Sebutkan kelebihan dan kekurangan memasuki bisnis keluarga

Kawan PRIMA, setelah lulus kuliah, para fresh graduate akan dihadapkan dengan sejumlah pilihan. Mulai dari rencana melanjutkan pendidikan S2, melamar pekerjaan di suatu korporasi, berwirausaha, atau bahkan melanjutkan bisnis keluarga.

Berbicara mengenai bisnis keluarga, terkadang orang-orang enggan untuk menekuninya. Alasannya beragam, mulai karena bisnis yang dijalankan keluarga tidak sesuai dengan minat, tidak memiliki kemampuan mengelola bisnis, berkeinginan untuk merintis bisnis sendiri atau karena merasa meneruskan bisnis yang sudah ada bukanlah sebuah pencapaian yang patut dibanggakan, sebab tidak dibangun dari hasil keringat sendiri.

Sebelum menentukan pilihan, ada baiknya kamu menyimak beberapa keuntungan yang bisa diperoleh jika ingin meneruskan bisnis keluarga.

1. Jam Kerja Fleksibel

Salah satu keuntungan melanjutkan bisnis keluarga, kamu tidak wajib datang ke kantor setiap pagi seperti karyawan pada umumnya. Selama bisnis keluarga berjalan aman dan lancar, kamu bisa menentukan kapan harus berangkat ke kantor dan kapan harus pulang ke rumah. Namun di saat tertentu, ada kalanya kamu harus datang lebih pagi dan pulang larut malam.

Dengan jam kerja yang fleksibel, kamu leluasa melakukan kegiatan-kegiatan positif, seperti berolahraga di pagi hari. Berbeda dengan karyawan pada umumnya yang memiliki kesempatan berolahraga lebih sedikit karena harus bekerja 8-9 jam sehari.

2. Tidak Perlu Membangun Branding

Perusahaan yang kamu tangani pastinya sudah memiliki branding tersendiri. Kamu tidak perlu repot-repot untuk mencari dan merumuskan branding yang baru. Selain branding, bisnis keluarga umumnya juga telah memiliki relasi dan pelanggan. Untuk itu yang perlu dilakukan penerus bisnis adalah berinovasi dan menjaga relasi bisnis dengan pelanggan serta memastikannya tetap berjalan hingga ke generasi selanjutnya.

3. Mendapatkan Akses Modal yang Cepat dan Mudah

Saat mengalami kendala finansial dalam menjalankan bisnis keluarga, pihak pertama yang bisa dimintai pertolongan adalah keluarga. Hal ini tentunya akan lebih efektif dan efisien, dibanding  mengajukan pinjaman modal ke bank yang mengenakan bunga pinjaman.

4. Membuka Lapangan Pekerjaan Baru

Seperti diketahui angka pengangguran di Indonesia masih tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran mencapai 8,75 juta orang pada Februari 2021 lalu. Dengan menjalankan bisnis keluarga kamu dapat membuka lapangan pekerjaan baru yang bermanfaat bagi orang lain. Mengenai berapa jumlah tenaga kerja yang bisa diserap, tentunya menyesuaikan kebutuhan serta besar kecilnya jenis usaha yang dijalankan. Jadi selain membantu perekonomian suatu keluarga, kamu secara tidak langsung juga telah membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran.

5. Belajar Menjadi Pemimpin

Salah satu privilege yang diperoleh saat meneruskan bisnis keluarga, yakni kamu akan mendapatkan ilmu bisnis dari ahlinya. Kamu bisa meminta bimbingan dari orang tua, paman, tante dan keluarga lainnya yang terlibat dalam bisnis, baik itu tentang leadership, manajemen, serta strategi pemasaran produk. Tidak semua orang berkesempatan mendapatkan ilmu tersebut secara gratis. Ilmu-ilmu tersebut akan sangat berguna untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin kelak.

Nah Kawan PRIMA, itu tadi beberapa keuntungan yang akan diperoleh bila memilih berkarier sebagai penerus bisnis keluarga. Tentunya dibalik keuntungan tersebut, ada beberapa risiko dan kendala yang mungkin akan kamu temui. Diantaranya, keluarga sering ikut campur dalam pengambilan keputusan perusahaan, jika bisnis goyang maka yang akan disalahkan adalah penerus bisnis, serta kemungkinan sikut-menyikut antar saudara sangat mungkin terjadi.

Referensi:

Koinwork.com

Quora.com

Katadata.co.id


Page 2

Kawan PRIMA, tanggal 8 Maret diperingati sebagai International Women’s Day atau Hari Perempuan Sedunia. Tahun ini, dunia serempak mengangkat tema #BreakTheBias. Makna dari tema tersebut yakni melawan ketidaksetaraan, bias dan stereotip terhadap kaum perempuan yang hingga saat ini diyakini masih terjadi.

Sebelumnya perayaan International Women’s Day dilakukan dengan menggelar aksi di jalan. Namun mengingat pandemi Covid-19 masih melanda dunia, perayaan dengan cara seperti itu tentunya kurang bijak untuk dilakukan. Jika kamu ingin tetap mendukung Hari Perempuan Sedunia, kamu tetap bisa melakukan sesuatu dengan cara sederhana dari rumah, diantaranya:

1. Belajar Tentang Sejarahnya

Jika sebelumnya kamu tidak terlalu aware atau familiar dengan perayaan ini, kamu bisa terlebih dulu melakukan riset kecil-kecilan mengenai sejarah Hari Perempuan Sedunia. Kamu bisa mencari tahu kapan gerakan ini dimulai, mengapa negara-negara di dunia mulai berpartisipasi, warna apa yang identik dengan gerakan ini, dan lain sebagainya. Informasi yang kamu dapatkan bisa juga menjadi bahan diskusi bersama teman ataupun orang sekitar.

2. Ikut Aksi di Media Sosial

Dikutip dari laman internationalwomensday.com, kamu baik perempuan maupun laki-laki bisa mendukung perayaan Hari Perempuan Sedunia dengan cara sederhana loh. Caranya dengan mengunggah foto diri sendiri maupun bersama teman di media sosial sambil menyilangkan tangan di dada. Jangan lupa untuk menyertakan tagar #IWD2022 #BreakTheBias pada postingan tersebut. Aksi ini diharapkan bisa mengajak lebih banyak orang untuk memerangi ketidaksetaraan terhadap perempuan.

3. Mendukung Bisnis Milik Perempuan

Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam mendukung perayaan Hari Perempuan Sedunia. Salah satunya dengan mendukung bisnis atau usaha kecil yang didirikan perempuan. Dukungan bisa dilakukan dengan membeli produk yang mereka tawarkan atau bisa pula dengan membantu mengiklankan usaha mereka di media sosial milikmu. Mendukung usaha yang didirikan perempuan sama saja mendukung pemberdayaan perempuan.

4. Mengikuti Diskusi Secara Online

Hal lain yang bisa dilakukan di Hari Perempuan Sedunia adalah dengan menggelar atau mengikuti diskusi online bersama keluarga, sahabat, dan teman mengenai penghapusan ketidaksetaraan gender di Indonesia. Diskusi dapat menambah bahkan mengubah perspektif kamu terhadap isu-isu gender yang sedang terjadi. Dalam diskusi tersebut, kamu juga bisa mengusulkan langkah-langkah nyata yang bisa dilakukan dalam memerangi stereotip terhadap kaum perempuan.

Referensi:

Internationalwomensday.com

Kalderanews.com

Kompas.com

Fimela.com

JAKARTA - Bisnis keluarga merupakan salah satu bentuk bisnis yang melibatkan anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi bisnis. Bisnis keluarga memiliki kelebihan seperti individu setiap pekerja memiliki hubungan yang erat. Namun, beberapa hal juga bisa menjadi kelemahan dalam menjalani bisnis keluarga.

Melansir dari buku "Kiat Sukses Bisnis Keluarga: Pembahasan 50 Kasus Bisnis Keluarga" oleh Nyoman Marpa, Jakarta, Sabtu (15/8/2020), adapun beberapa kelemahan-kelemahan dalam menjalani bisnis keluarga.

 Baca juga: Sulap Limbah Plastik Jadi Duit Jutaan Rupiah, Begini Caranya

1. Tata kelola yang bersifat informal dan kurangnya perencanaan

Sejauh yang diamati konsultan bisnis keluarga di Indonesia, bisnis keluarga umumnya memiliki tata kelola yang lebih bersifat informal dan lemah dalam bidang perencanaan. Walaupun hal ini dapat di tutupi dengan sifat fleksibel dan kecepatannya dalam bereaksi, namun kurangnya pendekatan manajemen yang sistematis tetap terasa menjadi kendala.

2. Kurangnya anggaran pemasaran, riset pasar, dan pelatihan

Perusahaan keluarga biasanya kurang menaruh perhatian pada fungsi-fungsi strategi pengembangan, pemasaran dan manajemen kualitas serta adaptasi terhadap teknologi.

 Baca juga: 5 Model Pengelolaan Bisnis Keluarga

3. Mengenai keuangan

Bisnis keluarga seringkali dianggap seperti sebuah warisan untuk generasi penerusnya, sehingga muncul anggapan bahwa seolah-olah perusahaan harus memberikan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan finansial pada seluruh anggota keluarga.

4. Kompleksitas sumber daya manusia

Adanya sumber daya manusia yang berasal dari anggota keluarga dan non anggota keluarga, menurut perlakuan yang seringkali berbeda. Hal ini membuat manajemen sumber daya manusia pada bisnis keluarga menjadi lebih kompleks.

(rzy)

  • #inspirasi bisnis
  • #personal finance
  • #Bisnis Keluarga
  • #Inspirasi Usaha


Kelemahan usaha keluarga:

1.      Sulit melakukan management usaha

Usaha yang dirintis oleh keluarga atau usaha yang sudah turun temurun dikembangkan oleh kelurga, terkadang faktor kekeluargaan yang ada pada diri individu atau anggota keluarga memiliki rasa iri terhadap tugas yang telah dibagikan. Sehingga antara bisnis dan keluarga terkesan masih saling mempengaruhi.

2.      Penempatan personel tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

Setiap jabatan yang diberikan kepada seseorang tidak berdasarkan kemampuan atas diri individu tersebut, tetapi asal tunjuk dalam pemberian tanggung jawab perusahaan atau bisnis yang dirintis. Dapat dikatakan kurang adanya tindakan yang adil.

3.      Terjadi konflik kepentingan

Bisnis keluarga yang dijalankan oleh anggota keluaga dan merekrut orang lain untuk ikut membantu usahanya, jika terjadi masalah atau konflik di dalam bisnis, maka 85% atau kebanyakan yang disalahkan atau yang menjadi penyebab munculnya masalah adalah orang lain yang bukan anggota keluarganya. Tetapi jika yang sedang bermasalah adalah antar-anggota keluarga dalam satu bisnis, maka kedua pihak sulit mengakui kesalahan yang diperbuat dan cenderung saling tuduh.

4.      Sulit mendelegasikan

Waktu kerja yang diberikan tidak sesuai dengan perjanjian dengan karyawan lain. Jika atasan mengerjakan sesuatu sampai melebihi batas waktu kerja, maka bawahan cenderung mengikuti waktu kerja yang sedang dijalankan oleh atasannya. Tidak hanya itu semua keputusan perusahaan atau bisnis berada di tangan atasan atau pemilik usaha keluarga ini, jadi karyawan menunggu keputusan tersebut.

Kelebihan Usaha Keluarga:

1.      Kebebasan Bertindak

Jika usaha yang dijalankan oleh keluarga mengalami masalah atau memiliki keinginan untuk mengembangkan, maka anggota keluarga tersebut bebas melakukan tindakan untuk memperkecil masalah atau menggunakan berbagai macam cara untuk mengembangkan usahanya.

2.      Resiko pengambil alihan usaha kecil

Usaha yang dijalankan oleh keluarga sejak lama, dapat diturunkan secara langsung ke keturunannya untuk dikembangkan dan diolah. Orang lain yang ingin menduduki jabatan atau pemilik usaha tersebut teridentifikasi sangat kecil karena adanya komitmen keluarga untuk menurunkan usahanya kepada keturunannya.

3.      Berorientasi jangka panjang

Usaha sukses yang dilakukan oleh sebuah keluarga, pasti akan terus dikelola oleh keluarga tersebut dan diturunkan kepada keluarganya agar tetap berkembang dan lebih berkembang lagi. Sehingga usia usaha tersebut tergolong cukup panjang.