dalam satu siklus norma perusahaan. Oleh karena perputaran aset yang sangat cepat, manfaat dari aktiva lancar juga tergolong cepat habis. Namun setelah habis, aset tersebut akan tergantikan oleh aset atau aktiva lain. Kondisi itulah yang terus dilakukan sampai akhir periode. Contoh aset lancar yang mudah kita temui adalah investasi jangka pendek, kas, piutang usaha, perlengkapan, persediaan, wesel tagih, beban dibayar dimuka m, dan penghasilan yang masih akan diperoleh.

2. Aset Tidak Lancar

Aset tidak lancar adalah aset yang mempunyai siklus dan periode manfaat lebih dari satu tahun. Aset yang tidak lancar dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:

a. Aset Tetap

Aset tetap merupakan aset yang mempunyai wujud atau bentuk secara fisik. Aset tetap biasanya digunakan dan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk kegiatan produksi, baik itu barang atau jasa. Sehingga tujuan dari mempunyai aktiva tetap adalah bukan untuk dijual lagi, namun digunakan untuk operasional perusahaan. Aset tetap bisa dijual oleh perusahaan apabila masa ataupun umur manfaat dari aset itu sudah mulai habis, rusak, dan bermasalah. Contoh dari aktiva yang masuk ke dalam jenis aset tetap yaitu bangunan, mesin, tanah, gedung, kendaraan, dan lainnya.

b. Aset Tidak Berwujud

Selain aset tetap, dalam kategori aset tidak lancar juga terdapat jenis aset tidak berwujud. Jenis aset yang satu ini adalah aktiva yang tidak terlihat atau tidak nampak secara fisik namun mempunyai nilai serta manfaat untuk perusahaan itu sendiri. Adapun beberapa contoh dari aset yang tidak berwujud yaitu hak paten, hak guna bangunan, goodwill, hak sewa, hak paten, dan lainnya.

c. Investasi Jangka Panjang

Investasi adalah sebuah aset yang digunakan dengan tujuan guna memperoleh pertumbuhan kekayaaan. Dalam hal ini, investasi yang dilakukan adalah investasi jangka panjang. Dengan kata lain, investasi yang dimaksud mencakup semua investasi jangka panjang yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Baik di masa sebelumnya ataupun di masa sekarang. Contohnya saja, perusahaan A melakukan investasi di perusahaan B, maka perusahaan A harus selalu mencatat aset yang berupa investasi tersebut di dalam laporan neraca yang mereka punya.

Contoh Aset berdasarkan Penggunaan

Dalam klasifikasi aset yang kedua, pembagian kategori dilakukan dengan melihat fungsi dan tujuan dari adanya aset untuk sebuah perusahaan ataupun individu. Aset disini dibagi menjadi dua kategori, antara lain:

a. Aset operasional merupakan harta atau benda yang dibutuhkan dalam kegiatan operasional suatu perusahaan demi menghasilkan pendapatan dari berbagai kegiatan bisnis. Misalnya saja yaitu persediaan, uang tunai, gedung bangunan, mesin, peralatan, hak paten, dan lain sebagainya.
b. Aset non operasional merupakan suatu kekayaan yang tidak digunakan di dalam kegiatan bisnis sehari-hari. Akan tetapi masih bermanfaat untuk menghasilkan pendapatan. Misalnya saja, tanah kosong, investasi jangka pendek, penghasilan bunga, dan juga surat berharga.

Klasifikasi Aset Itu Penting

Untuk skala bisnis menengah sampai bisnis yang sudah besar, memahami klasifikasi aset merupakan salah satu hal yang sangat penting. Perusahaan harus bisa membagi, manakah aset yang berwujud dan manakah aset yang tidak berwujud. Hal tersebut dilakukan demi menentukan risiko yang mungkin saja akan terjadi dan solvabilitasnya. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa bisnis startup atau bisnis kecil serta individu juga disarankan untuk memahami bagaimana cara mengklasifikasi aset.

Sifat-Sifat Aset

Tidak hanya definisi dan juga jenis-jenisnya saja, kamu juga perlu memahami apa saja sifat yang dimiliki oleh suatu aset secara umum. Terdapat tiga sifat utama dari sebuah aset, yaitu sumber daya, kepemilikan, dan nilai ekonomi. Aset pastinya adalah sebuah sumber daya yang dapat dimanfaatkan di masa mendatang. Tak hanya itu, aset juga sudah jelas mempunyai nilai ekonomi. Sebab, aset dapat diperjualbelikan dengan mudah. Kemudian, aset juga dapat mencerminkan kekayaan seseorang yang mana dapat dikonversikan menjadi uang tunai ataupun bentuk kekayaan lainnya.

Penggunaan Aset

Selain penting untuk dimiliki, pastinya sebuah aset juga memiliki manfaat dan kegunaan yang bisa menguntungkan para pemiliknya. Kamu dapat menggunakan aset dalam dua bentuk penggunaan, yaitu aset operasional dan aset non operasional.

1. Aset Operasional

Jenis aset yang satu ini adalah aset yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Baik itu untuk keperluan pribadi ataupun keperluan bisnis. Aset juga dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya yaitu hak cipta, peralatan bisnis, mesin, barang dagang, dan lain sebagainya.

2. Aset Non Operasional

Kebalikan dari aset operasional, aset non operasional merupakan sebuah aset yang tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Misalnya saja bunga deposito, tanah kosong, surat berharga, dan juga investasi.

Pentingnya Aset Dalam Sebuah Bisnis

Jika melihat dari definisi aset secara umum, maka bisa kita simpulkan bahwa aset adalah salah satu aktiva yang sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari pemiliknya. Adapun yang lebih penting lagi, apakah aset itu dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai suatu media yang akan menghasilkan pendapatan yang lebih besar? Jawabannya tentu iya. Karena setiap benda yang bermanfaat dan bernilai untuk bisnis, maka sudah seharusnya dimasukkan ke dalam bagian aset. Sederhananya, aset akan menjadi salah satu hal penting di dalam suatu bisnis jika mencatut satu dari tiga faktor berikut ini:

1. Dapat menghasilkan pendapatan di masa mendatang 2. Mempunyai nilai lebih dalam pembuatan produk

3. Dapat memfasilitasi bisnis dan memudahkan dalam pembuatan produk

Suatu benda ataupun uang tunai tidak akan disebut sebagai bagian dari sebuah aset jika tidak bisa menghasilkan keuntungan untuk perusahaan itu sendiri. Akan tetapi, masih bisa meringankan beban perusahaan tersebut. Misalnya saja, uang tunai tidak dapat disebut sebagai sebuah aset jika dipakai untuk membayar hutang dalam jangka waktu tertentu. Apakah kamu sudah paham mengenai apa itu aset?

Demikian pembahasan mengenai pengertian aset, jenis, dan juga kategorinya yang penting untuk kamu pahami. Terlebih untuk para pemilik usaha, materi yang satu ini memang menjadi salah satu hal yang wajib dipahami, supaya bisa mengklasifikasikan aset yang dimiliki. Dengan begitu, bisnis maupun perusahaan akan berjalan dengan lancar dan bisa terus berkembang.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait