Sebutkan tiga kemampuan yang harus dimiliki oleh pelari kedua dalam lari estafet adalah

Suara.com - Lari estafet tidak hanya membutuhkan teknik lari yang benar tapi juga kerjasama tim yang kompak. Maka dari itu, perhatikan teknik lari estafet berikut ini.

Untuk diketahui, lari estafet merupakan salah satu ajang olahraga dan perlombaan yang memungkinkan anggotanya secara bergiliran menyerahkan tongkat ke pelari berikutnya di zona tertentu. Olahraga ini dapat diikuti oleh atlet profesional atau umum.

Sama seperti olahraga lainnya, lari estafet juga memiliki beragam teknik yang disesuaikan oleh jumlah tim hingga arena yang digunakan. Nah, berikut ini beberapa teknik lari estafet. 

1. Teknik Permulaan Start Lari Estafet

Baca Juga: Renang Gaya Dada Lengkap dengan Manfaat dan Cara Melakukannya

Seperti namanya, teknik ini adalah teknik untuk posisi pelari yang diawali dengan jongkok. Ketika melakukan posisi ini, hal yang perlu diperhatikan adalah posisi tangan berada di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak boleh menyentuh garis stars sehingga harus atas tanah. Sebab, jika tidak melakukan sesuai aturan maka akan didiskualifikasi. 

2. Teknik Memegang Tongkat Lari Estafet

Setelah memperbaiki posisi start, kini langkah berikutnya adalah memperbaiki cara memegang tongkat. Caranya, pegang bagian ujung hingga setengah bagian lalu gunakan tangan kanan atau kiri agar kuat dan stabil. Selanjutnya, pelari penerima tongkat harus memegang tongkat di bagian tengah hingga ke pelari estafet berikutnya.

3. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat

Pada lari estafet, ada sebuah area khusus yang diperuntukkan untuk memberikan atau menerima tongkat estafet dari pemain sebelumnya. Area ini dikenal dengan sebutan wissel dan ukurannya sekitar 20 meter apabila atlet menerima atau memberikan tongkat di luar arena ini maka akan didiskualifikasi. 

Baca Juga: Cara Mudah Cegah Penuaan Dini Sebelum Terlambat

4. Berlari pada Jalur yang Tepat 

Jaga posisi bahu turun serta rileks. Kepala sejajar garis lurus dengan anggota tubuh di bawahnya. Jaga bahu tetap lurus dan hindari rotasi atau putaran berlebih.

Lengan

Posisikan lengan dengan longgar dan siku membentuk sudut 90 derajat. Gerakkan siku lurus ke belakang untuk menciptakan momentum. Saat mengayun kembali ke depan, pompa tangan setinggi bahu.

Pinggang

Coba bayangkan bahwa badan Anda tertarik ke atas dengan seutas tali pada kepala Anda. Ini untuk membuat berat pada pinggang terasa pas. Kencangkan otot perut untuk bisa mendapatkan postur yang pas.

Lutut

Dorong lutut Anda ke depan dan angkat dengan tinggi. Ini akan menghasilkan kekuatan lebih dan mendorong jangkauan langkah lebih jauh.

Kaki

Sesaat bagian telapak kaki akan menyentuh lintasan, angkat jari kaki Anda ke arah tulang kering, hingga telapak kaki Anda ada pada posisi horizontal.

Pastikan Anda mendaratkan telapak kaki Anda dengan bagian tengah dan posisinya berada di bawah tubuh, bukan berada di depan tubuh Anda.

Tumit

Setelah menyentuh lantai, pastikan tumit Anda membentuk gerakan melingkar penuh hingga belakang ke arah bokong, namun tidak sampai menyentuh. Jangan langsung gerakkan tumit ke depan sebelum hampir menyentuh bokong. Ini akan membuat tolakan semakin kuat.

3. Teknik finis

Fase finis adalah tahapan lari cepat yang paling menentukan. Pasalnya dalam beberapa pertandingan, pelari akan saling berdekatan satu sama lain saat memasuki garis finis.

Dalam kompetisi internasional, pencatatan dan pelaporan waktu finis harus dilakukan hingga satuan 0.01 detik. Sehingga memerlukan peralatan dan teknologi khusus untuk menilainya.

Peraturan International Association of Athletics Federations (IAAF) menyatakan bahwa waktu seorang pelari dicatat ketika batang tubuh melewati garis finis. Untuk itu, ada tiga teknik finis yang bisa pelari lakukan, yakni:

  • mencondongkan dan menjatuhkan dada ke depan,
  • menjatuhkan salah satu bahu ke depan, dan
  • berlari lebih cepat.

Bentuk latihan untuk meningkatkan teknik lari sprint

Pemanasan bisa jadi salah satu bentuk latihan yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan performa lari jarak pendek. Hal ini perlu dilakukan karena semakin keras Anda memaksa tubuh untuk berlari cepat, semakin besar pula risiko cedera pada otot Anda.

Beberapa latihan pemanasan yang bisa Anda lakukan sebelumnya antara lain sebagai berikut.

  • Jalan dan berlari kecil selama 5 hingga 10 menit sebelum melakukan lari jarak pendek.
  • High knees atau gerakan mengangkat lutut setinggi-tingginya secara bergantian. Jenis latihan ini juga biasa disebut sebagai jalan di tempat.
  • Butt kickers yang gerakannya mirip dengan jalan di tempat, namun hanya bagian lutut ke bawah yang bergerak ke belakang hingga bagian tumit menyentuh bokong.
  • Skipping atau lompat tali bisa dilakukan untuk meregangkan otot kaki.

Selain beberapa teknik pemanasan tersebut, Anda juga bisa melakukan latihan gabungan antara berjalan, jogging, berlari, hingga lari cepat. Mulailah berjalan dan tambah kecepatan Anda setiap 10 detik hingga Anda meraih kecepatan sprint penuh.

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan salah satu cabang olahraga populer yang disebut lari estafet. Bahkan kamu pun pastinya pernah mempraktekkannya di sekolah saat pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Olahraga cabang lari ini membutuhkan lebih dari satu orang sehingga memerlukan kerjasama tim yang baik untuk bisa sampai ke garis finish. Untuk mengetahui lebih banyak terkait cabang olahraga lari ini, kamu perlu menyimak penjelasan di bawah ini, dari mulai sejarah hingga teknik dan peraturannya:

Pengertian Lari Estafet

Lari estafet merupakan salah satu jenis lomba lari dalam cabang olahraga atletik yang dimainkan bersama tim lari dengan cara bergantian. Dalam setiap tim lari biasanya terdapat empat orang pelari yang masing-masing memegang peran sebagai pelari pertama, pelari kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat.

Karena dimainkan bersama tim, cabang olahraga lari ini memang berbeda dari cabang lari lainnya. Satu hal lagi yang membedakan lari estafet dengan jenis olahraga lari lainnya yaitu setiap pelari harus mengalihkan tongkat pada pelari berikutnya dan begitu seterusnya. Misalnya, pelari pertama akan berlari menuju pelari kedua sambil membawa tongkat pendek kemudian diberikan pada pelari kedua yang menuju pelari ketiga. Begitu seterusnya hingga mencapai pelari terakhir yang akan membawa tongkat tersebut hingga garis finish.

Dari penjelasan singkat di atas, melakukan olahraga lari estafet terdengar mudah, bukan? Akan tetapi, seperti semua cabang olahraga lainnya, ada berbagai peraturan yang harus diikuti oleh setiap pelari ketika melakukan olahraga lari ini. Sebelum membahas peraturannya, ada baiknya juga kamu mengetahui terlebih dahulu mengenai sejarah cabang olahraga lari ini ya!

Sejarah Lari Estafet

Lari estafet terinspirasi dari tiga suku, yaitu Suku Aztec, Suku Inca, dan Suku Maya. Ketiga suku ini pernah menggelar sebuah misi yang menggunakan teknik lari bersambung atau estafet. Tujuan dari misi ini yaitu untuk menyampaikan kabar penting pada anggota suku lain. Selain dari tiga suku tersebut, cabang olahraga lari bersambung ini juga pernah dilakukan oleh Bangsa Yunani Kuno. Bedanya, bangsa ini menggunakan obor yang diserahkan secara sambung-menyambung. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk pemujaan spiritual atau roh leluhur.

Dari dua kejadian itu akhirnya lari estafet berkembang dan menjadi bagian dari kegiatan olahraga. Malah. Jenis lari ini sempat diolimpiadekan secara khusus dengan nama Olympic Torch Relay atau Olimpiade Lari Obor Api. Olimpiade ini bisa dibilang melambangkan hubungan antara manusia dan api.

Kemudian, metode lari estafet pertama kali dipraktekan di Amerika Serikat sekitar tahun 1883. Pada saat itu, jenis lari ini hanya diikuti oleh kaum pria. Setiap pelari wajib berlari dalam jarak tertentu dengan membawa bendera yang akan diserahkan pada pelari berikutnya. Namun, penggunaan bendera dianggap tidak praktis sehingga metode balap lari ini pun diubah kembali. Sebagai ganti bendera, pelari hanya perlu menyentuh tangan pelari berikutnya sebelum mulai berlari menuju pelari selanjutnya.

Sedangkan untuk Olimpiade lari estafet sendiri pertama kali diselenggarakan pada tahun 1992 di Stockholm, Swedia. Dalam ajang olimpiade ini, jarak yang ditetapkan adalah 4 x 100 meter yang artinya setiap anggota tim mendapatkan jatah lari sejauh 100 meter. Olimpiade ini hanya diikuti oleh kaum pria saja dengan teknik lari yang hingga sampai saat ini tetap sama.

Teknik Lari Estafet

Dalam pelaksanaan lari estafet, ada beberapa teknik yang digunakan. Teknik apa sajakah itu? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Teknik Start Lari Estafet

Sama halnya dengan jenis balap lari lain, lari estafet dimulai dari titik start. Posisi pelari sebagai pelari pertama dalam keadaan jongkok. Pastikan posisi tubuh sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu tangan berada di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak boleh menyentuh garis tersebut. Bila teknik ini tidak dilakukan, maka pelari akan didiskualifikasi.

Teknik Memberi Tongkat

Meskipun terkesan sederhana, ada teknik tersendiri yang digunakan dalam hal pemberian tongkat dari satu pelari ke pelari lainnya. Pelari sebelumnya diharuskan memberikan tongkat pada pelari berikutnya dengan menggunakan tangan kanan sedangkan penerima harus menggunakan tangan kiri saat mengambil tongkat tersebut. Selain itu, tongkat yang digunakan harus diayunkan dari belakang ke depan dan tangan penerima harus sudah siap menerimanya. Oh ya, posisi tubuh penerima haruslah menghadap ke depan dengan keadaan siap berlari setelah menerima tongkat dari pelari sebelumnya.

Ada lagi yang harus diperhatikan saat pemberian tongkat dalam lari estafet. Ibu jari pelari harus dibuka lebar sedangkan jari lainnya dirapatkan. Tangan penerima tongkat pun harus ada di bawah pinggang. Pelari sebelumnya akan memberikan tongkat dengan tangan kanan dengan posisi agak ke atas.

Teknik Menerima Tongkat

Dalam lari estafet, teknik menerima tongkat terbagi menjadi dua. Pertama adalah cara visual di mana penerima tongkat menoleh atau melihat ke belakang. Teknik ini dilakukan pada jarak 4 x 400 meter. Teknik yang kedua adalah cara non visual dimana penerima tongkat melihat atau menoleh ke belakang. Cara ini bisa dilakukan pada jarak lari 4 x 100 meter.

Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkannya

Berikut ini yang harus diperhatikan saat pergantian tongkat dan cara menempatkannya antara pelari:

●     Pelari pertama berdiri di area start pertama yang berupa lintasan tikungan.

●     Pelari kedua akan mulai berlari di start kedua dengan lintasan lurus.

●     Pelari ketiga berlari di area start ketiga yang berupa lintasan tikungan .

●     Pelari keempat selaku pelari terakhir berlari di start ke empat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis finish.

Selain hal-hal di atas, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan pelari dalam lari estafet. Di antaranya:

●     Saat memberikan tongkat sebaiknya dilakukan secara bersilang. Khusus untuk pelari pertama dan ketiga sebaiknya menggunakan tangan kanan saat memegang tongkat. Sedangkan untuk pelari kedua dan keempat, sebaiknya menggunakan tangan kiri saat menerima dan memegang tongkat.

●     Penempatan pelari perlu disesuaikan berdasarkan kelebihan masing-masing anggota tim. Misalnya, untuk pelari pertama dan ketiga sebaiknya pilih yang mampu berlari cepat di medan tikungan. Untuk pelari kedua dan keempat sebaiknya pilihlah anggota dengan daya tahan tubuh yang baik.

●     Pada proses latihan, sebaiknya jarak menanti para pelari harus diukur dengan akurat.

●     Setelah memberikan tongkat, pastikan pelari segera berlari sesuai lintasan masing-masing.

Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pelari, khususnya saat pergantian atau penerimaan tongkat serta cara menempatkannya. Dengan begitu, pelari tidak akan mendapatkan hambatan saat membawa dan menerima tongkat estafet.

Peraturan Lari Estafet

Setiap tim atau peserta dalam lari estafet wajib mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. Dari mulai titik start, pergantian tongkat, jarak, dsb. Selengkapnya bisa kamu simak di bawah ini!

●     Start yang digunakan pelari pertama merupakan start jongkok, sedangkan untuk pelari kedua, ketiga, dan keempat merupakan start berdiri.

●     Dalam lari estafet khusus jarak 4 x 100 meter, pergantian tongkat dilakukan dengan jarak 20 meter dan lebar 1,2 meter.

●     Pelari diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet yang terjatuh saat pergantian. Peraturan ini hanya berlaku untuk jarak lari 4 x 400 meter. Meskipun diperbolehkan untuk diambil, tongkat yang terjatuh akan berpotensi membuat tim kalah dalam lari estafet. Bahkan, hal ini bisa membuat tim didiskualifikasi. Oleh karena itu, pastikan tiap-tiap pelari membawa tongkat dengan benar dan jangan sampai menjatuhkannya.

●     Untuk tongkat yang digunakan dalam lari estafet adalah tongkat khusus dengan panjang dan diameter yang berbeda, tergantung apakah peserta lari anak-anak atau orang dewasa. Untuk orang dewasa, tongkat estafet yang digunakan memiliki panjang 30 cm dan diameter 4 cm, sedangkan untuk anak-anak berdiameter 2 cm dengan berat 50 gram.

Peraturan-peraturan di atas merupakan peraturan yang wajib diikuti oleh setiap peserta lari estafet. Bila tidak diikuti, maka peserta dapat dikualifikasi.

Diskualifikasi

Berbagai kesalahan yang dilakukan peserta dalam lari estafet dapat mengakibatkan diskualifikasi. Nah, agar tidak mengalami hal ini, berikut yang perlu kamu ketahui tentang penyebab didiskualifikasinya pemain saat pertandingan dalam cabang olahraga ini:

●     Salah melakukan teknik start lebih dari dua kali.

●     Tongkat estafet diberikan bukan pada zona yang telah ditetapkan.

●     Menghalangi lawan untuk lewat di jalur lari yang ditetapkan.

●     Tidak benar-benar berusaha untuk menyalip lawan.

●     Sengaja menghambat atau menghalangi lawan dengan melakukan berbagai tindakan yang dapat merugikan berbagai pihak.

Bila tidak ingin didiskualifikasi, pastikan setiap pelari dalam lari estafet tidak melakukan hal ini. Dengan begitu pertandingan akan berjalan dengan lancar dan sesuai peraturan.

Lapangan Lari Estafet

Lapangan untuk cabang olahraga atletik bisa di dalam atau luar ruangan. Tempatnya pun biasanya berupa lapangan (field) atau lintasan (track). Khusus untuk lapangan atletik, yang digunakan berukuran:

●     Panjang lintasan dalam ruangan atau indoor 200 meter dengan  bentuk bulat seperti telur dan jumlah 4-8 jalur.

●     Panjang lintasan luar ruangan atau outdoor mencapai 400 meter dengan 6-10 jalur.

Bagi kompetisi lari estafet, zona pergantian berada di jarak 10 meter dari depan garis start atau 10 meter di belakang garis start.

Manfaat yang Didapatkan untuk Kesehatan

Seperti halnya jenis olahraga lain, lari estafet pun dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Beberapa manfaatnya yaitu:

●     Meningkatkan metabolisme tubuh karena jantung mengalami peningkatan aktivitas sekaligus membuat organ tubuh tersebut semakin sehat.

●     Memperlancar aliran darah karena tubuh sering bergerak sehingga sirkulasi darah pun menjadi lancar.

●     Meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina karena semua anggota tubuh bergerak. Bila dibiasakan, tubuh akan menjadi semakin kuat dan sehat.

●     Mengurangi berat badan

●     Membuat tubuh menjadi lebih gesit dan lincah seperti kebanyakan atlet lainnya.

Meskipun kamu bukan termasuk atlet lari estafet, olahraga lari pada umumnya akan memberikan manfaat yang sama bagi tubuh asal dilakukan secara rutin. Oleh karena itu, guna mendapatkan tubuh yang sehat, kamu disarankan untuk banyak gerak seperti yang Rexona tekankan dalam kampanye bertajuk #GerakTakTerbatas. Setiap orang, bahkan penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan tertentu, bisa bergerak tanpa batas dan meraih impian atau cita-cita. Kamu pun bisa ikutan membantu teman-teman disabilitas menggapai impian mereka dengan mengunduh aplikasi Gerak by Rexona. Yuk bersama-sama menggapai impian dan bergerak tanpa mengenal batasan!